uefau17.com

Ibadah dan Amalan Rasulullah SAW pada 10 Hari Terakhir Ramadhan yang Penting Dicontoh - Islami

, Jakarta - Bulan Ramadhan telah memasuki fase 10 hari terakhir. Umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal dan ibadahnya pada hari-hari terakhir bulan mulia ini.

Beragam amal dan kebaikan bisa dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadhan. Namun begitu sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita juga perlu mengetahui amal dan ibadah yang dilakukan Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Mengutip nu.or.id, ada sejumlah amal dan ibadah yang dilakukan Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir Ramadhan. Berikut ini 3 di antaranya:

1. Menghidupkan malam 10 hari terakhir Ramadhan

Dalam Shahih Muslim, Sayidah Aisyah ra mengaku menyaksikan Nabi beribadah selama Ramadhan hingga menjelang Subuh.

Bahkan, dalam riwayat lain, Rasulullah SAW selalu membangunkan keluarganya dalam sepuluh malam terakhir. Hal itu menunjukkan saking istimewanya malam-malam tersebut.

2. Tidak menggauli istri

Rasulullah SAW juga mengencangkan ikat pinggang pada malam-malam tersebut agar dapat menghindarkan diri dari tempat tidur dan menggauli istrinya. Dengan itu, Rasulullah dapat lebih fokus menjalani ibadah malamnya.

3. Memakai Wewangian

Lebih dari itu, Rasulullah SAW juga mandi dan membersihkan diri, merapikan pakaian serta memakai wangi-wangian menjelang waktu isya selama sepuluh hari terakhir Ramadhan. Hal ini dengan harapan memperoleh lailatul qadar, begitulah keterangan Ibnu Jarir.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan Menurut Syekh Zainuddin al-Malibari

Mengutip laman yang sama, Syekh Zainuddin al-Malibari dalam kitabnya, Fathul Mu’in, menjelaskan bahwa ada tiga amalan utama untuk mengisi hari-hari di fase sepertiga terakhir Ramadhan.

1. Sedekah

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah memperbanyak sedekah. Langkah ini dapat diwujudkan guna mencukupi kebutuhan keluarga, berbagi dengan sesama, khususnya kerabat dan tetangga.

Sedekah itu dapat ditunaikan dalam berbagai bentuk. Misalnya, menyediakan buka puasa bagi masyarakat yang tengah menjalaninya, walaupun hanya dengan segelas air. Hal ini tentu sangat berarti bagi saudara-saudara yang tengah membutuhkannya.

2. Memperbanyak Ibadah

Langkah kedua yang dapat dilakukan untuk memperbanyak ibadah di fase sepertiga terakhir adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an. Kegiatan ibadah membaca Al-Qur'an ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, kecuali di tempat-tempat yang dilarang, seperti toilet mengingat tempatnya najis, dan lainnya.

Imam Syarofuddin An-Nawawi menjelaskan bahwa membaca Al-Qur'an di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam. Secara lebih khusus, membaca Al-Qur'an yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat shubuh.

Syekh Sayid Abu Bakar Syatha dalam I’anatut Thalibin menambahkan bahwa membaca Al-Qur'an di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.

3. I'tikaf

Adapun hal terakhir yang disarankan Syekh Zainuddin adalah memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadhan. Sebab, Rasulullah SAW melakukan hal tersebut sebagai bentuk meningkatkan ibadahnya dengan i’tikaf ini.

I'tikaf lazimnya dilakukan di masjid. Namun begitu, sebagian ulama mazhab Syafi’i memperbolehkan i'tikaf di ruangan dalam rumah yang dikhususkan untuk shalat.

Hal ini disepadankan dengan prinsip 'jika shalat sunnah saja yang paling utama dilakukan di rumah, maka i’tikaf di rumah semestinya bisa dilakukan'. Selain itu, Rasulullah SAW juga menghidupkan malam-malam Ramadhan.

Tim Rembulan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat