, Surabaya - Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari berfatwa jihad fisabilillah merespons pendaratan tentara sekutu yang diboncengi NICA. Mereka bermaksud kembali bercokol di Indonesia dan menjajah bangsa yang baru menyatakan kemerdekaan dalam hitungan bulan.
Belakangan, fatwa jihad fisabilillah tersebut lebih dikenal dan populer dengan sebutan resolusi jihad. Fatwa ini lah yang lantas membangkitkan semangat masyarakat Indonesia, khususnya di Surabaya raya.
Berawal dari pesantren, dengung fatwa itu lantas menjadi penyemangat tentara hingga warga sipil untuk bersatu melawan sekutu. Lahir pula milisi-milisi perjuangan dengan berbagai corak.
Advertisement
Baca Juga
Ada yang berbasis pesantren, misalnya Hisbullah. Ada pula laskar-laskar rakyat yang seluruhnya bertekad melawan rencana pendudukan sekutu atas bangsa Indonesia.
Dalam pertempuran Surabaya ini, ada pula hal yang menarik. Yakni, mengenai ramalan Jayabaya. Mengutip NU Online, berikut kisahnya:
Menurut KH Agus Sunyoto pada buku Fatwa dan Resolusi Jihad; Sejarah Perang Rakyat Semesta di Surabaya, 10 November 1945, rakyat dan anggota kelaskaran di Surabaya melakukan latihan menembak menggunakan aneka jenis senjata.
Mereka yang berlatih tidak hanya pemuda-pemuda kampung sekitar markas TKR, melainkan diikuti pula pemuda-pemuda dari kampung-kampung yang jauh dari markas TKR seperti kampung Kranggan, Blaoeran, Kebangsren, Kedoengdoro, Kedoengroekem, Genteng, Goebeng, Kepoetran, Dinojo, dan bahkan Wonokromo.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Munculnya Ramalan Jayabaya
Sementara tiap sore sampai malam, beratus-ratus pemuda dari Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Gresik, Malang berkumpul di Pesantren-pesantren, terutama Pesantren Ngelom, Sepanjang, untuk menerima gemblengan dari KH Hamzah Ismail, keluarga KH Abbas, Boentet, Cirebon. (Zuhri, 1987; Haidar, 1998; Anam, 1999; Bizawie, 2014; K.M.Soelchan, 1 1-10-1989; Moeljadi, 5-11-1988).
Tanggal 23 Oktober 1945 di tengah kesibukan berlatih menembak dan mempersiapkan penyambutan kedatangan Sekutu serta membincang seruan Jihad Fi Sabilillah yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari, penduduk Kota Surabaya hangat membincang tentang bakal terjadinya perang besar di Surabaya melawan balatentara lnggris dan Belanda yang akan datang atas nama Sekutu.
Tidak diketahui siapa yang mula-mula menyebarkan ramalan Jayabaya. Hal ini seperti saat Jepang akan datang tiba-tiba. Waktu itu tersebar ramalan Jayabaya tentang bakal datangnya "orang cebol kulit kuning yang lamanya hanya seumur jagung".
Saat menjelang kedatangan tentara Sekutu pun, tersebar kembali ramalan Jayabaya yang memungkinkan akan pecahnya perang besar di Surabaya. Ramalan tersebut hangat diperbincangkan masyarakat sejak memasuki minggu kedua bulan Oktober1945.
Tersebarnya Fatwa Jihad fi Sabilillah NU memperkuat perbincangan tentang ramalan itu. Hampir semua yakin bahwa seruan dari KH Hasyim Asy’ari itu akan menjadi pemicu bagi pecahnya perang besar di Surabaya melawan lnggris dan Belanda sebagaimana telah diramalkan.
Dalam perbincangan mereka, ramalan Jayabaya dalam perang besar itu akan dimenangkan oleh orang-orang Jawa yang menggunakan senjata bambu runcing.
Advertisement
Tembang Dandanggula Semut Ireng
Para pemuda di gardu-gardu penjagaan kampung dengan serius mendengarkan orang-orang tua melantunkan tembang “Dandanggula Semut Ireng” yang memuat ramalan Jayabaya tersebut:
Semut ireng anak-anak sapi/ Kebo bang kang nyabrang bengawan/ Keong gondang dowo sungute/ Suroboyo geger kepati/ Ramene wong ngoyak macan/ lamun kecekel den wadahi bumbung//
(Semut hitam beranak sapi/ Kerbau bule menyeberang sungai besar/ keong besar bermisai panjang/ Surabaya perang besar/ gaduhnya orang mengepung harimau/jika (harimau) tertangkap diwadahi bambu//)
Menurut KH Agus Sunyoto, orang-orang Surabaya menafsirkan ramalan tersebut dengan pemahaman masing-masing, tapi secara umum, hampir mirip.
Semut ireng atau semut hitam bermakna orang Jawa yang kecil dan lemah tak memiliki kekuatan; “anak-anak sapi” berarti melahirkan sapi, ditafsirkan melahirkan sapi hutan atau banteng yang siap menyerang musuh.
“Kebo bang” ditafsirkan sebagai kerbau bule yang berarti Belanda dan Inggris. “Kang nyabrang bengawan” ditafsirkan bahwa bangsa bule itu menyebrang lautan datang ke Indonesia.
“Keong gondang dowo sungute” ditafsirkan sebagai kendaraan tank baja dengan meriam panjang di depannya. “Suroboyo geger kepati” dimaknai sebagai bahwa kota di Surabaya akan terjadi geger dan perang besar mati-matian.
“Ramene wong ngoyak macan” kegaduhan terjadi rakyat Surabaya mengepung orang-orang bule (Inggris) yang memiliki lambang negara harimau.
“Lamun kecekel den wadahi bumbung//” dimaknai sebagai jika (harimau) tertangkap, dimasukkan ke dalam bambu. Artinya kekalahan Inggris hanya mungkin dikalahkan dengan bambu. Bambu di sini artinya bambu runcing.
(Sumber:https://www.nu.or.id/fragmen/resolusi-jihad-nu-dan-ramalan-jayabaya-k9fWZ)
Tim Rembulan
Terkini Lainnya
Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober dan Poin Penting Resolusi Jihad
Teks Materi Khutbah Jumat Hari Santri 2022: Resolusi Jihad dan Perjuangan Masa Kini
Biografi Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari, Pahlawan Nasional Pendiri NU yang Pencetus Resolusi Jihad
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Munculnya Ramalan Jayabaya
Tembang Dandanggula Semut Ireng
Surabaya
Jihad fisabilillah
Resolusi Jihad
KH Hasyim Asyari
Pertempuran Surabaya
Pertempuran 10 November
Pertempuran 4 Hari
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Jangan Menghina Orang Bodoh, Ternyata Banyak Barokahnya, Kata Gus Baha, Kok Bisa?
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
Kisah Tirakat Terberat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani saat Berguru kepada Nabi Khidir
Puasa Sunnah Muharram: Keutamaan, Niat Waktu, dan Tata Cara Pelaksanaannya
Tanggal Terbaik Puasa di Bulan Muharram Menurut Buya Yahya, Paling Utama
Kenapa Puasa Mampu Menggerakan Ibadah Lainnya? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Top 3 Islami: Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Luar Biasa Muharram yang Jarang Diketahui
Tiba-Tiba Disuguhi Makanan saat Puasa Muharram, Apa yang Harus Dilakukan?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah