, Jakarta - Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyatakan Pancasila sama sekali bukanlah ideologi yang thagut. Sebaliknya Pancasila justru menggarisbawahi sendi-sendi Islam dalam konteks peradaban manusia.
Hal itu disampaikan KH Yahya Cholil Staquf, yang juga Khatib Aam Pengurus Besar NU ketika menyampaikan 'Inspirasi Sahur: Islam dan Kebangsaan' yang diselenggarakan Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan (PDIP). Pernyataannya bisa dilihat dan ditonton ulang di akun resmi youtube @bknp pdi perjuangan, Senin (3/5/2021).
Baca Juga
Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibien Rembang itu mengatakan, bukan Islam yang menguatkan Pancasila, namun justru Pancasila yang telah menguatkan Islam. Sebab Pancasila merupakan terjemahan nilai-nilai utama Islam yang menemukan konteks.
Advertisement
Dia melihat banyak orang yang mengecilkan Pancasila dan melabelinya thagut (menyembah selain pada Allah). Baginya, orang demikian adalah yang kurang belajar soal isi Islam dan makna Pancasila. Orang seperti ini biasanya juga tak memperhatikan teks dan konteks.
"Orang-orang yang bilang Pancasila thagut itu, ini dia hanya mencari-cari alasan agar bisa memaksa orang lain kembali lagi ke format peradaban sebelum perang dunia pertama. Maka ini akan menjadi malapetaka yang luar biasa bagi peradaban umat manusia," kata KH Yahya Staquf.
"Kenapa? Karena seluruh negara bangsa ini disuruh bubar semua untuk bergabung ke dalam satu kekhilafahan seperti dulu. Anda bisa bayangkan kita harus berperang lagi berapa puluh tahun,” tambah kemenakan Gus Mus ini.
Padahal, menurut dia, bisa dikatakan bahwa Pancasila merupakan terjemahan Islam untuk diterapkan peradaban dunia dalam konteks pasca perang dunia kedua. Dan isinya tidak ada yang bisa dipertentangkan.
"Bahkan menurut saya, Pancasila dengan persis sekali menggarisbawahi sendi-sendi Islam dalam konteks peradaban manusia seluruhnya. Misalnya pembukaan UUD 1945, kemerdekaan hak segala bangsa. Ini adalah basis dari peradaban. Jadi Indonesia lahir sebagai penanda momentum sejarah memberi arah kemana bangsa ini berjuang,” bebernya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kursus ini diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk membumikan Pancasila.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kesetaraan di Mata Hukum
Yahya Staquf menekankan jika ingin Islam hadir secara membumi di dalam peradaban baru, maka orang Indonesia harus berbicara Pancasila. Ditegaskannya, Pancasila adalah terjemahan yang terbaik tentang bagaimana Islam dibumikan ke dalam peradaban tata dunia baru yang lebih mulia.
Staquf juga menyentuh isu kerap digulirkan di publik tentang Pancasila vs Islam. Seperti sejarah penghapusan tujuh kata dalam sila pertama pada Piagam Jakarta.
Menurutnya, ada yang menganggapnya sebagai produk sebuah proses negosiasi, yang memang mungkin terjadi. Namun dirinya pribadi lebih percaya bahwa hal itu merupakan wujud sebuah visi.
"Keyakinan saya, ada visi mendasar dalam hal ini. Karena kalau kita sudah berbicara Pancasila, ngapain masih bicara syariat? Pancasila bilang Ketuhanan Yang Maha Esa, lha itu semua sudah otomatis itu syariat kenapa diperdebatkan lagi? Sehingga tujuh kata ini hakikatnya tidak diperlukan,” bebernya.
Bangsa ini visioner dan modern menempatkan warganya setara di mata hukum sehingga tidak boleh satu pun di dalam dokumen fundamental seperti Pancasila ini seolah memberi kesan perbedaan satu kelompok dengan yang lain. Umat hindu ya menjalankan syariat hindu, umat budha juga dengan syariat budha, umat islam ya syariat islam. Kan sudah jelas itu saya rasa,” jelasnya.
Baginya, ada potensi besar Pancasila sebagai solusi atas masalah dunia. Sebab jika melihat realitas global saat ini, mengerucut kepada satu peradaban tunggal, batas fisik dan non fisik menjadi tidak relevan, dan potensi konflik semakin mengeras.
"Marilah kita melihat ke seluruh dunia ini, tidak ada tawaran yang lebih baik bagi solusi peradaban kita ini selain Pancasila,” tuturnya.
Untuk diketahui, Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan hadir setiap hari pada bulan Ramadhan untuk sahur di subuh, dan menjelang berbuka di pukul 17.00 WIB. Dapat diikuti melalui kanal Youtube: BKNP PDI Perjuangan, Instagram: BKNPusat dan Facebook: Badan Kebudayaan Nasional Pusat.
Terkini Lainnya
Muhammadiyah Sebut Nilai-Nilai Dasar Pancasila Harus Diaktualisasi
BPIP Ingatkan Makna Pancasila soal Fatwa Salam Lintas Agama
Jambore Nasional Bersama Ibu Pertiwi 2024, Ajang bagi Siswa Pamer Karya dan Kreatifitas
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kesetaraan di Mata Hukum
PBNU
Pancasila
Rekomendasi
BPIP Ingatkan Makna Pancasila soal Fatwa Salam Lintas Agama
Jambore Nasional Bersama Ibu Pertiwi 2024, Ajang bagi Siswa Pamer Karya dan Kreatifitas
Ketua DPD RI Siap Kawal Presiden Terpilih Prabowo Perkuat Pancasila
GP Ansor Tangerang Ingatkan Kembali Makna Hari Lahir Pancasila
PDIP Kritisi Sikap Pemkot Tangerang soal Apel Hari Lahir Pancasila
Densus 88 Antiteror Polri Beri Pelatihan Keahlian Ini pada Belasan Eks Napiter
Skill Center Indonesia Luncurkan Kurikulum Jembatan Emas, Metode Belajar 10 Kali Lebih Efektif
5 Pernyataan Megawati Sampaikan Amanat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende NTT
Bamsoet Ingatkan Pesan Bung Karno di Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Miliki Nilai Universal
Euro 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Buya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat
Top 3 Islami: Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Luar Biasa Muharram yang Jarang Diketahui
Jangan Menghina Orang Bodoh, Ternyata Banyak Barokahnya, Kata Gus Baha, Kok Bisa?
Dahsyatnya Menulis Basmalah di Bulan Muharram, Berkah Keberuntungan hingga Perlindungan Allah
Peristiwa Penting di Balik Muharram sebagai Bulan Pertama dalam Kalender Islam
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Kisah Tirakat Terberat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani saat Berguru kepada Nabi Khidir
Insya Allah Maqbul, Amalkan Doa Pelunas Utang Ini di Bulan Muharram!
Perempuan Berangkat Kerja Tanpa Diantar Mahram, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Sering Lupa Menaruh Barang? Coba Baca Doa ini
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia