, Jakarta Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sebuah metode pemilihan umum yang digunakan di berbagai negara di seluruh dunia. Sistem ini memiliki karakteristik utama yaitu partai politik yang memperoleh suara di pemilihan umum akan mendapatkan kursi sesuai dengan proporsi suara yang diperoleh. Dalam sistem ini, pemilih memilih partai politik, bukan kandidat individual.
Penting untuk memahami sistem pemilu proporsional tertutup karena metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami. Kelebihannya adalah representasi yang lebih adil bagi partai politik dengan basis pendukung yang merata, sehingga memungkinkan partai kecil untuk tetap memiliki kursi di parlemen. Namun, sistem ini juga memiliki kekurangan, seperti kurangnya hubungan langsung antara pemilih dan wakil yang terpilih, serta cenderung memperkuat kekuatan partai politik yang sudah mapan.
Dengan memahami sistem pemilu proporsional tertutup, kita dapat memahami berbagai model demokrasi yang ada di dunia dan bagaimana sistem ini mempengaruhi representasi politik di negara-negara yang menerapkannya. Untuk memahami lebih dalam sistem pemilu proporsional tertutup, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/12/2023).
Advertisement
Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menegaskan bahwa golongan putih (golput) atau tidak memilih pada Pemilu 2024 hukumnya haram. Lantas bagaimana bila enggan memilih karena merasa tak ada calon pemimpin yang cocok?
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Definisi dan Karakteristik Sistem pemilu Proporsional Tertutup
Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan umum di mana pemilih memberikan suara untuk partai politik daripada untuk calon individual. Karakteristik utama dari sistem ini adalah bahwa pemilih tidak memiliki opsi untuk memilih calon dalam partai mana suara mereka akan diberikan, melainkan partai secara keseluruhan yang memutuskan urutan penyusunan calon.
Dalam sistem ini, partai politik menyerahkan daftar calon mereka kepada badan pemilihan, biasanya berdasarkan urutan partai. Pemilih kemudian memberikan suara untuk partai yang mereka dukung, dan kursi dalam badan legislatif didistribusikan berdasarkan perolehan suara partai. Jika partai A memenangkan 30% suara, mereka akan mendapatkan sekitar 30% kursi di badan legislatif.
Perolehan kursi dalam sistem pemilu proporsional tertutup dihitung menggunakan metode pembagian suara proporsional, seperti metode d'Hondt atau metode Sainte-Laguë. Metode ini memungkinkan suara pemilih diterjemahkan menjadi kursi di parlemen sesuai dengan proporsi suara yang diperoleh oleh masing-masing partai politik.
Advertisement
Distribusi Kursi dan Ambang Batas
![Ilustrasi alokasi kursi daerah pemilihan dalam pemilu 2024 (Istimewa)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/2_cx1WjwYp-X2zI1pxyz5RL064c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4331470/original/098591100_1676962070-ilustrasi_dapil.jpeg)
Dalam sistem pemilu proporsional tertutup, distribusi kursi didasarkan pada persentase suara yang diperoleh oleh setiap partai, sehingga partai yang mendapatkan suara lebih banyak akan mendapatkan lebih banyak kursi. Namun, ada juga ambang batas suara yang harus dicapai oleh partai untuk mendapatkan kursi dalam sistem ini.
Metode distribusi kursi dalam sistem pemilu proporsional tertutup biasanya menggunakan metode Sainte-Laguë atau metode D'Hondt. Dalam metode ini, persentase suara setiap partai dibagi dengan angka 1, 2, 3, dan seterusnya untuk menentukan distribusi kursi. Partai dengan persentase suara terbesar akan mendapatkan kursi pertama, dan seterusnya.
Selain itu, dalam sistem ini juga diterapkan ambang batas suara yang harus dicapai oleh partai untuk mendapatkan kursi. Ambang batas suara ini bertujuan untuk mencegah partai-partai kecil yang hanya mendapatkan sedikit suara tetapi memperoleh kursi dalam parlemen. Ambang batas suara biasanya berkisar antara 3-5%, yang artinya partai harus mencapai persentase suara tersebut untuk mendapatkan kursi.
Dengan metode distribusi kursi dan adanya ambang batas suara ini, sistem pemilu proporsional tertutup memiliki kelebihan dalam mewakili beragam pandangan politik dalam parlemen. Namun, kekurangannya adalah sulitnya bagi partai kecil untuk memperoleh kursi jika tidak mencapai ambang batas suara yang ditentukan.
Daerah Pemilihan dan Ukuran Daerah Pemilihan
![Ilustrasi pemilu](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/uiisdQP5tVehPAbauJj8f_JUv2k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2736520/original/060112500_1550920698-ilustrasi_pemilu_merdeka_dot_com.jpg)
Sistem pemilu proporsional tertutup menentukan daerah pemilihan berdasarkan pembagian wilayah administratif seperti provinsi, kabupaten, atau kota. Daerah pemilihan ini kemudian menjadi dasar untuk alokasi kursi dalam badan legislatif. Misalnya, setiap provinsi atau kabupaten akan memiliki jumlah kursi yang ditentukan berdasarkan jumlah penduduk atau jumlah suara yang diperoleh oleh partai politik dalam pemilu.
Ada variasi dalam ukuran daerah pemilihan tergantung dari negara yang menerapkan sistem ini. Beberapa negara mungkin menggunakan daerah pemilihan yang lebih besar seperti provinsi, sementara negara lain mungkin menggunakan daerah pemilihan yang lebih kecil seperti kabupaten atau kota. Ukuran daerah pemilihan ini dapat mempengaruhi representasi politik, karena daerah pemilihan yang lebih luas mungkin menyulitkan partai kecil untuk memperoleh kursi, sementara daerah pemilihan yang lebih kecil mungkin lebih mudah bagi partai kecil untuk mendapatkan kursi dalam badan legislatif.
Dengan demikian, penentuan daerah pemilihan dalam sistem pemilu proporsional tertutup memiliki dampak langsung terhadap representasi politik dan kekuatan partai politik dalam badan legislatif. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan yang cermat dalam menentukan ukuran dan batas daerah pemilihan agar dapat mencapai kesetaraan dan keadilan dalam sistem pemilu.
Advertisement
Pemilih dan Pilihan dalam Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
![Ilustrasi Tinta Pemilu (Istimewa)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/nYy70X1Ci8ZbMK0krWhuSLSnOAI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4637169/original/037260300_1699247697-tinta.jpg)
Dalam sistem pemilu proporsional tertutup, hak pilih pemilih cukup berbeda dengan sistem pemilu lainnya. Dalam sistem ini, pemilih memilih partai politik dan bukan langsung memilih kandidat-kandidat tertentu. Pemilih memberikan suara untuk partai politik yang mereka yakini akan mewakili kepentingan dan pandangan politik mereka di parlemen.
Dalam proses pemilihan, pemilih tidak memiliki kontrol langsung terhadap siapa yang akan menjadi anggota parlemen. Partai politik memiliki daftar kandidat yang telah disusun oleh partai itu sendiri, dan daftar ini biasanya tidak dapat diubah oleh pemilih. Oleh karena itu, pemilih hanya bisa memilih partai politik yang mereka dukung, dan partai politik tersebut yang kemudian akan menentukan siapa-siapa saja yang akan duduk di parlemen.
Meski demikian, sistem pemilu proporsional tertutup ini memberikan keuntungan bagi partai politik kecil atau minoritas, karena mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan kursi di parlemen. Sistem ini juga dapat mendorong terbentuknya pemerintahan yang inklusif, karena partai politik yang berbeda dapat bekerja sama dalam membentuk koalisi dan memperjuangkan kepentingan masing-masing. Namun, kelemahannya adalah minimnya keterwakilan langsung pemilih dalam menentukan siapa yang akan duduk di parlemen.
Kelebihan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
![pemilu](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/BraD_4-xqEvd5qkT_IB31OGe7pE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2744311/original/005987700_1551838722-2019-03-05.jpg)
Salah satu kelebihan dari sistem pemilu proporsional tertutup adalah mampu mendorong terbentuknya pemerintahan yang lebih stabil. Dalam sistem ini, partai politik memiliki kontrol yang lebih besar terhadap calon yang akan terpilih, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terpecahnya suara dan memudahkan terbentuknya mayoritas yang kuat di parlemen. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kevakuman kekuasaan atau pemerintahan minoritas yang rentan terhadap ketidakstabilan.
Selain itu, sistem pemilu proporsional tertutup juga dapat mendorong terciptanya hubungan yang lebih erat antara wakil rakyat dengan pemilih. Dengan adanya daftar calon yang disusun oleh partai politik, pemilih dapat lebih mudah mengidentifikasi siapa saja yang akan mewakili mereka di parlemen. Hal ini dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan partisipasi politik dari masyarakat, karena mereka memiliki jaminan bahwa wakil yang terpilih benar-benar mewakili visi dan misi partai politik yang dipilihnya.
Dengan demikian, sistem pemilu proporsional tertutup memiliki kelebihan dalam menciptakan pemerintahan yang stabil dan terciptanya hubungan yang erat antara wakil rakyat dengan pemilih. Namun, tentu saja sistem ini juga memiliki kekurangan dan perlu diperhatikan dengan seksama dalam implementasinya.
Advertisement
Kekurangan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
![Ilustrasi - Pemilu. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VuZi0FYYLdT7clt1OI-5PFYYvxs=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2518487/original/077842200_1544280293-PEMILU-Muhamad_Ridlo.jpg)
Salah satu kekurangan dari sistem pemilu proporsional tertutup adalah minimnya keterwakilan individual. Dalam sistem ini, para pemilih tidak memiliki pilihan untuk memilih calon anggota parlemen secara langsung, sehingga para kandidat ditentukan oleh partai politik. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan keterwakilan bagi individu-individu yang mungkin memiliki visi dan tujuan yang berbeda dengan partai politik yang mereka dukung.
Selain itu, sistem pemilu proporsional tertutup juga rentan terhadap korupsi dan nepotisme oleh partai politik. Dengan kekuatan yang besar dalam menentukan siapa yang akan terpilih, partai politik dapat dengan mudah memanipulasi daftar calon anggota parlemen sesuai dengan kepentingan mereka. Hal ini dapat mengakibatkan keberagaman pandangan dan suara dalam parlemen menjadi terbatas oleh kepentingan partai politik, dan mengurangi keadilan dalam sistem politik.
Terakhir, sistem pemilu proporsional tertutup juga dapat menghambat pertanggungjawaban individu anggota parlemen terhadap pemilih. Dengan sistem ini, para anggota parlemen cenderung lebih loyal pada partai politik dibandingkan pada pemilih mereka sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya akuntabilitas dan transparansi dalam menjalankan tugas serta kebijakan yang diambil oleh para anggota parlemen.
Terkini Lainnya
Definisi dan Karakteristik Sistem pemilu Proporsional Tertutup
Distribusi Kursi dan Ambang Batas
Daerah Pemilihan dan Ukuran Daerah Pemilihan
Pemilih dan Pilihan dalam Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Kelebihan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Kekurangan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Pemilu 2024
Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Sistem Pemilu
Konten Menarik
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
6 Potret Heels dan Tas Wanita Ukuran Mini Unik, Menarik Dikoleksi Pecinta Fashion
6 Potret Akad Nikah Chand Kelvin dan Dea Sahirah, Mahar 77 Gram Logam Mulia
MPLS Singkatan dari Apa? Pahami Tujuan, Kegiatan, dan Aturannya
Buat Kagum, MUA Ini Dandani Kakeknya Jadi Pria Tampan
7 Potret Anak Eryck Amaral Sebelum Menikah dengan Aura Kasih, Kini Berusia 10 Tahun
6 Potret Barang Nyeleneh Dijual di Toko Ini Bikin Heran, Pembeli Enggak Tertarik
6 Potret Fuji Usai Eks Manajer Ditangkap, Dulu Dekat Seperti Saudara
6 Potret Transformasi Marshanda, Kini Makin Langsing Berkat Rajin Olahraga
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Mengenal Tari Topeng Cirebon, Digunakan Sunan Gunung Jati sebagai Media Dakwah
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini
Nadhif Basalamah Sukses Bikin Penonton Pertamina Weekend Fest 2024 Bergalau Ria
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara