, Jakarta Mungkin belum banyak yang mengenalnya, namun burung Kuau Raja adalah salah satu jenis satwa yang mengalami kebangkitan setelah sempat dianggap punah. Burung Kuau Raja, juga dikenal sebagai Great Argus, adalah spesies burung yang berasal dari Sumatera Barat.
Baca Juga
Advertisement
Burung ini menonjolkan keindahannya melalui pola bulu dengan ratusan corak bulat kecil yang menyerupai mata di sayapnya. Burung Kuau Raja memiliki warna coklat cerah yang mempercantik penampilannya. Ini adalah bagian dari keluarga Argusianus argus atau Great Argus.
Burung ini dianggap punah punah, namun kehadiran mereka yang misterius telah memicu minat para peneliti dan pengamat alam. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi kehidupan, karakteristik, dan fakta menarik tentang burung Kuau Raja, serta upaya pelestariannya yang sedang berlangsung.
Untuk mengenal lebih dalam mengenai burung Kuau Raja, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/11/2023).
Sindikat penjualan hewan langka ditangkap melalui media sosial.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ciri-Ciri Burung Kuau Raja
Burung Kuau Raja, unggas eksotis yang berasal dari Sumatera, memiliki sejumlah ciri fisik yang membedakannya dari jenis burung lainnya. Salah satu ciri mencolok dari Kuau Raja adalah ketidakmampuannya untuk terbang jauh. Meskipun demikian, mereka tetap memiliki kemampuan berlari dengan sangat cepat. Burung Kuau Raja juga dikenal dengan kemampuannya untuk melompat dari satu pohon ke pohon lain. Keterampilan melompat ini membantu mereka dalam mencari makanan di lingkungan daratan.
Burung Kuau Raja tidak membuat sarang di atas pohon seperti kebanyakan burung lainnya. Sebaliknya, mereka membuat sarang di lingkungan daratan yang rindang. Pilihan ini memudahkan mereka dalam mencari makanan, seperti semut, hewan siput, dan biji-bijian yang dapat dijangkau dengan mudah. Dalam ekosistemnya, Kuau Raja berperan penting sebagai pemangsa yang membantu mengendalikan populasi serangga di lingkungan hutan.
Selain itu, Kuau Raja memiliki ciri fisik khusus yang membedakannya. Mereka memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan yang mempercantik tampilan mereka. Kulit kepala burung ini juga memiliki corak biru yang menambah daya tarik visual. Dalam hal ukuran, burung Kuau Raja adalah salah satu burung terbesar di dunia.
Jantan dewasa bisa mencapai berat hingga 10 kilogram dan memiliki panjang sekitar 200 cm. Sementara itu, betina dewasa memiliki bulu sekunder di sayap yang lebih pendek dan motif bulu yang cenderung kurang bervariasi dibandingkan dengan burung jantan. Semua ciri fisik ini membuat Burung Kuau Raja menjadi salah satu spesies burung yang menarik dan unik dalam biodiversitas Indonesia.
Advertisement
Jadi Ikon Provinsi Sumatera Barat
![Ilustrasi Perangko "Burung Indonesia: Pusaka Hutan Sumatera."](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/eEz8CGwYtYDbotEyIndIFpcGkxQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4631471/original/078339100_1698818619-shp-hari-cinta-puspa-dan-satwa-tahun-1994-fauna.jpg)
Burung Kuau Raja telah menjadi ikon Sumatera Barat dengan sejumlah keputusan dan penghargaan yang menegaskan statusnya sebagai representasi khas daerah tersebut. Dilansir dari Merdeka.com, keputusan ini didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 48 tahun 1989 yang menjelaskan pedoman penetapan identitas flora dan fauna daerah. Dalam konteks ini, Burung Kuau Raja diangkat sebagai maskot atau ikon fauna dari Sumatera Barat, bersama dengan pohon andalas, yang juga dijadikan maskot flora daerah tersebut.
Selain statusnya sebagai ikon provinsi, Burung Kuau Raja juga pernah diabadikan dalam serangkaian perangko Indonesia yang dirilis pada 15 Juli 2009, dengan tema "Burung Indonesia: Pusaka Hutan Sumatera." Keberadaannya sebagai bagian penting dari kekayaan alam Sumatera Barat turut dihargai melalui penggunaan gambar Burung Kuau Raja dalam perangko ini.
Prestasi lain Burung Kuau Raja adalah saat diangkat sebagai maskot dalam perayaan Hari Pers Nasional 2018 yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, pada 8 Februari 2018. Penunjukan Kuau Raja sebagai maskot dalam acara nasional ini menegaskan kembali keberadaannya sebagai simbol penting Sumatera Barat.
Bahkan lebih menarik, burung ini juga memiliki sejarah panjang yang mencakup dunia internasional. Gambar Burung Kuau Raja, dengan ciri khasnya sedang mengepakkan kipas raksasanya, diabadikan dalam buku karya Charles Darwin yang berjudul "The Descent of Man" yang diterbitkan pada tahun 1874. Ini menunjukkan bahwa Burung Kuau Raja telah dikenal di dunia ilmiah sejak lama dan menjadi ikon yang memikat bagi banyak orang. Semua ini menjadikan Burung Kuau Raja sebagai simbol khusus dari kekayaan alam Sumatera Barat dan mewakili kepentingan konservasi satwa liar di wilayah tersebut.
Diyakini Dapat Mendeteksi Gempa
![Ilustrasi Burung Kuau Raja](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/IgXfglr90YnUfAdqBaLxiDfh3vs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4631472/original/098370900_1698818619-Argusianus_argus_17zz.jpg)
Kuau Raja atau Great Argus (Argusianus argus) telah lama dikenal dalam kepercayaan masyarakat di Sumatera Barat sebagai hewan yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi gempa. Dari sumber yang sama dijelaskan bahwa burung ini memiliki insting alam yang memungkinkannya merasakan gempa kecil sebelum terjadinya gempa besar. Kemampuan ini dijelaskan sebagai tindakan yang tidak biasa yang ditampilkan oleh Kuau Raja.
Salah satu laporan yang mempopulerkan keyakinan ini datang dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Barat pada tahun 2017, Yelflin Luandri. Dia menyatakan bahwa Kuau Raja mampu memprediksi terjadinya gempa bahkan tsunami. Menurutnya, burung ini dapat merasakan tanda-tanda awal gempa dan secara insting menunjukkan perilaku yang tidak biasa sebelum terjadinya bencana gempa besar. Namun, penting untuk dicatat bahwa klaim ini belum didukung oleh penelitian ilmiah yang komprehensif.
Pernyataan serupa juga tercatat dalam buku "Ensiklopedia Hewan Asli Indonesia Yang Punah," yang mengklaim bahwa Kuau Raja dapat merasakan gempa besar yang akan terjadi dua hari kemudian. Namun, pernyataan semacam ini perlu dicermati dengan hati-hati, karena hingga saat ini, belum ada penelitian yang mengonfirmasi secara ilmiah kemampuan Kuau Raja dalam mendeteksi gempa.
Sehingga, meskipun terdapat klaim dan keyakinan yang mendukung bahwa Kuau Raja memiliki kemampuan ini, kita harus ingat bahwa hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang memvalidasi klaim ini. Kajian lebih lanjut dan penelitian yang lebih mendalam diperlukan untuk memahami apakah Kuau Raja benar-benar memiliki kemampuan unik untuk merasakan gempa atau apakah ini lebih merupakan legenda atau cerita rakyat yang berkembang di masyarakat setempat.
Advertisement
Dianggap Punah hingga Ditemukan Lagi di Aceh
![Burung Kuau di Hutan Adat Guguk](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/pYQ4dC4EkbiLhq0-lEYEHUCVAAk=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3459067/original/031545300_1621363084-burung_kuau.jpg)
Burung Kuau Raja adalah spesies yang pernah dianggap punah dan merupakan salah satu burung langka yang berasal dari Indonesia, khususnya Sumatera. Penyebab langkanya burung ini berkaitan dengan aktivitas manusia, terutama perusakan hutan dan perburuan liar yang tidak terkendali. Kuau Raja memiliki kepekaan yang tinggi terhadap gangguan dan kerusakan habitat alaminya, yang berdampak pada penurunan populasi mereka. Hewan ini memiliki suara khas yang sering dijelaskan sebagai "ku-wau" yang terdengar setiap 15-30 detik.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi para pelestari alam dan hewan di Indonesia. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melakukan tindakan-tindakan penting untuk mencegah kepunahan burung Kuau Raja. Mereka melakukan pendataan untuk memantau populasi dan mendukung pelestarian spesies ini. Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa digunakan sebagai dasar hukum untuk melindungi Kuau Raja dan spesies lainnya di Sumatera Barat.
Kejutan terjadi ketika sebuah tim peneliti di Aceh berhasil menemukan burung Kuau Raja yang telah lama dianggap punah. Penemuan ini merupakan pencapaian yang signifikan dalam konservasi hewan di Indonesia. Mereka menemukan satu ekor jantan Kuau Raja di pemukiman warga dan ladang perkebunan sawit. Penemuan ini menunjukkan bahwa spesies yang dianggap punah masih bisa ditemukan jika ada upaya yang cukup.
Tim tersebut merencanakan untuk memindahkan burung tersebut ke habitat alaminya yang lebih luas, di mana ia dapat hidup bebas dan berkontribusi pada pelestarian spesies ini. Setelah berhasil memindahkan burung Kuau Raja, mereka melepasya kembali ke alam liar di Aceh Utara, memberikan harapan baru bagi pelestarian spesies ini.
Penemuan ini menjadi pengingat bahwa dengan upaya dan perhatian yang tepat, beberapa spesies yang dianggap punah masih dapat diselamatkan, dan kita harus berkomitmen untuk melindungi satwa liar dan lingkungan alam mereka.
Terkini Lainnya
Momen Kawanan Burung Bak Ikut Demo Bela Palestina, Muncul di Beberapa Negara
Viral Penampakan “Burung” Membeku Saat Berdiri Ini Bikin Heboh, Disebut Hibernasi
Kisah Ababil, Burung Surga yang Menghancurkan Pasukan Gajah
Ciri-Ciri Burung Kuau Raja
Jadi Ikon Provinsi Sumatera Barat
Diyakini Dapat Mendeteksi Gempa
Dianggap Punah hingga Ditemukan Lagi di Aceh
Burung Kuau Raja
Hewan Langka
Satwa Dilindungi
satwa endemik
content
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
Shalawat Nariyah dan Keutamaannya, Simak Juga Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan
Shrek adalah Film Animasi dan Komedi, Jadi Tontonan Seru untuk Anak-Anak
11 Cara Mengolah Daging Sapi Kurban yang Benar, Marinasi dengan Rempah
6 Momen ART Brisia Jodie Salah Bikin Sambal Bawang, Disenyumin Jonathan Alden
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
6 Potret Laura Theux dan Indra Brotolaras Rayakan Dedinan Anak dengan Adat Bali
Profil Yakob Sayuri dan Perjalanan Karirnya, Pemuda Papua yang Bersinar di Piala AFF
6 Bagian Kambing yang Paling Enak dan Rekomendasi Olahannya
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
15 Aplikasi Belajar Mengetik 10 Jari untuk Pemula, Gampang Banget
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Bukalapak Geber Program Mentorship, Fokus pada Produk Virtual
Tarik Minat Anak Muda Terjun ke Pertanian, Kementan Beri Bantuan Akses Modal
Surat Ali Imran Ayat 190-191 dalam Bahasa Arab dan Artinya, Lengkap Kandungannya
Megawati Lantik Pengurus Baru DPP PDIP, Ada Ganjar Pranowo hingga Ahok
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
Tonton FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Jumat 5 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
DKI Jakarta Targetkan Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi Rampung Tahun Ini
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Kapan Gaji Ke 13 Cair? Ini Rinciannya
4G XL Axiata Hadir 40 Pulau Terpencil di Kepri, Dukung Pemerataan Layanan Data
Cara Sederhana Meneladani Sifat Orang Baik dalam Al-Qur'an, Menurut Gus Baha
Megawati Tantang Penyidik KPK yang Panggil Hasto: AKBP Rossa Suruh Dateng Ngadepi Aku
6 Tokoh Penting Film Jurnal Risa, Prinsa Mandagie Kesurupan Arwah Saat Uji Nyali di Tempat Angker
Transformasi Kesehatan Wanita, Kadin dan Brawijaya Hospital Bersatu Lawan Kanker Payudara dan Serviks