uefau17.com

Sitoplasma Adalah Bagian yang Terdapat dalam Membran Sel, Ketahui Fungsinya - Hot

, Jakarta Sitoplasma adalah istilah yang sering dijumpai dalam pelajaran biologi di sekolah. Sitoplasma ini sangat penting dalam tubuh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa sitoplasma, maka sel dan jaringan tubuh tidak dapat bekerja dengan maksimal.

Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian sitoplasma adalah protoplasma suatu badan sel di luar nukleusnya.

Dalam pelaksanaannya, sitoplasma memiliki fungsi utama dalam tubuh yakni sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein.

Agar lebih paham, berikut ulas mengenai pengertian sitoplasma dan fungsinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sitoplasma Adalah

Seperti yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya, sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian sitoplasma adalah protoplasma suatu badan sel di luar nukleusnya.

Hal yang berbeda dijelaskan dalam buku Biologi SMA/MA Kelas X oleh Gunawan Susilowarno, menjelaskan bahwa sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel dan terletak di luar inti sel. Cairan yang terdapat di dalam inti sel disebut dengan nukleoplasma. Dengan mikroskop cahaya, biasanya sitoplasma kelihatan homogen dan jernih, tetapi mungkin terlihat daerah yang granular, fibrilar atau vakuolar.

Sementara, menurut Sumber Belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud), pengertian sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membrane plasma. Sitoplasma adalah 80% air, juga mengandung asam nukleat, protein, karbohidrat seperti lemak, ion anorganik dan beberapa senyawa kecil. Di sitoplasma inilah terjadi metabolisme untuk menghasilkan energi dan membentuk komponen sel. Sitoplasma dapat dibagi menjadi bagian cair dan bagian nukleoid.

Sitoplasma bersifat koloid. Ukuran partikel yang terlarut adalah 0,001-0,1 mikron dan bersifat transparan. Sitoplasma terdapat di dalam sel tapi berada di luar nukleus dan organel-organel sel. Di dalam sitoplasma terdapat juga bagian-bagian yang disebut organel. Organel ini yang berfungsi menjalankan fungsi sel. Contohnya, mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya respirasi sel. Lisosom yang mempunyai banyak enzim pencerna protein. Ribosom merupakan tempat perakitan asam amino menjadi protein. Retikulum endoplasma yang berperan dalam transportasi protein dan zat kimia lainnya. Serta badan golgi yang banyak mengandung enzim pencernaan yang belum aktif.

3 dari 4 halaman

Fungsi Sitoplasma

Berikut ini ada beberapa fungsi dari sitoplasma dalam tubuh yang perlu anda ketahui adalah:

  1. Tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein.
  2. Tempat berlangsung beberapa reaksi kimia sel dan tenggelamnya organel sel.
  3. Menerima material mentah dari lingkungan eksternal (seperti dari makanan yang dicerna) dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan melalui reaksi dekomposisi.
  4. Area tempat substansi baru dibuat atau diproduksi untuk digunakan oleh sel.
  5. Tempat berbagai bahan kimia dikemas untuk ditransportasikan ke bagian sel lainnya atau ke sel lain dalam tubuh.
  6. Tempat berbagai bahan kimi memfasilitasi ekskreasi prosuk sisa.
  7. Perantara transportasi zat dari luar sel ke organel (inti sel).
  8. Memberi bentuk pada suatu sel.
  9. Pelarut untuk semua protein dan senyawa di dalam sel.
4 dari 4 halaman

Organel Sitoplasma

Seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa di dalam sitoplasma terdapat beberapa organel sel. Berikut ini organel-organel sitoplasma beserta fungsinya, yakni:

1. Mitokondria

Mitokondria terdapat di semua sel eukariotik aerob dan berfungsi dalam proses oksidasi dan mualisasi. Mitokondria terlindungi oleh membran ganda yang terdiri dari dua lapis.

2. Plastida

Plastida merupakan organel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Organel ini berisi pigmen atau pemberi warna. Plastida berisi pigmen klorofil yang disebut kloroplas. Plastida di dalamnya terkandung klorofil, berfungsi dalam fotosintesis.

3. Vakuola

Vakuola berfungsi untuk menyimpan cairan dan senyawa seperti enzim, alkaloid, lipid, garam mineral, asam amino, dan asam organik.

4. Ribosom

Ribosom terdapat di dalam sitoplasma secara bebas dan terikat pada RE. Ribosom memiliki fungsi yakni sebagai tempat berlagsungnya sintesis protein. Ketika fungsi ribosom terganggu, misalnya menjadi terlalu aktif, sel tubuh akan berkembang biak dan membelah diri terlalu cepat dan tidak terkendali. Hal ini biasanya terjadi akibat pertumbuhan sel-sel kanker.

5. Retikulum Endoplasma

Retikulum endplasma adalah struktur ruang berdinding membran yang saling berhubungan membentuk anyaman. RE menghubungkan antara inti sel dengan sitoplasma. RE dibedakan menjadi dua:

  1. Retikulum endoplasma kasar berperan sebagai tempat melekatnya ribosom. Hasil sintesa ribosom selanjutnya diangkat menuju badan golgi sebagai bahan sekresi.
  2. Retikulum endoplasma halus berperan sebagai sintesis lipid, kholesterol, hormon steroid, dan metabolisme mineral.

6. Badan Golgi

Badan golgi terdiri dari kumpulan gelembung-gelembung pipih yang berbentuk kantong berkelok-kelok siterna. Badan golgi berfungsi secara aktif dalam sekresi dan sintesis polisakarida.

7. Lisosom

Lisosom merupakan organel kecil yang terbungkus oleh selapis membran, berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Lisosom berperan dalam proses matinya sel-sel. Ketika sel tubuh rusak akibat kondisi tertentu, seperti infeksi, peradangan, kanker, atau paparan zat beracun, lisosom juga akan memerintah sel tubuh untuk menghancurkan dirinya sendiri (apoptosis). Hal ini bertujuan agar sel dan jaringan sehat di sekitarnya tidak terkena gangguan yang serupa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat