, Jakarta Banyak orang mengabaikan penyebab nyeri leher belakang dan hanya mengatasi dengan memijat ringan. Padahal beberapa nyeri bisa terjadi karena kondisi medis yang cukup membahayakan. Tak hanya cedera dan kaku otot, tetapi bisa terjadi karena meningitis.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab nyeri leher belakang yang ringan seperti kaku otot biasanya bisa sembuh sendiri setelah dipijat dan direlaksasi. Sementara untuk cedera karena tulang retak membutuhkan lebih banyak waktu pemulihan. Namun kedua kondisi ini masih tergolong ringan.
Nyeri leher bagian belakang yang ringan tak memiliki gejala lain yang menyertai. Sementara penyebab nyeri leher belakang yang kronis bisa terjadi dengan demam, kesemutan, kelelahan, sulit bernapas, dan masih banyak lagi lainnya. Jika mengalami, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang benar.
Berikut ulas penyebab nyeri leher belakang dari berbagai sumber, Jumat (23/10/2020).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cedera dan Ketegangan Otot Leher
![Ilustrasi ponsel | Lisa Fotios dari Pexels](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/XOFEAXEWh5NQL-NgsVo8zmj3M50=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3213387/original/017018200_1597824423-pexels-lisa-fotios-4277443.jpg)
Cedera
Cedera bisa menjadi penyebab nyeri leher belakang. Leher belakang memiliki sifat fleksibel dan selalu menopang kepala. Tak heran jika leher bagian belakang ini lebih rentan mengalami cedera.
Semisal seperti kecelakaan kendaraan bermotor, olahraga dengan intensitas tinggi, menyelam, angkat beban, dan masih banyak lagi lainnya. Beberapa kasus yang parah mungkin ada yang tulang belakangnya retak dan bikin nyeri sekali.
Leher yang patah dapat menyebabkan rasa nyeri tidak tertahankan. Nyerinya bisa menyebar sampai ke sumsum tulang belakang. Patah leher bisa meningkatkan risiko cedera pada sumsum tulang belakang, termasuk kelumpuhan.
Ketegangan Otot
Banyak orang mengeluhkan nyeri leher belakang yang bikin enggak nyaman. Jika dirasa tak mengalami kecelakaan apapun dan olahraga yang berat, kemungkinan nyeri leher yang dialami karena tegang otot. Ketegangan otot bisa menjadi penyebab nyeri leher belakang yang dipicu aktivitas buruk di kehidupan sehari-hari.
Aktivitas buruk ini berupa:
- Postur tubuh yang buruk saat berjalan, berdiri, ataupun duduk
- Posisi tidur yang salah atau penggunaan bantal yang kurang nyaman
- Bekerja di balik meja dalam waktu yang lama tanpa berganti posisi (biasanya pada pekerja kantoran)
- Menatap ponsel atau komputer terlalu lama
- Peregangan otot yang salah saat berolahraga.
Advertisement
Stenosis Spinal dan Radikulopati Serviks
![Nyeri Kepala dan Leher Kaku Terjadi Bersamaan?](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/8L36PmqdcxbdTTa5lGw5A2CbZVI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1458454/original/046270400_1483458324-rubrik-nyeri_Nyeri-Kepala-dan-Leher-Kaku-Terjadi-Bersamaan.jpg)
Stenosis Spinal
Stenosis spinal terjadi karena ada penyempitan pada ruas tulang belakang. Penderitanya biasanya akan mengalami tekanan terhadap saraf tulang belakang. Rasa nyeri luar biasa akan menyerang ketika kondisi ini terjadi. Anak muda lebih jarang mengalami, karena stenosis rentan terjadi pada lansia yang berusia 50 tahunan.
Penyebab nyeri leher belakang karena penyempitan ruas tulang belakang dipicu oleh peradangan tulang atau orteoartritis. Pada kasus yang parah akan berujung pada kerusakan tulang. Akibatnya, saraf dalam struktur tulang akan terjepit dan timbul berbagai keluhan seperti nyeri.
Terdapat dua tipe stenosis spinal yang dibedakan berdasarkan letak kelainannya, yaitu:
- Stenosis servikal
Stenosis servikal terjadi bila penyempitan tulang belakang terjadi di area servikal, sekitar leher.
- Stenosis lumbal
Stenosis lumbal terjadi akibat penyempitan ruas tulang belakang di daerah lumbal atau punggung bawah.
Radikulopati Serviks
Radikulopati serviks lebih dikenal dengan istilah saraf terjepit. Saraf terjepit ini termasuk salah satu penyebab nyeri leher belakang yang kerap disepelekan. Tepatnya ketika akar saraf sumsum tulang belakang di leher teriritasi atau terkompresi.
Pada dasarnya, bagian serviks (leher) tulang belakang memiliki tujuh ruas tulang. Akar saraf ketujuh dan keenamlah yang paling rentan terpengaruh dan mengalami rasa sakit atau nyeri.
Radikulopati serviks akan menimbulkan rasa nyeri yang menjalar dari leher ke bahu dan ekstremitas atas lain. Gejala yang bisa muncul kelemahan otot, mati rasa, dan sensasi kesemutan melalui lengan atau tangan
Osteoarthritis Servikal
![Mengatasi Nyeri Leher dengan Rehabilitasi Medik](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/YZBtL6ku3Rt0jf6O8naClM2xokc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1633908/original/001878100_1498408783-Mengatasi-Nyeri-Leher-dengan-Rehabilitasi-Medik.jpg)
Osteoarthritis servikal dikenal pula dengan sebutan artritis leher dan spondilosis servikal. Spondilasis dipakai untuk mendeskripsikan kerusakan tulang belakang bagian leher. Faktor utamanya adalah usia, tak heran kebanyakan penderita nyeri leher spondilasis dialami lansia.
Penyebab nyeri leher belakang yang satu ini terjadi ketika diskus (bagian yang membatasi satu tulang belakang dengan yang lainnya) mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) dan mengecil. Tanda-tanda peradangan diskus dapat mulai timbul dan muncul tonjolan pada bagian pinggir diskus.
Advertisement
Spondylosis Serviks dan Kanker
![Ilustrasi sel kanker | Klikdokter](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/XyRrD4dSOqT0NUECUC9KVQZRst8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3247497/original/051251600_1600918453-Sel_kanker__Klikdokter_.jpg)
Spondylosis Serviks
Spondylosis serviks adalah penyakit tulang leher yang bisa menjadi penyebab nyeri leher belakang. Kondisi ini bisa disebut degenerasi cakram serviks. Berisiko menyerang seseorang berusia 40 tahunan.
Tepatnya ketika tulang leher tidak dapat berfungsi dengan optimal. Hingga terjadilah gesekan antara tulang belakang yang lebih intens. Keadaan inilah yang menjadikan nyeri dan kekakuan leher belakang terjadi.
Kanker
Kanker bisa menjalar di area leher. Tepatnya di daerah kepala dan sekitarnya. Penderita yang mengalami biasanya akan mengalami nyeri leher bagian belakang. Untuk penyebab nyeri leher belakang yang satu ini harus lebih diwaspadai.
Beberapa jenis kanker yang dimaksud, yaitu kanker rongga hidung dan kanker sinus paranasal, kanker laring, kanker mulut, kanker nasofaring, kanker kelenjar ludah
Untuk bisa membedakan nyeri leher belakang biasa dan tidak biasa, kenali gejala lain yang menyertainya. Leher sakit akibat kanker biasanya disertai dengan munculnya sariawan, perubahan suara, kesulitan bernapas, sakit rahang, demam, kelelahan ekstrem, dan penurunan berat badan tanpa sebab.
Herniasi Diskus dan Meningitis
![Mengatasi Nyeri Leher dengan Ilmu Rehabilitasi Medik](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/PnHeewod0jM7b05XOyMVEdx_QEw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1455485/original/063741800_1483449120-Mengatasi-Nyeri-Leher-dengan-Ilmu-Rehabilitasi-Medik.jpg)
Herniasi Diskus
Herniasi diskus terjadi pada lingkaran jaringan ikat. Lingkaran jaringan yang mengelilingi cakram tulang rawan biasanya tengah mengalami kerusakan. Dampaknya akan menyebabkan bantalan di dalam cakram menonjol keluar.
Cakram yang rusak akan menimbulkan tekanan pada seluruh sumsum tulang belakang atau pada saraf tertentu. Kondisi ini bisa menjadi penyebab nyeri leher belakang. Nyeri ini terjadi karena cakram yang menonjol dan saraf pada area tersebut.
Tak hanya nyeri, tetapi herniasi diskus akan menimbulkan rasa sakit di leher, kesemutan, dan mati rasa di lengan. Terkadang rasa sakit tajam yang menjalar di bagian belakang akan terjadi. Kaki terasa lemah, mati rasa, atau geli.
Gejala lainnya:
- Mati rasa atau kebas
- Kesemutan
- Kelemahan pada beberapa area tubuh
- Nyeri derajat sedang hingga berat pada kaki, paha dan bokong
- Inkontinensia urine dan inkontinensia tinja
Meningitis
Meningitis adalah penyakit yang terjadi karena peradang selaput otak. Penyakit ini bisa menjadi penyebab nyeri leher belakang dan terkadang bikin kaku. Leher sakit dan kaku pada kasus meningitis biasanya disertai dengan demam, sakit kepala, mual, muntah, dan sensitivitas pada cahaya.
Infeksi meningitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau protozoa. Penyebarannya dapat terjadi melalui kontak jarak dekat, batuk, bersin, atau lingkungan yang tidak higienis. Bila tidak ditangani dengan tepat, meningitis dapat menyebabkan komplikasi yang sangat buruk –seperti kerusakan pada otak atau gangguan pendengaran.
Gejala awal:
- Demam tinggi.
- Sakit kepala.
- Kekakuan pada leher.
- Penurunan kesadaran.
- Muntah.
- Kejang.
- Kaku kuduk karena peradangan pada meninges.
Advertisement
Tips Mengatasi Nyeri Leher Ringan
![Ilustrasi orang tidur.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/iSJgZ9fznEgJVugPHN2bHgT4P2c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3007079/original/045359000_1577444174-break-4491208_960_720.jpg)
1. Kompres dengan menggunakan es pada bagian leher yang terasa sakit. Lakukan hal ini beberapa hari pertama. Setelah itu bisa melanjutkan dengan kompres hangat atau mandi dengan air hangat.
2. Jangan memutar leher untuk membunyikannya. Kebiasaan membunyikan leher hingga terdengar suara “krek” ternyata tidak baik. Kebiasaan ini berisiko membuat cedera pada tulang, pembuluh darah, dan saraf yang ada pada bagian leher.
3. Perbaiki postur tubuh dengan memperhatikan cara berjalan, berdiri, duduk, dan tidur. Kerap dianggap sepele, namun menerapkan postur tubuh yang baik bisa mengurangi rasa nyerinya.
4. Pilih bantal tidur yang tepat. Hindari menggunakan bantal tidur yang terlalu tebal atau terlalu tipis karena dapat membuat leher kamu terasa sakit ketika bangun tidur.
5. Melakukan peregangan otot. Saat nyeri, otot cenderung tegang. Ketegangan otot ini dapat dihindari jika kamu rajin melakukan peregangan otot. Misalnya saja dengan menyelipkan gerakan-gerakan peregangan otot ketika bekerja selama kurang lebih 8 jam sehari untuk membuat otot rileks.
6. Konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Selain melakukan kegiatan tersebut untuk meredakan nyeri otot, kamu bisa juga mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri. Konsumsi obat-obatan seperti parasetamol atau ibuprofen yang dapat meredakan nyeri. Obat-obat yang dioleskan seperti koyo atau salep juga bisa digunakan untuk meredakannya.
Terkini Lainnya
Kenali Gejala Tortikolis atau Leher Kaku, Bisa Tandakan Penyakit Berbahaya
8 Penyebab Leher Kaku dan Cara Mengatasinya
17 Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kiri, Tumor Otak Salah Satunya
Cedera dan Ketegangan Otot Leher
Cedera
Ketegangan Otot
Stenosis Spinal dan Radikulopati Serviks
Stenosis Spinal
Radikulopati Serviks
Osteoarthritis Servikal
Spondylosis Serviks dan Kanker
Spondylosis Serviks
Kanker
Herniasi Diskus dan Meningitis
Herniasi Diskus
Meningitis
Tips Mengatasi Nyeri Leher Ringan
Penyebab Nyeri Leher Belakang
Penyebab Nyeri Leher
Nyeri Leher Belakang
Nyeri Leher
Konten Timeless
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Link Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Ancaman Nyata untuk Tim Samba
Prediksi Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Tim Samba di Ujung Tanduk
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Bukti Keakraban Nina Agustina dengan Warga, Main Pantun di Kampung Nelayan
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
TOPIK POPULER
Populer
140 Kata-Kata Motivasi MPLS untuk Siswa SMP, SMA, dan SMK yang Singkat Bijaksana
7 Potret Cathy Sharon Awet Muda di Usia 41 Tahun, Pakai Mini Dress Bak ABG
Apakah Valak Nyata? Fakta-Fakta Menarik dari Dunia Mitologi hingga Film
Zodiak-zodiak yang Tidak Cocok Satu Sama Lain, Kamu Gimana?
Robot Bunuh Diri karena Capek Kerja, Memang Bisa?
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Penampakan Penemuan Lukisan Gua Tertua di Dunia, Ada di Indonesia
Pertama Di Dunia, Peneliti Ciptakan 'Otak Mini' dari Sel 5 Manusia Berbeda
Disebut Baby Face, Ini 7 Potret Putri Titian saat Asuh 2 Anak
21 Cara Buat Name Tag MPLS, Inspirasi untuk Tampil Beda
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Lolos Lubang Jarum, Inggris Singkirkan Swiss 5-3 Lewat Adu Penalti
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Belanda vs Turki, Tayang Sebentar Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Link Live Streaming Euro 2024 Belanda vs Turki, Minggu 7 Juli 2024 Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Inggris vs Swiss, Sesaat Lagi Tanding
Berita Terkini
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis
5 Pemain yang Berpeluang Gabung PSG di Musim Panas 2024: Siapa Calon Pengganti Kylian Mbappe?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 7 Juli 2024
Polisi Mabuk Aniaya Pemuda hingga Babak Belur, Ini Janji Kapolres Rote Ndao
Tebing Tol Jorr di Bintaro Jaksel Longsor, Jasa Marga Minta Maaf
Habiskan Dana Rp60 Juta, Pembangunan Saluran Irigasi Diprotes Warga di Sukabumi, Baru Seminggu Sudah Rusak
Kepolisian Bakal Blokade Jalan 4 Hari demi Pernikahan Mewah Anant Ambani dan Radhika Merchant, Warga Mumbai India Ngamuk
Hasil Euro 2024: Lolos Lubang Jarum, Inggris Singkirkan Swiss 5-3 Lewat Adu Penalti
Bamsoet Dorong KPK Perdalam Celah Pelanggaran Korupsi Bansos Covid-19
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Belanda vs Turki, Tayang Sebentar Lagi
Dugaan Korupsi Dana BOS Naik Penyidikan, Jaksa Geledah Ruangan Kepala SMK Negeri 1 Larantuka
Fotonya Banyak Dipasang di Bak Truk, Ini Nasihat Gus Baha untuk Sopir
13 Manfaat Mengonsumsi Daun Kelor, Ampuh Turunkan Kolesterol dan Cegah Penuaan Dini
Ada 7 Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam, Simak Keistimewaan Bulan Muharam dan Hukum Merayakannya
10 Manfaat Daun Salam, Mencegah Diabetes, Mengurangi Stres, dan Menangkal Depresi