, Jakarta - Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi lahir prematur. Selain kesehatan fisik, ternyata permasalahan psikologis bisa membuat bayi lahir sebelum berusia 37 minggu di perut ibu seperti disampaikan Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan RI, dr. Lovely Daisy.
“Masalah psikologis ibu saat hamil pasti berdampak pada tubuh dan juga janin,” ungkap Lovely dalam peringatan Hari Prematur Sedunia di RSAB Harapan Kita Jakarta.
Ada sebagian ibu hamil yang mengalami stres parah. Hal ini membuat tubuh ibu mengeluarkan senyawa katekolamin, ini adalah kelompok hormon yang berperan dalam merespons stres.
Advertisement
Stres dapat mengakibatkan peningkatan kortisol, norepinefrin, dan peradangan yang akan berakibat pada kesehatan ibu dan janin.
Kortisol dan norepinefrin adalah hormon alami yang dihasilkan oleh tubuh ketika seseorang sedang mengalami kondisi tertentu, salah satunya saat tertekan.
Senyawa tersebut akan membuat otot polos rahim lebih mudah mengalami kontraksi dan menyebabkan kelahiran prematur bila terjadi di trimester kedua kehamilan.
Selain itu, diketahui horman stres yang berlebihan ini mengakibatkan turunnya sistem kekebalan tubuh. Penurunan sistem kekebalan tubuh pada saat hamil sangat memengaruhi janin, diantaranya adalah kejadian infeksi dalam rahim yang berujung kehamilan prematur.
Guna mengurangi risiko bayi lahir prematur, caranya dengan rutin menjalani pemeriksaan kehamilan dan menerapkan gaya hidup sehat. Lovely juga mengingatkan para suami agar turut terlibat dalam pemeriksaan kehamilan istri.
“Ibu harus punya suami yang siaga. Sehingga ketika periksa ke dokter, kontrol kehamilan itu kalau bisa terus didampingi oleh suaminya,” kata Lovely pada Jumat, 15 Desember 2023.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur
Di kesempatan yang sama dokter spesialis anak konsultan neonatologi, Rinawati Rohsiswatmo menambahkan faktor penyebab bayi lahir prematur yang terbagi dua:bisa dihindari dan tidak bisa dihindari.
Menurutnya yang bisa dihindari seperti infeksi, diabetes dan juga hipertensi. Sedangkan yang tidak bisa dihindari yakni ibu mengalami kehamilan kembar.
“Ketika ibu mengalami kehamilan kembar, maka risiko persalinan prematur juga meningkat. Namun, ibu tidak boleh terlalu lelah. Harus tetap mengonsumsi makanan yang penuh nutrisi dan gizi agar anak tetap sehat,” jelas wanita yang akrab disapa Rina itu
Lebih lanjut Rina menjelaskan, faktor lainnya dapat diubah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Ibu disaranakn membiasakan diri berolahraga ringan seperti jalan kaki sekitar 15 sampai 30 menit. Hal tersebut mencegah kegemukan pada ibu.
Perlu diperhatikan juga kondisi ibu hamil. Usia ibu hamil yang terlalu muda (kurang dari 17 tahun) atau terlalu tua (lebih dari 35 tahun) bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur.
Selain itu, riwayat kehamilan juga perlu diperhatikan. Mereka yang pernah mengalami aborsi, keguguran, atau mengalami persalinan prematur sebelumnya memiliki risiko yang lebih tinggi.
Di samping itu, jarak kehamilan yang terlalu dekat juga menjadi faktor penyebabnya.
Advertisement
Usia Kandungan Kategori Prematur
![Kebahagiaan Ibu Jadi Faktor Penurunan Risiko Bayi Lahir Prematur](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/zSbN0qkJ-3dpxl9gh50y1vRBHOs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4689016/original/091041500_1702793268-hakit.jpg)
Pada bayi prematur, tumbuh kembang serta penanganannya tidak bisa disamakan dengan yang lahir cukup bulan. Berikut kategori usia kandungan bayi prematur:
- Prematur akhir, lahir di antara minggu ke 34 - 36.
- Prematur sedang, lahir di antara minggu ke 32 - 34.
- Sangat prematur, lahir kurang dari minggu ke 32.
- Prematur ekstrem, lahir pada atau sebelum minggu ke 25.
Dalam beberapa kasus bayi prematur, kebanyakan lahir lebih dini di minggu kehamilan 34 sampai 36. Padahal, minggu-minggu terakhir di dalam rahim tergolong masa yang cukup penting untuk perkembangan bayi secara maksimal.
Pencegahan agar Bayi Tidak Lahir Prematur
![Kebahagiaan Ibu Jadi Faktor Penurunan Risiko Bayi Lahir Prematur](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ZFvbjDmRih9IoVEYpqhzetlpR0A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4689017/original/010041200_1702793269-lvv.jpg)
Salah satu sebab bayi lahir prematur karena ibu mengalami anemia atau kurang darah. Sel darah merah turun, maka umur sel itu menjadi lebih muda. Sehingga sel darah merah tidak cukup untuk membuat metabolisme tubuh menjadi optimal.
Oleh karena itu, Lovely menyatakan, tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri dan ibu hamil dapat mencegah bayi terlahir prematur dan stunting.
“Pemberian tablet tambah darah pada remaja perempuan itu untuk mengurangi risiko anemia. Sebab, berdasarkan data masih ada 48,9 persen ibu hamil dengan anemia. Ibu hamil juga perlu rutin mengkonsumsi TTD untuk mencegah anak terlahir prematur dan stunting,” jelas Lovely.
Selain itu, tentu dengan menjalankan gaya hidup sehat serta rutin memeriksakan kandungan ke dokter maupun fasilitas kesehatan terdekat.
Bayi lahir prematur bisa dicegah dengan memulai pola hidup sehat. Anda pun bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk mencegah bayi lahir prematur:
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
- Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang
- Menghindari asap rokok, bahan kimia, dan zat berbahaya
- Mencukup konsumsi air putih
- Mengonsumsi suplemen sesuai anjuran dokter
- Menjaga jarak kehamilanTetap melakukan aktivitas fisik ringan selama kehamilan
![Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/aCsh_epHz23GOlDPijvUThk4w8U=/36x36:2249x2249/640x640/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4345781/original/081275700_1677890542-Cerita_akhir_pekan.jpg)
Terkini Lainnya
Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur
Usia Kandungan Kategori Prematur
Pencegahan agar Bayi Tidak Lahir Prematur
Bayi Prematur
Ibu Hamil
Risiko Prematur
psikologis
Kehamilan
Stres
Prematur
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
Jemaah Haji yang Baru Tiba di Tanah Air Dianjurkan Jaga Kebugaran dengan Olahraga Ringan
Sandy Kristian Viral! Peserta Clash of Champions yang Juga Fanboy Kpop Jenius Peraih IPK 5.0
Latihan dan Olahraga untuk Meningkatkan Sirkulasi Darah ke Kulit Kepala
DBD di Indonesia Mengganas, Vaksinasi Jadi Senjata Bagi Dunia Melawan Demam Berdarah Dengue
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
Daun Salam: Pahlawan Tak Terduga dalam Perang Melawan Kolesterol, Begini Cara Merebusnya
Kolaborasi Dokter RS Adam Malik dan Arab Saudi Sukses Mengoperasi 25 Anak dengan Penyakit Jantung
Efek Samping Obat-obatan Terhadap Pertumbuhan Rambut
Asupan Serat Harian RI Masih Minim, Minuman Fiber Bisa Jadi Solusi dan Bantu Kenyang Lebih Lama
Liburan Sekolah Banyak Anak Jalani Sunat, Adakah Usia Terbaik untuk Khitan?
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
Cara Hemat Menyembuhkan Lampu DRL Pajero Sport yang Menguning
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Ini Alasan Gibran Ditemani Raffi Ahmad Blusukan di Jakarta
Top 3: Kenali Sleep Latency, Cara Agar Bisa Tidur Nyenyak
Muhadjir Setuju Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Asal Resmi Kenapa Tidak?
Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing: Demi Selamatkan Lebih Banyak Bayi
Generasi Sandwich Adalah Penanggung Tiga Generasi, Ini Penyebab dan Cara Memutusnya
Manisnya Kahiyang Ayu Berkebaya Janggan Dampingi Bobby Nasution di Perayaan HUT Kota Medan
Top 3 Berita Bola: Bukan Lionel Messi atau Ronaldo, 5 Pemain Ini Jadi Kandidat Kuat Peraih Ballon d'Or 2024
Utang Global Sentuh USD 91 Triliun, Negara Ini Menanggung Beban Terberat
Siswi SMK di Mesuji Lampung Tewas Mengenaskan, Pelakunya Ternyata...
Pengakuan Ayu Ting Ting Setelah Batal Nikah dengan Muhammad Fardhana: Pelukan Bilqis Ringankan Bebanku
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah yang Mencatut BRI, Simak Daftarnya Biar Tak Tertipu
PKB Akui Ida Fauziyah Potensial Jadi Cawagub Anies, Tapi Ingin Fokus DPR