, Jakarta Air menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia, di mana air mineral yang dikonsumsi masyarakat di Indonesia, dikemas dalam galon plastik yang dapat diisi ulang (Air minum kemasan galon/AMKG). Artinya, penggunaan AMDK, saat ini tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut, AMDK masih menjadi perdebatan dan mengundang pro dan kontra dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, industri, hingga pegiat lingkungan, sampai ke masyarakat. Pertanyaannya sekarang, kenapa AMDK seperti galon isi ulang dan galon sekali pakai (air minum dalam kemasan galon/AMKG)menjadi perdebatan?
Baca Juga
Alasannya karena AMKG dinilai berdampak pada isu lingkungan dan kesehatan manusia. Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya menyamakan pemahaman dulu terkait penggunaan AMDK yang aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Advertisement
Diketahui bahwa BPOM menetapkan batas aman untuk BPA dan sedang menyusun pengaturan pelabelan air minum dalam kemasan (AMDK) untuk melindungi konsumen. BPA adalah salah satu bahan penyusun plastik polikarbonat (PC) kemasan air minum dalam galon yang pada kondisi tertentu dapat bermigrasi dari kemasan plastik PC ke dalam air yang dikemasnya.
Artinya, di balik kemasan air minum berbahan plastik polikarbonat disinyalir ada ancaman BPA yang berisiko bagi kesehatan karena menimbulkan sisa mikroplastik pada air mineral yang dikemas. Selain itu, jumlah kandungan mikroplastik PC pada galon isi ulang lebih besar jika dibandingkan dengan kemasan plastik yang lain yang diproduksi dengan bahan plastik polyethylene terephthalate (PET).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Galon PET Isi Ulang
Fakta bahwa air minum kemasan galon (AMKG) menjadi solusi bagi penyedia air minum di rumah memang tak terbantahkan. Apalagi dengan adanya AMKG yang berukuran besar sekitar 19 liter dan umumnya menggunakan bahan plastik yang bisa digunakan berulang kali.
Ya, AMKG yang bisa digunakan berulang menjadi salah satu keunggulan dari galon PET isi ulang. Namun di sisi lain, ada kekurangannya yang juga harus kamu ketahui dari galon PET isi ulang dan dapat menjadi pertimbanganmu, sebelum mengonsumsi air tersebut dalam jangka panjang.
Galon guna ulang merupakan kemasan multitrip karena penggunaannya yang berulang. Artinya, setelah galon kosong, akan dikembalikan lagi ke agen penjual dan dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
Lantaran menjadi kemasan multitrip, galon isi ulang berisiko rentan tergores dan terpapar sinar matahari selama perjalanan. Jika galon guna ulang mengalami siklus berulang selama perjalanan, kerusakan pada galon pun dapat mungkin terjadi.
Kedua, penyimpanan galon yang tidak tepat. Direktur Standardisasi Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Aisyah menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati sebelum mengkonsumsi galon air minum bermerek yang beredar di pasar masih dengan kemasan plastik keras polikarbonat.
"Pastikan galonnya masih bersih, baru, kondisinya masih baik, tidak tergores, tidak kusam, tidak buram. Masyarakat perlu pula memperhatikan cara penyimpanan galon yang bakal mereka beli," ujar Aisyah.
Aisyah juga mengatakan, masyarakat perlu menghindari membeli galon guna ulang yang kerap 'dibanting dan dilempar' saat didistribusikan karena galon tersebut dijamin bakal tergores.
Advertisement
Galon PET Sekali Pakai
Untuk meminimalisir adanya migrasi bahan berbahaya ke dalam makanan dan minuman yang berisiko bagi tubuh, di pasaran kini muncul air galon sekali pakai (AGSP) yang diklaim lebih bersih dan praktis karena dapat langsung dibuang. Dengan adanya AGSP, masyarakat pun tidak perlu mengembalikan galon kosong ke depot pengisian air untuk diisi kembali.
Salah satu keunggulan menggunakan galon PET sekali pakai tentunya tidak adanya proses pencucian ulang. Artinya galon PET sekali pakai dihadirkan untuk memastikan kandungan mineral murni dalam air selalu terjaga dengan baik, mulai dari proses produksi hingga sampai ke tangan masyarakat sebagai konsumen.
Selain itu, galon PET sekali pakai juga didesain dengan kemasan yang lebih aman, seperti memiliki tutup ulir yang mencegah kontaminasi udara dari luar. Fakta menariknya lagi, kemasan galon sekali pakai juga terbuat dari 100% bahan yang dapat didaur ulang, baik dari botol hingga tutupnya.
(*)
Terkini Lainnya
Mengenal Bahaya Kandungan Bromat dalam Air Mineral
AQUA Produk Mana? Kenali Sosok Asli Pemilik Perusahaan Air Minum Ini
Galon PET Isi Ulang
Galon PET Sekali Pakai
Air Minum Dalam Kemasan
amdk
Air Minum Kemasan Galon
AMKG
Galon Isi Ulang
Galon Guna Ulang
Galon Sekali Pakai
Galon PET Sekali Pakai
Rekomendasi
AQUA Produk Mana? Kenali Sosok Asli Pemilik Perusahaan Air Minum Ini
TOPIK POPULER
Populer
Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol, Bagaimana Caranya?
Migrain Rentan Terjadi di Usia 20-30an, Dokter Sebut Tidak Dapat Disembuhkan
Hepatitis pada Anak, Ini Penyebab dan Pencegahan yang Orangtua Wajib Tahu
Cara Menyimpan Nomor Ponsel Orang yang Ditaksir Bisa Tunjukkan Potensi Hubungan
Liburan Sekolah Banyak Anak Jalani Sunat, Adakah Usia Terbaik untuk Khitan?
DBD di Indonesia Mengganas, Vaksinasi Jadi Senjata Bagi Dunia Melawan Demam Berdarah Dengue
Peduli Dampak Sampah Plastik pada Lingkungan, Amorepacific dan Waste4Change Bersih-Bersih Citarum
5 Cara Mudah Bersosialisasi Buat Pemilik Kepribadian Introvert, Anti Baper dan Minder
Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terapkan Teknologi Ramah Lingkunan
Orang di Atas 50 Tahun yang Kesepian Kronis Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum