, Tangerang Kanker masih menjadi penyakit mematikan paling tinggi di dunia selain jantung dan stroke. Diantara banyak jenis kanker, menurut data Globocan pada 2020, kanker kolorektal atau dikenal juga kanker usus besar merupakan jenis kanker penyebab kematian nomor dua terbesar di dunia dengan jumlah kasus 915.880.
Di Indonesia sendiri, kanker kolorektal menjadi jenis kanker tertinggi kedua pada pria. Jumlah kasus baru kanker kolorektal mencapai 30.017. Laporan Globocan itu, tentu menjadi peringatan bagi para pria untuk lebih memperhatikan kesehatan tubuh, terutama saluran pencernaan.
Baca Juga
8 Masalah Organ Reproduksi yang Wajib Diwaspadai, Segera Cek dan Jangan Tunggu Sakit!
Siapkan Belanja Modal Rp 100 Miliar, Begini Rencana Ekspansi Sarana Meditama Metropolitan
Rumah Sakit EMC Sentul Perluas Ruang Pelayanan
dr. Handy Wing, Sp.B Subsp.BD (K) (Spesialis Bedah - Subspesialis Bedah Digestif) di RS EMC Alam Sutera, menjelaskan bahwa saluran pencernaan merupakan salah satu “jalur” penting dalam tubuh manusia. Melalui saluran ini, makanan yang dikonsumsi diproses dan diserap oleh tubuh. Kemudian, sisa makanan yang tak terpakai pada proses tersebut juga dibuang lewat saluran ini.
Advertisement
"Saluran pencernaan terdiri dari beberapa bagian, dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Jika tidak dijaga dengan baik kesehatan pada saluran pencernaan maka akan mengakibatkan masalah yang fatal. Salah satunya yaitu kanker usus besar. Kanker usus besar penyakit ini adalah kanker peringkat 2 yang mematikan," jelas dr. Handy Wing dalam tulisannya.
![Usus besar](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/iFbxgfqYa_nTo98hIlv7SQDU1Cs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4413436/original/040439900_1683090145-shutterstock_583707838.jpg)
dr. Handy Wing menguraikan, kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum). Kanker kolorektal dapat dinamai kanker kolon atau kanker rektum, tergantung pada lokasi tumbuhnya kanker.
"Kanker kolorektal umumnya bermula dari polip usus atau jaringan yang tumbuh secara tidak normal di dinding dalam kolon atau rektum. Namun, tidak semua polip berkembang menjadi kanker. Kemungkinan polip berubah menjadi kanker tergantung pada jenis polip itu sendiri," urainya.
Terdapat tiga jenis polip yang dapat tumbuh di usus besar, diantaranya:
- Polip adenoma, yaitu jenis polip yang terkadang berubah menjadi kanker (kondisi prakanker)
- Polip hiperplastik, yaitu jenis yang lebih sering terjadi namun umumnya tidak menjadi kanker
- Sessile serrated polyps (SSP) dan traditional serrated adenomas (TSA), yaitu jenis polip yang dianggap sebagai polip adenoma, karena berisiko tinggi berubah menjadi kanker kolorektal.
Terlepas dari jenis polipnya, dr. Handy Wing mengatakan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan polip berubah menjadi kanker kolorektal.
- Ukuran polip lebih besar dari 1 cm
- Polip berjumlah lebih dari 2 di kolon atau rektum
- Polip tumbuh di atas jaringan yang tidak normal (displasia), biasanya terlihat setelah polip diangkat
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Kolorektal
![Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Kolorektal](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/s-9GGSaQx9rRscxa2GzDETFdhAg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4413437/original/052505200_1683090145-shutterstock_2101034032.jpg)
Seperti semua jenis kanker, kanker kolorektal terjadi ketika sel-sel di dalam tubuh tumbuh secara tidak normal dan membentuk tumor. Seiring waktu, tumor ini akan berkembang dan merusak jaringan sehat di sekitarnya.
dr. Handy Wing mengungkapkan belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel tersebut berkembang tidak terkendali. Namun, ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal.
- Berusia 50 tahun atau lebih
- Memiliki riwayat penyakit kanker atau polip kolorektal
- Memiliki keluarga yang pernah mengalami kanker atau polip kolorektal
- Memiliki keluarga dengan riwayat kanker kolorektal atau kanker payudara di bawah usia 50 tahun
- Menderita radang usus, baik kolitis ulseratif maupun penyakit Crohn
- Menderita diabetes
- Menderita obesitas atau berat badan berlebih
- Menjalani pola hidup tidak sehat, misalnya jarang mengonsumsi serat dan buah-buahan, kurang berolahraga, serta memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Menjalani radioterapi (terapi radiasi) di area perut
Advertisement
Gejala Kanker Kolorektal
![Gejala Kanker Kolorektal](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/03CD1oY8l_GYZrdLP0yqWXNesLc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4413438/original/061634300_1683090145-shutterstock_1136508800.jpg)
Adapun gejala kanker kolorektal, kata dr. Handy Wing, biasanya baru menimbulkan gejala ketika sel kanker sudah makin berkembang.
"Gejalanya bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker," sebutnya.
Beberapa gejala kanker kolorektal yang dapat muncul antara lain:
- Diare
- Sembelit
- Buang air besar terasa tidak tuntas
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
- Perdarahan pada rektum (bagian ujung usus besar)
- Buang air besar berdarah
- Mual
- Muntah
- Perut terasa nyeri, kram, atau kembung
- Tubuh mudah lelah
Usia 45 Disarankan Jalani Skrining Kanker Kolorektal
Setelah mengetahui penyebab dan gejala kanker kolorektal, muncul pertanyaan, kapan harus ke dokter?
Dalam hal ini, dr. Handy Wing menjelaskan kanker kolorektal sering kali tidak memunculkan gejala jika masih pada tahap awal.
"Oleh sebab itu, konsultasikanlah dengan dokter mengenai perlunya skrining kanker kolorektal, terutama jika Anda memiliki risiko untuk terkena kanker kolorektal," jelasnya.
dr. Handy Wing mengingatkan bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun disarankan untuk menjalani skrining kanker kolorektal secara berkala.
"Diskusikan terlebih dulu dengan dokter mengenai jenis skrining yang tepat serta jadwal skriningnya. Kanker kolorektal dapat terdeteksi sedini mungkin melalui skrining. Dengan begitu, peluang sembuh dari penyakit ini semakin besar," ujarnya.
Pencegahan Kanker Kolorektal
![Pencegahan Kanker Kolorektal](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/RsmNAon1QRrNZ5uexhoCt8OP7Wo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4413439/original/071954900_1683090145-shutterstock_1080392243.jpg)
Karena kanker usus besar berkembang secara lambat, terkadang penyakit ini tidak langsung disadari oleh penderitanya. Meski demikian, dr. Handy Wing mengingatkan kanker usus besar tidak boleh disepelekan dan perlu melakukan tindakan pencegahan.
Terdapat beberapa hal yang dapat mencegah penyakit ini yaitu:
1. Menjaga pola hidup sehat
Dengan berolahraga secara rutin, menjaga makanan yang dikonsumsi, menghindari konsumsi daging merah secara berlebihan, menghindari konsumsi daging yang dimasak suhu tinggi, perbanyak konsumsi buah dan sayur serta makanan tinggi serat, mempertahankan berat badan ideal dan mengelola diabetes dengan baik (jika ada). Semua hal ini membantu pembentukan pola hidup sehat.
2. Melakukan deteksi dini secara rutin
Bagi yang sudah berusia 50 tahun keatas, sangat disarankan untuk melakukan deteksi terhadap kanker usus besar. Melakukan deteksi dapat memberikan kejelasan terhadap kesehatan tubuh.
3. Hindari gaya hidup tidak sehat
Menghindari minuman beralkohol dan tidak merokok merupakan salah satu kunci penting dalam menghindari kanker usus besar. Gaya hidup berbahaya ini tentunya dapat memberikan efek samping buruk dan menyebabkan penyakit serius yang berkepanjangan.
Mengetahui sejak dini, gejala, penyebab dan cara penanganan masalah kanker kolorektal, diharapkan dapat menghindarkan kita dari kanker kolorektal yang berbahaya.
Untuk informasi lebih lengkap seputar kanker kolorektal, Anda dapat berkonsultasi secara langsung dengan dr. Handy Wing, Sp.B Subsp.BD (K) (Spesialis Bedah - Subspesialis Bedah Digestif) yang berpraktek di RS EMC Alam Sutera. Hubungi contact center RS EMC Alam Sutera di 150-789 atau whatsapp 02129119977.
Ikuti juga media sosial EMC Healthcare untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.
(*)
Terkini Lainnya
8 Masalah Organ Reproduksi yang Wajib Diwaspadai, Segera Cek dan Jangan Tunggu Sakit!
Siapkan Belanja Modal Rp 100 Miliar, Begini Rencana Ekspansi Sarana Meditama Metropolitan
Rumah Sakit EMC Sentul Perluas Ruang Pelayanan
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Kolorektal
Gejala Kanker Kolorektal
Pencegahan Kanker Kolorektal
Kanker Kolorektal
Kanker
RS EMC
RS EMC Alam Sutera
Usus Besar
Advertorial
Rekomendasi
Siapkan Belanja Modal Rp 100 Miliar, Begini Rencana Ekspansi Sarana Meditama Metropolitan
RS EMC Sentul Bangun Gedung Baru 5 Lantai untuk Tingkatkan Kualitas Layanan ke Pasien
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
TOPIK POPULER
Populer
Dalai Lama Ungkap Kondisi Kesehatan di Usia 89: Dalam Masa Pemulihan dari Operasi Lutut
4 Pasangan Zodiak yang Paling Berpotensi dari Sahabat Jadi Cinta, Kamu Salah Satunya?
SMK Mitra Industri MM2100, Sekolah Pertama di Asia Tenggara dengan Spesialisasi Cat
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Apa Itu Cryptarithm? Game Angka yang Bikin Sandy dan Axel Gampang Tumbangkan Tim Jessica Clash of Champions
Cara Siapkan Anak Kembali ke Sekolah Usai Libur Panjang, Orangtua Bisa Terapkan Ini
Jalani dengan Happy, Prilly Latuconsina Diet Apa Hingga Berhasil Turun 12 Kg?
Kontribusi Nutrisi dalam Mencegah Rambut Rontok Punya Peran Penting, Ini Alasannya
Pilih Kopi atau Teh di Pagi Hari? Ungkap Kepribadian Seseorang Lewat Minuman Favorit
Pegi Setiawan
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan
Kejagung Soal Putusan Bebas Pegi Setiawan: Ada Prosedur Tidak Terpenuhi
Status Tersangka Pegi Setiawan dalam Kasus Vina Cirebon Batal Demi Hukum, Ini Respons Hotman Paris
Berita Terkini
8 Manfaat Kaki Kambing Bagi Kesehatan, Bisa Atasi Nyeri Sendi dan Otot
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
BRI Raih Penghargaan Platinum BISRA Awards 2024, Buah Manis Konsisten Atasi Masalah Sampah dan Lawan Perubahan Iklim
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Dirjen Dukcapil: Data Kependudukan Tak Ikut Bocor Diserang Ransomware
7 Potret Kimmy Jayanti dan Greg Nwokolo Liburan di Jepang, Anak Tampil Gaya Pakai Kimono
Sekawan Limo Ditonton 500 Ribuan dalam 4 Hari, Siap Jadi Film Indonesia ke-10 Peraih 1 Juta Penonton
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Nikita Willy Yakin Semua Anak Lahir Untuk Jadi Pemenang
Rafah Jadi Kota Hantu yang Tertutup Debu dan Dipenuhi Puing Setelah 2 Bulan Invasi Israel
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
6 Film Tema Satu Suro untuk Pecinta Horor, Bikin Merinding
Festival Ekonomi Keuangan Syariah Diselenggarakan di Kawasan Timur Indonesia, Apa Tujuannya?