uefau17.com

Cerita Guru Besar FKUI Saat Mengikuti KTT G20, TNI Ramah hingga Kapal Perang - Health

, Jakarta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo alias Jokowi hari ini, Selasa 15 November 2022.

Acara besar yang dihadiri oleh para pemimpin negara ini digelar di Bali untuk membicarakan berbagai permasalahan dunia dan strategi penanganannya.

Berbagai ahli turut diundang sebagai pembicara bahkan sebelum acara puncak. Salah satu ahli yang merasakan megahnya ajang ini adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama.

“Saya diundang oleh Direktorat Komunikasi dari Presidency of the Republic of Turkiye untuk menjadi pembicara acara G20 di Bali yang mereka selenggarakan pada 14 November 2022,” ujar Tjandra kepada Health melalui pesan tertulis, Selasa (15/11/2022).

“Saya datang ke Bali pada 13 November, H-2 sebelum puncak KTT G20 Bali pada 15 November. Walaupun disebut penerbangan akan sibuk tetapi mungkin karena saya mendapat siang hari maka situasi bandara biasa-biasa saja,” tambahnya.

Sesampainya di Bali, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini dijemput dengan mobil mewah yang disediakan oleh delegasi Turkiye. Ia memberi catatan bahwa “Turkiye” adalah nama resmi dari Turki saat ini.

Selain mewah, mobil yang disediakan sudah memiliki izin khusus untuk masuk lokasi KTT G20. Sepanjang perjalanan, situasi di sana tampak biasa saja kata Tjandra.

“Hanya memang banyak TNI dan POLRI yang berjaga, juga banyak sekali umbul-umbul dan bendera negara KTT G20.”

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hal Menarik

Sesampainya di hotel yang terletak di daerah Tanjung Benoa, Tjandra mulai menemukan beberapa hal menarik.

“Di hotel saya, ternyata tinggal juga dua kepala negara sehingga keamanan amat ketat. Di dalam hotel semua tamu harus mengenakan gelang kertas khusus, dan TNI ada di berbagai sudut hotel.”

“Di tepi pantai juga TNI berjaga, dan tamu hotel hanya boleh olahraga di pantai hotel saja, tidak boleh ke hotel sebelah, dipasang barikade dan dijaga TNI.”

Tak seperti TNI biasanya yang terkesan tegas, TNI atau Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan di sana cenderung ramah dan selalu menyapa. Hal ini membuat Tjandra merasa lebih nyaman.

“Yang amat menarik, TNI yang berjaga amat ramah, kalau kita lewat maka mereka selalu menyapa selamat pagi atau sore. Jadi, walaupun ada di mana-mana tetapi memberi rasa nyaman. PasPamPres dua Kepala Negara lain itu juga banyak di hotel, sebagian bahkan pakai baju batik.”

3 dari 4 halaman

Pantai Dihiasi Kapal Perang

Yang juga menarik, lanjut Tjandra, pada hari pertama ia melihat ada kapal perang di pantai Benoa.

“Di hari kedua kapal perangnya jadi 3 buah dan di hari ketiga bahkan ada kapal rumah sakit milik TNI.”

“Yang juga unik, walaupun ada kapal berjaga, tetapi lebih dekat ke arah pantai, para turis yang ada tetap bisa olahraga air. Ada yang naik banana boat, ada yang naik parasut ditarik speed boat dan lain-lain, menarik juga.”

Sedangkan, di sepanjang jalan tepatnya di depan hotel, mobil-mobil listrik untuk para delegasi berjalan ke sana ke mari, sebagian juga mampir di toko swalayan terdekat.

“Pada hari pertama KTT G20 tadi pagi saya ke Media Center dan juga studio TVRI untuk diwawancara. Senang melihat ribuan wartawan berbagai negara yang duduk di Media Center yang amat luas itu, dan tentunya mengirim berita dari Bali ke seluruh dunia.”

“Semoga KTT G20 Bali memberi peran besar bagi keselamatan dunia dan kesejahteraan umat manusia,” kata Tjandra.

4 dari 4 halaman

Sambutan Presiden

Di sisi lain, dalam pembukaan acara puncak KTT G20, Presiden Jokowi membahas soal pandemi COVID-19 yang belum usai dan mengajak para pemimpin negara untuk bekerja sama untuk bangkit lebih kuat.

“Yang Mulia Para Pemimpin, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka. Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia,” kata Jokowi dalam sambutannya, Selasa (15/11/2022) di Bali.

“Para pemimpin yang saya hormati, dunia sedang mengalami tantangan luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi COVID-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi,” lanjutnya.

Berbagai krisis ini berdampak pada beragam aspek secara luas. Termasuk pada ketahanan pangan, energi, dan keuangan yang sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang.

Tingginya harga pangan saat ini dapat semakin buruk dan menjadi krisis. Di sisi lain, masalah pupuk tidak dapat disepelekan.

“Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram. Kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia,” ujar Jokowi.

Jika hal ini dibiarkan, 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan hadapi kondisi yang sangat serius. Selain itu, ada pula masalah tatanan dunia dan hukum internasional yang sedang diuji.

“Yang Mulia, Hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat