, Jakarta Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia belum memberikan 'lampu hijau' pelaksanaan vaksinasi booster bagi remaja usia 16 - 18 tahun. Padahal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah merestui penggunaan vaksin Comirnaty -- yang biasa disebut vaksin Pfizer -- untuk booster dalam rentang usia tersebut.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu membeberkan alasan vaksinasi booster usia 16 -18 tahun belum dimulai. Salah satunya, dari rentang usia yang terbilang sedikit.
Baca Juga
"Kami belum memikirkan kebijakan (booster usia 16 - 18 tahun). Kenapa? Pertama, izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) sulit dilakukan, karena operasional umurnya pendek, sebenarnya kan jadinya cuma 16 - 17 tahun, 18 tahun kan sudah (booster)," ungkap Maxi di sela-sela acara Visioning The Digital Health Transformation in Indonesia with Smile Application di Gedung Kemenkes RI Jakarta pada Senin, 8 Agustus 2022.
Advertisement
"Sulit di 16 - 17 tahun itu, ya sempit, tipis range (jarak) umurnya."
Selanjutnya, dari sisi jenis vaksin COVID-19 yang dinilai juga akan sedikit bila disuntikkan kepada remaja usia 16 - 18 tahun. Sebab, BPOM merestui booster vaksin Pfizer dengan pemberian secara homolog (jenis vaksin sama dengan suntik dosis 1 dan 2).
"Kemudian, kita sulit melaksanakan (booster) karena cuma vaksin Pfizer kan, dan itu (pemberian dilakukan) homolog. Sementara 90 persen remaja kita disuntik pakai Sinovac," jelas Maxi.
"Jadi, kalau kita lakukan itu (booster) ya kasihan yang dapat Pfizer sedikit, enggak sampai 2 juta anak, nah gimana kita mau lakukan boosternya."
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Polda Sumut dan Polres Pelabuhan Belawan memeriksa dua tenaga kesehatan yang diduga menyuntik vaksin kosong terhadap anak SD di Medan. Usai diperiksa, tenaga kesehatan yang melakukan penyuntikan pun meminta maaf.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tunggu Keputusan Pemerintah
![Pemerintah Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19 Mengantisipasi Varian Omicron](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/idFEwvHh269LFt4gFLlT-BjRnN0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3913585/original/050879100_1643080662-20220125-pemerintah-genjot-pertcepatan-vaksin-mengantisipasi-omiicron-ARBAS-2.jpg)
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi booster anak rentang usia 16 - 18 tahun masih menunggu keputusan Pemerintah. Perluasan vaksinasi booster di bawah 18 tahun, terutama jumlah target sasaran terus dimatangkan.
"Khususnya, terkait dengan upaya booster untuk rentang usia yang lebih muda dari 18 tahun akan menunggu keputusan pemerintah ke depannya," ucap Wiku menjawab pertanyaan Health di Media Center COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Pemerintah juga akan meningkatkan cakupan dan perluasan vaksinasi booster kepada sasaran kelompok masyarakat lain, utamanya kelompok rentan, lansia dan komorbid. Upaya ini demi memberikan perlindungan kekebalan optimal dari penularan virus Corona.
"Saat ini, perkembangan cakupan vaksinasi booster telah mencapai 27,22 persen dari sasaran vaksinasi yang sudah ditetapkan. Dan akan terus meningkat seiring upaya percepatan vaksinasi di seluruh daerah," lanjut Wiku.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pemberian Booster Secara Homolog
![Pemerintah Tegaskan Vaksin Booster Diberikan Gratis, Tolak Tawaran Vaksin Berbabayar](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/DLZlEi_hTqEdNQoT90oDzKFB4as=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3903337/original/044118500_1642133883-pexels-nataliya-vaitkevich-5863389.jpg)
BPOM menyetujui penambahan dosis booster pada anak usia 16 - 18 tahun sebagai perluasan Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin Comirnaty. Persetujuan ini merupakan persetujuan pertama vaksin COVID-19 untuk penggunaan dosis booster pada kelompok populasi anak usia tersebut.
“Vaksin Comirnaty merupakan vaksin COVID-19 dengan platform mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-Biontech. Vaksin Comirnaty merupakan satu dari 13 vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan persetujuan EUA di Indonesia.” ujar Kepala BPOM RI Penny K. Lukito melalui pernyataan resmi yang diterima Health pada 2 Agustus 2022.
“Adapun dosis booster Vaksin Comirnaty yang disetujui sebanyak 1 dosis (30 mcg/0.3 mL) untuk sekurang-kurangnya 6 bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer menggunakan Vaksin Comirnaty (booster homolog)."
Vaksin Comirnaty sebelumnya telah mendapat EUA di Indonesia pada tanggal 14 Juli 2021 dengan indikasi untuk vaksinasi primer pada usia 12 tahun atau lebih. Setelah itu, BPOM kembali mengeluarkan persetujuan perluasan EUA Vaksin Comirnaty untuk penambahan dosis booster untuk dewasa usia 18 tahun atau lebih pada 2 Januari 2022 (booster homolog) dan 11 Januari 2022 (booster heterolog).
Efek Samping Booster di Atas 16 Tahun
![Pemerintah Siapkan Kemungkinan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/nFIO57_rXrtLGAWyW-3zZ4UDIbw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3943868/original/018546300_1645632179-pexels-artem-podrez-5878523__1_.jpg)
BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan dan khasiat pemberian dosis booster Vaksin Comirnaty pada anak remaja. Hal ini berdasarkan data studi klinik fase 3 yang dilakukan pada subjek usia 16 tahun atau lebih (C4591031 Sub A) dan data Real World Evidence dari studi observasional untuk menilai efektivitas booster Vaksin Comirnaty pada kelompok usia yang sama.
"Dalam studi klinik tersebut, dosis booster Vaksin Comirnaty diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah vaksinasi primer lengkap. Hasil studi klinik menunjukkan, adanya efektivitas pemberian booster pada kelompok usia 16 tahun ke atas, serta profil keamanan yang serupa dengan profil keamanan pada pemberian vaksinasi dosis primer," jelas Penny K. Lukito.
Berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, efek yang paling sering dilaporkan setelah pemberian dosis booster Vaksin Comirnaty pada anak usia 16 tahun ke atas, yaitu:
- reaksi lokal pada tempat penyuntikan (21 persen)
- gangguan jaringan sendi dan otot (6,7 persen)
- sakit kepala (5 persen)
- lymphadenophathy/pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening (2,7 persen)
- gangguan saluran cerna (1,7 persen)
Data studi klinik terhadap anak usia 16 tahun ke atas (subjek uji C4591031 Sub A) yang diberikan dosis booster Vaksin Comirnaty menunjukkan, efikasi sebesar 95,6 persen mencegah terjadinya COVID-19. Data Real World Evidence juga terlihat efektivitas booster vaksin Comirnaty sebesar 93 persen dalam menurunkan jumlah hospitalisasi akibat COVID-19, 92 persen dalam menurunkan risiko COVID-19 berat, dan 81 persen dalam menurunkan kematian akibat COVID-19.
![Infografis Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis 4 untuk Tenaga Kesehatan. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/1RrO4eDazJNKL_ZDo3EHIwr72vw=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4104255/original/073162100_1659002183-Infografis_SQ_Pemberian_Vaksin_Covid-19_Dosis_4_untuk_Tenaga_Kesehatan.jpg)
Terkini Lainnya
Disebut Intervensi Kasus Pemecatan Dekan FK Unair, Menkes: Saya Tidak Ada Kontak Apapun dengan Unair
Kemenkes Beberkan Kronologi Bayi MKA di Sukabumi yang Meninggal Usai Diimunisasi
Angka DBD Nasional Tinggi Kecuali Batam, Apa Rahasianya?
Tunggu Keputusan Pemerintah
Pemberian Booster Secara Homolog
Efek Samping Booster di Atas 16 Tahun
Kemenkes
vaksin booster
vaksinasi covid
COVID-19
Vaksinasi Booster
virus corona
COVID
Rekomendasi
Kemenkes Beberkan Kronologi Bayi MKA di Sukabumi yang Meninggal Usai Diimunisasi
Angka DBD Nasional Tinggi Kecuali Batam, Apa Rahasianya?
Kasus Korupsi Pengadaan APD Kemenkes, KPK Cegah 3 Orang ke Luar Negeri
Moeldoko soal Legalitas Kratom di Indonesia: Tunggu Riset Lanjutan
Ramai Beredar Pesan Menkes Budi Ancam Nakes yang Bahas Stetoskop, Kemenkes: Hoaks
Kemenkes Sebut 65 Persen Anak Tidak Sarapan Saat Berangkat Sekolah, Apa Sebabnya?
Kemenkes: Negosiasi Pandemic Treaty atau Perjanjian Pandemi Diperpanjang hingga Sidang WHA 2025
Kemenkes: Program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Salah Satu Pilar Transformasi Layanan Kesehatan
Pemprov DKI Bakal Permudah Perizinan Revitalisasi 3 RS agar Terintegrasi dengan Transportasi Umum
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
TOPIK POPULER
Populer
Viral! Brian Clash of Champions Bikin Netizen Terenyuh dengan Pesan Menyentuh, Begini Isinya
Ling Tien Kung Terapi Olah Tubuh dengan Gerakan Sederhana Dukung Masyarakat Indonesia Bugar
Jalani dengan Happy, Prilly Latuconsina Diet Apa Hingga Berhasil Turun 12 Kg?
Efek Polusi terhadap Kerusakan Rambut Nggak Bisa Disepelekan, Begini Faktanya
Wajah Mulus Bebas Jerawat Hanya dengan 1 Cara, Simak Tipsnya di Sini
Manfaat Tidur untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Suasana Hati
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Dalai Lama Ungkap Kondisi Kesehatan di Usia 89: Dalam Masa Pemulihan dari Operasi Lutut
SMK Mitra Industri MM2100, Sekolah Pertama di Asia Tenggara dengan Spesialisasi Cat
Cara Siapkan Anak Kembali ke Sekolah Usai Libur Panjang, Orangtua Bisa Terapkan Ini
Pegi Setiawan
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Berita Terkini
Oppo Reno 12 Series Siap Meluncur di Indonesia, Hadirkan Pengalaman AI Generatif
6 Jurus BI Dongkrak Literasi Keuangan Syariah Indonesia yang Masih Rendah
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Kenapa Puasa Mampu Menggerakan Ibadah Lainnya? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Polisi Tangkap Bacaleg DPRD Kota Tangerang Sri Antika Terkait Kasus Narkoba
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Data Kemenperin: 11 Ribu Buruh Kena PHK Sejak Permendag 8/2024 Terbit
Bukan Milik Harvey Moeis, Kejagung Tak Sita Pesawat Jet Pribadi
Harga Bitcoin Betah Memerah, Ini Penyebabnya
Saksikan Sinetron My Heart di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Ketua MPR Bamsoet Sambangi Markas PKS
8 Manfaat Buah Lontar untuk Kesehatan Tubuh, Baik Bagi Sistem Pencernaan
Pengusaha Properti Iwan Sunito Akuisisi Mal Mewah di Australia Seharga Rp 215 miliar
Produk Dekorasi Rumah UKM Yogyakarta Berhasil Ekspor ke Spanyol, Ini Bentuk Komitmen Kemendag
Jelang Peluncuran, Chery Indonesia Pamer Tiggo 8 Baru