, Jakarta Pada periode gelombang kedua (second wave) yang tengah melanda Indonesia, penurunan kasus COVID-19 dinilai paling cepat 3 minggu ke depan. Perhitungan ini melihat pengalaman lonjakan pertama COVID-19 sebelumnya.
"Jika dilihat saat ini, lonjakan kasus COVID-19 mulai memasuki minggu ke-9 serta intervensi pengetatan lebih awal, yaitu dari minggu ke-8," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (15/7/2021).
"Berkaca dari pengalaman lonjakan pertama, maka penurunan paling cepat baru dapat terlihat dalam 3 minggu ke depan."
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah berupaya menekan lonjakan kedua kasus COVID-19, baik penguatan kapasitas fasilitas kesehatan maupun kebijakan pembatasan mobilitas. Berbagai evaluasi dan peningkatan upaya penanganan COVID-19 terus dilakukan agar penurunan kasus dapat terlihat sesegera mungkin.
"Kapasitas rumah sakit dan laboratorium juga semakin meningkat. Saat ini, kurang lebih 120.000 tempat tidur isolasi dan ICU serta 7.930 tempat tidur di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran," lanjut Wiku.
"Laboratorium kini terdapat 742 dengan capaian lebih dari 300 persen pemeriksaan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Dengan kembali meningkatnya penularan COVID-19 hinga sempat mencapai 20,000 kasus perhari, banyak rumah sakit di Indonesia kebanjiran pasien, seperti RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat ini, sehingga harus membangun tenda-tenda darurat .
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pemantauan Tempat Tidur COVID-19 dan Tambah Tenaga Kesehatan
![FOTO: Rusun Nagrak Cilincing Bersiap untuk Isolasi Pasien COVID-19](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/GLjAuOVGC-eO0-Hl6FiglTfRINM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3483375/original/076088200_1623759450-20210615-Rusun-Nagrak-Cilincing-6.jpg)
Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus memantau kapasitas tempat tidur di rumah sakit. Upaya konversi tempat tidur pun menjadi salah satu strategi memenuhi ketersediaan tempat tidur COVID-19.
"Apabila konversi lebih 40 persen tempat tidur kurang, maka perlu segera dibuka dan difungsikan rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan khusus COVID-19. Penambahan tempat isolasi terpusat juga perlu menjadi fokus utama untuk menurunkan beban rumah sakit," tambah Wiku Adisasmito.
"Dengan skenario peningkatan kasus COVID-19 sebesar 30 persen, maka diperlukan tambahan kurang lebih 9.000 tempat tidur isolasi dan 6.000 tempat tidur ICU."
Untuk penambahan tenaga kesehatan ikut menjadi fokus perbaikan penanganan COVID-19 yang dilakukan Pemerintah. Kebutuhan ini akan diisi dengan mahasiswa tingkat akhir dan perawat yang belum melewati ujian kompetensi.
Mereka dibantu dengan supervisi dari perawat senior, sedangkan penambahan dokter akan banyak diambil dari dokter yang telah menyelesaikan masa studi internship.
Upaya selanjutnya, peningkatan ketersediaan sumber daya penunjang, seperti oksigen dan obat-obatan juga akan dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur kementerian/lembaga dan TNI Polri. Terkait pengadaan dan distribusinya, mengacu pada estimasi kebutuhan provinsi.
"Upaya yang telah dilakukan ini akan sulit terlihat dampaknya dalam penurunan kasus bila masyarakat tidak turut serta untuk menekan penularan," pungkas Wiku.
Advertisement
Belajar dari Lonjakan Pertama COVID-19
![FOTO: Kesibukan RSUD Cengkareng di Tengah Peningkatan Kasus COVID-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/onqOu2EX2eHmQWbHN0i4wtSsp_E=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3490495/original/019822400_1624421573-20210623-RSUD-CENGKARENG-4.jpg)
Dalam penanganan kasus COVID-19, menurut Wiku Adisasmito, pembelajaran lonjakan kasus pertama serta situasi pada saat itu penting diketahui. Ini agar kita dapat mengidentifikasi apa yang bisa dipersiapkan dan diperbaiki agar lonjakan kasus kedua COVID-19 segera berakhir.
"Pada lonjakan kasus pertama butuh waktu 13 minggu untuk dapat mencapai puncak kasus COVID-19, sebelum akhirnya kasus perlahan menunjukkan penurunan. Sebelum mengalami kenaikan, kebijakan yang diterapkan adalah PSBB Ketat DKI Jakarta selama 4 minggu," paparnya.
"Kemudian dilonggarkan menjadi PSBB Transisi selama 13 minggu. Pada periode itu, kasus meningkat cukup tajam karena bertepatan dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021."
Lalu intervensi kebijakan yang lebih ketat lagi, yaitu PPKM Jawa-Bali diambil setelah kenaikan kasus COVID-19 sudah berlangsung selama 10 minggu. Dampak dari intervensi kebijakan terlihat selang 3 minggu, yang mana akhirnya kasus COVID-19 dapat turun.
"Penurunannya bertahan hingga 15 minggu. Pada periode lonjakan kasus pertama terdapat kurang lebih 45.000 tempat tidur di ruang isolasi dan ICU Rumah Sakit Rujukan COVID-19 serta 2.700 tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta," terang Wiku.
"Jumlah laboratorium COVID-19 yang beroperasi saat itu berjumlah 223 dengan capaian pemeriksaan kurang lebih 70 persen dari standar WHO."
Infografis Awas Indonesia Memasuki Gelombang II Covid-19
![Infografis Awas Indonesia Memasuki Gelombang II Covid-19. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/hcnzuQRAqkg0xZ2v4hMgoCGa7Sw=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3497276/original/011097300_1625045176-Infografis_indonesia_memasuki_gelombang_II_covid-19.jpg)
Terkini Lainnya
Keterisian Tempat Tidur RS COVID-19 di 3 Provinsi PPKM Darurat Turun, Tapi Masih di Atas 80 Persen
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Pemantauan Tempat Tidur COVID-19 dan Tambah Tenaga Kesehatan
Belajar dari Lonjakan Pertama COVID-19
Infografis Awas Indonesia Memasuki Gelombang II Covid-19
COVID-19
Corona
Gelombang Kedua Covid-19
Satgas Covid-19
Ingat Pesan Ibu
virus corona
Corona COVID-19
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
Populer
BMKG Prediksi Hujan Guyur Kota-Kota Besar Hari Ini, Pakar Bagikan Kiat Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba
Efek Polusi terhadap Kerusakan Rambut Nggak Bisa Disepelekan, Begini Faktanya
SMK Mitra Industri MM2100, Sekolah Pertama di Asia Tenggara dengan Spesialisasi Cat
Apa Itu Cryptarithm? Game Angka yang Bikin Sandy dan Axel Gampang Tumbangkan Tim Jessica Clash of Champions
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Soal Serangan Ransomware, Dirut BPJS Kesehatan: Keamanan Data Kami Berlapis-Lapis
Wajah Mulus Bebas Jerawat Hanya dengan 1 Cara, Simak Tipsnya di Sini
Kontribusi Nutrisi dalam Mencegah Rambut Rontok Punya Peran Penting, Ini Alasannya
Cara Siapkan Anak Kembali ke Sekolah Usai Libur Panjang, Orangtua Bisa Terapkan Ini
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Berita Terkini
6 Potret Akikah Anak Ketiga Alyssa Soebandono dan Dude Harlino, Penuh Khidmat
Raffi Ahmad Dukung Jeje jadi Calon Bupati Bandung Barat, Rizky Febian Diduga Operasi Hidung
Jangan Lewatkan Sinetron Saleha di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
HyunA dan Yong Jun Hyung Dilaporkan Menikah 11 Oktober 2024, Reaksi Penggemar Terbelah
Saksikan Mega Series Magic 5, di Indosiar Senin 8 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
OJK Luncurkan Peta Jalan Dana Pensiun 2024-2028
7 Potret Al Ghazali Raih Juara 3 Ngedrift, Peluk Mesra Alyssa Daguise Jadi Sorotan
Dara Arafah Jatuh Tersungkur dari Kuda yang Berlari Kencang, Begini Kondisi Setelahnya
Potret Randy Martin Hadiri Pernikahan Salshabilla Adriani, Bertemu Banyak Kawan
Dilirik PKB Maju Pilkada Jabar, Sandiaga: Saya Tunggu Arahan Pimpinan
Kampung UFO Pertama Hadir di Indonesia pada Hari UFO Nasional
Dilaporkan ke KPK soal Dugaan Mark Up Impor Beras, Bapanas Buka Suara
Tompi Blak-blakan Kesal dengan Tim Atta Halilintar Gara-gara Sebut Harga Rumah Sembarangan hingga Dipanggil Petugas Pajak
Down Syndrome Bisa Dideteksi Sejak Masa Kehamilan, Perlu Tes Apa Saja?