Sejarah mencatat hari itu, 31 Agustus 1997, saat Putri Diana tewas dalam sebuah kecelakaan mobil di terowongan Paris, Prancis. Bersama kekasihnya Dodi Al Fayed. Ibu Pangeran William dan Harry itu meninggal di usia 36 tahun, Dodi 42 tahun.
Informasi resmi yang beredar, Mercedes-Benz W140 maut itu celaka akibat kesalahan sopir, Henri Paul yang mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi dan dalam kondisi mabuk. Sebagian lagi menyalahkan para paparazzi. Namun, tak sedikit orang meyakini, nyawa Princess of Wales itu melayang karena dibunuh.
Ditambah lagi, terkuak pengakuan terbaru dari seorang mantan tentara, yang menyebut, Diana dihabisi oleh pasukan khusus Inggris, resimen Special Air Services (SAS). Belakangan dikabarkan, pria yang disebut 'Soldier N'--atau tentara 'N' dilaporkan melarikan diri dari Inggris ke Uni Emirat Arab. Demikian dilaporkan Daily Mail yang dimuat oleh Huffington Post, 22 September 2013.
Tentara itu diduga mengatakan pada mantan istrinya, bahwa Putri Diana tewas setelah sebuah unit militer khusus menyorotkan sinar menyilaukan ke arah wajah sopir, sebelum ia menabrak pilar terowongan Pont de I'Alma, Paris, Prancis.
Tentara N dilaporkan dijadwalkan bertemu dengan polisi untuk dimintai keterangan soal klaim tersebut. "Tentara N adalah kunci terkait pernyataan tersebut, karena dia adalah orang yang membuat klaim tentang tewasnya Diana," kata seorang sumber pada The Sunday People.
Ia diduga melarikan diri untuk menghindari tekanan. "Tekanan pada dirinya meningkat sejak kisahnya terungkap bulan lalu. Ia tahu benar, polisi pasti akan memeriksanya."
Apalagi, pihak kepolisian Scotland Yard mengumumkan bulan lalu mereka sedang menggali informasi baru terkait kecelakaan yang mengguncang Inggris tersebut, dan "menilai relevansi dan kredibilasnya".
Sementara, seorang sumber militer mengatakan, bukan tentara N yang mengungkap secara langsung, melainkan mantan mertuanya -- berdasarkan informasi yang diungkap N di masa lalu.
90 Hari, 250 Saksi
Penyelidikan atas kematian Diana sebelumnya dilakukan secara 90 hari dan melibatkan 250 saksi. Kesimpulannya dibacakan dalam sidang 7 April 2008, di mana para juri menampik tuduhan sang putri dan kekasihnya tewas karena dibunuh.
Setelah sidang, pihak Metropolitan Police mengungkap, mereka telah menghabiskan dana 8 juta poundsterling dalam operasi penyelidikan Paget tahun 2004-2006.
Mantan Kepala Metropolitan Police, Lord Stevens pada 2006 juga menolak klaim pembunuhan yang disuarakan sejumlah orang, termasuk ayah Dodi, Mohamed al Fayed.
Mantan petinggi polisi Inggris itu membantah bahwa Diana dibunuh oleh mata-mata Britania Raya, atau suruhan suami Ratu Elizabeth, Duke of Edinburgh, juga dugaan bahwa Diana dalam kondisi hamil atau bertunangan dengan Dodi.
Operasi Paget menyimpulkan hal yang sama yang disampaikan penyelidik Prancis pada 1999, bahwa sopir Henri Paul mengemudi dalam kecepatan tinggi dalam kondisi mabuk.
Lord Stevens mengatakan tuduhan bahwa Diana dibunuh "tidak berdasar". Ia juga mengaku tak punya alasan untuk meminta keterangan keluarga Kerajaan Inggris dalam penyelidikannya.
Sementara, terkait kaburnya N, Kementerian Pertahanan Inggris menolak berkomentar.
Secara terpisah, seorang juru bicara Mohamed al Fayed juga tidak bersedia berkomentar. Namun, ia berharap pihak Metropolitan Police akan menyelidiki informasi tersebut. Pihaknya tak sabar melihat apa hasilnya. (Ein)
Informasi resmi yang beredar, Mercedes-Benz W140 maut itu celaka akibat kesalahan sopir, Henri Paul yang mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi dan dalam kondisi mabuk. Sebagian lagi menyalahkan para paparazzi. Namun, tak sedikit orang meyakini, nyawa Princess of Wales itu melayang karena dibunuh.
Ditambah lagi, terkuak pengakuan terbaru dari seorang mantan tentara, yang menyebut, Diana dihabisi oleh pasukan khusus Inggris, resimen Special Air Services (SAS). Belakangan dikabarkan, pria yang disebut 'Soldier N'--atau tentara 'N' dilaporkan melarikan diri dari Inggris ke Uni Emirat Arab. Demikian dilaporkan Daily Mail yang dimuat oleh Huffington Post, 22 September 2013.
Tentara itu diduga mengatakan pada mantan istrinya, bahwa Putri Diana tewas setelah sebuah unit militer khusus menyorotkan sinar menyilaukan ke arah wajah sopir, sebelum ia menabrak pilar terowongan Pont de I'Alma, Paris, Prancis.
Tentara N dilaporkan dijadwalkan bertemu dengan polisi untuk dimintai keterangan soal klaim tersebut. "Tentara N adalah kunci terkait pernyataan tersebut, karena dia adalah orang yang membuat klaim tentang tewasnya Diana," kata seorang sumber pada The Sunday People.
Ia diduga melarikan diri untuk menghindari tekanan. "Tekanan pada dirinya meningkat sejak kisahnya terungkap bulan lalu. Ia tahu benar, polisi pasti akan memeriksanya."
Apalagi, pihak kepolisian Scotland Yard mengumumkan bulan lalu mereka sedang menggali informasi baru terkait kecelakaan yang mengguncang Inggris tersebut, dan "menilai relevansi dan kredibilasnya".
Sementara, seorang sumber militer mengatakan, bukan tentara N yang mengungkap secara langsung, melainkan mantan mertuanya -- berdasarkan informasi yang diungkap N di masa lalu.
90 Hari, 250 Saksi
Penyelidikan atas kematian Diana sebelumnya dilakukan secara 90 hari dan melibatkan 250 saksi. Kesimpulannya dibacakan dalam sidang 7 April 2008, di mana para juri menampik tuduhan sang putri dan kekasihnya tewas karena dibunuh.
Setelah sidang, pihak Metropolitan Police mengungkap, mereka telah menghabiskan dana 8 juta poundsterling dalam operasi penyelidikan Paget tahun 2004-2006.
Mantan Kepala Metropolitan Police, Lord Stevens pada 2006 juga menolak klaim pembunuhan yang disuarakan sejumlah orang, termasuk ayah Dodi, Mohamed al Fayed.
Mantan petinggi polisi Inggris itu membantah bahwa Diana dibunuh oleh mata-mata Britania Raya, atau suruhan suami Ratu Elizabeth, Duke of Edinburgh, juga dugaan bahwa Diana dalam kondisi hamil atau bertunangan dengan Dodi.
Operasi Paget menyimpulkan hal yang sama yang disampaikan penyelidik Prancis pada 1999, bahwa sopir Henri Paul mengemudi dalam kecepatan tinggi dalam kondisi mabuk.
Lord Stevens mengatakan tuduhan bahwa Diana dibunuh "tidak berdasar". Ia juga mengaku tak punya alasan untuk meminta keterangan keluarga Kerajaan Inggris dalam penyelidikannya.
Sementara, terkait kaburnya N, Kementerian Pertahanan Inggris menolak berkomentar.
Secara terpisah, seorang juru bicara Mohamed al Fayed juga tidak bersedia berkomentar. Namun, ia berharap pihak Metropolitan Police akan menyelidiki informasi tersebut. Pihaknya tak sabar melihat apa hasilnya. (Ein)
Terkini Lainnya
Inggris
Putri Diana
Rekomendasi
Mengulas Sejarah Althorp House, Rumah Masa Kecil Putri Diana yang Kini Disewakan untuk Umum
Top 3 Berita Hari Ini: Warung PKL di Puncak Bogor Dibongkar, Warganet Sebut Sebagai Azab Cari Untung Berlebihan
Rumah Masa Kecil Putri Diana Tak Akan Diwariskan pada William dan Harry, Siapa yang Dapat?
Charles Spencer Adik Putra Diana Cerai, Dikabarkan Sewa Pengacara yang Tangani Perceraian Raja Charles III
Charles Spencer Adik Putri Diana Cerai Setelah Hampir 13 Tahun Berumah Tangga: Ini Sungguh Menyedihkan...
Koleksi Surat Putri Diana kepada Pembantunya pada 1982 akan Dilelang, Berapa Harganya?
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Kampung UFO Pertama Hadir di Indonesia pada Hari UFO Nasional
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Berita Terkini
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
7 Potret Pernikahan Clarissa Putri, Tampil Memukau Mulai dari Siraman hingga Acara Resepsi
Aturan Impor Berubah-Ubah, Investor Bahan Baku Plastik Terancam Angkat Kaki
Jokowi Jawab Pernyataan Mahfud MD yang Komentari KPU Pasca Kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Apple Intelligence dan Siri Lebih Cerdas Akan Hadir di iOS 18.4 pada Musim Semi 2025
Dikenal Pasangan Harmonis, Antonio Blanco Jr Malah Takkan Lagi Tampil Bareng Zoe Abbas Jackson
Tantri Kotak Batal Nonton Fan Meeting Kim Seon Ho di Jakarta Gara-Gara Ini
Wujudkan Indonesia Emas 2045, Kemnaker Terus Tingkatkan Koordinasi dan Sinergi Informasi Pasar Kerja
IHSG Turun Terbatas, Saham INTP Menguat 2,68% Hari Ini 8 Juli 2024
Saksikan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Sosok Ryan Haroen, Bakal Calon jadi Ketua HIPMI Jaya
Potret Yoriko Angeline Tampil Menawan dengan Gaya The Great Gatsby
Jadi Sponsor Platinum GIIAS 2024, Astra Financial Incar Transaksi Rp 2,8 Triliun
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
Demo Tapera Berakhir Ricuh di Makassar: 1 Polisi Luka, 8 Mahasiswa Diamankan