, Nairobi - KTT Iklim Afrika di Kenya berakhir dengan para pemimpin menyerukan masyarakat global untuk segera bertindak guna mengurangi emisi gas rumah kaca hingga menepati janji keuangan untuk melawan perubahan iklim.
Berbicara atas nama para kepala negara Afrika lainnya yang hadir pada KTT Iklim Afrika, Presiden Kenya William Ruto mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai dalam konferensi tersebut menunjukkan keseriusan negara-negara Afrika untuk membantu menyelesaikan krisis perubahan iklim.
Baca Juga
"KTT Iklim Afrika merupakan demonstrasi komitmen kolektif yang tak tergoyahkan dari masyarakat Afrika terhadap visi mereka untuk menjadikan Afrika, negeri dengan potensi melimpah, peluang tak terbatas, dan kemungkinan kemakmuran bersama," katanya seperti dilansir VOA, Minggu (10/9/2023).
Advertisement
"Hal ini juga menunjukkan tekad kami memobilisasi koalisi global yang bergerak dalam bidang tanggap darurat guna memastikan industrialisasi yang diperlukan untuk mendorong transformasi ekonomi di masa depan dapat memulihkan vitalitas dan keseimbangan ekologi planet kita."
KTT, yang dimulai pada Senin (4/9) dan berakhir pada Rabu (6/9), berfokus pada pertumbuhan ramah lingkungan di Afrika dan menemukan solusi pendanaan untuk mendukung program-program yang bertujuan memitigasi dampak perubahan iklim, yang memengaruhi sekitar 1,3 miliar orang di benua tersebut.
Para pemimpin Afrika menggarisbawahi bahwa mereka berkomitmen untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan, peraturan dan insentif untuk menarik investasi lokal, regional dan global dalam mendorong pertumbuhan ramah lingkungan.
Deklarasi Nairobi, kata para pemimpin, akan menjadi landasan bagi kesatuan posisi Afrika dalam inisiatif perubahan iklim global, termasuk dasar posisi negosiasi mereka pada KTT COP28 November 2023.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harapan bagi Afrika
![Ilustrasi perubahan iklim](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CM4Hjy9ASMHo1XJX5uC0wnruSc0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1588019/original/097014900_1538998899-PG_1.jpg)
Pemimpin pemuda Kenya Raphael Chesori mengungkapkan bahwa para pemimpin dan delegasi dalam KTT Iklim Afrika menunjukkan kesediaan mereka untuk melawan perubahan iklim.
"Apa yang saya saksikan adalah upaya yang ditunjukkan oleh para kepala negara di Afrika dan tentu saja dengan mitra global tentang bagaimana mereka dapat memiliki inisiatif akar rumput dalam memerangi perubahan iklim. Ada juga komitmen dalam hal pendanaan iklim dan pembiayaan konsensual, dan hasilnya adalah aktor non-negara juga bersedia bermitra dengan pemerintah untuk memastikan adanya partisipasi masyarakat pada tingkat akar rumput," terang Chesori.
Michael Otitoju, seorang delegasi dari Nigeria, menuturkan bahwa Afrika telah menunjukkan mereka dapat menyelesaikan krisis ini dengan mengandalkan sumber daya dan populasi mudanya.
"Diskusi seputar transisi energi ke sumber energi terbarukan, saya rasa semua itu memberi kita harapan bahwa masyarakat Afrika bisa menyelesaikan masalah kita dengan sumber daya kita sendiri, dengan kapasitas manusia kita sendiri, jadi menurut saya masih ada harapan bagi masyarakat Afrika," kata dia.
Sementara itu, Andrew Monari, seorang pekerja komunitas di Kenya, mengatakan dia belajar bagaimana komunitas rentan dapat mengakses dana perubahan iklim untuk mendukung program mitigasi mereka.
"Jadi, ada pihak yang bertanggung jawab atas pendanaan tersebut dan kami diberitahu cara mengaksesnya," ujarnya
Advertisement
Akses terhadap Keuangan Global
![Perubahan Iklim](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/0j9nnizqqbDZ97WH3h2mLPNf4zQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3607327/original/024109300_1634644380-WhatsApp_Image_2021-10-18_at_16.57.04.jpeg)
Menurut PBB, negara-negara Afrika membelanjakan 5-15 persen PDB-nya untuk memerangi perubahan iklim meskipun negara-negara tersebut merupakan negara dengan kontribusi terendah terhadap pemanasan global. Di lain sisi, negara-negara maju telah berjanji untuk memberikan setidaknya USD 100 miliar setiap tahunnya untuk melawan dampak perubahan iklim, pendanaan yang menurut banyak orang sulit direalisasikan.
Dalam KTT Iklim Afrika, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa tambahan USD 20 miliar diperlukan untuk membantu mengurangi pola cuaca Afrika yang tidak dapat diprediksi. Yang tidak kalah penting, Presiden Ruto menggarisbawahi bahwa Afrika memerlukan akses terhadap keuangan global untuk mendukung masyarakat dan membayar utangnya.
"Kami menuntut adanya landasan yang adil bagi negara-negara kami untuk mengakses investasi yang diperlukan guna membuka potensi dan menerjemahkannya menjadi peluang. Kami selanjutnya menuntut penyesuaian arsitektur pembiayaan pembangunan multilateral untuk membebaskan perekonomian kami dari utang yang merugikan dan hambatan yang berat terhadap sumber daya keuangan yang diperlukan," ungkap Ruto.
Para pemimpin Afrika menekankan bahwa agar benua ini bisa mengalami transformasi ekonomi, mereka perlu meningkatkan kapasitas pembangkit listrik terbarukan. Afrika, kata mereka, juga membutuhkan akses terhadap teknologi dan mekanisme perdagangan yang memungkinkan produk-produk dari benua tersebut bersaing secara adil dan setara.
Afrika adalah salah satu benua yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, namun menurut para peneliti, Afrika hanya menerima sekitar 12 persen dari hampir USD 300 miliar pendanaan tahunan yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Kritik terhadap KTT Iklim Afrika
![Ilustrasi perubahan iklim](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/J6GmP72rwxgEEYGfWj_iEDAFlUg=/38x9:803x440/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4446043/original/032942300_1685401003-perubahan_iklim.jpg)
Beberapa analis mengatakan KTT Iklim Afrika tidak cukup fokus pada bagaimana membantu masyarakat Afrika beradaptasi terhadap cuaca ekstrem. Sejumlah orang pun menggelar aksi protes di luar arena konferensi, menentang rencana Afrika untuk menjual kredit karbon.
Sejumlah perusahaan dan negara asing telah memberikan komitmen ratusan juta dolar dalam pembelian kredit karbon dari Inisiatif Pasar Karbon Afrika (ACMI), termasuk Uni Emirat Arab, yang berjanji membeli USD 450 juta.
Mereka yang menentang jual beli kredit karbon meyakini bahwa praktik tersebut merupakan dalih para pencemar besar untuk terus menghasilkan karbon dioksida.
Terkini Lainnya
Presiden Kenya Minta Maaf atas Sikap Arogan Para Pejabat, Janji Akan Ambil Tindakan Melawan Kebrutalan Polisi
AirAsia X Buka Rute Penerbangan Antarbenua, Hubungkan Nairobi-Kuala Lumpur
Militer Kenya Dikerahkan Jaga Aksi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Pajak
Harapan bagi Afrika
Akses terhadap Keuangan Global
Kritik terhadap KTT Iklim Afrika
Kenya
Perubahan Iklim
KTT Iklim Afrika
Afrika
William Ruto
Transformasi Ekonomi
Mitigasi Dampak Perubahan Iklim
COP28
Liputan6 Climate Change Project
Climate Change
Rekomendasi
AirAsia X Buka Rute Penerbangan Antarbenua, Hubungkan Nairobi-Kuala Lumpur
Militer Kenya Dikerahkan Jaga Aksi Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Pajak
Ricuh Unjuk Rasa RUU Pajak di Kenya, KBRI Nairobi: 99 WNI Aman dan Tengah Siapkan Rencana Kontigensi
Kondisi Kenya Pasca Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Pajak
Polisi Kenya Menembaki Demonstran yang Serbu Parlemen Picu 10 Orang Tewas, Auma Obama Kena Gas Air Mata
Update Kekerasan Geng di Haiti: Polisi Perdamaian Kenya Akan Segera Tiba
16 Mei 2014: Dua Ledakan Mematikan Hantam Nairobi, 10 Orang Tewas dan 70 Lainnya Terluka
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Kampung UFO Pertama Hadir di Indonesia pada Hari UFO Nasional
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Polisi Usut Keterlibatan Pelaku Lain di Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Sumut
Silaturahmi Politik Ketum PSI Kaesang Pangarep ke Markas PKS
Tips agar Rezeki Lancar dan Terhindar dari Jerat Utang dari Gus Mus
8 Pengelola Website Judi Online - Streaming Pornografi Jaringan Taiwan Dibekuk Polisi
Surati Rektor, Budi Santoso Pertanyakan Prosedur Pencopotan Dirinya Sebagai Dekan FK Unair
Singapura Izinkan 16 Jenis Serangga untuk Dikonsumsi, Ada Cacing sampai Belatung Kumbang
Serba-serbi Wayang Kulit, Dibuat dari Kulit Kerbau yang Dilukis
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY