uefau17.com

Inggris Kucurkan Rp4 Triliun Demi Lawan Ancaman Resistensi Antimikroba di Asia dan Afrika, Termasuk Indonesia - Global

, New Delhi - Pemerintah Inggris telah mengumumkan komitmen kuatnya dalam menanggulangi ancaman serius dari resistensi antimikroba (AMR), dengan mengucurkan dana sebesar £210 juta atau setara dengan Rp4 triliun. Komitmen ini diumumkan saat Menteri Inggris untuk Kesehatan dan Pelayanan Sosial Steve Barclay melakukan perjalanan ke India untuk Pertemuan Menteri Kesehatan G20 dari 18 hingga 19 Agustus 2023.

Menurut Menteri Kesehatan dan Pelayanan Sosial Inggris, Steve Barclay, "Resistensi antimikroba adalah pembunuh senyap yang menimbulkan ancaman signifikan bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia dan di Inggris, dan akan menjadi topik penting di G20 di India."

"Sangat penting untuk menghentikannya dan rekor pendanaan ini akan memungkinkan negara-negara yang paling berisiko untuk menanggulanginya dan mencegahnya merenggut lebih banyak nyawa di seluruh dunia, sehingga pada akhirnya membuat kita lebih aman di rumah."

Dana yang merupakan bantuan dari Pemerintah Inggris tersebut akan difokuskan pada upaya pencegahan dan penanganan AMR di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Ghana, Kenya, dan Papua Nugini. 

Dilansir dari siaran tertulis, Selasa (21/8/2023), rencana pengucuran dana ini adalah bagian dari mendukung proyek Fleming Fund yang bertujuan untuk mengatasi AMR di negara-negara Asia dan Afrika selama tiga tahun ke depan.

Dalam upaya ini, Inggris akan meningkatkan pengawasan dan kapasitas laboratorium di 25 negara yang paling rentan terhadap ancaman AMR melalui peningkatan kapasitas di lebih dari 250 laboratorium yang dilengkapi peralatan canggih. 

Di samping itu, investasi ini akan mendukung peningkatan kualifikasi dan pengetahuan para tenaga kesehatan melalui 20.000 sesi pelatihan intensif serta 200 beasiswa Fleming Fund.

 

"Pendanaan ini juga didasarkan pada pekerjaan yang dilakukan pemerintah guna memberi insentif kepada perusahaan obat untuk mengembangkan antibiotik baru, sebuah model yang ingin diterapkan oleh beberapa negara G20," tutup Menteri Kesehatan dan Pelayanan Sosial Inggris, Steve Barclay.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Investasi Juga Mencakup Teknologi

Menurut Utusan Khusus Inggris untuk AMR Dame Sally Davies, investasi ini juga mencakup pengembangan teknologi mutakhir, termasuk teknologi pengurutan genom yang membantu melacak penyebaran bakteri. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi Inggris, tetapi juga untuk membantu mewujudkan visi dunia yang bebas dari infeksi yang resisten terhadap obat.

Dalam pandangan Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Matthew Downing, "AMR berdampak ke semua negara dan resistensi dapat menyebar melintasi batas negara, sehingga secara kolektif menimbulkan infeksi yang kebal antibiotik yang disebut sebagai 'pandemi senyap'."

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Matthew Downing juga menambahkan bahwa kita perlu bekerja sama lintas sektor dan negara untuk melawan penyebaran resistensi melalui pengawasan yang lebih kuat, peningkatan pencegahan dan pengendalian infeksi, dan pengelolaan antimikroba yang lebih baik.

"Kami sudah bermitra dengan Indonesia, termasuk mendukung peningkatan kapasitas laboratorium dan pemanfaatan data AMR yang penting ini. Tahun lalu, saya berkesempatan meresmikan renovasi Laboratorium Rujukan Kesehatan Nasional untuk Indonesia Bagian Timur yang didukung Fleming Fund bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Kerja sama global sangatlah penting. Inggris bangga dapat bekerja sama dengan Indonesia guna mengatasi ancaman mematikan ini," tutur  Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Matthew Downing.

 

3 dari 4 halaman

1,2 Juta Kematian Akibat AMR

Penting untuk diketahui bahwa AMR telah menyebabkan sekitar 1,27 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia, dengan 7.000 hingga 35.000 kematian dilaporkan terjadi di Inggris pada tahun 2019 akibat AMR.

Fleming Fund, yang didukung oleh Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial Inggris, bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi resistensi antimikroba di seluruh dunia. 

Program ini mencakup upaya untuk meningkatkan pengawasan penggunaan antimikroba, pelatihan, serta koordinasi dalam konteks One Health guna menjaga keberlanjutan upaya pengendalian AMR.

Fleming Fund dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial adalah program bantuan Inggris yang mendukung 25 negara di seluruh Afrika dan Asia untuk mengatasi resistensi antimikroba (AMR), penyumbang utama kematian akibat penyakit menular di seluruh dunia

Fleming Fund mendukung 25 negara di seluruh dunia untuk mengatasi resistensi obat dengan meningkatkan kemampuan pengawasan penggunaan antimikroba dan AMR. Pendanaan ini termasuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan pembagian data; melatih dan mengembangkan ilmuwan laboratorium; dan membangun mekanisme koordinasi One Health untuk menjaga kelangsungan investasi dalam pengendalian AMR.

4 dari 4 halaman

Bermitra dengan Indonesia Sejak 2019

Sejak 2019, Inggris telah bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk menghentikan penyebaran resistensi obat, sebagai bagian dari program hibah Fleming Fund.

Fleming Fund telah mendukung 34 laboratorium dengan berbagai intervensi termasuk penerapan diagnostik, pelatihan, renovasi laboratorium, peralatan, bahan habis pakai dan reagen, dan sistem informasi laboratorium. Hibah ini juga memperkuat sistem koordinasi pemerintah dalam AMR One Health dan membangun manajemen data, dengan mekanisme untuk menyebarluaskan data pengawasan dan mempengaruhi pengambilan keputusan.

Daftar lengkap 21 negara yang sudah menerima dana untuk mengatasi AMR dapat diakses di sini: #

Sementara itu, empat negara tambahan akan diumumkan selanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat