, Kyiv - Perang Rusia dan Ukraina sudah setahun terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Kini, belum ada tanda perdamaian akan dilakukan.
Ini adalah konflik bersenjata terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, perang yang paling dapat diakses internet dalam sejarah, dan mengirimkan gelombang kejutan yang masih dirasakan di seluruh dunia.
Baca Juga
Faktanya, konflik malah meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Inggris berjanji untuk mengirim tank tempur canggih ke Kyiv, Ukraina.
Advertisement
Selama perang yang sudah berjalan selama setahun, ini adalah 11 fakta mengerikan dari rampak perang antara Rusia dan Ukraina, dilansir dari Global Citizen, Senin (6/3/2023).
1. Ada Hampir 8 Juta Pengungsi dari Ukraina di Seluruh Eropa
Menurut badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat ini ada 7.996.573 pengungsi dari Ukraina di seluruh Eropa dan jumlah yang hampir sama mengungsi di dalam negeri.
Secara keseluruhan, hampir sepertiga orang yang tinggal di Ukraina telah mengungsi, dengan 90 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, karena pria usia wajib militer diminta untuk tetap tinggal di Ukraina untuk berperang.
Polandia dan Jerman telah menerima pengungsi terbanyak, lebih dari satu juta di setiap negara. Republik Ceko mencatat jumlah tertinggi berikutnya yakni 438.926 pengungsi, diikuti oleh AS, Inggris, Prancis, Turki, Italia, dan Spanyol, yang masing-masing menerima antara 100.000 dan 300.000 pengungsi.
Dari delapan juta pengungsi dari Ukraina, lebih dari dua juta tercatat melintasi perbatasan ke Rusia. Beberapa melaporkan secara sukarela bergerak melalui Rusia sebagai sarana untuk akhirnya mencapai Uni Eropa (UE).
Namun, ada laporan yang lebih meresahkan tentang pemindahan paksa warga Ukraina ke Rusia. Beberapa pengungsi telah kembali ke Ukraina, meskipun untuk berapa lama masih harus dilihat.
24 Februari 2023 merupakan meomen satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. 365 hari sudah negeri yang dipimpin oleh Volodymyr Zelensky diserang oleh pasukan Vladimir Putin.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Sedikitnya 7.000 Warga Sipil Ukraina Tewas
![Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/5sCbqHTFvT-HRvVByVKPt-_eHT4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4331913/original/004862200_1676975278-20230221-Potret-1-Tahun-Invasi-Rusia-ke-Ukraina-AP-1.jpg)
Seberapa banyak warga sipil yang tewas masih jadi misteri. Angka-angka ini sulit dinilai dengan akurat.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia atau The Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR), badan PBB yang melacak korban sipil, telah memverifikasi total 7.110 kematian warga sipil selama invasi Rusia ke Ukraina pada 30 Januari 2023.
Di antaranya adalah 438 adalah anak-anak. Sebanyak 11.547 lainnya dilaporkan terluka.
Namun, OHCHR telah mencatat bahwa angka sebenarnya bisa lebih tinggi. Sebab, mereka hanya menghitung kematian setelah nama dan detail lainnya dapat dikonfirmasi. Sementara pejabat Ukraina menempatkan angka mendekati 40.000 warga sipil tewas.
3. Ada Sekitar 9 Juta Orang Ukraina Hidup Tanpa Listrik
Saat video pidato pada 25 Desember 2022 lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa kekurangan listrik akibat serangan rudal Rusia yang menargetkan jaringan listrik Ukraina, terus berlanjut dengan hampir 9 juta orang tersisa tanpa listrik.
Hans Kluge, direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) untuk Eropa, sebelumnya telah memperingatkan pada November lalu bahwa negara itu "menghadapi hari-hari tergelap dalam perang sejauh ini" setelah berita bahwa setengah dari infrastruktur energi Ukraina telah dirusak atau dihancurkan oleh serangan rudal Rusia.
Serangan terhadap infrastruktur energi kritis Ukraina merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional. Begitu juga membahayakan nyawa warga sipil yang mengalami penurunan suhu musim dingin, memperburuk krisis perawatan kesehatan, dan merusak pendidikan anak-anak dengan mengganggu sekolah.
4. Kekerasan Seksual Diklaim Digunakan Sebagai Senjata Perang
Dalam perang, tubuh perempuan sering kali menjadi medan pertempuran di mana konflik diperjuangkan.
Pemerkosaan dan pelecehan seksual bukan hanya produk sampingan dari perang, tetapi sering digunakan sebagai strategi militer yang disengaja, dan diklaim digunakan oleh Angkatan Bersenjata Rusia, menurut Komisi Penyelidikan Internasional Independen tentang Ukraina.
Sejak Putin menginvasi Ukraina, perempuan telah diperkosa beramai-ramai, pria dikebiri, anak-anak dilecehkan secara seksual, dan warga sipil dipaksa berparade telanjang di jalanan, menurut PBB.
Namun, diperkirakan bahwa skala sebenarnya dari pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilakukan terhadap penduduk Ukraina tidak akan terungkap sampai bertahun-tahun setelah perang.
Advertisement
5. Sekitar 1.000 Fasilitas Perawatan Kesehatan Rusak dan Hancur
![FOTO: Rusia Serang Kota Vinnytsia di Ukraina, 20 Orang Tewas](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6ifddbboLpU4qsHk_UCFWE9MsF4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4089508/original/036908500_1657854069-Rusia-Serang-Vinnytsia-Ukraina-AFP-2.jpg)
Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko mengatakan bahwa pada Januari 2023, sekitar 1.000 fasilitas medis Ukraina telah rusak atau hancur, termasuk rumah sakit anak, pusat kanker, dan bangsal bersalin.
Mariupol, salah satu kota terbesar di Ukraina, sangat terpukul karena 80 persen infrastruktur perawatan kesehatan hancur.
"Menyerang yang paling rentan seperti bayi, anak-anak, ibu hamil, dan mereka yang sudah menderita sakit dan penyakit, dan petugas kesehatan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk menyelamatkan nyawa, adalah tindakan kekejaman yang tidak masuk akal," kata Direktur Eksekutif United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) Catherine Russell.
6. Pendidikan untuk Lebih dari 5 Juta Anak Terganggu
Perang telah mengganggu pendidikan bagi lebih dari lima juta anak, menurut UNICEF.
"Sekolah dan pengaturan pendidikan anak usia dini memberikan struktur dan rasa aman yang penting bagi anak-anak, dan kehilangan pembelajaran dapat memiliki konsekuensi seumur hidup," ucap Afshan Khan, Direktur Regional UNICEF untuk Eropa dan Asia Tengah.
"Tidak ada tombol jeda. Ini bukan pilihan untuk hanya menunda pendidikan anak-anak dan kembali ke sana begitu prioritas lain telah ditangani, tanpa mempertaruhkan masa depan seluruh generasi," imbuhnya.
Situasi di luar Ukraina juga sangat mengkhawatirkan, dengan perkiraan dua dari tiga anak pengungsi Ukraina saat ini tidak terdaftar dalam sistem pendidikan negara tuan rumah mereka. Sebab, kapasitas pendidikan yang melebar dan fakta bahwa pada awal krisis,banyak keluarga pengungsi memilih belajar daring, daripada bersekolah di sekolah lokal, karena mereka berharap bisa cepat pulang.
7. Korban Militer Mencapai Ratusan Ribu
Mengumpulkan dan menilai data korban militer yang akurat adalah tugas yang sangat sulit.
Namun satu hal yang pasti, korban masa perang adalah rahasia negara di Rusia, dan mengungkapkannya dapat dihukum hingga tujuh tahun penjara.
Di sisi lain, para pejuang memiliki insentif untuk membesar-besarkan atau menurunkan angka, dan mengingat skala global perang, sulit untuk menemukan perkiraan objektif yang dapat diandalkan.
Jenderal paling senior AS, Jenderal Mark Milley, menyebutkan jumlahnya 200.000 dengan 100.000 Rusia dan 100.000 tentara Ukraina telah tewas atau terluka dalam perang sejauh ini.
8. Puluhan Ribu Warga Rusia Ditangkap karena Protes Anti-Perang
![Serangan Rudal Rusia Hantam Gedung Apartemen di Dnipro, 12 Orang Tewas](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/v0QL6cIYJpj_Mw9sVYUe0451bkk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4291591/original/067293000_1673757180-20230115-Rusia-Serang-Dnipro-AP-2.jpg)
Di Rusia di bawah pemerintahan Putin, mengangkat selembar kertas kosong di depan umum dapat membuat Anda dipenjara.
Beberapa insiden semacam itu telah didokumentasikan, di mana pengunjuk rasa Rusia ditangkap hanya karena membawa poster kosong karena dianggap sebagai simbol menentang invasi Ukraina.
Seorang perempuan yang berdiri sendirian di Lapangan Manezhnaya Moskow, ditangkap dalam waktu tiga detik. Ia termasuk di antara setidaknya 15.000 orang Rusia yang ditangkap dalam protes anti-perang, dengan lebih dari 5.000 orang ditangkap dalam satu hari pada 5 Maret 2022, di 69 kota di Rusia, menurut kelompok pemantau OVD-Info.
9. Membangun Kembali Ukraina dapat Menelan Biaya 350 Miliar Dolar AS
Perang itu mahal, dan bukan hanya tank, senjata, dan persenjataan militer.
Invasi Rusia telah menyebabkan lebih dari 97 miliar dolar AS kerusakan langsung ke Ukraina, tetapi dibutuhkan biaya hampir 350 miliar dolar AS untuk membangun kembali negara tersebut, menurut laporan Bank Dunia, pemerintah Ukraina, dan Komisi Eropa.
Ini sekitar 1,6 kali lipat produk domestik bruto negara itu sebesar 200 miliar dolar AS pada 2021. Terlebih lagi, dengan setiap serangan baru, biaya untuk membangun kembali negara meningkat.
10. Sekitar 345 Juta Orang Mengalami Kelaparan
Sebelum perang, Ukraina dan Rusia adalah produsen dan pengekspor pertanian terkemuka.
Namun sejak konflik dimulai, ekspor mereka pada dasarnya mengering dan dampaknya dirasakan di seluruh dunia, dengan harga pangan naik dan stok berkurang.
Pada September 2022, kepala pangan PBB memperingatkan bahwa dunia sedang menghadapi "darurat global yang belum pernah terjadi sebelumnya", dengan hingga 345 juta orang berbaris menuju kelaparan, dan 70 juta orang semakin dekat dengan kelaparan sebagai akibat langsung dari perang melawan Ukraina.
"Apa yang tadinya gelombang kelaparan sekarang menjadi tsunami kelaparan," ujar David Beasley, direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB.
11. Ribuan Siswa Afrika Melarikan Diri dari Ukraina dan Menghadapi Rasisme
Sebelum perang pecah di Ukraina, ada sekitar 16.000 pelajar Afrika yang belajar di Ukraina, yang merupakan sekitar 20 persen dari pelajar internasional Ukraina.
Ketika mereka berusaha melarikan diri dengan sesama warga, sebuah tagar mulai menjadi tren di media sosial yakni #AfricansinUkraine.
Orang kulit berwarna menggunakan tagar untuk melaporkan pengalaman rasisme mereka saat mereka mencoba meninggalkan negara itu.
Jessica Orakpo berjalan selama 12 jam untuk mengejar bus keluar negeri tetapi diberitahu bahwa ia tidak bisa naik bus. Ia pun harus berjalan delapan jam lagi untuk menyeberangi perbatasan, hanya karena ia berkulit hitam dan dari Afrika.
![Infografis 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Jumlah Korban dan Dampak. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-s_xCdku8obmqFiqpNUCTlCD23g=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4333736/original/054315600_1677069828-Infografis_SQ_1_Tahun_Perang_Rusia_-_Ukraina__Jumlah_Korban_dan_Dampak.jpg)
Terkini Lainnya
Imbas Ketegangan di Perbatasan Israel-Lebanon Meningkat, 7 Negara Ini Imbau Warganya Tinggalkan Lebanon
Erdogan: Barat 'Dalang' Serangan Israel ke Lebanon, Perang Berpotensi Meluas
PM Benjamin Netanyahu: Perang Intens Israel Vs Hamas di Gaza Segera Berakhir, Tapi ...
1. Ada Hampir 8 Juta Pengungsi dari Ukraina di Seluruh Eropa
2. Sedikitnya 7.000 Warga Sipil Ukraina Tewas
3. Ada Sekitar 9 Juta Orang Ukraina Hidup Tanpa Listrik
4. Kekerasan Seksual Diklaim Digunakan Sebagai Senjata Perang
5. Sekitar 1.000 Fasilitas Perawatan Kesehatan Rusak dan Hancur
6. Pendidikan untuk Lebih dari 5 Juta Anak Terganggu
7. Korban Militer Mencapai Ratusan Ribu
8. Puluhan Ribu Warga Rusia Ditangkap karena Protes Anti-Perang
9. Membangun Kembali Ukraina dapat Menelan Biaya 350 Miliar Dolar AS
10. Sekitar 345 Juta Orang Mengalami Kelaparan
11. Ribuan Siswa Afrika Melarikan Diri dari Ukraina dan Menghadapi Rasisme
Rusia
perang
Dampak
Ukraina
Setahun
Fakta
mengerikan
Perang Rusia dan Ukraina
Rekomendasi
Erdogan: Barat 'Dalang' Serangan Israel ke Lebanon, Perang Berpotensi Meluas
PM Benjamin Netanyahu: Perang Intens Israel Vs Hamas di Gaza Segera Berakhir, Tapi ...
Jarang Tersorot, Sudan Berpotensi Alami Kelaparan Paling Parah di Dunia
PBB: 120 Juta Orang di Dunia Terpaksa Mengungsi Akibat Perang dan Kekerasan
PBB Temukan Pelanggaran Kekerasan Seksual Terhadap Warga Palestina oleh Israel
Di Oslo Forum, Menlu Retno Desak Negara di Dunia Berkontribusi Wujudkan Perdamaian Dunia
Kekuatan 'Horor' Militer Rusia di Bawah Komando Vladimir Putin
7 Senjata Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, dari Senapan Hingga Penyakit
Survei: Warga Jerman Ternyata Tak Risau Akan Perang
Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
Delegasi Biro Komite Palestina PBB ke Indonesia, Bahas Upaya Tingkatkan Dukungan untuk Negaranya
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Kecelakaan Bus Wisata Tabrak Pilar Jalan Raya di Brasil, 10 Orang Meninggal
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Juventus Beri Angin Segar Buat Manchester United, Bisa Tampung Pemain Buangan Musim Panas Ini
Kronologi Aktor Bollywood Ditangkap Bea Cukai, Kok Bisa?
Cek Rincian Lengkap Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 6 Juli 2024
Seorang Siswa di DIY Mundur dari SMAN 3, Diduga Terlibat Kecurangan PPDB
Thariq Halilintar Diajak Pergi Haji Gratis, Setelah Nyinyiran Warganet Sudah ke Makkah Sejak dalam Kandungan
BPBD DKI: Masyarakat di Wilayah Pesisir Jakarta Diimbau Waspada Banjir Rob
12 Kartun Tahun 90-an yang Bakal Membuatmu Bernostalgia
Ucapan Selamat Prabowo Subianto untuk Perdana Menteri Baru Inggris Keir Starmer
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Kisah Gias, Bocah Cilik yang Dipaksa Berjualan Demi Lunasi Utang Orang Tua
Kronologi Aktor Bollywood Ditangkap Bea Cukai, Coba Seludupkan Cendrawasih dalam Koper ke India
Cloudflare: DDoS di Industri Gaming Jadi Ancaman Terbanyak yang Targetkan Aplikasi Web
Cara Makan Nasi Putih yang Sehat: Tips Porsi, Lauk Pendamping, dan Kreasi Menu Menarik