uefau17.com

Eskalasi di Tepi Barat Palestina Meningkat Usai Pengepungan Kamp Jenin Oleh Tentara Israel - Global

, Kamp Jenin - Seorang pria Palestina ditembak mati di dekat kota Bethlehem, Tepi Barat, Senin (11/4), setelah melempar bom molotov ke kendaraan milik militer Israel.

Selama 24 jam terakhir, sudah empat warga Palestina yang tewas oleh aparat.

Pada Minggu (10/4), Perdana Menteri Naftali Bennett, mendeklarasikan "negara mengambil peran ofensif,” terhadap eskalasi kekerasan di Israel dan Tepi Barat Yordan.

Pernyataan itu disampaikan ketika aparat keamanan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin. Mereka memburu kedua saudara kandung dari pelaku penembakan di Tel Aviv, Raad Hazem, yang sebelumnya membunuh tiga warga sipil, pada Kamis (7/4) malam.

Pada hari yang sama, aparat keamanan menembak mati seorang perempuan Palestina tak bersenjata di Bethlehem, setelah mengabaikan perintah untuk diperiksa. Militer Israel mengklaim akan menggelar penyelidikan internal terkait tuduhan pembunuhan oleh serdadunya itu.

Dalam insiden lain, seorang perempuan bersenjatakan pisau ditembak mati setelah menyerang seorang polisi di luar Masjid al-Ibrahimi di kota Hebron. Korban dikalaim hanya menderita luka ringan.

Setidaknya 14 warga Israel tewas sejak Maret dalam "gelombang baru terorisme,” kata PM Benett. Sebagai reaksi, militer Israel menewaskan lebih dari 20 warga Palestina sejak Januari, yang mayoritas merupakan gerilayawan bersenjata, klaim pemerintah di Yerusalem.

Ketegangan baru ini juga ikut berimbas pada meningkatnya agresi para pemukim Yahudi di Tepi Barat Yordan, keluh warga Palestina.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bibit perang di Kamp Jenin

Eskalasi memuncak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, bersamaan dengan operasi militer Israel yang sudah memasuki hari kedua.

Pada Senin (11/4), juru bicara Islamic Jihad Palestina (PIJ), Abu Muadh, mendeklarasikan "status siaga” dan menyerukan "mobilisasi massal pejuang-pejuang kami untuk melawan pengepungan oleh musuh Zionis.”

Setelahnya, masjid-masjid di Jenin menyerukan para penduduk untuk mengosongkan jalan dan berdiam di rumah, lapor warga.

Minggu (10/4) Aparat Israel melancarkan dua serangan terpisah terhadap kamp Jenin untuk menangkap saudara kandung Raad Hazem. Militer mengklaim serdadunya mendapat tembakan balasan selama operasi.

Kamp Jenin pernah menjadi medan pertempuran antara Israel dan ketiga faksi bersenjata Palestina, Hamas, Fatah dan Islamic Jihad, dalam gelombang Intifada Kedua, tahun 2002 silam.

Sementara itu di seberang perbatasan, ribuan warga Israel mengiringi jenazah korban penembakan Tel Aviv, Minggu (10/4). Di Kfar Saba, pelayat meratapi kematian Tomer Morad yang berusia 27 tahun, sembari diiringi eulogi oleh kekasihnya, Ariel Weinblat.

"Semalam kamu datang dalam mimpiku dan meyakinkan bahwa tragedi ini hanya sebuah khayalan jenaka, dan aku percaya,” katanya sambil terisak. "Tapi lalu aku terbangun dan hatiku berdarah."

Korban lain, Eytam Magini, 27, dan Barak Lufan, 35, dimakamkan pada hari yang sama.

3 dari 4 halaman

Pria 21 Tahun di Palestina Tewas Usai Bentrok dengan Tentara Israel

Seorang pria Palestina berusia 21 tahun tewas pada Minggu 10 April malam usai bentrok dengan tentara Israel di dekat kota Betlehem, Tepi Barat, kata Kementerian Kesehatan Palestina. Mohammed Ghuneim terbunuh di kota al-Khader, selatan Betlehem, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Saksi mata mengatakan bahwa Ghuneim ditembak di punggung oleh tentara Israel dan meninggal di rumah sakit, seperti dikutip dari laman Xinhua. Belum ada tanggapan dari tentara Israel.

Pada Minggu kemarin, dua wanita Palestina juga dibunuh oleh tentara Israel dalam dua insiden terpisah di Tepi Barat selatan.

Media Israel melaporkan bahwa kedua wanita itu tewas ketika mereka mencoba untuk menikam tentara Israel. Seorang tentara Israel terluka ringan di bagian leher.

Ketegangan antara Israel dan Palestina telah meningkat selama beberapa minggu terakhir dan selama bulan puasa Ramadhan, terutama di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Palestina mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghentikan aksi militer Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Permintaan itu disampaikan utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour melalui memo resmi.

Mansour mengatakan kepada stasiun radio "Voice of Palestine" bahwa memo yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB "untuk mencegah pelanggaran Israel di kota tersebut," yakni tindakan dan langkah yang baru saja dilakukan Israel terhadap Palestina selama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.

4 dari 4 halaman

Aksi Bentrok Lainnya

Mansour menambahkan bahwa kejadian baru-baru ini di wilayah Palestina "akan dipaparkan secara detail selama sidang terbuka Dewan Keamanan yang membahas situasi " di Palestina pada 25 April.

Ia mengatakan bahwa misi Palestina akan menuntut dewan untuk mengemban tanggung jawab mereka "sekaligus menghentikan praktek ilegal otoritas Israel di Yerusalem Timur."

Sebelumnya, pemuda Palestina dan polisi Israel juga terlibat bentrok di Yerusalem untuk hari keempat berturut-turut.

Selain itu, enam warga Palestina juga ditangkap di dekat Gerbang Damaskus, menurut saksi mata pada Jumat (8/4/2022).

Dalam perang Timur Tengah Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang kemudian menguasai wilayah itu. Ketiga wilayah itu diklaim oleh Palestina.

Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat