, Jakarta - 56 hari lagi, perhelatan Olimpiade Musim Dingin 2022 digelar di Beijing. Di tengah persiapan ajang olahraga 4 tahunan itu, gejolak politik China dengan negara barat kian meletup.
Dimulai oleh Amerika Serikat yang mengumumkan bahwa diplomatnya akan memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Tak ada delegasi diplomatik resmi yang akan dikirim ke Beijing, hanya atlet yang akan bertanding saja.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, beralasan pihaknya memboikoit karena selama ini menyoroti masalah pelanggaran HAM yang dilakukan China, termasuk yang terjadi di Xinjiang, dan AS tidak akan mengabaikan apa yang terjadi. "Kami tidak bisa melakukan hal tersebut," ujar Psaki seperti dilansir BBC pada Selasa 7 Desember 2021.
Advertisement
Keputusan boikot diplomatik ini telah mendapatkan dukungan dari Partai Republik dan Demokrat.
"Walau kita harus mendukung dan merayakan atlet-atlet kita, Amerika dan dunia tidak bisa memberikan imprimatur ke pertandingan-pertandingan ini atau melanjutkan seakan-akan tidak ada yang salah mengadakan Olimpiade di sebuah negara yang melakukan genosida dan pelanggaran HAM massal," ungkap Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Sementara, Senator Tom Cotton dari Partai Republik justru meminta boikot yang lebih besar. Senator Cotton menyorot "penghilangan" atlet di China.
"Kita tidak boleh mengekspos Tim AS kepada bahaya-bahaya dari rezim busuk yang menghilangkan atlet-atletnya sendiri," kata Cotton.
Keputusan Amerika ini, tercatat diikuti 6 negara lainnya. Adalah Kanada, Inggris, Australia, Skotlandia, Selandia Baru, Lithuania.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan tidak ada menterinya yang akan hadir ke Beijing karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia di China, meski telah dibantah keras oleh Tiongkok. Pengumuman Boris Johnson dibuat setelah mantan pemimpin Konservatif Iain Duncan Smith menyerukan "boikot diplomatik" dari Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia biasanya tidak mendukung "boikot olahraga."
Di Ottawa, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa boikot negaranya tidak akan mengejutkan China. "Kami telah sangat jelas selama bertahun-tahun terakhir tentang keprihatinan mendalam kami seputar pelanggaran hak asasi manusia."
Thomas Bach, presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan, terlepas dari meningkatnya jumlah boikot politik, IOC senang bahwa para atlet masih dapat ambil bagian. "Kehadiran pejabat pemerintah merupakan keputusan politik masing-masing pemerintahan sehingga prinsip netralitas IOC berlaku," ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan meningkat antara China dan beberapa negara Barat, karena sejumlah masalah diplomatik. AS menuduh China melakukan genosida dalam penindasannya terhadap minoritas Uighur yang mayoritas Muslim di wilayah barat Xinjiang - sebuah tuduhan yang berulang kali ditolak China.
Hubungan antara Kanada dan China juga semakin bergejolak setelah penangkapan pada 2018 di Kanada terhadap seorang eksekutif puncak dengan raksasa teknologi China Huawei atas permintaan pejabat AS, dan penahanan berikutnya terhadap dua warga Kanada di China. Ketiganya dirilis awal tahun ini.
Alasan AS melakukan boikot diplomatik dalam Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 karena masalah genosida terhadap kelompok Uighur. Namun, tak semua pihak langsung percaya dengan motif AS. Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada, Nur Rachmat Yuliantoro melihat ada unsur kemunafikan dalam langkah AS.
"Tidak ada yang tahu pasti alasan AS. Mengenai perlakuan terhadap masyarakat Uighur, AS termasuk negara yang paling keras menentang Cina. Tapi, AS sendiri juga punya persoalan dengan hak asasi manusia; sebagian warga AS mendapatkan perlakuan diskriminatif dari pemerintah maupun kelompok mayoritas. Jadi, ada hipokrisi dalam sikap AS ini," ujarnya kepada , Jumat (10/12/2021).
Nur Rachmat tidak yakin bahwa aksi boikot diplomatik ini akan memberikan pengaruh kepada kelompok Uighur di Xinjiang. Boikot baru dinilai efektif jika atlet dilarang tampil, tetapi Jen Psaki berkata atlet tetap bisa bertanding.
"Boikot diplomatik tidak ada apa-apanya. Tapi, lain cerita jika yang dilangsungkan adalah boikot sepenuhnya: bukan hanya menolak mengirmkan pejabat/diplomat, tetapi juga melarang atlet untuk tampil. Perjuangan masyarakat Uighur tidak akan banyak terbantu dengan boikot diplomatik," tegasnya.
Sementara, ada juga yang menilai aksi Joe Biden hanyalah akal-akalan politik saja. Perlu diingat pada 2022 ada Midterm Election, sementara rating Biden sedang merosot. Apabila Partai Demokrat kalah, dan Partai Republik mengontrol DPR, maka agenda Biden bisa dalam bahaya.
Aksi boikot diplomatis bisa menjadi cara menarik hati pendukung Partai Republik. Survei Pew Research pada April 2021 menunjukkan bahwa 67 persen warga AS memiliki sentimen dingin terhadap China.
"Jadi hanya sedikit yang menganggap China sebagai partner, terutama yang memandang China sebagai pesaing atau musuh adalah Partai Republik. Pemilih Partai Republik," ujar pemerhati politik Amerika Serikat, Didin Nasirudin.
Berdasarkan polling di AS, pandangan masyarakat terhadap Presiden Biden sedang merosot. Ini dipengaruhi kondisi di Afghanistan di Agustus 2021, serta inflasi ekonomi. Simpati partai Republik dibutuhkan agar Biden mendapat dukungan dari luar partai.
"Ini salah satu cara untuk meraih simpati agar bisa mengerek sedikit approvalnya. Siapa tahu bisa naik," jelas Didin.
Lantas apakah ini akan berdampak kepada perdagangan? Didin tidak begitu yakin bahwa isu Olimpiade Beijing 2022 akan berpengaruh signifikan kepada perdagangan kedua negara.
China juga dinilai masih "trauma" atas perang dagang yang terjadi, sementara AS sedang ada masalah supply chain, sehingga harga barang naik. Negosiasi pun dinilai terus berlanjut. Apa yang terjadi di panggung diplomasi tidak berpengaruh ke perdagangan.
"Jadi ini permainan diplomatik. Sama seperti sekarang apakah dengan negosiasi perang dagang dengan China otomatis berarti bahwa Amerika siap mengorbankan Taiwan? Enggak juga. Itu jalan bareng aja. Cuma nanti intensitas yang akan beda-beda. Negosiasi perang dagang tetap lanjut," jelas Didin.
Meski demikian, China telah berjanji melakukan retalisasi. Nur Rachmat berkata relasi kedua negara terancam memburuk. "Pada saat ini tidak jelas bentuk retaliasi yang akan diambil oleh China. Para pejabat China tidak memerinci retaliasi semacam apa, namun jika itu terjadi hubungan kedua negara akan semakin memburuk."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Reaksi Keras China
China mengecam rencana boikot diplomatik AS terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing dan mengancam akan membalas. Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan, China akan mengambil "tindakan balasan yang tegas" tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
AS mengatakan tidak akan mengirim diplomat ke Beijing karena kekhawatiran tentang catatan hak asasi manusia China. Ia menambahkan bahwa atlet AS bisa pergi dan akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Pada briefing media, Zhao menuduh AS melanggar "netralitas politik dalam olahraga" dan mengatakan boikot yang diusulkan itu "berdasarkan kebohongan dan rumor".
AS menuduh China melakukan genosida dalam penindasannya terhadap minoritas Uyghur yang mayoritas Muslim di wilayah barat Xinjiang - sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh China.
China juga telah memperingatkan negara-negara yang telah mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing bahwa mereka "akan memnerima konsekuensi untuk tindakan keliru mereka".
"Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah menggunakan platform Olimpiade untuk manipulasi politik," kata Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China.
Media pemerintah China mengklaim bahwa Beijing "tidak pernah berencana untuk mengundang politisi AS dan Barat yang menghebohkan topik 'boikot'".
Wang Wenbin juga menambahkan bahwa China juga tidak khawatir ketidakhadiran pejabat akan memicu reaksi berantai, sementara banyak kepala negara, pemimpin pemerintah dan anggota keluarga kerajaan telah mendaftar untuk hadir.
Wang mengatakan China tidak memperpanjang undangan ke AS, Kanada atau Inggris dan bahwa "tidak masalah jika pejabat mereka datang atau tidak, mereka akan melihat keberhasilan Olimpiade Musim Dingin Beijing."
"Olahraga tidak ada hubungannya dengan politik," kata Wang.
"Merekalah yang telah menulis, mengarahkan, dan menampilkan sandiwara ini."
China tidak hanya yakin tidak akan ada reaksi berantai, tetapi juga merasakan dukungan global yang luar biasa untuk Olimpiade, katanya.
"Sampai sekarang, banyak kepala negara, pemimpin pemerintahan dan anggota keluarga kerajaan telah mendaftar untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing, dan kami menyambut mereka," kata Wang.
"China berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang lebih besar untuk tujuan Olimpiade internasional dan akan menawarkan Olimpiade yang efisien, aman, dan menarik kepada dunia."
China telah berjanji untuk menanggapi AS dengan "tindakan balasan yang tegas" atas boikot tersebut, tetapi tidak memberikan perincian tentang bagaimana ia berencana untuk membalas.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Kanada mengatakan klaim Perdana Menteri Justin Trudeau tentang pelanggaran hak asasi manusia yang menyebabkan boikot di China adalah salah.
"Pihak Tiongkok menyatakan ketidakpuasannya yang kuat dan penentangan tegas terhadap hal ini, dan telah mengajukan pernyataan tegas kepada pihak Kanada.
"Kanada harus berhenti mempolitisasi olahraga, berhenti mengganggu dan merusak Olimpiade Musim Dingin Beijing segera, jangan sampai itu mengarah pada penghinaan yang dilakukan sendiri."
Advertisement
Dampak Boikot
Presiden Emmanuel Macron sudah menyatakan bahwa Prancis tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.
Macron mengatakan langkah semacam itu tidak akan signifikan dan hanya simbolis.
Dilansir BBC, Kamis (10/12/2021), AS, Inggris, Kanada dan Australia mengatakan mereka tidak akan mengirim perwakilan pemerintah ke pertandingan pada bulan Februari karena kekhawatiran atas catatan hak asasi manusia China.
Ini termasuk tuduhan pelecehan terhadap Uyghur dan minoritas lainnya.
Hubungan juga tegang karena tindakan keras terhadap kebebasan politik di Hong Kong dan kekhawatiran tentang pemain tenis China Peng Shuai, yang tidak terlihat selama berminggu-minggu setelah dia menuduh seorang pejabat tinggi pemerintah melakukan kekerasan seksual.
China mengatakan negara-negara yang memboikot permainan "akan menerima konsekuensi untuk tindakan keliru mereka."
Pada konferensi pers yang diperpanjang pada hari Kamis, Macron mengatakan Olimpiade tidak boleh dipolitisasi, dan dia lebih suka tindakan yang memiliki "efek yang bermanfaat".
"Untuk lebih jelasnya: Anda memiliki boikot total, dan tidak mengirim atlet, atau Anda mencoba mengubah keadaan dengan tindakan yang bermanfaat," katanya.
Presiden menambahkan bahwa Prancis akan bekerja dengan Komite Olimpiade Internasional pada piagam untuk melindungi atlet, dalam referensi terselubung ke Peng Shuai.
“Saya tidak berpikir kita harus mempolitisasi topik ini, terutama jika itu untuk mengambil langkah-langkah yang tidak signifikan dan simbolis,” katanya.
Daftar 7 Negara Pemboikot
Berikut ini daftar negara yang memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 untuk mengambil sikap terbuka terhadap kebijakan kontroversial China, yang dikutip dari News Week, Jumat (10/12/2021):
1. Amerika Serikat
Boikot diplomatik AS terhadap Olimpiade Beijing secara resmi dikonfirmasi oleh sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada 6 Desember.
2. Lithuania
Negara Baltik secara teknis adalah yang pertama secara terbuka mengkonfirmasi niatnya untuk memboikot Olimpiade Beijing 2022 pada tingkat resmi. Pada 3 Desember, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan baik dia maupun menterinya tidak akan menghadiri Olimpiade.
Lithuania adalah anggota Uni Eropa pertama dan satu-satunya yang mengumumkan boikot diplomatik sejauh ini.
3. Selandia Baru
Boikot semi-diplomatik Selandia Baru diumumkan oleh Menteri Olahraga Grant Robertson pada 7 Desember, ketika dia mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada anggota kabinet Perdana Menteri Jacinda Ardern yang akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin di China.
4. Skotlandia
Menteri Olahraga Skotlandia Maree Todd mengkonfirmasi rencana boikot diplomatik negara itu dalam tanggapan tertulis kepada anggota parlemen Skotlandia Ross Greer pada 7 Desember.
5. Australia
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan boikot diplomatik terhadap Beijing 2022 pada 8 Desember, dengan mengatakan keputusan itu "tidak mengejutkan" mengingat hubungan yang memburuk dengan China mulai musim semi 2020, ketika ia menyerukan penyelidikan independen terhadap asal usul virus corona.
6. Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan dua upaya untuk mengkonfirmasi boikot diplomatik Inggris pada 8 Desember, tetapi dia melakukannya sambil menekankan penentangannya terhadap tindakan tersebut pada kedua kesempatan.
7. Kanada
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan boikot diplomatik Kanada terhadap Olimpiade mendatang pada 8 Desember, membenarkan bahwa tidak ada pejabat pemerintah federal yang akan menghadiri pertandingan tersebut.
Advertisement
Infografis Sekutu AS Turut Boikot Olimpiade Beijing 2022
Terkini Lainnya
Reaksi Keras China
Dampak Boikot
Daftar 7 Negara Pemboikot
Infografis Sekutu AS Turut Boikot Olimpiade Beijing 2022
Amerika Serikat
China
Kanada
Inggris
Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022
Olimpiade Beijing 2022
Boikot Diplomatik
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Kala PM Inggris Ganti Keir Starmer, Larry Tetap Jadi Kucing Downing Street 10
Produser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Survei: Status Ekonomi Rendah Picu Kaum Muda Korea Selatan Enggan Menikah
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
7 Produk Impor Kena Tambahan Bea Masuk, Pengusaha Sebut Bukan Solusi Tepat
Cara Siapkan Anak Kembali ke Sekolah Usai Libur Panjang, Orangtua Bisa Terapkan Ini
3 Emiten Bakal Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 8 Juli 2024
Chand Kelvin Resmi Nikahi Dea Sahirah di Tanggal Cantik, Beri Mahar Logam Mulia dan Uang Tunai
Genshin Impact 4.8 Hadir! Debut Emilie Sang Pembuat Parfum dan Jelajahi Keajaiban Simulanka!
Insya Allah Maqbul, Amalkan Doa Pelunas Utang Ini di Bulan Muharram!
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
Main Air ke Rodjo Tater Tegal, Rekomendasi Tempat Wisata di Liburan Sekolah Anak
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
Ribuan Buruh Geruduk MK-Istana Negara Hari Ini 8 Juli 2024, Soroti PHK hingga Upah Murah
Tidak Tepat Waktu, Ini 3 Zodiak yang Paling Sering Datang Terlambat
Thiago Alcantara Putuskan Gantung Sepatu
Siap-Siap Harga Emas Melonjak Lagi Minggu Ini, Beli atau Tahan?
7 Potret Ryana Dea Mendadak Mudik ke Malang, Main ke Pantai dan Gunung Bareng Anak
Manchester United Dapat Angin Surga dari Buruan Utamanya di Musim Panas 2024