, Jakarta - Pandemi Virus Corona jenis baru dapat menyebabkan gelombang kerusakan otak pada pasien yang terinfeksi, demikian peringatan para peneliti Inggris dalam sebuah studi baru yang dirilis Rabu 8 Juli 2020.
Menurut ahli dari University College London, Corona COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi saraf termasuk stroke, kerusakan saraf, dan kemungkinan kerusakan otak yang parah, meskipun pasien tidak menunjukan gejala pernapasan parah yang terkait dengan penyakit ini.
Baca Juga
Kasus COVID Indonesia Naik, Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Perkuat Prokes
Kasus COVID-19 Varian Baru Melejit di Singapura
Lonjakan Gelombang Baru Covid-19 di Singapura Seperti Apa?
"Kita harus waspada dan melihat komplikasi ini pada orang yang pernah menderita COVID-19," ujar penulis senior, Dr. Michael Zandi, dalam sebuah keterangan pers UCL seperti dikutip dari CNN, Jumat (10/7/2020). Ia juga memperingatkan bahwa masih harus dilihat "apakah kita akan melihat epidemi pada kerusakan otak skala besar yang terkait dengan pandemi."
Advertisement
Perlu dilakukan studi yang lebih lanjut untuk memahami potensi konsekuensi neurologis jangka panjang dari pandemi.
Dalam jurnal Brain yang telah dirilis, 43 pasien yang dirawat di rumah sakit University College London untuk dikonfirmasi atau dicurigai terinfeksi Virus Corona COVID-19, dari bulan April hingga Mei menunjukan berbagai gejala yang berbeda. Dari yang ringan hingga parah.
Dari pasien yang berusia 16-85 itu, para tim medis menemukan sepuluh kasus disfungsi otak sementara, dan delirium; 12 kasus pembengkakan otak, 8 kasus stroke, dan 8 kasus kerusakan saraf.
Sebagian besar pasien yang menunjukkan peradangan otak didiagnosis dengan kondisi spesifik, langka dan kadang-kadang mematikan yang dikenal sebagai Acute Disseminated Encephalomyelitis (ADEM). Sebelum pandemi tim riset di London akan menemui satu pasien per bulan, selama studi ini, angkanya bertambah menjadi satu pasien per minggu.
Salah satu pasien ini berhalusinasi ada monyet dan singa ada di rumahnya. Lainnya melaporkan mati rasa di anggota badan atau wajah mereka, penglihatan ganda, dan disorientasi. Satu pasien yang parah hampir tidak sadar, merespons hanya ketika kesakitan.
Saksikan Juga Video Ini:
Apa saja kelemahan virus corona? Cek di video berikut ini!
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pasien COVID-19 Mulai Menunjukan Gejala Inflmasi Otak
![Ilustrasi Otak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/wrWBsHk9Ee3SEO8JIVRW-Gd-o4Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1928302/original/055321600_1519370636-1.jpg)
Sejauh ini tim riset masih mencari tahu, mengapa pasien COVID-19 ini mengalami komplikasi otak ini. Virus yang menyebabkan COVID-19 tidak ditemukan dalam cairan otak mereka, yang berarti virus itu tidak langsung menyerang otak.
Satu teori, sebaliknya, adalah bahwa komplikasi secara tidak langsung dipicu oleh respon imun dari tubuh pasien - bukan dari virus itu sendiri.
Temuan ini penting untuk menginformasikan bagaimana dokter di seluruh dunia memantau dan merawat pasien - tetapi mereka juga mengajukan pertanyaan dan tantangan baru.
Untuk pasien yang tidak menunjukkan gejala pernapasan parah seperti kesulitan bernafas, mungkin sulit untuk mengidentifikasi komplikasi otak ini cukup awal untuk mencegah atau meminimalkan kerusakan. Dan untuk pasien yang sakit kritis, kesehatan mereka yang genting dapat membatasi seberapa banyak dokter dapat melakukan untuk menyelidiki apa yang terjadi di otak mereka.
Para penulis memperingatkan bahwa penelitian lebih lanjut akan "penting" dalam mencari tahu bagaimana sebenarnya virus menyebabkan kerusakan otak, dan bagaimana cara mengobatinya.
"Mengingat bahwa penyakit ini hanya ada selama beberapa bulan, kita mungkin belum tahu apa kerusakan jangka panjang yang dapat disebabkan COVID-19," kata penulis bersama bersama Dr. Ross Paterson dalam siaran pers.
"Dokter perlu mewaspadai kemungkinan efek neurologis, karena diagnosis dini dapat meningkatkan hasil pasien."
David Strain dari University of Exeter Medical School, yang tak terlibat dalam penelitian, mengatakan temuan itu penting tetapi "tidak mengejutkan" mengingat kasus-kasus Virus Corona COVID-19 sebelumnya.
"Keterbatasan utama adalah bahwa kita tidak tahu apa penyebutnya, sehingga kita tidak tahu seberapa sering komplikasi ini muncul," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
"Kami telah melihat bahwa beberapa orang dengan COVID-19 (SARS CoV-2) mungkin memerlukan periode rehabilitasi yang lama - baik rehabilitasi fisik seperti olahraga, dan rehabilitasi otak. Kita perlu memahami lebih lanjut tentang dampak infeksi ini pada otak."
Reporter: Yohana Belinda
Terkini Lainnya
Kasus COVID Indonesia Naik, Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Perkuat Prokes
Kasus COVID-19 Varian Baru Melejit di Singapura
Lonjakan Gelombang Baru Covid-19 di Singapura Seperti Apa?
Saksikan Juga Video Ini:
Pasien COVID-19 Mulai Menunjukan Gejala Inflmasi Otak
Corona
COVID-19
Kerusakan Otak
SARS CoV-2
Otak
kerusakan saraf
virus corona
Rekomendasi
COVID-19 Singapura Ngegas Lagi, Puncak Kasus Diprediksi Pertengahan Juni
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Link Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Ancaman Nyata untuk Tim Samba
Prediksi Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Tim Samba di Ujung Tanduk
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Bukti Keakraban Nina Agustina dengan Warga, Main Pantun di Kampung Nelayan
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
7 Hotel Paling Mewah di Dubai, Ada yang Harganya Rp1,6 M Per Malam
Ucapan Selamat Prabowo Subianto untuk Perdana Menteri Baru Inggris Keir Starmer
Bagaimana Sebagian Orang Koma Bangun dan yang Lain Tidak? Ini Kata Ahli
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
Properti Murah-Diskon Besar di Jerman, Italia, dan Swedia, Rumah 150 Meter Persegi Hanya Rp265 Ribu
Presiden Kenya Minta Maaf atas Sikap Arogan Para Pejabat, Janji Akan Ambil Tindakan Melawan Kebrutalan Polisi
Kedubes India Gandeng Rumania Luncurkan Jakarta Diplomatic Film Club, Jadi Wadah Unjuk Gigi Sinema Dunia
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Sempat Tertinggal, Belanda Tekuk Turki 2-1 dengan Dramatis
Hasil Euro 2024: Lolos Lubang Jarum, Inggris Singkirkan Swiss 5-3 Lewat Adu Penalti
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Belanda vs Turki, Tayang Sebentar Lagi
Link Live Streaming Euro 2024 Belanda vs Turki, Minggu 7 Juli 2024 Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Cegah Judi Online, Sistem Pemantauan Dini Harus Aktif
Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Mulai Retak Akibat Bisnis Tak Berjalan Mulus
Jangan Sepelekan, Ini Dampak Kepribadian Pesimis terhadap Kesehatan Mental
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Sempat Tertinggal, Belanda Tekuk Turki 2-1 dengan Dramatis
Caleg DPRD Terpilih Kota Kupang jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank NTT
Jarang Diketahui, Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Bulan Muharram
DPR Soroti Harga Obat di Indonesia Mahal: Perlu Intervensi Negara
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis
5 Pemain yang Berpeluang Gabung PSG di Musim Panas 2024: Siapa Calon Pengganti Kylian Mbappe?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 7 Juli 2024
Polisi Mabuk Aniaya Pemuda hingga Babak Belur, Ini Janji Kapolres Rote Ndao
Tebing Tol Jorr di Bintaro Jaksel Longsor, Jasa Marga Minta Maaf
Habiskan Dana Rp60 Juta, Pembangunan Saluran Irigasi Diprotes Warga di Sukabumi, Baru Seminggu Sudah Rusak