uefau17.com

Keponakan Donald Trump Ungkap Sisi Gelap Keluarga Lewat Buku - Global

, New York - Mary Trump, keponakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan merilis buku yang membongkar sisi gelap keluarganya sendiri. Buku ini disebut akan mengungkap tentang keluarga Donald Trump.

Mary Trump merupakan seorang psikolog. Ia adalah putri dari Fred Trump Jr, kakak sulung Donald Trump.

Buku itu diberi judul Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man. (Terlalu Banyak dan Tidak Cukup: Bagaimana Keluargaku Menciptakan Orang Paling Berbahaya di Dunia.)

Dilansir USA Today, Selasa (16/6/2020), penerbit buku itu adalah Simon & Schuster yang mengklaim Mary Trump mengungkap sisi gelap keluarganya untuk menceritakan kenapa Donald Trump bisa seperti sekarang.

"(Mary Trump) menggambarkan mimpi buruk dari berbagai trauma dan hubungan yang destruktif, dan kombinasi tragis dari pengabaian dan perlakuan buruk," tulis pihak penerbit.

Mary Trump akan menuliskan dari sudut pandang ketika ia tumbuh dewasa di rumah kakek-nenek Trump di New York. Berdasarkan pengalaman itu, ia siap mengumbar relasi buruk di keluarganya.

Forbes melaporkan Mary Trump berusia 55 tahun. Ia masih remaja ketika ayahnya, Fred, meninggal dunia akibat kecanduan alkohol.

Dalam wawancara dengan The Washington Post tahun lalu, Presiden Trump sempat membuka diri terkait Fred. Ia memuji kakaknya, serta menyesal karena menekan kakaknya agar terlibat di bisnis keluarga.

"Ia begitu tampan, dan saya melihat apa yang alkohol perbuat kepadanya, bahkan secara fisik," kata Trump.

Akibat kematian Fred, Donald Trump hingga kini tidak pernah merokok atau meminum alkohol.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendukung Hillary Clinton

Pada akun Twitternya, Mary Trump mengungkap dirinya sebagai pendukung Hillary Clinton. Ia juga aktivis yang mendukung Black Lives Matter dan LGBT.

Ketika pamannya menang pilpres 2016, Mary berkata hal itu sebagai salah satu malam terburuk dalam hidupnya.

"Hillary Clinton adalah manusia dan pelayan masyarakat yang luar biasa," kata Mary ketika Hillary kalah.

Mary Trump mendapat gelar S1 di Universitas Tufts dan S2 di Universitas Columbias. Dua-duanya merupakan gelar Sastra Inggris. 

Ia kemudian mendapat Ph.D di psikologi klinis dari Universitas Adelphi dan pernah bekerja sebagai life coach.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat