Jakarta - Bagai abu di atas tanggul, sejumlah negara yang sedang kelimpungan menghadapi wabah Virus Corona COVID-19 juga terancam oleh bencana alam dalam beberapa bulan ke depan.
Melansir DW Indonesia, Jumat (17/4/2020), cuaca ekstrem semisal badai, gelombang panas dan bencana banjir diprediksi akan melanda sejumlah kawasan Asia, dari India hingga Filipina, tahun ini.
“India yang saat ini sedang lumpuh oleh karantina total akan memasuki musim siklon pada dua pekan mendatang”, kata Kamal Kishore dari otoritas kebencanaan nasional.
Advertisement
Baca Juga
“Jika ingin menaati aturan pembatasan jarak sosial, pemerintah diimbau untuk menggandakan jumlah kamp penampungan”, tambah dia.
Artinya gedung sekolah atau perguruan tinggi yang ditutup menyusul karantina harus dialihfungsikan untuk menampung pengungsi. Kamal juga mendesak pemerintah mempertimbangkan gedung publik lain untuk dijadikan kamp penampungan.
Tidak hanya siklon, India dan Pakistan juga memasuki fase bulan-bulan paling panas di sepanjang tahun yang biasanya jatuh antara Mei hingga Juni. Warga yang tidak memiliki akses air bersih atau pendingin ruangan terancam mengalami bencana kesehatan, terlebih di tengah karantina total.
Gelombang panas yang melanda India dan Pakistan tahun lalu memicu temperatur harian hingga ke kisaran 50 derajat Celcius dan menimbulkan lebih dari 180 korban jiwa. Badan meteorolgi nasional India tahun lalu mencatat 32 hari gelombang panas.
Tahun ini situasinya dikhawatirkan makin memburuk, terutama ketika rumah sakit dijejali oleh pasien COVID-19. “Kita harus bekerja dua kali lipat lebih keras tahun ini dan memastikan kita mampu meminimalisir tekanan terhadap rumah sakit yang berkaitan dengan gelombang panas“ kata Kamal Kishore.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Musim kemarau membuat tanaman jagung milik warga Cilacap layu dan mati. Tak ada pilihan, petani akhirnya membabat untuk dijadikan tanaman ternak. Petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Musim Badai di Pasifik
![Tornado Hantam AS di Tengah Pandemi COVID-19, Enam Orang Tewas](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KM5D28qatITiJ48xeEmIMB8xp4M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3100432/original/031043700_1586757143-20200413-Tornado-Hantam-AS-di-Tengah-Pandemi-COVID-19_-Enam-Orang-Tewas-1.jpg)
Sementara itu di Vanuatu sebanyak 160.000 orang mengungsi usai siklon Harold meluluhlantakkan negeri kepuauan di Pasifik Selatan itu pekan lalu, demikian laporan Sanaka Samarashinha, koordinator PBB di Fiji.
“Semua hasil panen rusak,” katanya. Dan jika masa tanam tidak dimulai dini, “kami akan menghadapi rawan pangan untuk waktu yang lama.”
Bencana alam itu memaksa pemerintahan Vanuatu memberlakukan status darurat nasional untuk yang kedua kalinya pada 11 April lalu.
“Negara-negara kepulauan di Pasifik Utara sebaliknya harus menghadapi bencana kekeringan, selain wabah corona”, kata Lemau Afamasaga dari Palang Merah di Palau. “Dalam beberapa bulan terakhir, pekerjaan kami sebenarnya adalah mengimbau penduduk agar mencuci tangan. Tapi kami malah ditanya, bagaimana hendak mencuci tangan jika air tidak ada?’,” kata dia.
Adapun Filipina yang mencatat kasus penularan COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara juga masih berjibaku memulangkan ribuan pengungsi yang terkena dampak letusan gunung Taal, Januari silam, dan topan Ursula Desember silam yang memaksa lebih dari 100.000 orang berlindung di kamp-kamp pengungsian.
Palang Merah Filipina mengaku tidak hanya membantu korban COVID-19, tetapi juga menggunakan sebagian kapasitas untuk mengirimkan bahan pangan kepada korban bencana alam.
Advertisement
Musim Kering di Indonesia
![Petani di Bekasi Gagal Panen](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/X1zBik720fL_R4dPYX4UJ6cQO5w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2846985/original/019290600_1562551731-20190707-Petani-Gagal-Panen-Akibat-Kemarau-ARBAS-1.jpg)
Sementara itu di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti musim kemarau 2020 akan lebih kering ketimbang tahun lalu. Musim kering tahun ini diprediksi akan dimulai pada April dan memasuki puncaknya pada Agustus 2020.
Sebab itu sejumlah akademisi mewanti-wanti kemungkinan gangguan pada produksi pangan, terutama beras. Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin, produksi beras pada musim kering hanya mencapai 35%, dibandingkan hasil panen pada musim basah, seperti dirilis Katadata.
Indonesia juga kembali terancam mengalami musim kebakaran hutan yang biasanya berlangsung antara April hingga Oktober. Tahun lalu saja kawasan hutan seluas 16.000 kilometer persegi hangus terbakar dan menciptakan kabut asap yang bertahan selama beberapa pekan.
Agus Wibowo, Jurubicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengakui kebanyakan potensi bencana di Indonesia pada 2020 “adalah bencana hidrometeorologi,“ yang meliputi banjir, kebakaran hutan, longsor dan kekeringan, kata dia kepada DW.
“Sebabnya negara-negara di kawasan rawan bencana diminta menggunakan sumber daya secara bijak, karena krisis COVID-19 tidak akan menghilang dalam dua atau tiga pekan,” kata Kamal Kishore dari Badan Penanggulangan Bencana di India.
“Krisis kesehatan ini akan memakan waktu hingga berbulan-bulan. Dan dalam bulan-bulan itu, kita juga menghadapi siklon dan gelombang panas. Jadi kebutuhan terhadap respon yang cepat sangat tinggi.“
BNPB sendiri mengaku pihaknya belum akan kehabisan kapasitas jika Indonesia menghadapi dua bencana sekaligus.
"Kalau tidak besar sekali seperti pada tsunami di Aceh (2004), maka saya rasa masih mampu," kata Agus.
Terkini Lainnya
Indonesia Tetapkan Covid-19 sebagai Bencana Non-Alam
Selain Non-Alam, BNPB Sebut Virus Corona Bencana Skala Nasional
Covid-19 Jadi Bencana Non-Alam, Pemerintah Minta Masyarakat Tak Perlu Panik
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Musim Badai di Pasifik
Musim Kering di Indonesia
Corona
COVID-19
virus corona
Virus Corona Baru
Virus Corona COVID-19
Bencana Alam
DW
Rekomendasi
Uni Eropa: Opsi Berbayar Facebook-Instagram Langgar Aturan
Azerbaijan Giatkan Represi Jelang KTT Iklim COP29
Survei: Banyak Orang Muda Jerman Tinggal dengan Orang Tua
Survei: Jumlah Orang Kaya di Dunia Capai Rekor Tertinggi
Jelang COP29 di Baku Azerbaijan, Proses Pendanaan untuk Iklim Jadi Bahasan
Banjir Jerman: Relawan Bekerja 40 Jam Tanpa Tidur
Laporan WHO: Industri Tembakau Bidik Anak-anak Lewat Vape
Jerman Janjikan Bantuan Senjata Senilai Rp8,8 Triliun buat Ukraina
Survei: Warga Jerman Ternyata Tak Risau Akan Perang
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam