, Australia - Perubahan angin selatan dengan hembusan kuat hingga 80 mph (128km/jam) mengancam akan menyebarkan api besar yang mengamuk di New South Wales (NSW), Australia, kata para pejabat.
Dilansir BBC, di negara bagian tetangga Victoria, helikopter militer telah dikerahkan untuk mengevakuasi orang-orang yang terjebak api. Sejak September, kebakaran di Australia telah menewaskan 23 orang.
Lebih dari 1.200 rumah telah hancur dan jutaan hektar tanah hangus. Meskipun perhatian berpusat pada yang paling parah, NSW, setiap negara bagian dan teritori juga telah terpengaruh.
Advertisement
Pada Minggu (5/1/2020) pagi, komisioner pemadam NSW, Shane Fitzsimmons, mengatakan kepada 9News Australia bahwa ratusan rumah bisa saja hilang dalam kebakaran hari Sabtu.
Fire and Rescue NSW mengatakan, empat petugas pemadam kebakaran telah terluka semalam. Komisaris Paul Baxter mengatakan kepada 9News bahwa tiga menderita kepanasan dan menghirup asap, sementara yang keempat menderita luka bakar di tangannya ketika berhadapan dengan kebakaran rumah.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison, yang telah dikritik keras karena caranya dalam menangani keadaan darurat, telah mengumumkan pengerahan 3.000 tentara cadangan untuk membantu upaya pemadaman kebakaran.
Pada hari Sabtu ia dikecam lagi karena pada Jumat (3/1/2020) ia membagikan postingan di Twitter yang menunjukkan bagaimana pemerintah Australia merespons krisis, disertai dengan backsound.
We’re putting more Defence Force boots on the ground, more planes in the sky, more ships to sea, and more trucks to roll in to support the bushfire fighting effort and recovery as part of our co-ordinated response to these terrible #bushfires pic.twitter.com/UiOeYB2jnv
— Scott Morrison (@ScottMorrisonMP) January 4, 2020
Morrison juga sempat menghadapi pernyataan yang tidak bersahabat ketika ia mengunjungi beberapa warga yang paling parah terkena bencana awal pekan ini.
Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian, mengatakan kebakaran telah menciptakan “situasi yang sangat fluktuatif” dan “kami belum mencapai yang terburuk”.
“Kami mencegah orang untuk pindah dari tempat mereka sekarang, mengingat ancaman serius dan fakta bahwa kami memiliki begitu banyak kebakaran di tingkat darurat,” katanya seperti dikutip dari ABC News.
Beberapa petugas pemadam kebakaran telah ditarik keluar dari Snowy Mountains di negara bagian Victoria karena kondisinya semakin memburuk, dilapor oleh The Guardian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sebuah citra satelit NASA memperlihatkan kebakaran hutan yang terjadi di Australia. Kebakaran hutan bergerak menuju Selandia Baru.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Langit Memerah
![Langit Australia Menjadi Merah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6KpivsjabW8L58uq1QAshZo6ao8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3012876/original/040178300_1578196576-bbc__berndanh_au_reuters.jpg)
Langit memerah dan gelap di wilayah tenggara Australia ketika hembusan angin memperburuk kebakaran.
Suhu melebihi 40 derajat celcius (104F) di beberapa daerah. Di Penrith, sebelah barat Sydney, suhu mencapai 48,9 derajat celcius. Beberapa laporan menyatakan bahwa untuk sementara waktu, tempat itu adalah tempat terpanas di Bumi.
Dua kapal angkatan laut menyelamatkan ratusan orang yang terdampar di pantai setelah kebakaran mengepung kota Mallacoota di Victoria.
Para pengungsi dibawa ke pelabuhan Hastings dan dipindahkan dengan bus ke pusat-pusat bantuan.
“Untuk seseorang yang belum pernah dalam kebakaran, itu sangat sangat menakutkan. Saya sangat ‘senang’ berada di sini,” kata Emily Wellington (16) setelah tiba di Hastings.
Kebakaran hutan merusak dua gardu listrik di New South Wales, dan negara bagian termasuk kota terbesar Australia, Sydney terancam, demikian dilapor AFP.
Di Teluk Batemans dan wilayah Moruya di NSW, ribuan orang tidak memiliki listrik akibat dari kerusakan yang dihasilkan oleh kebakaran. Provider Essential Energy telah memperingatkan ini akan terus terjadi dalam satu malam karena tidak dapat mengakses area yang rusak dengan aman.
Peringatan darurat dikeluarkan sepanjang hari untuk mendesak warga agar meninggalkan daerah tertentu. Sementara beberapa yang diberitahu sudah terlambat untuk mengungsi, mereka diperintahkan untuk mencari perlindungan.
Menteri Transportasi dan Anggota NSW untuk Bega, Andrew Constance, telah membandingkan kebakaran di Pantai Selatan dengan “bom atom.”
“Tidak bisa dijelaskan apa penyebabnya dan kerusakan yang ditimbulkannya,” katanya kepada ABC News.
Kebakaran di Pulau Kanguru di selatan Australia menewaskan dua orang—seorang pilot terkenal bernama Dick Lang dan putranya, Clayton—setelah seperempat pulau itu dilanda kebakaran.
Beberapa rekaman menunjukkan kebakaran hutan menghasilkan sistem cuaca mereka sendiri, termasuk tornado dan badai.
Advertisement
Apa yang Dilakukan untuk Melawan Api?
![Proses evakuasi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hCWeM3Ojxha9vUmcqJ-pRP8cAD8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3012877/original/042679200_1578196576-bbc_epa_royal_australian_navy_foto_3.jpg)
Selain mengerahkan militer, Morrison mengumumkan $20 juta telah dialokasikan untuk menyewa empat pesawat pembom air. Pangkalan pasukan pertahanan akan menyediakan akomodasi sementara, katanya.
NSW telah menyatakan keadaan darurat selama seminggu. Puluhan ribu penduduk dan wisatawan telah diberitahu untuk mengevakuasi wilayah pantai, di mana “zona cuti wisata” telah dinyatakan.
Beberapa organisasi mengumpulkan uang untuk upaya bantuan dan orang-orang memberi bantuan dengan murah hati. Salah satu penyanyi, Pink, telah berjanji untuk menyumbangkan $500.000 ke dinas pemadam kebakaran Australia setelah mengatakan dia bahwa dia “benar-benar hancur” menyaksikan krisis itu.
Apa Latar Belakangnya?
![Kondisi Setelah Kebakaran](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CfjHgPLC-VUHOTdn3uu3gDQrtCE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3012878/original/045795600_1578196576-bbc_epa_foto_4.jpg)
Kebakaran di Australia dimulai pada bulan September. Selain korban jiwa, mereka sejauh ini menghancurkan lebih dari 1.300 rumah, serta jutaan hektar hutan semak.
Ahli meteorologi mengatakan sistem iklim di Samudera Hindia, yang dikenal sebagai dipol, adalah pendorong utama di balik panas ekstrem di Australia.
Namun, banyak bagian Australia berada dalam kondisi kekeringan selama bertahun-tahun, yang telah membuat kebakaran lebih mudah menyebar.
Perdana Menteri Morrison telah dikritik karena penanganannya terhadap kebakaran hutan. Dia telah menghadapi tuduhan terus-menerus karena tidak hadir, berlibur ke Hawaii, dan meremehkan peran perubahan iklim.
Pada konferensi pers pada hari Jumat, dia mengatakan dia mengerti bahwa orang-orang telah “banyak menderita” dan “merasa sangat kasar”.
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea
Terkini Lainnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Langit Memerah
Apa yang Dilakukan untuk Melawan Api?
Apa Latar Belakangnya?
Kebakaran Australia
Australia
Kebakaran Hutan Australia
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
Kampung UFO Pertama Hadir di Indonesia pada Hari UFO Nasional
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha