, Washington D.C - Presiden Donald Trump mengatakan bahwa serangan Turki ke Suriah "bukanlah kapasitas kami", dan menyebut bekas sekutu AS, Kurdi "bukan malaikat".
AS menghadapi kritikan keras karena menarik pasukannya dari Suriah, dimana beberapa orang mengatakan bahwa keputusan tersebut sama saja dengn memberi lampu hijau bagi Turki untuk melancarkan serangan lintas perbatasan terhadap pasukan pimpinan Kurdi.
Trump mengatakan kepada salah seorang wartawan di Gedung Putih bahwa AS "bukanlah agen kepolisian".
Advertisement
"Sudah saatnya kita pulang," katanya.
Dewan Perwakilan Rakyat AS memberikan suara besar untuk menolak keputusan penarikan pasukan AS dari Suriah oleh presiden, dengan Demokrat dan sesama Republik Trump yang menyetujui langkah tersebut.
Ketua DPR Nancy Pelosi kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Trump mengalami "kehancuran" selama pertemuan dengan para pemimpin kongres tentang Suriah, yang akhirnya ditinggalkan oleh politisi Demokrat setelah presiden diduga memanggilnya "politisi kelas tiga," menurut Senator Chuck Schumer.
Sementara itu, Trump mengarahkan tuduhan yang sama kepada Pelosi.
Turki melancarkan serangan di bagian utara Suriah seminggu yang lalu untuk mendorong kembali anggota milisi Kurdi Suriah dari perbatasan yang disebut Unit Perlindungan Rakyat (YPG). Selain itu, mereka juga bermaksud menciptakan "zona aman" di sepanjang sisi perbatasan Suriah, di mana dua juta Pengungsi Suriah dapat dimukimkan kembali.
Operasi militan Turki terjadi setelah Trump memerintahkan penarikan pasukan AS dari daerah tersebut.
Pasukan yang dipimpin Kurdi telah menjadi sekutu utama AS dalam perang melawan Negara Islam di Suriah dan ada kekhawatiran destabilisasi yang dapat menyebabkan kebangkitan militan.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bentrokan antara militer Turki dan milisi Kurdi terus berlanjut. Serangan terus dilancarkan pasukan Turki ke wilayah Suriah utara.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perkataan Donald Trump
![Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan), bersama istrinya Melania Trump (kiri) sesaat sebelum turun dari pesawat kepresidenan Air Force One (AFP/Saul Loeb)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/uKtaW3B3Gy_mvvlUvKH-eTE3JmA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2876027/original/074681500_1565225174-lakalolo_sayako.jpg)
Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa presiden mengatakan operasi Turki di Suriah "bukan masalah kami". Bahkan, Trump mengatakan: "Mereka memiliki masalah di perbatasan. Itu bukan perbatasan kita. Kita seharusnya tidak ikut kehilangan nyawa karena terlibat di sana."
Trump mengatakan dia melihat situasi di perbatasan Turki-Suriah sebagai "strategi yang brilian" bagi AS.
"Pasukan kita ada di luar sana. Mereka benar-benar aman. Mereka harus menyelesaikannya. Mungkin mereka bisa melakukannya tanpa bertempur," katanya.
"Kami mengawasi dan kami sedang bernegosiasi dan berusaha membuat Turki melakukan hal yang benar, karena kami ingin menghentikan perang,"
Presiden juga mengatakan bahwa Kurdi "bukan malaikat".
"Mereka berkelahi dengan kami. Kami mengeluarkan banyak uang bagi mereka untuk perang dengan kami, dan tidak apa-apa," katanya.
"Mereka melakukannya dengan baik ketika mereka bertarung dengan kami. Sebaliknya mereka justru menjadi tidak baik ketika tidah berperang dengan kami," tambahnya.
Trump menambahkan bahwa Partai Pekerja Kurdistan (PKK) - kelompok pemberontak yang memperjuangkan otonomi Kurdi di Turki, "mungkin lebih buruk dalam hal teror dan merupakan sebuah ancaman teroris dalam banyak hal daripada" Negara Islam lainnya.
Presiden Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak memberikan "lampu hijau" bagi Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk melakukan operasi militan itu. Pendirian kerasnya itu terlihat ketika dia menulis "surat yang sangat kuat" kepada Erdogan setelah berbicara dengannya di telepon tentang serangan itu.
Pada hari Rabu, sebuah surat dirilis pada tanggal 9 Oktober, hari dimana Turki meluncurkan ofensif , Trump menuliskan kepada Presiden Erdogan: "Jangan menjadi pria yang keras. Jangan bodoh!"
"Anda tidak ingin bertanggung jawab atas pembantaian ribuan orang, dan saya tidak ingin bertanggung jawab dalam kehancuran ekonomi Turki - dan saya benar-benar akan melakukannya," kata surat itu.
Advertisement
Konteks Pernyataan Trump
![Gedung Putih (White House)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jAwhetWLCHuZn57QZNrjeY4b0Ik=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1778336/original/064185700_1511348109-White_House_north_and_south_sides__1_.jpg)
Turki menilai milisi YPG sebagai perpanjangan dari PKK.
AS telah menetapkan PKK sebagai organisasi teroris asing dan Specially Designated Global terrorist Entity (Entitas Teroris Global Khusus yang Ditunjuk). AS sebelumnya telah mengakui hubungan antara PKK dan YPG, tetapi menolak pernyataan Turki bahwa YPG adalah perpanjangan dari PKK.
YPG mendominasi aliansi milisi Kurdi dan Arab yang disebut Pasukan Demokrat Suriah (SDF), yang telah mendorong kelompok Negara Islam (IS) keluar dari seperempat Suriah selama empat tahun terakhir dengan bantuan serangan udara oleh AS yang memimpin koalisi multinasional.
Pada hari Minggu, setelah pasukan AS mulai menarik diri dari wilayah itu dan pasukan pimpinan Turki memperoleh keuntungan, Kurdi menyepakati kesepakatan dengan pemerintah Suriah agar tentara Suriah dikerahkan di perbatasan untuk membantu mengusir serangan Turki.
Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuju ibukota Turki, Ankara, untuk bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
AS mengumumkan sanksi terhadap Turki pada hari Senin. Trump mengancam akan menggunakan sanksi untuk memberi dampak bagi ekonomi Turki dalam upaya untuk menghentikan serangan mereka.
Pada hari Rabu, juru bicara Presiden Turki Erdogan mengatakan kementerian luar negeri negara itu sedang mempersiapkan sanksi balasan terhadap AS.
Turki telah berjanji untuk melanjutkan tindakan ofensifnya, dan telah menolak untuk bernegosiasi dengan para militan Kurdi.
Kondisi Terkini Suriah-Turki
![Perang Turki Vs Kurdi Suriah. (AFP PHOTO/NAZEER AL-KHATIB)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/7qzPv1Zm-vvsj2ntumVgaJ-GOC8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2941252/original/010187100_1571230516-turk4.jpg)
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan pada hari Rabu bahwa pasukan Suriah dan Rusia telah memasuki kota perbatasan Kobane, menyusul kesepakatan antara Kurdi dan Damaskus setelah serangan Turki.
Para warga sipil dilaporkan telah tewas dalam operasi militan yang terjadi dan setidaknya 160.000 telah meninggalkan daerah itu, menurut PBB.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB sekali lagi meminta Turki untuk menghentikan serangannya.
Pasukan Turki dan pejuang anti-pemerintah pro-Turki juga telah berkumpul di dekat kota Manbij.
Selama dua tahun terakhir, ratusan tentara AS terlihat berpatroli di kota itu, tetapi mereka telah meninggalkan Turki pada minggu ini.
Terkini Lainnya
Potret Mencekam Perang Turki Vs Kurdi Suriah
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perkataan Donald Trump
Konteks Pernyataan Trump
Kondisi Terkini Suriah-Turki
Donald Trump
Suriah
Turki
Kurdi Suriah
Perang Kurdi
Perang Kurdi-Suriah
Euro 2024
Kylian Mbappe Melempem di Euro 2024, Spanyol Tetap Waspada Penuh
Semifinal Euro 2024: Adu Mahal Timnas Spanyol vs Prancis
Timnas Prancis Siap Rebut Tiket Final Euro 2024
Demi Tembus Final Euro 2024, Spanyol Siap Tampil Habis-habisan
Copa America 2024
Kanada Bertekad Redam Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Golkar Bakal Bertemu Kaesang Pangarep Pekan Ini, Penjajakan Koalisi di Pilkada?
Rincian Honor PPS Pilkada 2024, Simak Juga Besar Santunan yang Diberikan
Tugas PPS Pilkada 2024 Serta Masa Kerjanya, Selesai Tanggal 27 Januari 2025
Undang-Undang Pilkada Serentak 2024, Lengkap Jadwal Pelaksanaannya
Survei Median: Elektabilitas Johny Kamuru Unggul di Pilkada Kabupaten Sorong
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
9 Juli 1996: Satu Keluarga di Inggris Diserang dengan Palu Secara Brutal
Populer
Pemimpin Sekte Sesat Maut di Kenya Diadili Terkait 400 Kasus Pembunuhan
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Thailand Bakal Tutup Toko Duty Free di Bandara, Ini Alasannya
Kala Joe Biden Keukeuh Lanjut Ikut Bursa Capres AS dan Cari Dukungan Pemilih Kulit Hitam di Philadelphia
Xi Jinping Desak Kekuatan Dunia Bantu Rusia dan Ukraina untuk Dialog Langsung
Laporan Ini Kuak Israel Terbukti Gunakan Protokol Hannibal, Tembaki Warga Sendiri
9 Juli 1996: Satu Keluarga di Inggris Diserang dengan Palu Secara Brutal
Filipina dan Jepang Sepakati Pakta Pertahanan untuk Lawan Tiongkok di Laut China Selatan
Presiden Macron Tolak Pengunduran Diri PM Attal, Prancis Hadapi Kebuntuan Politik
Pegi Setiawan
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Kuasa Hukum, Polri, hingga KY Usai Pegi Setiawan Bebas Menang Praperadilan
Polri Bakal Tindaklanjuti Kasus Pegi Setiawan yang Dinyatakan Tidak Sah Menurut Hukum
Detik-Detik Ratusan Warga Bersolawat Sambut Kedatangan Pegi Setiawan di Rumahnya
Pegi Setiawan Bebas, Polisi Diminta Menegakkan Hukum dengan Tidak Melanggar Hukum
Berita Terkini
Rumah Mewah di Menteng Jakarta Pusat Hangus Terbakar
6 Resep Sayap Ayam Pedas Manis Goreng, Bakar, dan Tumis
Saksikan Sinetron Saleha di SCTV Episode Selasa 9 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Sumber Global Energy Raih Kontrak Pengiriman Batu Bara ke Vietnam Rp 365,95 Miliar
Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Ekonomi Jabodetabek Makin Efisien
Daftar Negara Bebas Visa untuk Pemegang Paspor Indonesia, Ketahui Mana Saja
Aktivis Muda Ajak Seluruh Masyarakat Indonesia Berantas Judi Online Bersama-sama
Warga Agrowisata Batam Khawatir Hendak Digusur Demi Investasi Industri
Tips dan Trik agar Punya Rambut Kuat dan Sehat, Termasuk Hindari Keramas Terlalu Sering
Harga Naik di Luar Kebiasaan, Bursa Pelototi Saham NFC Indonesia
Catatan BPS, Harga Beras Naik di 109 Daerah
Siapa Orang Terkaya di Indonesia 2024? Ini Daftar 10 Teratas Versi Forbes
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Selasa 9 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Diskominfo Jayapura bangun BTS di 190 Titik untuk Bantu Guru di Daerah 3T
IDI Tidak Tolak Dokter Asing tapi Minta Pemerintah Tetapkan Syarat Ketat