, Urumqi - Pejabat di Xinjiang, provinsi terbarat China, mengatakan bahwa sebagian besar orang Uighur yang berada di "fasilitas pendidikan" kontroversial, telah kembali ke masyarakat dan menandatangani "kontrak kerja" dengan perusahaan lokal.
Kabar itu datang di tengah sorotan konstan dari media-media Barat, yang menuduh China telah "menahan jutaan orang Uighur dan etnis minoritas lain" dalam sebuah "kamp pendidikan ulang" sejak kerusuhan etnis berdarah di Xinjiang pada 2009.
Xinjiang Uighur Autonomous Region (XUAR) --nama resmi Xinjiang-- adalah rumah bagi Uighur, Kazakh, dan kelompok etnis minoritas Muslim lainnya.
Advertisement
China konsisten membantah tuduhan dan menyebut bahwa fasilitas itu adalah "pusat pelatihan vokasional" yang juga berfungsi sebagai cara untuk menanggulangi benih-benih "separatisme, radikalisme dan ekstremisme."
Baca Juga
Pada jumpa pers di Beijing pada Selasa 30 Juli 2019, Shohrat Zakir, Gubernur Xinjiang, menolak mengatakan berapa banyak orang ditahan di pusat-pusat itu, tetapi membela sistem itu sebagai pendekatan yang efektif dan "perintis" untuk melawan "terorisme".
"Sebagian besar lulusan dari pusat pelatihan kejuruan telah diintegrasikan kembali ke masyarakat," kata Zakir seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (31/7/2019).
"Lebih dari 90 persen lulusan telah menemukan pekerjaan yang memuaskan dengan pendapatan yang baik," tambah sang gubernur.
Amerika Serikat, kelompok hak asasi manusia dan analis independen Barat memperkirakan bahwa sekitar satu juta Muslim telah ditahan secara sewenang-wenang di fasilitas-fasilitas interniran Xinjiang yang dijaga ketat.
Wakil kepala pemerintahan Xinjiang, Alken Tuniaz mengatakan laporan penganiayaan di kamp-kamp tersebut hanya dibuat oleh beberapa negara dan media.
Orang-orang Uighur dan lainnya diizinkan untuk "meminta waktu istirahat" serta "pulang secara teratur." Sementara mereka tidak diizinkan mempraktikkan agama mereka selama "masa studi," namun, dapat melakukannya begitu mereka berada di rumah, katanya.
Para pejabat tidak membahas apakah program itu bersifat sukarela atau seberapa sering orang diizinkan pulang.
Simak video pilihan berikut:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Turki Berencana Kirim Tim ke Xinjiang
Pada kabar lain, Turki mengumumkan tengah bersiap untuk mengirim "tim pengamat" ke provinsi terbarat China, Xinjiang, rumah bagi etnis minoritas Uighur yang sedang menjadi sorotan.
Pengumuman itu datang dari Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang mengatakan bahwa pengiriman tim dilakukan setelah Ankara membahas situasi Uighur dengan Tiongkok, Reuters melaporkan seperti dikutip dari situs berita Turki Ahval News, Rabu (31/7/2019).
Sejak kerusuhan di Xinjiang pada 2009, China telah meningkatkan kehadiran polisi di wilayah tersebut dan mendirikan apa yang disebutnya "fasilitas pendidikan vokasional" untuk warga Uighur dan sekelompok etnis minoritas lain, seperti Kazakh dan Kirgiz.
Panel HAM PBB pada Agustus 2018 menyebut bahwa setidaknya "jutaan" orang Uighur di Xinjiang ditampung dalam fasilitas tersebut.
Terkait kehadiran fasilitas itu, kelompok-kelompok hak asasi seperti Human Rights Watch (HRW) menuduh Beijing melakukan kampanye massal pelanggaran sistematis hak asasi manusia terhadap Uighur yang masuk dalam kelompok Bangsa Turk.
Tetapi, China menjustifikasi kehadiran fasilitas yang disebutnya sangat diperlukan untuk menanggulangi benih-benih "separatisme, radikalisme, ekstremisme, hingga terorisme."
Terkini Lainnya
Keleluasaan Beribadah di Pusat Pelatihan Vokasional di Xinjiang Jadi Sorotan
Ada Pintu Kamar Tak Bergagang dalam 'Fasilitas Pendidikan' Minoritas di Xinjiang
Erdogan Sebut Muslim Uighur Hidup Bahagia di Xinjiang China?
Simak video pilihan berikut:
Turki Berencana Kirim Tim ke Xinjiang
China
Xinjiang
Uighur
Uighur China
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Delegasi Biro Komite Palestina PBB ke Indonesia, Bahas Upaya Tingkatkan Dukungan untuk Negaranya
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Kedubes India Gandeng Rumania Luncurkan Jakarta Diplomatic Film Club, Jadi Wadah Unjuk Gigi Sinema Dunia
Kecelakaan Bus Wisata Tabrak Pilar Jalan Raya di Brasil, 10 Orang Meninggal
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Dalam 1 Bulan, 10 Juta Pengguna Kendaraan Terjaring Tilang Elektronik ETLE di Jakarta dan Sekitarnya
Presiden Kenya Minta Maaf atas Sikap Arogan Para Pejabat, Janji Akan Ambil Tindakan Melawan Kebrutalan Polisi
10 Ide Quality Time Bersama Anak yang Tidak Menguras Kantong
HP Tahan Banting Oppo A3 Pro 5G Resmi Hadir di Pasar Indonesia
Jersey Tim Indonesia di Olimpiade 2024 Tuai Pujian, Desiannya Ternyata Gratis
7 Potret Vicy Melanie Hamil Pertama Pamer Baby Bump, Kevin Aprilio Beri Pujian
Semua Mobil Baru di Eropa Wajib Dipasangi Pembatas Kecepatan Mulai 7 Juli 2024
Pesan Kapolda Metro Jaya pada Jajaran: Selalu Berikan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat
Mengintip Aquarium Pangandaran, Wisata Edukasi Cocok untuk Libur Sekolah
Pupuk Indonesia Siapkan 4.800 ton Pupuk Subsidi, Genjot Produktivitas Padi di Bone
Ayu Ting Ting Tenang Usai Kembalikan Seserahan: Alhamdulillah Nggak Ada Beban Lagi
Tugas Satgas BLBI Berburu Aset Obligor Diperpanjang hingga 2025, Ini Alasannya
Ini Alasan Pengacara Terdakwa Tol MBZ Berharap Agar Eks Dirut dan Ketua Panitia Lelang JJC Dituntut Bebas
DPR Segera Panggil KPU RI, Komisi II: Tak Bisa Presentasi Sirekap, Batalin Aja