, Jakarta - Presiden AS Donald Trump menuduh bahwa Iran terlibat dalam serangan ranjau terhadap dua kapal tanker internasional di Teluk Oman pada pertengahan pekan ini.
Trump mengutip cuplikan yang Washington DC rilis pada Kamis 13 Juni 2019 sebagai dasar tuduhan. DC mengatakan bahwa rekaman itu menunjukkan pasukan Iran di kapal kecil mengambil ranjau yang tidak meledak dari lambung salah satu tanker, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (15/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kebenaran perlu "ditetapkan dengan jelas".
Di sisi lain, Rusia telah memperingatkan agar tidak menarik "kesimpulan terburu-buru".
Insiden itu terjadi setelah empat tanker minyak rusak dalam serangan di lepas pantai Uni Emirat Arab pada Mei 2019. AS menyalahkan Iran atas serangan itu, tetapi tidak menghasilkan bukti. Iran juga membantah tuduhan itu.
Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat secara signifikan sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada tahun 2017. Dia meninggalkan kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA 2015) yang diperantarai oleh pemerintahan Obama dan secara signifikan memperketat sanksi ekonomi terhadap Iran.
Simak video pilihan berikut:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Insiden di Teluk Oman
Menurut laporan peristiwa dari US Central Command (Komando Pasukan AS di Timur Tengah), unit angkatan laut mereka menerima panggilan darurat dari Front Altair milik Norwegia pada 13 Juni 2019 pukul 06:12 (02:12 GMT) dan dari Kokuka Courageous milik Jepang pada pukul 07:00.
Keduanya melaporkan ledakan, dan sebagai respons, Pasukan AS bergerak menuju area tersebut.
Dikatakan bahwa kapal AL AS - USS Bainbridge mengamati kapal-kapal angkatan laut Iran yang beroperasi di daerah itu beberapa jam setelah ledakan. Bainbridge juga melaporkan bahwa angkatan laut Iran kemudian mengeluarkan ranjau yang tidak meledak dari sisi Kokuka Courageous.
Awak kedua kapal dievakuasi ke kapal lain di dekatnya. Baik Iran dan AS kemudian merilis foto-foto yang menunjukkan anggota kru yang diselamatkan di atas kapal mereka.
BSM Ship Management, pengelola Kokuka Courageous, mengatakan awak kapal meninggalkan kapal setelah mengamati api dan sebuah ranjau yang tidak meledak.
Namun Yutaka Katada, presiden perusahaan operator kapal Kokuka Sangyo, mengatakan bahwa anggota kru telah melaporkan "bahwa kapal Kokuka Courageous diserang oleh benda terbang".
Kokuka Courageous berjarak sekitar 30 km di lepas pantai Iran ketika mengirim panggilan darurat.
Front Altair membawa nafta, produk bensin, dari Uni Emirat Arab ke Taiwan. Kokuka Courageous membawa metanol dari Arab Saudi ke Singapura.
Menurut perusahaan pemantau satelit global Iceye, kerusakan pada Front Altair menyebabkan tumpahan minyak di perairan sekitar kapal.
Advertisement
Klaim Trump Soal Dugaan Serangan Iran
Berbicara kepada Fox News, Presiden Donald Trump mengatakan, Iran "melakukannya".
"Saya kira salah satu ranjau tidak meledak dan mungkin pada dasarnya Iran tertulis di atasnya. Dan Anda melihat kapal pada malam hari mencoba melepaskan ranjau dan berhasil mengambil ranjau dari kapal, dan mereka terekspos," kata Trump.
Dia juga mengatakan tidak mungkin Iran bisa menutup Selat Hormuz - jalur pelayaran vital yang dilewati sepertiga minyak laut di dunia setiap tahun - tetapi jika itu terjadi, selat itu tidak akan tetap ditutup "lama".
Pernyataan Trump datang setelah sebelumnya, Menlu AS Mike Pompeo juga menggemakan tuduhan serupa.
Pompeo mengatakan senjata yang digunakan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melakukan serangan dan, tipe serangan baru-baru ini menunjukkan Iran ada di belakangnya.
Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan AS akan berbagi intelijen untuk mencoba "membangun konsensus internasional untuk masalah internasional ini".
Bantahan Iran
Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Jumat menuduh AS sebagai "ancaman serius bagi stabilitas di Timur Tengah", tanpa merujuk langsung pada serangan di Teluk Oman.
Dia mengulangi seruan kepada pihak internasional untuk perjanjian nuklir 2015 untuk menghormati komitmen mereka, menyusul penarikan sepihak oleh administrasi Trump.
Menteri Luar Negeri Javad Zarif di Twitter menuduh AS membuat tuduhan "tanpa bukti faktual atau tidak langsung" dan berusaha untuk "menyabot diplomasi".
Sementara itu, Misi Iran di PBB mengecam sekeras-kerasnya tuduhan-tuduhan tak mendasar dari Amerika dan menyebutnya sebagai bentuk 'fobia Iran'.
Iran juga menolak bahwa mereka sebagai pihak yang memicu instabilitas di Timur Tengah.
"Ironis bahwa sejatinya AS-lah ... yang menjadi sumber utama ketidak-aman-an dan instabilitas di Teluk Persia, serta menjadi ancaman utama terhadap perdamaian di kawasan," lanjut pernyataan Misi Iran di PBB yang diterima dari Kedutaan Iran di Jakarta, Sabtu 15 Juni 2019.
Pernyataan itu juga mengutuk "langkah AS yang melanggar hukum" karena "telah secara sepihak keluar dari kesepakatan nuklir Iran."
Advertisement
Kata Analis
Frank Gardner, koresponden keamanan untuk BBC, menulis bahwa rekaman yang dirilis AS pada Kamis 13 Juni "agak lebih meyakinkan daripada bukti tidak langsung yang telah diberikan sebelumnya."
"Pesawat patroli putih kecil dalam video tersebut adalah tipikal dari jenis yang digunakan oleh Angkatan Laut IRGC (Korps Garda Revolusi Iran) di Teluk," tulis Gardner dalam sebuah kolom opini di BBC.com.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut IRGC telah terus menggantikan Angkatan Laut konvensional Iran di sepanjang pantai Teluk Iran, dari perbatasannya dengan Kuwait di utara hingga Pakistan dan Laut Arab. Pasukannya telah membangun armada yang tangguh dari pesawat serang kecil, berkecepatan tinggi, dan sulit dideteksi yang dipersenjatai dengan ranjau, rudal, torpedo dan drone.
"Komando IRGC secara teratur mempraktekkan operasi rahasia dan serangan simulasi. Beberapa pesawat mereka mendekati kapal perang Angkatan Laut AS di Teluk dalam beberapa tahun terakhir dan masih ada risiko bentrokan di laut.
Iran telah membantah keterlibatan dalam serangan hari Kamis, mengatakan mereka dilakukan oleh seseorang yang ingin menggagalkan hubungan Iran dengan komunitas internasional. Kemungkinan, Teheran juga akan meragukan keaslian bukti rekaman yang disajikan oleh AS.
Terkini Lainnya
Menlu AS Tuding Iran Dalang Penyerangan Dua Kapal Tanker di Teluk Oman
Kunjungan PM Jepang ke Iran Terdampak Serangan Rudal Houthi di Bandara Saudi?
UEA: Satu Negara Jadi Dalang Sabotase 4 Kapal Tanker di Teluk Persia
Simak video pilihan berikut:
Insiden di Teluk Oman
Klaim Trump Soal Dugaan Serangan Iran
Bantahan Iran
Kata Analis
Iran
Amerika Serikat
Donald Trump
Teluk Oman
Rekomendasi
Jadi Megaproyek Perdana, Donald Trump Mau Bangun Gedung Mewah di Arab Saudi
Tak Tampil Maksimal di Debat Perdana Capres 2024, Joe Biden Ngaku Jet Lag
Begini Reaksi Miliarder Pendukung Joe Biden Usai Tampil Mengecewakan saat Debat Pilpres AS
Pasar Saham AS Bakal Cerah Jika Donald Trump Menang Pilpres 2024
Dinilai Tampil Mengecewakan pada Debat Perdana Pilpres AS 2024, Akankah Joe Biden Tergantikan?
Debat Capres AS 2024 Joe Biden Vs Donald Trump Masuk Kategori 1 dari 3 Debat Pertama Rating Terendah Sejak 1976
Kala Penampilan Debat Capres AS 2024 Perdana Joe Biden Bikin Panik Partai Demokrat dan Hati Hancur
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Indonesia Kecam Serangan Udara Tentara Israel ke Sekolah Palestina
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli