, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada 25 Januari 2019 mengakhiri sementara penutupan pemerintahan atau government shutdown terlama dalam sejarah AS, tanpa mendapatkan dana untuk proyek yang menyebabkan semuanya --pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Di Twitter, pada Jumat 25 Januari, Donald Trump mengatakan kesepakatan untuk membuka kembali pemerintah sementara "tidak mencakup konsesi" terkait pembangunan tembok.
Kesepakatan bipartisan (disetujui kedua belah partai di Kongres) yang diumumkan pada Jumat 25 Januari itu hanya mencakup penyetopan shutdown selama tiga pekan.
Advertisement
Trump mengindikasikan bahwa ia mungkin akan memicu penutupan lagi atau mengumumkan keadaan darurat nasional jika tuntutannya terkait dana tembok perbatasan tidak dipenuhi.
Baca Juga
Presiden AS dari partai Republik telah berjanji untuk menolak anggaran apa pun kecuali Kongres menyertakan US$ 5,7 miliar untuk mendanai pembangunan tembok yang merupakan janji kampanye pilpresnya.
Partai Demokrat, yang mengendalikan House of Representatives (majelis rendah Kongres), dengan tegas menolaknya.
Terlepas itu, penghentian shutdown selama tiga pekan merupakan angin segar bagi mereka yang terdampak, terutama, sekitar 800.000 pegawai federal AS yang tak digaji selama carut-marut itu.
Rasa prihatin yang muncul dari diri Donald Trump terkait para pekerja federalnya yang tak digaji dan kekhawatiran bahwa shutdown akan berimbas besar pada perekonomian AS mungkin menyebabkan sang presiden dan legislator bipartisan sepakat untuk menangguhkan penutupan pemerintahan.
Berikut 4 faktor --atau krisis mini di AS-- yang mungkin menyebabkan Donald Trump menangguhkan government shutdown, seperti dilansir dari BBC, Minggu (27/1/2019).
Simak video pilihan berikut:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Industri Transportasi Terganggu
Penundaan penerbangan di sejumlah bandara utama pada Jumat 25 Januari 2019 membawa masalah utama yang telah mempengaruhi unit transportasi itu selama berminggu-minggu.
Masalah-masalah disebabkan pada kekurangan staf, karena pengontrol lalu lintas udara dan petugas keamanan penumpang --yang telah bekerja tanpa upah sejak dimulainya penutupan pada Desember 2018-- terpaksa berhenti bertugas.
Di antara petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA), absen yang tak terduga meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu, menjadi lebih dari 7 persen, dengan banyak mengutip "keterbatasan keuangan" sebagai penyebab absennya para pegawai, menurut agensi.
Sementara itu, pihak maskapai telah memperingatkan bahwa penurunan bisnis pemerintah, serta kekhawatiran yang lebih luas tentang perjalanan, mempengaruhi pemesanan tiket.
Southwest, misalnya, memperkirakan bahwa penutupan membuat maskapai kehilangan biaya US$ 10 juta - US$ 15 juta dalam pendapatan Januari 2019. Dikatakan juga pihaknya terpaksa menunda layanan baru ke Hawaii.
Advertisement
2. Getir 800.000 PNS AS yang Tak Digaji Dua Bulan Berturut-turut
Sekitar 800.000 tak menerima gaji selama dua bulan berturut-turut, sejak shutdown berawal pada akhir Desember 2018.
Hidup sebulan tanpa gaji mungkin tak masalah. Namun pada bulan kedua, getirnya bekerja tanpa upah mulai dirasakan oleh para PNS AS --mengingat 40 persen di antaranya mengandalkan gaji dari bulan-ke-bulan untuk biaya hidup, membayar tagihan dan cicilan.
Sementara di wilayah Washington DC, di mana diperkirakan 1 per 6 pekerja federal terkena dampak penutupan, shutdown diperkirakan bisa mencukur 2,5 persen dari pertumbuhan ekonomi triwulanan di kawasan metro itu jika berlangsung hingga Maret, menurut Frederick Treyz, kepala ekonom untuk Regional Economic Models Inc.
Lesunya pertmbuhan ekonomi di DC berkorelasi dengan lesunya daya beli para konsumen di area itu --yang mayoritas adalah para pekerja federal.
Pemerintahan Donald Trump secara luas dikritik karena tidak simpatik dan masalah ini mulai melukai peringkat persetujuan (approval rating) presiden.
3. Ekonomi AS Berjalan
Penutupan ini bertepatan dengan waktu kritis bagi ekonomi AS, karena sinyal ekonomi yang saling bertentangan memperburuk perdebatan tentang seberapa tinggi Federal Reserve seharusnya menaikkan suku bunga tahun ini.
Trump berulang kali mengkritik The Fed, memperingatkan akan kesalahan langkah.
Tetapi kekhawatiran yang lebih luas dari kesalahan kebijakan tumbuh, karena kebuntuan menghentikan rilis statistik yang diawasi dengan ketat, termasuk produk domestik bruto (PDB), penjualan ritel dan perumahan.
"Ekonomi AS benar-benar buta," Robert Shapiro, ketua Sonecon LLC, menulis untuk Brookings Institution pekan ini.
"Fakta bahwa ukuran yang dapat diandalkan dari PDB baru-baru ini dan komponennya tidak tersedia hanya dapat menghasilkan lebih banyak ketidakpastian ekonomi serta keputusan bisnis yang salah."
Sementara itu, data yang masuk menyebut bahwa government shutdown tidak membantu pergerakan ekonomi AS secara positif.
Bulan ini, survei sentimen konsumen Universitas Michigan jatuh ke titik terendah sejak Presiden AS Donald Trump terpilih, sebagian karena penutupan.
Seorang penasihat Gedung Putih mengatakan, penutupan dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi nol kuartal ini.
Dan para ekonom telah memperingatkan bahwa perselisihan yang berkepanjangan dapat mengirim AS ke dalam resesi.
Advertisement
4. Subsidi Silang hingga Pajak Juga Terpengaruh...
Pemerintahan Presiden Trump bekerja keras untuk melindungi masyarakat luas dari dampak penutupan, mendorong stafnya untuk melakukan mekanisme penanggulangan alternatif seperti pengembalian pajak (tax returns).
Tetapi, ketika shutdown berlanjut --dan mungkin akan terus berjalan jika Trump dan Kongres kembali bertikai tiga pekan mendatang-- maka masalah lain akan sangat sulit untuk dihindari.
Sistem peradilan federal memperingatkan akan kehabisan dana bulan ini.
Subsidi makanan untuk keluarga berpenghasilan rendah diperkirakan akan habis pada bulan Februari.
Sementara itu, semakin banyak bisnis berada dalam kondisi tak menentu, karena penutupan pemerintahan juga menghentikan izin perikanan, persetujuan untuk label bir dan anggur, dan pendaftaran di bursa saham.
Dan kontraktor yang menyediakan layanan kepada kementerian yang terkena dampak kehilangan lebih dari US$ 200 juta sehari karena penutupan, menurut perkiraan oleh Bloomberg News.
Greg Fitzgerald, presiden dari Information Technology Coalition --koalisi kontraktor yang berpusat di Virginia-- mengatakan, perusahaannya belum dibayar untuk pekerjaan pemerintah yang diselesaikan pada bulan Desember dan dia harus menempatkan 200 dari 350 staf perusahaan cuti.
"Ini nyata," katanya pada acara Kamar Dagang pada hari Jumat.
"Ada keluarga di luar sana yang akan membuat pengorbanan (ekonomi) yang signifikan untuk sesuatu yang bukan kesalahan mereka."
Terkini Lainnya
27-1-2017: Donald Trump Larang Warga 7 Negara Muslim Masuk AS
Trump Sumbang Gaji Rp 1,4 Miliar untuk Organisasi Ini
Donald Trump Tandatangani Surat Pembukaan Kembali Pemerintahan Amerika Serikat
1. Industri Transportasi Terganggu
2. Getir 800.000 PNS AS yang Tak Digaji Dua Bulan Berturut-turut
3. Ekonomi AS Berjalan
4. Subsidi Silang hingga Pajak Juga Terpengaruh...
Amerika Serikat
Donald Trump
Penutupan pemerintahan AS
Pemerintahan AS tutup
Government Shutdown
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Link Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Ancaman Nyata untuk Tim Samba
Prediksi Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Tim Samba di Ujung Tanduk
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Bukti Keakraban Nina Agustina dengan Warga, Main Pantun di Kampung Nelayan
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Kecelakaan Bus Wisata Tabrak Pilar Jalan Raya di Brasil, 10 Orang Meninggal
Kedubes India Gandeng Rumania Luncurkan Jakarta Diplomatic Film Club, Jadi Wadah Unjuk Gigi Sinema Dunia
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
Pemimpin Hizbullah dan Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza, Bagaimana Peluangnya?
Properti Murah-Diskon Besar di Jerman, Italia, dan Swedia, Rumah 150 Meter Persegi Hanya Rp265 Ribu
Ucapan Selamat Prabowo Subianto untuk Perdana Menteri Baru Inggris Keir Starmer
Euro 2024
Euro 2024: Gareth Southgate Beber Kunci Inggris Singkirkan Swiss Lewat Adu Penalti
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Sempat Tertinggal, Belanda Tekuk Turki 2-1 dengan Dramatis
Hasil Euro 2024: Lolos Lubang Jarum, Inggris Singkirkan Swiss 5-3 Lewat Adu Penalti
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Belanda vs Turki, Tayang Sebentar Lagi
Berita Terkini
Khofifah: Judi Online Memiliki Mudharat yang Begitu Besar
Euro 2024: Gareth Southgate Beber Kunci Inggris Singkirkan Swiss Lewat Adu Penalti
Buntut Panjang Penutupan Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut
Doa 10 Hari Pertama Muharram, Amalan agar Terlindung dari Dosa Setahun ke Depan
Cegah Judi Online, Sistem Pemantauan Dini Harus Aktif
Perkembangan Kasus Dugaan Pemalsuan Ijin Tambang di Sulsel
Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Mulai Retak Akibat Bisnis Tak Berjalan Mulus
Jangan Sepelekan, Ini Dampak Kepribadian Pesimis terhadap Kesehatan Mental
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Sempat Tertinggal, Belanda Tekuk Turki 2-1 dengan Dramatis
Caleg DPRD Terpilih Kota Kupang jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank NTT
Jarang Diketahui, Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Bulan Muharram
DPR Soroti Harga Obat di Indonesia Mahal: Perlu Intervensi Negara
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis