, Washington DC - Kebuntuan tentang pendanaan untuk pembangunan tembok baru di perbatasan Amerika Serikat - Meksiko seperti yang diinginkan dan telah lama dijanjikan oleh Presiden Donald Trump, mengakibatkan penutupan pemerintahan atau government shutdown paling lama dalam sejarah AS. Per 22 Januari 2019, shutdown telah memasuki hari ke-30 atau genap sebulan.
Trump mengatakan, ia membutuhkan US$ 5,7 miliar untuk membangun tembok baru yang diperlukan guna mengatasi "krisis kemanusiaan dan keamanan" di perbatasan selatan.
Jika uang itu tak kunjung diberikan oleh Kongres AS, Trump mengancam akan terus memberlakukan shutdown selama mungkin.
Advertisement
Fraksi Partai Demokrat di House of Representatives (majelis rendah Kongres) mengatakan tembok baru itu adalah pemborosan uang pembayar pajak. Mereka juga menolak alasan yang dikemukakan administrasi Trump untuk membangun tembok, menyebutnya sebagai "krisis yang dibuat-buat".
Dianggap sebagai biang shutdown selama sebulan--dan terus berjalan--berikut lima fakta seputar tembok baru perbatasan AS-Meksiko yang diinginkan Trump, sebagaimana dilansir BBC, 21 Januari 2019:
Simak video pilihan berikut:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Sebagian Tembok di Perbatasan Sudah Ada Sebelum Trump Menjabat
Sebelum Presiden Trump menjabat, ada partisi sepanjang lebih dari 1.000 km di sepanjang perbatasan selatan, yang terdiri dari 569,7 km penghalang untuk menghentikan pejalan kaki dan 482 km pagar anti-kendaraan.
Menjelang pemilihan presiden 2016, Trump berjanji akan menambah atau menyambung tembok baru sepanjang 3.218 km di perbatasan selatan.
Dia kemudian mengklarifikasi bahwa itu hanya akan mencakup setengahnya--dengan alam, seperti gunung dan sungai--menjadi penyusun partisi sisanya.
Namun, sejak Trump memasuki Gedung Putih pada 2017, meskipun beberapa tembok yang sudah ada telah diremajakan, belum ada konstruksi penambahan dinding yang dimulai dan seperti yang diinginkan Trump.
Secara keseluruhan, Kongres sejauh ini telah menyetujui US$ 1,7 miliar untuk 200 km tembok baru atau peremajaan tembok lama--terhitung sejak Trump memasuki Gedung Putih.
Lebih dari 64 km partisi telah dibangun atau diganti. Konstruksi baru berupa penambahan partisi sepanjang 98 km akan dimulai pada 2019. Ini setara dengan tambahan bagian baru sekitar 15 persen dari struktur yang sebelumnya ada.
Konstruksi perluasan struktur yang ada--atau yang bisa disebut partisi baru--akan dimulai pada bulan Februari di Rio Grande Valley, Texas.
Proyek kembar itu akan mencakup total 22 km. Namun, semuanya belum mencakup apa yang diinginkan Trump, yakni berkisar 1.500 km partisi baru di selatan.
Meskipun Trump terus bertekad untuk mendirikan tembok baru versinya di sepanjang perbatasan, survei bulan ini oleh Pew Research Center menunjukkan mayoritas orang Amerika, yaitu 58 persen, menentang perluasan secara substansial, sementara 40 persen mendukungnya.
Advertisement
2. Dana Riil untuk Tembok Trump Cenderung Tak Sama Menurut Berbagai Pihak
Sejumlah perkiraan yang sangat berbeda untuk tembok beton baru di perbatasan yang telah diajukan oleh badan resmi dan tidak resmi, cenderung tak sama, berkisar mulai dari US$ 12 miliar hingga US$ 70 miliar.
Harga awal yang dipatok Trump berkisar antara US$ 8 miliar dan US$ 12 miliar untuk dinding yang menutupi setengah panjang perbatasan. Namun, nominal itu secara luas diperdebatkan.
Pagar sepanjang 1.046 km yang dibangun pada era Presiden George W Bush berharga sekitar US$ 7 miliar, namun itu tidak dapat digambarkan sebagai pemenuhan janji Trump akan penghalang "tinggi, kuat, indah".
Namun, Trump sekarang meminta dana US$ 5,7 miliar, terlepas dari US$ 1,7 miliar yang sudah dialokasikan untuk partisi baru atau partisi lama yang diremajakan.
Di lain pihak, Kementerian Keamanan Dalam Negeri sebelumnya memperkirakan tembok baru di setengah perbatasan yang belum dipartisi, akan menelan biaya hingga US$ 25 miliar. Tetapi, kementerian itu sekarang mengatakan masih mencari opsi untuk menentukan nominal harga yang tepat.
US Customs and Border Protection (CPB), lembaga pemerintah urusan bea dan keamanan perbatasan, mengatakan bahwa, rata-rata, biaya sekitar US$ 6,5 juta per 1 mil (1,6 km) dibutuhkan untuk membangun tembok perbatasan baru atau meremajakan yang lama.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat yang juga anggota Senat AS (majelis tinggi Kongres), Senator Claire McCaskill, mengatakan bahwa dana riil untuk tembok baru itu mencapai hingga US$ 70 miliar dan menyebutnya sebagai sebuah pemborosan.
Sedangkan beberapa lembaga survei, memasang harga di kisaran 20 - 40 miliar dolar.
3. Tembok Beton atau Pagar Baja?
Trump telah mengubah pandangannya untuk membangun partisi baru di perbatasan selatan. Sebelum shutdown, ia bersikukuh agar partisi itu berupa tembok beton.
Namun selama shutdown--dan ketika ia telah menghadapi berbagai desakan dari sejumlah pihak untuk mengakhirinya--Trump mengubah pendirian dengan mengatakan bahwa partisi itu bisa berupa "pagar baja" atau "apa pun yang diinginkan Demokrat ... bahkan mereka bisa menyebutnya sebagai penghalang buah persik, terserah."
Gagasan pagar baja itu bukan barang baru. Pada Oktober 2017, Trump mengungkapkan delapan prototipe dinding setinggi 9 meter, kombinasi dari beton dan logam.
A design of our Steel Slat Barrier which is totally effective while at the same time beautiful! pic.twitter.com/sGltXh0cu9
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 21, 2018
Sejak Desember, Trump mengatakan dia tidak ingin membangun dinding beton sama sekali, tetapi sebaliknya menginginkan "bilah baja yang dirancang secara artistik".
Dan tepat sebelum penutupan pemerintah, ia mencuit di Twitter gambar desain "pembatas baja", yang katanya "benar-benar efektif sementara pada saat yang sama indah".
Para pejabat di badan US Customs and Border Protection (CPB), lembaga pemerintah urusan bea dan keamanan perbatasan mengatakan tidak ada prototipe dari administrasi Trump yang diuji pada 2017 memenuhi persyaratan operasionalnya.
Namun, mereka akan menyediakan "data berharga" untuk membantu memilih konstruksi dan desain di masa depan, tambah mereka.
Advertisement
4. Tembok Dinilai Kurang Efektif Menyetop Peredaran Narkotika?
Trump telah mengklaim 90 persen heroin datang lewat perbatasan selatan dan sebuah tembok akan membantu perang melawan narkoba.
Penyitaan heroin nasional mencapai 7.979 kg pada 2017, dengan 39 persen disita di perbatasan AS-Meksiko, menurut Badan Penegakan Narkoba (DEA).
Sebagian besar penyitaan di perbatasan berada di koridor San Diego, sekitar 1.073 kg pada 2017, naik 59 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara sebagian besar heroin di AS memang berasal dari Meksiko, DEA mengatakan sebagian besar heroin diselundupkan melalui pelabuhan masuk resmi, disembunyikan di kendaraan pribadi atau truk pengangkut, bercampur dengan barang-barang lainnya.
Hanya sebagian kecil dari penyitaan heroin berada di antara titik masuk perbatasan--di mana tembok baru diusulkan oleh Trump.
5. Perdebatan Polemik Keimigrasian Membayangi Tembok Baru di Perbatasan
Presiden Trump mengatakan dalam pidato nasional pada Januari 2019 bahwa tembok baru di perbatasan diperlukan untuk membendung "krisis kemanusiaan dan keamanan yang tumbuh di perbatasan selatan kita", yang melibatkan "ribuan imigran gelap".
Dalam adu mulut dengan Pemimpin House of Representatives, Nancy Pelosi dan Pemimpin Kubu Oposisi Senat AS Charles Schumer, Trump juga mengatakan bahwa orang-orang asing "mengalir ke negara kita" lewat perbatasan di selatan.
Namun, angka-angka menunjukkan bahwa penyeberangan perbatasan ilegal telah mengalami penurunan secara keseluruhan sejak tahun 2000.
Pada tahun 2000, 1,6 juta orang melintasi perbatasan secara ilegal, sementara tahun lalu jumlahnya hanya di bawah 400.000.
Pada 2017, tahun pertama Trump menjabat, mereka adalah yang terendah sejak 1971.
Setiap anggota kongres di sepanjang perbatasan selatan menentang tembok perbatasan, dengan alasan itu tidak akan meningkatkan keamanan.
"Saya pikir membangun struktur beton yang membentang dari ujung ke ujung adalah cara paling mahal dan paling tidak efektif untuk melakukan keamanan perbatasan," kata legislator Kongres AS dari Partai Republik, Will Hurd, yang mewakili lebih banyak perbatasan selatan daripada anggota Kongres lainnya.
Namun, penangkapan imigran ilegal dan klaim suaka memang meningkat lagi antara 2017 dan 2018.
Antara 2017 dan 2018, jumlah orang yang ditangkap oleh pihak berwenang di perbatasan Meksiko-AS naik sekitar 100.000 dan klaim suaka naik sekitar 16.000 - naik 43 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
Dan terlepas dari klaim Trump, setiap penghalang perbatasan baru tidak mungkin menghentikan para imigran ini secara hukum mengklaim suaka di titik masuk resmi, baik yang bertembok maupun tidak --seperti di pelabuhan, bandara, atau point of entry legal lainnya.
Meskipun Trump menyalahkan perbatasan selatan untuk imigrasi ilegal, sebagian besar masalah keimigrasian sebenarnya muncul karena orang asing yang memperpanjang masa tinggal mereka melebihi ketentuan visa yang dilegalkan (overstayers).
Sementara hampir 400.000 orang ditangkap saat mencoba melintasi perbatasan selatan secara ilegal tahun lalu, lebih dari 700.000 orang yang memasuki AS secara hukum melampaui visa mereka pada 2018, menurut Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS (DHS).
Warga Kanada adalah kelompok overstayer tertinggi, menurut angka DHS, diikuti oleh orang Meksiko dan Brasil.
Meskipun jumlah overstayers secara keseluruhan turun menjadi sekitar 420.000 pada Mei 2018 --itu masih melebihi jumlah orang asing yang ditangkap karena mencoba masuk secara ilegal melalui perbatasan Meksiko-AS.
Terkini Lainnya
1. Sebagian Tembok di Perbatasan Sudah Ada Sebelum Trump Menjabat
2. Dana Riil untuk Tembok Trump Cenderung Tak Sama Menurut Berbagai Pihak
3. Tembok Beton atau Pagar Baja?
4. Tembok Dinilai Kurang Efektif Menyetop Peredaran Narkotika?
5. Perdebatan Polemik Keimigrasian Membayangi Tembok Baru di Perbatasan
Amerika Serikat
Donald Trump
Government Shutdown
Penutupan pemerintahan AS
Pemerintahan AS tutup
Tembok Perbatasan
Tembok Perbatasan Meksiko-AS
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Link Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Ancaman Nyata untuk Tim Samba
Prediksi Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Tim Samba di Ujung Tanduk
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Bukti Keakraban Nina Agustina dengan Warga, Main Pantun di Kampung Nelayan
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Presiden Kenya Minta Maaf atas Sikap Arogan Para Pejabat, Janji Akan Ambil Tindakan Melawan Kebrutalan Polisi
Selfie Ternyata Bisa Bikin Ketularan Kutu Rambut, Kok Bisa?
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
7 Hotel Paling Mewah di Dubai, Ada yang Harganya Rp1,6 M Per Malam
Properti Murah-Diskon Besar di Jerman, Italia, dan Swedia, Rumah 150 Meter Persegi Hanya Rp265 Ribu
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Sempat Tertinggal, Belanda Tekuk Turki 2-1 dengan Dramatis
Hasil Euro 2024: Lolos Lubang Jarum, Inggris Singkirkan Swiss 5-3 Lewat Adu Penalti
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Belanda vs Turki, Tayang Sebentar Lagi
Link Live Streaming Euro 2024 Belanda vs Turki, Minggu 7 Juli 2024 Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Doa 10 Hari Pertama Muharram, Amalan agar Terlindung dari Dosa Setahun ke Depan
Cegah Judi Online, Sistem Pemantauan Dini Harus Aktif
Perkembangan Kasus Dugaan Pemalsuan Ijin Tambang di Sulsel
Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Mulai Retak Akibat Bisnis Tak Berjalan Mulus
Jangan Sepelekan, Ini Dampak Kepribadian Pesimis terhadap Kesehatan Mental
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Sempat Tertinggal, Belanda Tekuk Turki 2-1 dengan Dramatis
Caleg DPRD Terpilih Kota Kupang jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank NTT
Jarang Diketahui, Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Bulan Muharram
DPR Soroti Harga Obat di Indonesia Mahal: Perlu Intervensi Negara
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis
5 Pemain yang Berpeluang Gabung PSG di Musim Panas 2024: Siapa Calon Pengganti Kylian Mbappe?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 7 Juli 2024
Polisi Mabuk Aniaya Pemuda hingga Babak Belur, Ini Janji Kapolres Rote Ndao