, London - Bank of England (bank sentral Inggris) memprediksi dalam sebuah skenario bahwa keputusan Inggris untuk melakukan Brexit tanpa adanya kesepakatan atau skema perekonomian yang menguntungkan dengan Uni Eropa (UE) atau entitas lain, akan membuat perekonomian Negeri Britania Raya mengalami resesi.
Dalam skenarionya, Bank of England juga berasumsi bahwa perekonomian Inggris dapat menyusut menjadi 8 persen dan harga perumahan turun hampir sepertiganya, jika Inggris dan UE tak menyepakati periode transisi pasca-Brexit, demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (29/11/2018).
Bank of England juga memperingatkan mata uang pound-sterling bisa turun seperempat.
Advertisement
Analisis skenario bank sentral itu dilakukan setelah Kementerian Keuangan Inggris mengatakan bahwa negaranya akan berada dalam kondisi yang buruk pasca-Brexit, baik dengan negosiasi yang menguntungkan maupun tidak.
Baca Juga
Prediksi Bank of England bukan apa yang diharapkan oleh Kantor Perdana Menteri untuk terjadi, tetapi mewakili skenario terburuk, berdasarkan apa yang disebut sebagai proses "Brexit yang kacau" atau tanpa menghasilkan negosiasi akhir yang menguntungkan dengan UE atau negara mitra bisnis lainnya.
Skenario ini terlihat pada periode lima tahun setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Tetapi pada akhir tahun 2023, ekonomi diperkirakan akan terus tumbuh.
"Ini adalah skenario. Mereka mengilustrasikan apa yang bisa terjadi belum, tapi tentu apa yang paling mungkin terjadi," kata Gubernur Bank of England Mark Carney seperti dikutip dari BBC.
"Secara keseluruhan, skenario ini menyoroti bahwa dampak Brexit akan bergantung pada arah, besarnya dan kecepatan dari efek berkurangnya keterbukaan ekonomi Inggris," tambahnya.
Bank of England telah membuat sejumlah asumsi tentang skenario "Brexit yang kacau":
- Inggris kembali ke aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
- Tidak ada transaksi perdagangan baru yang dilaksanakan pada 2022
- Inggris kehilangan semua akses ke perjanjian perdagangan yang ada antara Uni Eropa dan negara ketiga
- Gangguan parah di perbatasan karena pemeriksaan pabean
- Migrasi turun dari 150.000 menjadi turun 100.000 per tahun
Bank of England tidak memberikan kemungkinan hal itu akan 100 persen terjadi.
Dalam analisis lebih lanjut, skenario yang dibuat oleh Bank of England di atas diasumsikan akan memberikan dampak sebagai berikut:
- PDB Inggris akan turun 8 persen pada 2019 terhadap perkiraan saat ini.
- Pertumbuhan akan cepat kembali dan ekonomi akan berkembang lagi pada akhir tahun 2023 tetapi menjadi lebih kecil daripada sebelumnya.
- Pengangguran akan naik menjadi 7,5 persen, harga rumah turun 30 persen dan harga properti komersial turun 48 persen.
- Suku bunga di Inggris akan mencapai 4 persen.
Bank of England juga memperkirakan tiga skenario lain pasca-Brexit:
Brexit yang "mengganggu", di mana Inggris hanya mempertahankan sedikit akses ke beberapa perjanjian perdagangan dengan negara lain. Jika ini terjadi, PDB Inggris turun 3 persen selama lima tahun hingga 2022, harga rumah merosot 14 persen, dan pengangguran mencapai 5,75 persen.
Brexit dengan pengaturan perdagangan yang "dekat". Hubungan yang dekat adalah hubungan tanpa pemeriksaan pabean, serta tidak ada hambatan peraturan dan kesepakatan tentang layanan keuangan. Jika ini yang terjadi, ekonomi Inggris hanya 1 persen lebih kecil dibanding Inggris tetap di UE atau 1,5 persen lebih tinggi --menyesuaikan inflasi terakhir dari Bank of England.
Brexit dengan pengaturan perdagangan yang "tidak dekat". Hubungan yang kurang dekat adalah di mana pemeriksaan serta hambatan pabean dimulai setelah tahun 2021 dan pemeriksaan peraturan lainnya diberlakukan. Jika ini yang terjadi, pertumbuhan ekonomi Inggris bisa turun 3,75 persen lebih rendah dibandingkan saat masiih bertahan di UE atau 0,75% lebih rendah dari perkiraan atas laporan inflasi terakhir.
Angka-angka ini mencakup periode hingga 2023.
Simak video pilihan berikut:
Lebih dari 500.000 orang anti-Brexit telah bergabung dengan protes London pusat menyerukan referendum baru pada kembali Inggris dari Uni Eropa.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kata Politisi Inggris tentang Laporan Bank of England
![Perdana Menteri Inggris Theresa May berbicara di hadapan Uni Eropa (AP/Virginia Mayo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UYdvEPAeT8pbPrjwHQwE5ZarWdE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2363341/original/079526600_1537413371-AR-171209941.jpg)
Anggota Parlemen dari Partai Konservatif dan pro-Brexit Jacob Rees-Mogg telah menuduh bahwa skenario yang dipaparkan oleh Bank of England "kurang kredibel".
Berbicara kepada BBC, Rees-Mogg mengatakan "ketakutan" akan Brexit telah menjadi sebuah "histeria" Brexit.
Sementara itu, mantan pemimpin Partai Konservatif dan pro-Brexit, Iain Duncan Smith juga sependapat dengan Rees-Mogg, menyebutnya sebuah laporan untuk menakut-nakuti.
Namun, anggota Parlemen dari Partai Labour yang beroposisi mengatakan: "Bank telah mengonfirmasi apa yang telah dilaporkan oleh pihak independen kepada kami: Brexit tanpa negosiasi yang menguntungkan bisa lebih buruk daripada krisis keuangan 10 tahun lalu, dan negara akan jauh lebih buruk di bawah kesepakatan yang dibuat oleh (Perdana Menteri) Theresa May," katanya.
Gubernur Bank of England Mark Carney mengatakan Bank sedang memantau pasar dan mengindikasikan bahwa mereka siap meminjamkan kepada firma perbankan Inggris jika perlu.
Dia juga mengatakan bahwa bank mungkin diizinkan untuk memiliki kapital lebih sedikit jika risiko menjadi terlalu besar.
Namun dia memperingatkan ada sedikit yang bisa dilakukan oleh Bank Dunia.
"Ada sedikit kebijakan moneter yang dapat dilakukan untuk mengimbangi potensi kerugian yang signifikan terhadap produktivitas dan pasokan yang dapat dihasilkan Brexit ... potensi masa depan ekonomi ini dan implikasinya terhadap lapangan pekerjaan, upah riil dan kekayaan tidak dalam pemberian bank sentral," kata Carney, merujuk pada peranan Bank Dunia bagi Inggris pasca-Brexit.
Bank of England telah mengekspos tujuh pemberi pinjaman utama untuk stress test yang dikatakan dua setengah kali lebih parah daripada skenario Brexit versi bank sentral itu.
Stress test adalah analisis yang dilakukan di bawah hipotetis skenario ekonomi yang tidak menguntungkan, seperti resesi atau krisis keuangan, yang dirancang untuk menentukan apakah bank memiliki cukup modal untuk menahan dampak perkembangan ekonomi yang merugikan.
Semua tujuh pemberi pinjaman --Royal Bank of Scotland, HSBC, Barclays, Lloyds, Standard Chartered, Santander dan Nationwide Building Society-- lulus stress test.
Terkini Lainnya
Lebih dari 20 Bulan Negosiasi, Kesepakatan Brexit Akhirnya Disetujui Uni Eropa
Berkompromi di Gibraltar, Spanyol Dukung Inggris untuk Raih Kesepakatan Brexit
Taliban Serbu Markas Firma Keamanan Swasta Inggris di Kabul, 10 Orang Tewas
Kata Politisi Inggris tentang Laporan Bank of England
Brexit
Inggris
Uni Eropa
Rekomendasi
Uni Eropa: Opsi Berbayar Facebook-Instagram Langgar Aturan
Properti Murah-Diskon Besar di Jerman, Italia, dan Swedia, Rumah 150 Meter Persegi Hanya Rp265 Ribu
Semua Mobil Baru di Eropa Wajib Dipasangi Pembatas Kecepatan Mulai 7 Juli 2024
Parlemen Eropa Dorong Bahan Bakar Alternatif untuk Selamatkan Mobil ICE
Uni Eropa Rilis Pedoman Baru untuk Atur Kripto
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
iPhone 16 Pro Max akan Dilengkapi Baterai Berkapasitas Besar, Fans Apple Antusias!
Apple Siap Hadirkan iPhone 16 dengan Baterai yang Bisa Diganti?
Model 'Bayar atau Izinkan Iklan' Facebook dan IG Dinilai Langgar Aturan Uni Eropa
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Kampung UFO Pertama Hadir di Indonesia pada Hari UFO Nasional
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Indonesia Kecam Serangan Udara Tentara Israel ke Sekolah Palestina
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan