, New York - Badan PBB urusan kesejahteraan anak melaporkan, sebanyak 2.300 anak kecil di kalangan ribuan imigran, yang berbaris memasuki Meksiko menuju perbatasan AS, memerlukan perlindungan dan akses ke layanan dasar seperti perawatan kesehatan, air bersih dan kebersihan yang memadai.
"Sebagian sudah jatuh sakit atau menderita dehidrasi," kata Dana Anak PBB (UNICEF) di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, pada Jumat 26 Oktober 2018, seperti dikutip dari Antara, Senin (29/10/2018).
"Perjalanan jauh dan berbahaya telah membuat anak-anak terpajan cuaca buruk, termasuk temperatur yang sangat panas dan berbahaya, dengan akses terbatas ke tempat berteduh yang layak," kata lembaga anak-anak tersebut, yang mengutip laporan dari tim di lapangan.
Advertisement
Baca Juga
Imigran yang melakukan perjalanan dalam rombongan mengharapkan keselamatan karena jumlah mereka, kata UNICEF. Tapi "bahaya karena menggunakan jalur migrasi yang tidak biasa tetap besar, terutama buat anak-anak. Perjalanan tersebut lama, tidak pasti dan penuh bahaya, termasuk resiko eksploitasi, kekerasan dan pelecehan".
Anggota UNICEF mengatakan mereka bekerjasama dengan Pemerintah Meksiko dan mitra lain untuk menjamin bahwa anak-anak yang terusir dari rumah mereka mendapat dukungan dan layanan yang mereka perlukan serta hak mereka dipelihara. Itu meliputi penyediaan bantuan teknis bagi pihak terkait dalam masalah gizi dan perlindungan anak-anak, serta perluasan akses ke dukungan psikologis.
UNICEF dan mitranya mengatakan mereka juga menyediakan buat anak-anak dan keluarga di dalam rombongan lebih dari 20.000 liter air minum yang aman, paket kesehatan dan kebersihan, garam rehidrasi oral, tabir surya dan sabun.
Pada awal pekan ini, jumlah resmi imigran yang melakukan perjalanan melalui Meksiko dari Honduras dan Guatemala diperkirakan mencapai lebih dari 7.000. Namun, jumlah tersebut telah berlipat, demikian laporan dari lokasi, tapi sejauh ini belum ada perkiraan resmi mengenai seluruh jumlah yang berkurang yang dikatakan sebagian berkisar 4.000-an orang.
"Banyak anak-anak dan keluarga di dalam rombongan menyelamatkan diri dari gerombolan dan kekerasan yang berlandaskan jenis kelamin, pemerasan, kemiskinan dan akses terbatas di negara asal mereka di bagian utara Amerika Tengah --El Salvador, Guatemala dan Honduras," kata UNICEF.
"Kondisi ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari buat jutaan anak di wilayah itu," kata lembaga tersebut. "Setiap hari, banyak yang menghadapi kondisi berat membuat keputusan yang menyakitkan untuk meninggalkan rumah mereka, masyarakat dan negara untuk mencari masa depan yang aman dan lebih menyimpan harapan," katanya.
Simak video pilihan berikut:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
7.000 Imigran Amerika Tengah Terus Berjalan Cari Suaka ke AS
![Perjuangan Imigran Honduras untuk Tiba di Amerika Serikat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/kZrSjbEop-WqbTZf_0BrIUE_kBQ=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2392998/original/099628700_1540529845-20181026-Imigran-AS-2.jpg)
Terbaru, pemerintah Meksiko menawarkan sekitar 7.000 ribu imigran Amerika Tengah, yang berjalan kaki ribuan kilometer menuju Amerika Serikat (AS), untuk mengajukan permohonan status pengungsi dan tinggal di dua negara bagian paling selatan negara itu.
Namun, mereka dikabarkan menolak tawaran tersebut, dan melanjutkan perjalanan menuju AS pada akhir pekan ini.
Dikutip dari NBC News pada Minggu (28/10/2018), Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengumumkan inisitif bernama "Estas en Tu Casa ("This is Your Home" dalam bahasa Spanyol)", yang menawarkan perlindungan, perawatan medis, sekolah, dan lapangan pekerjaan bagi imigran Amerika Tengah di negara bagian Chiapas dan Oaxaca.
Ditambahkan oleh Pena Nieto bahwa permohonan imigran dapat diproses menjadi status pengungsi berdokumen. Saat ini, otoritas terkait di Meksiko mengatakan telah ada lebih dari 1.700 aplikasi pengajuan yang masuk, dan pihaknya berjanji mengurus dengan secepatnya.
Namun, perjalanan para imigran berjuluk Karavan tersebut --karena pergi dengan berjalan kaki dan menumpang truk-- terus berlanjut, menyusul penolakan sebagian besar rombongan tentang imbauan keamanan perjalanan menuju perbatasan AS yang ketat.
"Terima kasih!" teriak mereka memilih untuk menolak tawaran dari Meksiko, saat beristirahat di kota Arriaga.
Masih tersisa sekitar 1.000 mil (setara 1.601 kilometer) dari persimpangan perbatasan AS terdekat di McAllen, negara bagian Texas.
Perjalanan itu bisa dua kali lebih lama jika Karavan imigran berjalan menuju perbatasan Tijuana-San Diego, seperti yang dilakukan rombongan lainnya pada awal tahun ini. Hanya sekitar 200 orang dari kelompok tersebut yang berhasil mencapai perbatasan.
Terkini Lainnya
Donald Trump Desak Rombongan Imigran Pulang ke Negaranya
FOTO: Perjuangan Imigran Honduras untuk Tiba di Amerika Serikat
Imigran Afghanistan Ini Selamatkan Banyak Nyawa dengan Pengobatan Jarak Jauh
7.000 Imigran Amerika Tengah Terus Berjalan Cari Suaka ke AS
Amerika Serikat
Meksiko
imigran
Amerika Tengah
Honduras
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Kampung UFO Pertama Hadir di Indonesia pada Hari UFO Nasional
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi