, Manchester - Belum lama ini, para ilmuwan telah menemukan meteorit kuno yang disebut bisa menjelaskan asal usul kehidupan, bukan hanya di planet kita, tetapi juga di tempat lain di jagat raya.
Penemuan baru itu mengamati bebatuan yang terbentuk selama kelahiran tata surya, sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Dengan mengintip kembali ke zaman kuno itu, para astronom dapat mencoba dan memahami bagaimana Bumi kita terbentuk dan mendukung kehidupan.
Dengan menggunakan temuan yang sama, sebagaimana dikutip dari Independent.co.uk, Selasa (7/8/2018), para peneliti kemungkinan dapat memahami potensi kehidupan di tata surya lainnya.
Advertisement
Penelitian tersebut menegaskan bahwa bahan organik penting tampaknya telah terbentuk pada awal tata surya kita. Dengan melihat tanda isotop senyawa dalam batuan, mereka dapat menemukan "sidik jari" dari unsur-unsur kunci - termasuk karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan belerang, yang semuanya merupakan pusat dari awal kehidupan.
Jika bahan-bahan organik tersebut dapat dibentuk melalui proses yang relatif sederhana di awal tata surya, ada kemungkinan mereka tersebar luas di berbagai meteorit di tempat lain juga.
Menurut peneliti, hal itu mungkin berarti bahwa kehidupan dapat ditemukan lebih sering dalam sistem planet lain dari yang dugaan umum.
Baca Juga
Jenis meteorit kuno yang dipelajari oleh para ilmuwan University of Manchester itu disebut sangat langka: dikenal sebagai chondrites karbon, di mana massanya hanya beberapa persen dari semua meteorit yang diketahui.
"Bumi adalah planet yang dinamis - proses seperti lempeng tektonik dan erosi telah menghapus sebagian besar catatan Bumi awal," kata Romain Tartèse dari School of Earth and Environmental Sciences di Manchester, Inggris.
Para peneliti mempelajari meteorit itu selama lebih dari dua tahun untuk menentukan susunannya yang tepat. Mereka menemukan serangkaian petunjuk tentang bagaimana blok bangunan kehidupan terbentuk.
"Pola isotop oksigen mirip dengan hubungan yang menghubungkan komposisi Matahari, asteroid dan planet terestrial," kata Dr Tartèse.
"Oleh karena itu, ini mungkin menyiratkan bahwa organik chondrite karbon terbentuk melalui reaksi kimia di Tata Surya awal, daripada telah diwarisi dari medium antarbintang."
Simak video pilihan berikut:
Rifath bereksperimen bersama 5 temannya dengan merancang satelit yang akan dikirim ke luar angkasa oleh NASA.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Satelit NASA Mencari Planet Baru
![Stereo-B](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/3P8_p3iJCy0Q_x7R7ih2Z90TMzg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1496545/original/066158900_1486119513-Stereo-B__NASA_.jpg)
Sementara itu, pada April 2018, NASA bersama SpaceX dilaporkan telah menjalin kerja sama meluncurkan misi terbaru.
Dalam misi ini, dua badan antariksa tersebut berupaya untuk mencari planet lain yang dapat mendukung kehidupan.
Terkini, misi tersebut sudah memulai tahap awal pencarian. Satelit yang diberi nama Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) ini diketahui sudah melakukan pengumpulan data yang dilakukan sejak 25 Juli.
Nantinya, TESS akan mulai mengirimkan data ke Bumi pada Agustus 2018. Setelah itu, hasil observasi baru akan dikirimkan setiap 13,5 hari setelah misi dimulai.
"Saya sangat bersemangat pemburu planet kami sudah siap menyisir halaman belakang tata surya untuk mencari dunia baru," tutur direktur divisi astrofisika NASA Paul Hertz seperti dikutip dari Space.com.
Hertz menuturkan dia sangat optimistis dengan misi ini, mengingat ada kemungkinan begitu banyak planet di alam semesta ini. "Saya menantikan dunia aneh dan fantastis yang dapat kita temukan," tuturnya.
Sekadar informasi, TESS meluncur pada 18 Apil ke orbit Bumi dan menjalani sejumlah uji coba sebelum benar-benar siap digunakan. TESS sendiri didesain untuk melanjutkan misi dari teleskop ikonis NASA, Kepler.
Cara kerja TESS mirip dengan Kepler, yakni mencari secercah cahaya dari planet yang mengitari sebuah bintang.
Namun, satelit ini akan mempelajari wilayah yang lebih luas selama dua tahun, berbeda dari Kepler yang hanya memantau sebagian kecil langit.
Selama misinya, TESS akan fokus pada 200 ribu bintang yang paling terang di langit. Instrumen yang ada di satelit ini, menurut NASA, diperkirakan dapat menemukan sekitar 1.600 exoplanet baru, termasuk yang berukuran mirip Bumi.
Terkini Lainnya
Batu Aneh Ditemukan Usai Fenomena Langit Michigan, Meteorit?
Kesaktian dari Langit... Belati Milik Firaun Dibuat dari Meteorit
Meteorit Raksasa Berbobot 30 Ton Ditemukan di Argentina
Satelit NASA Mencari Planet Baru
tata surya
Meteorit
bumi
Rekomendasi
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Apakah Bumi Bisa Hancur karena Ledakan Supernova?
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Top 3 Islami: Hal yang Membuat Bumi Menangis dan Tersenyum Menurut Gus Baha, Pahala Membaca Al-Qur'an yang Tak Terduga
Gus Baha Kisahkan tatkala Bumi Menangis dan Tersenyum, Ternyata Ini Penyebabnya
Asteroid Pembunuh Planet Dekati Bumi, Dapat Dilihat Secara Livestream
Astronom Temukan Titan Alami Erosi Serupa Bumi
Benarkah Badai Matahari Berbahaya bagi Manusia di Bumi? Ini Penjelasannya
Bumi Jadi Saksi Perbuatan Manusia di Hari Kiamat, Begini Penjelasan Gus Baha
Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Indonesia Siap Bagi Pengalaman Keharmonisan Antar Umat Beragama di Konferensi Internasional Ini
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Jokowi Sampaikan Selamat Pada PM Inggris Baru Keir Starmer
Jemaah Haji Gelombang II Mulai Tiba di Debarkasi Surabaya, Diawali Kloter 47 Asal Lumajang
Saham Global Cetak Rekor Tertinggi, Bitcoin Malah Terus Anjlok
7 Potret Cathy Sharon Awet Muda di Usia 41 Tahun, Pakai Mini Dress Bak ABG
Manisan Buah Pala, Camilan Manis Khas Purwakarta dengan Segudang Manfaat
Raffi Ahmad Ketemu Pak Aco Nelayan yang Terombang-ambing di Laut: Nanti Saya Kasih Perahu yang Bagus
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jokowi Teken UU KIA, KemenPPPA Segera Susun Peraturan Turunannya
Polisi Juga Jerat Firli Bahuri dengan Pasal 36 UU KPK Terkait Kasus Pemerasan SYL
Pertama Di Dunia, Peneliti Ciptakan 'Otak Mini' dari Sel 5 Manusia Berbeda