, Singapura - Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Pribahasa tersebut tampak tergambar oleh dua wanita lanjut usia asal Singapura ini.
Ann Tham dan Kimm Chai adalah wanita yang menyukai tantangan. Usia keduanya sudah melebihi setengah abad, masing-masing 64 tahun dan 58 tahun. Namun siapa sangka, Tham dan Chai ahli melakukan parkour dan masih lincah.
Parkour adalah aktivitas berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan efisien dan cepat, menggunakan prinsip kemampuan tubuh manusia.
Advertisement
Baca Juga
Biasanya, parkour dilakukan di gedung-gedung tinggi, sehingga terlihat ekstrem. Untuk itulah kebanyakan pelaku parkour berasal dari kalangan anak-anak muda.
Usia tua bukan penghalang bagi Tham dan Chai untuk mengembangkan jiwa mudanya melalui parkour.
Contoh saja Tham. Dua bulan lalu, dia membutuhkan bantuan tongkat untuk menjaga keseimbangan dan berjalan. Sekarang dia sudah bisa berjalan bebas tanpa bantuan alat tersebut. Semua berkat parkour.
Pensiunan desainer grafis itu berlatih parkour dua kali seminggu di Bishan, Singapura. Caranya pun cukup sederhana, dia hanya perlu memutari pagar, berdiri seimbang di atasnya dan berguling di tanah.
Gerakan Tham lebih lambat dan kurang gesit saat melakukan bold flips dan dives, yang menjadi ciri khas parkour.
Tapi dia membenarkan bahwa gerakan melatih keseimbangan dan kekuatan itu membantunya mengembalikan keseimbangan tubuh dan kepercayaan dirinya.
"Dulu saya sangat cemas karena saya pikir saya akan kehilangan keseimbangan dan mudah jatuh, tapi saya berhasil mengatasi rasa takut itu," katanya dalam bahasa Mandarin kepada media Singapura The Straits Times, Jumat (26/1/2018).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ikut Sekolah
![Parkour Emak-Emak di Singapura](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/DEb1Gp44gAjA06B_LzDiwa_6YXU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1847688/original/085857500_1517053359-parkour_emak_singapura_2.jpg)
Kelihaian Tham dalam parkour tak lepas dari keikutsertaannya di sebuah sekolah nirbala.
Tham merupakan siswa tertua di Move Academy Singapore, sebuah sekolah parkour di negara itu. Dia menemukan olahraga ekstrem tersebut setelah bertemu dengan sang pelatih, Tan Shie Boon, pada bulan November 2017 di sebuah pusat makanan (foodcourt).
"Dia (pelatih) mengantre di depan saya dan memesan semangkuk mie yang sangat besar. Saya pikir, porsi makannya aneh. Bagaimana pria kurus ini, yang terlihat begitu lembut dan baik, makan begitu banyak?" kenang Tham.
Dia kemudian mendekati Tan yang baru berusia 25 tahun dan dari situlah Tham mengetahui tentang parkour. Tan juga menunjukkan video sesi latihan timya kepada Tham.
"Saya bertanya padanya, apakah kegiatan ini bisa bermanfaat bagi saya, dan saat itulah ia mengundang saya untuk mencobanya pada esok hari," kata Tham yang jarang berolahraga dan sering kehilangan keseimbangan saat berjalan.
Merespons keberanian Tham, Tan mengatakan bahwa banyak orangtua yang melarang anaknya ikut parkour, bahkan dia sendiri belum pernah menemui wanita lansia berani mengambil risiko seperti Tham.
"Mereka menolak parkour, karena dianggap berbahaya dan hanya dilakukan oleh kalangan muda, tapi pikiran Tham sangat terbuka dan berani mencobanya," ucap Tan.
Advertisement
Sadar Risiko
![Serunya Lansia Ikutan Parkour](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/2tgoVA2XGel0z1mBBz3c_NURoJI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/702535/original/parkour_seniors_AP.jpg)
Siswa Tan lainnya -- yang melawan stereotip tentang parkour -- adalah ibu kandung sang pelatih, seorang pensiunan guru, Kimm Chai.
Chai aktif melakukan senam Tai Chi yang dimulainya sejak September 2017. Chai tertarik mengikuti Tai Chi setelah Tan menunjukkan kepadanya beberapa teknik parkour.
"Parkour tidak berbahaya seperti yang saya duga. Sebenarnya olahraga ini mengajarkan Anda untuk melindungi diri dari cedera jika Anda jatuh," kata Chai.
Tan berharap, ketika orang lain melihat ibunya dan Tham bisa mendapat manfaat dari parkour, persepsi publik tentang olahraga tersebut akan berubah.
Tan menceritakan saat melatih orang tua, ia harus berhati-hati memahami keterbatasan fisik mereka.
Direktur klinik Balance Core Physiotherapy Centre, Michael Yan, juga membenarkan bahwa orang tua yang ingin belajar parkour harus mengingat bahwa ini adalah olahraga berisiko tinggi.
"Apabila jatuh, mereka bisa mengalami cedera lebih serius dari anak muda karena tulang mereka lebih rapuh," tuturnya.
Meski demikian, Yan mengatakan bahwa gerakan dasar parkour memberikan pelatihan fungsional yang membantu meningkatkan kekuatan, stabilitas dan mobilitas untuk aktivitas sehari-hari, Ini sangat bermanfaat bagi orang tua.
"Usia seharusnya tidak menghalangi orang tua untuk mencoba parkour, tapi mereka harus meminta saran dari dokter atau pelatih sebelum memulainya. Jika mereka cukup fit, mereka bisa mencoba level pemula."
Terkini Lainnya
Misteri Tewasnya Miliarder Kanada, Korban Pembunuhan Berencana?
Korban Tewas Bom Ambulans di Afghanistan Mencapai 95 Orang
28-1-2013: Iran Kirim Astronot Monyet, AS dan Israel Ketar-ketir
Ikut Sekolah
Sadar Risiko
Singapura
Parkour
Rekomendasi
Assassin's Creed Mirage Siap Hadir di iOS, Kapan?
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Singapura Izinkan 16 Jenis Serangga untuk Dikonsumsi, Ada Cacing sampai Belatung Kumbang
Serba-serbi Wayang Kulit, Dibuat dari Kulit Kerbau yang Dilukis
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim