, Oregon - Jutaan makhluk misterius laut langka dan kecil yang biasa dikenal dengan 'unicorn bawah laut' mengepung Pantai Barat AS. Akibatnya sejumlah jala dan jaring nelayan rusak.
Peristiwa itu membuat para ilmuwan bingung dan berusaha mencari tahu apa penyebabnya.
Nelayan di sepanjang pantai barat AS mengatakan kepada peneliti bahwa di beberapa tempat, mereka sulit ditangkap.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, dengan kail makhluk itu bisa ditangkap. Hewan itu memiliki tampang yang aneh. Beberapa orang menyebutnya mirip dengan 'timun laut' yang menyala di bawah air.
Secara harafiah, pyrosome berarti "tubuh yang menyala-nyala," karena hewan itu mengeluarkan cahaya hijau-biru terang yang akan berpendar ketika merasa terancam, disentuh, atau saat merespon cahaya lain. Tak seperti organisme plankton lain, cahaya yang keluar dari tubuh pyrosome ini lebih kuat dan terang, menyala terus menerus dan dapat terlihat dari jarak jauh.
Dikutip dari The Guardian, pada Kamis (22/6/2017), makhluk unik - yang hanya beberapa milimeter panjangnya tapi berkumpul di koloni besar - telah terdampar di pantai populer di AS, membingungkan penduduk setempat.
Hilarie Sorensen, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Oregon yang merupakan bagian dari tim peneliti yang sedang mempelajari fenomena itu, mengatakan: "Saat ini kami berjuang untuk belajar sebanyak mungkin sementara memiliki kesempatan ada fenomena ini."
"Jika kita terus melihat mereka dengan jumlah sebanyak ini, apa dampaknya terhadap ekosistem di sini, dan dampak ekonomi apa terhadap perikanan? Ada begitu banyak hal yang tidak diketahui saat ini, ini benar-benar hal yang luar biasa. "
Pyrosom berbentuk tubular, tubuhnya seperti agar-agar yang bergerak dalam koloni. Makhluk aseksual yang bereproduksi dengan mengkloning dirinya sendiri, telah lama memesona para pelaut.
Koloni mereka bahkan memiliki panjang hingga 30 meter.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Terpesona sekaligus Mengerikan
Hilarie Sorensen, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Oregon mengatakan tidak ada yang tahu berapa luas permukaan pantai yang ditutupi oleh hewan itu. Yang pasti, pyrosome itu berkumpul di sepanjang pantai barat di cluster raksasa. Dia mengatakan setiap kali dia atau nelayan melihat mereka, jawaban pastinya adalah "membentang sejauh mata memandang".
Unicorn of the sea itu biasanya ditemui di perairan tropis hangat dan jauh dari garis pantai.
Oleh sebab itu, para ilmuwan dibuat terpesona bagaimana hewan itu dengan jumlah yang begitu masif membentang di sepanjang garis pantai barat AS. Dimulai dari Oregon dan perlahan-lahan menyerbu utara dari pantai. Laporan terbaru menyebut pyrosome terlihat di Sitca, Alaska.
Ada laporan pyrosom pernah terlihat pada tahun 2014, dan 2015 tapi jumlahnya pada tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya, "Ini luar biasa, semua terpesona.. tapi juga merasa ngeri," ujar Sorenson..
Musim panas ini adalah pertama kalinya dia melihat kehidupan nyata pyrosome dalam ilmunya di bidang studi kelautan selama bertahun-tahun. Mentornya, Rick Brodeur, seorang ahli biologi National Oceanic and Atmospheric Administration, sebuah badan penelitian di pusat sains perikanan utara-barat Laut dan Atmosfer Administrasi di Oregon, melihat pyrosome pertamanya beberapa tahun yang lalu, setelah berkarier selama 30 tahun di ilmu kelautan.
"Di salah satu kapal pesiar kami, kami melihat 60.000 dalam lima menit dan mereka merobek jala kami," kata Sorensen. "Mereka bercahaya dan melayang di permukaan, benar-benar menutupi lautan".
Beberapa ilmuwan kelautan telah melihat pyrosom seperti daging karena pada siang hari mereka tinggal di kedalaman, kadang sampai 700 meter di bawah permukaan dan biasanya di laut terbuka.
Dr Lisa-ann Gershwin, ahli biologi kelautan, mengatakan bahwa "raksasa" pyrosomes tropis telah terjadi di tempat yang tidak mungkin sebelumnya, termasuk di sub-Antartika.
"Karena mereka tidak diinginkan, dan orang benar-benar tidak terbiasa melihat mereka - mereka benar-benar memengaruhi perikanan dan mendapat banyak perhatian," katanya.
"Dalam kasus pyrosom ini, saya rasa tidak ada yang yakin apa yang menyebabkan mereka tumbuh masif seperti ini ... itu tidak biasa. Ada kemungkinan semua itu adalah fenomena alam, tapi kelimpahan makhluk dalam jumlah besar ini juga menunjukkan bahwa mungkin ada sesuatu di baliknya yang tidak berasal dari alam".
Gershwin dan Sorensen sepakat bahwa perlu ditelusuri apakah pyrosom tersebut berkembang lebih cepat karena pemanasan suhu laut yang disebabkan oleh perubahan iklim. Namun, ada pilihan lain termasuk perubahan pola makan hewan atau arus laut yang tidak biasa.
"Salah satu hal yang kita pikirkan adalah apakah hewan ini berada di luar pantai dan kita belum melihat mereka? Apakah mereka bergerak ke daratan untuk alasan yang berbeda?", ujar Sorensen.
Terkini Lainnya
Naga hingga Drakula, Ini 9 Makhluk Mistis yang diduga Nyata
25-8-1835: Ada Unicorn dan Manusia Kelelawar di Bulan?
Hewan Purba Ini Inspirasi Kisah 'Makhluk Mistis' Unicorn?
Terpesona sekaligus Mengerikan
Amerika Serikat
Makhluk Misterius
Laut Dalam
Unicorn
Copa America 2024
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Indonesia Siap Bagi Pengalaman Keharmonisan Antar Umat Beragama di Konferensi Internasional Ini
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Euro 2024
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Doa Awal Tahun Baru Islam 1446 Hijriah dan Keutamaannya, Baca Ba’da Maghrib Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Nonton Series Anime Fairy Tail: 100 Years Quest di Vidio, Petualangan Baru yang Spektakuler
Jelang Munas Desember 2024, Bamsoet: Saya Masuk Gelanggang untuk Bertarung Jadi Golkar 1
Kecelakaan Bus Wisata Tabrak Pilar Jalan Raya di Brasil, 10 Orang Meninggal
Wall Street Melesat, Indeks S&P 500 Tembus Level Tertinggi Baru, Ini Pendorongnya
Cuaca Besok Minggu 7 Juli 2024: Langit Pagi Cerah Berawan Bakal Payungi Jabodetabek
AIPKI: Pemberhentian Dekan FK Unair Tidak Hargai Kebebasan Akademik dan berdampak negatif
4 Zodiak yang Paling Suka Traveling, Jadi Tidak Ragu Jika Liburan Bersama Mereka
Samsung Konfirmasi Galaxy AI Gratis hingga 2025, Siap Perkenalkan Format Berlangganan?
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Dilengkapi Atribut Batik dan Aksesoris Kulit Garutan, Seragam ASN Pemda Garut Makin Kece
Kapolda Metro: Problemnya Server Judi Online Banyak di Luar Negeri, Mati Satu Tumbuh Dua
Mpok Alpa Doakan Kebaikan Raffi Ahmad, Sebut Sang Presenter Siap Membiayai Persalinan Anak Kembarnya