, Paris - Pernah pada suatu masa, payung merupakan masalah gengsi, bukan fungsi. Keberadaan benda diketahui hingga 2.400 Sebelum Masehi, hanya boleh dipakai untuk melindungi kepala para bangsawan.
Tujuannya, agar kaum darah biru itu tampil beda dengan hoi polloi atau rakyat kebanyakan. Menjaga kulit mereka tetap terang, sementara orang biasa berkulit legam terpanggang terik matahari.
Advertisement
Baca Juga
Penggunaan parasol, nama lain payung, kemudian digunakan pada abad pertengahan untuk menaungi sosok yang dianggap penting, seperti para Paus atau uskup, juga berfungsi semacam panji-panji atau pembeda derajat.
Kemudian, saat pengaruh gereja berkurang, payung yang dikenal warga Italia dengan sebutan ombrello atau secara harfiah diartikan sebagai 'bayangan kecil', populer di kalangan para perempuan Italia.
Namun, kala itu belum ada bukti, payung digunakan untuk melindungi diri dari hujan, hanya dari terik mentari.
Seperti dikutip dari situs Atlas Obscura, Rabu, 3 Mei 2017, bahasa Inggris payung, umbrella, berasal dari istilah Latin umbraculum yang berarti bayangan.
Sebelum ditemukannya material anti-air, payung pada masa lalu tak bisa melindungi orang dari guyuran hujan. Padahal, manusia pada masa itu mendambakan sesuatu yang bisa membuat mereka bisa berpindah tempat di tengah gerimis dengan pakaian tetap kering.
Hingga akhirnya, bangsa China berhasil membuat payung kertas yang bisa melindungi pemakainya dari hujan. Caranya dengan melapisi kertas dengan lilin dan lak.
Sementara, payung modern ditemukan pada 4 Mei 1715. Penemunya adalah Jean Marius, pria asal Prancis.
Ia memperkenalkan payung anti-air yang bisa dilipat -- seperti yang ada pada saat ini.
Penemuan Marius mendorong sebuah 'revolusi budaya'. Pasalnya, saat hujan, warga Prancis tetap bisa beraktivitas di luar, tak harus mengurung diri di dalam rumah.
Orang-orang berjalan-jalan, keluar masuk toko-toko, dengan berbekal "payung saku". Cuaca bukan lagi penghambat.
Kaum bangsawan juga menggunakan parapluie atau payung cantik sebagai aksesoris, sekaligus menjaga kepala mereka tetap kering saat hujan.
Payung cantik yang menjadi tren ini membuat Paris mulai dijadikan kiblat mode dunia. Dengan kata lain, payung berkontribusi menjadikan Paris sebagai kota mode.
Diolok-Olok Saat Pakai Payung
Pada awal 1750-an, seorang pria Inggris bernama Jonas Hanway baru saja kembali dari perjalanan ke Prancis.
Ia kemudian melakukan tindakan aneh yang tak lazim pada masanya. Ia membawa payung di jalanan London kala hujan.
Orang-orang merasa terganggu dengan apa yang dilakukannya. Beberapa menunjukkan ekspresi tak suka dan mencemooh Hanway saat dia lewat.
Lainnya merasa kaget. Mereka bertanya-tanya, "Siapa gerangan orang aneh ini yang sepertinya tidak sadar telah melakukan 'dosa sosial'?"
Aneh tapi nyata, Hanway adalah orang pertama yang menggunakan payung tanpa malu-malu di Inggris pada Abad ke-18. Pada masanya, memakai payung merupakan hal tabu dan terlarang.
Di benak banyak orang Inggris, menggunakan payung merupakan penanda karakter yang lemah, terutama di kalangan pria.
Membawa payung saat hujan niscaya mengundang cemoohan publik. Orang Inggris juga menganggap benda itu 'terlalu Prancis'.
Jonas Hanway dikenal sebagai orang yang keras kepala dan tak peduli apa kata orang. Namun, bukan berarti ia tak kena batunya.
Selama bertahun-tahun, Hanway dan payungnya menjadi korban segala macam pelecehan dari orang Inggris yang melihatnya lewat.
Gangguan paling serius datang dari para sopir kereta kuda. Pada masa itu, di Inggris, dokar atau hansom adalah alat transportasi utama.
Moda darat itu laris manis terutama pada hari-hari hujan karena dilengkapi dengan kanopi kecil yang membuat penumpang tetap kering.
Saat hujan turun, orang London berbondong-bondong masuk ke kereta. Payung Hanway dianggap ancaman bisnis.
Karena khawatir pendapatan hilang, banyak pengemudi kereta kuda melawan Hanway.
Menurut majalah sejarah Inggris, Look and Learn, ketika melihatnya lewat, para pengemudi sering melempari Hanway dengan sampah.
Pada suatu kesempatan, seorang sopir hansom bahkan mencoba untuk menabraknya.
Meski awalnya dianggap kontroversial, Hanway berjasa memopulerkan payung ke seluruh Inggris. Ia menginspirasi orang lain untuk berani melawan 'tabu'.
Saat Hanway meninggal dunia pada tahun 1786, penggunaan payung semakin meningkat di seluruh Inggris.
Pada hari-hari hujan, kian banyak orang dijumpai menggunakan payung dengan bangga di atas kepala mereka, berjalan melintasi jalanan kota.
Dan kini, payung adalah hal biasa, tak terkait kedudukan, derajat, juga bukan benda terlarang.
Sebagai informasi, tanggal 4 Mei bukan hanya sejarah awal mulanya payung, melainkan juga tepat pada tanggal tersebut tahun 1814, Napoleon Bonaparte tiba di Pulau Elba dan memulai pengasingannya yang pertama.
Pada tanggal 4 Mei 1979, juga tercatat dalam sejarah merupakan momentum Margaret Thatcher menjadi perempuan pertama yang terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris.
Terkini Lainnya
Wafatnya Manusia Tertua Mbah Gotho Jadi Sorotan Dunia
Kisah Kematian Aneh dan 'Tumbal' Pertama Perang Dunia
Seperti Ini Gambaran Kehidupan Seksual di Korea Utara?
Today in History
Payung
Rekomendasi
Ragam Aturan Mengikuti Acara Waisak di Candi Borobudur, Harus Bawa Tumbler dan Dilarang Pakai Payung
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Ribuan Orang di Korea Selatan Keracunan Kimchi yang Terkontaminasi Virus
Produser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Namanya Sudah Diungkap, Ini 6 Potret Bridesmaid Aaliyah Massaid di Momen Lamaran
SKP adalah Sasaran Kinerja Pegawai, ini Tujuan dan Cara Menyusunnya
Apa Itu Cryptarithm? Game Angka yang Bikin Sandy dan Axel Gampang Tumbangkan Tim Jessica Clash of Champions
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB Basoka Lawiya di Nabire Papua Tengah
Laju IHSG Bervariasi, Harga Saham INTP Menghijau
Intip Spesifikasi Realme 13 Pro Plus yang Memukau dan Bikin Heboh, Seperti Apa?
Anggaran Pendidikan 20% dari APBN Tersebar di Kementerian dan Lembaga, Jadi Tak Efisien
Tatkala Aisyah Istri Nabi jadi Korban Hoaks, Dituduh Selingkuh dengan Sahabat Terpercaya
Saatnya Vote Talenta Industri Kreatif Favorit Kamu di Telkomsel Awards 2024!
Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Menikah 7 Juli 2024, Pamer Buku Nikah Sambil Kutip Ayat Alquran
Usai Bertemu Jokowi, Grand Syekh Al-Azhar Akan Isi Kuliah Umum di UIN Jakarta Besok
Tarif Tol Jakarta Bandung Golongan 1, Wajib Diketahui Warga Ibukota Sebelum Liburan
BMKG Prediksi Hujan Guyur Kota-Kota Besar Hari Ini, Pakar Bagikan Kiat Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba
Resep Asam Manis Daging Kambing, Olahan Daging Kurban Simple
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89