, Warsawa - Adolf Hitler tak hanya menerapkan 'tangan besi' ketika memerintah Jerman pada masa Reich Ketiga, pada tahun 1933 sampai 1945, ia juga menimbun pundi-pundi harta: emas, perak, perhiasan, dan harta dari hasil jarahan selama pemerintahan sang fuhrer.
Belum semua kekayaan itu terkuak lokasinya. Sejumlah orang berupaya 'mengobok-obok' danau di dekat Berlin, mencari jalur kereta api misterius yang konon mengangkut barang berharga, mencari tahu keberadaan Amber Room yang dibangun dengan emas, atau mencari ruangan penyimpanan di gua-gua bawah tanah -- demi menemukan harta karun Hitler.
Baca Juga
Baru-baru ini, seorang penyelam asal Inggris mengaku menemukan tumpukan emas serta benda-benda berharga dari dasar Laut Baltik -- yang sekaligus menjadi kuburan bagi 9.500 perempuan, anak-anak, juga para serdadu yang tewas pada masa perang.
Advertisement
Klaim tersebut diungkapkan setahun setelah sepasang peneliti amatir Jerman dan Polandia mengaku melacak jejak kereta api legendaris milik Nazi yang konon dijejali mineral berharga, benda seni berharga selangit, dan senjata paling canggih pada masanya -- yang ternyata tak ditemukan keberadaannya dalam upaya ekskavasi awal tahun ini.
Menurut Phil Sayers, nama penyelam asal Inggris itu, kargo berharga itu tak pernah diangkut dengan kereta, melainkan lewat jalur laut.
Celaka bagi Hitler, Sayers menambahkan, kapal pembawanya tenggelam.
Keterangan Sayers bukan kali pertamanya mengaitkan harta karun Hitler dengan tenggelamnya kapal penumpang MV Wilhelm Gustoff -- nama bahtera yang konon membawa harta Nazi.
MV Wilhelm Gustoff awalnya adalah kapal pesiar. Namun, sepanjang Perang Dunia II ia diubah menjadi alat transportasi dan barak.
Pada hari nahas tersebut, 30 Januari 1945, ia disesaki 10 ribu pengungsi Jerman yang sebagian besar dalam kondisi terluka. Padahal, moda transportasi laut itu hanya didesain mengangkut 1.800 penumpang dan awak kapal.
Situasi tersebut menggambarkan frustasi pihak Jerman, juga warganya yang ingin segera mengungsi -- menyusul desakan dari Tentara (Merah) Rusia. Evakuasi dilakukan dalam skema Operasi Hannibal.
Kapal yang disesaki manusia tersebut menyelinap pergi dari Pelabuhan Gotenhafen (Gdynia) di Polandia di tengah musim dingin yang membekukan. Ia dikawal kapal lainnya, Hansa dan dua kapal torpedo.
Hanya beberapa jam kemudian, MV Wilhelm Gustoff -- yang secara misterius menyalakan lampu navigasi untuk menghindari tabrakan, tenggelam akibat hantaman torpedo yang ditembakkan dari kapal selam Uni Soviet S-13.
Hanya satu sekoci yang sempat diturunkan sebelum kapal tersebut tenggelam 40 menit kemudian.
Akibatnya sungguh tragis, sebanyak 9.400 orang tewas, termasuk 5.000 anak-anak. Mereka tewas seketika dalam kapal atau akhirnya menyerah di dalam lautan beku. Hanya sekitar 1.250 manusia yang berhasil hidup.
Kecelakaan tersebut menjadi peristiwa kematian terbesar dari kejadian kapal karam dalam seharah.
Setelah terkuak sejumlah upaya untuk menjarahnya, kapal itu kemudian diklasifikasikan sebagai kuburan masa perang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Misteri 3 Ton Emas
Lokasi MV Wilhelm Gustoff tak pernah jadi misteri. Ia adalah salah satu bangkai terbesar di Baltik.
Tak hanya soal harta karun, salah satu mitos seputar kapal tersebut dapat ditelusuri kembali ke bagaimana sejumlah teknisi yang bekerja pada program senjata rahasia, seperti program rudal V2 ada di antara pengungsi tersebut.
Mereka sebelumnya ditempatkan di fasilitas terpencil di Baltik, jauh dari pengawasan pesawat pengintai Sekutu -- yang jadi lawan Jerman dalam Perang Dunia II.
Pemerintah Polandia kini telah menerapkan larangan menyelam di radius 500 meter dari kapal, untuk melindungi puing-puingnya dari penjarahan atau pencarian harta karun. Konon, Amber Room juga ada di dalamnya.
Phil Sayers mengaku, ia menerima izin untuk menyelami kapal pada 1988, untuk meletakkan plakat peringatan di sana, juga mengambil sejumlah objek untuk ditempatkan di Museum Kiel, Jerman.
Ia mengaku menemukan keberadaan jendela kapal yang dilindungi logam, yang diduga dari ruang terlindung di mana harta karun disimpan.
Sayers sempat bicara dengan awak radio kapal yang selamat dari insiden nahas MV Wilhelm Gustoff, Rudi Lange.
Lange mengaku melihat sejumlah peti diam-diam dimasukkan oleh bersenjata di dalam kapal saat alat transportasi itu masih bersandar di pelabuhan Polandia.
Kisah itu, menurut Sayers, ia kisahkan dalam novel Baltic Gold.
"Kita tahu dari pihak pertama bahwa keseluruhan barang yang diangkut lori dipindahkan dengan penjagaan ketat ke dalam kapal," kata Sayers kepada Daily Star.
"Rudi Lange turun ke sisi dermaga untuk merokok. Ia kebetulan ada di sana dan menyaksikan ketika kargo emas batangan tiba. Awalnya ia tak mengetahui apa gerangan yang diakut...hingga akhirnya pada 1972, ia bertemu dengan penyintas (survivor) lain yang saat itu menjadi salah satu penjaga yang ditugaskan mengamankan emas."
Sayers yakin, ada 3 ton emas jarahan Nazi yang diangkut dengan MV Wilhelm Gustoff. "Itu adalah kisah menarik yang menghantuiku sepanjang hidup."
Terkini Lainnya
1.500 Harta Karun Kuno British Museum Diduga Dicuri dan Dijual di eBay, FBI Turun Tangan
Harta Karun Koin Emas Diduga Milik Penipu Terkenal Abad ke-18 Ditemukan di Polandia
Misteri 3 Ton Emas
Adolf Hitler
Nazi
Harta Karun
Rekomendasi
Harta Karun Koin Emas Diduga Milik Penipu Terkenal Abad ke-18 Ditemukan di Polandia
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam