, New York - Manusia seringkali penasaran dengan bentuk kehidupan di dunia lain, atau penasaran dengan kehidupan alien penghuninya.
Jangan heran kalau salah satu pertanyaannya kemudian berkutat urusan seks. Apakah alien melakukan hubungan seks?
Pertanyaan itu bukan sesuatu yang remeh atau mesum, karena evolusi seks merupakan perbincangan yang cukup rumit.
Advertisement
Baca Juga
Reproduksi seksual memerlukan biaya, mulai dari menemukan pasangan, dan kemudian meyakinkan pasangan untuk menggabungkan DNA. Apalagi dengan adanya risiko tertular penyakit atau menjadi mangsa.
Setelah semuanya itu, masih bisa terjadi sesuatu yang tidak beres dengan keturunan pasangan.
Dikutip dari Live Science pada Sabtu (22/10/2016), Sally Otto, direktur di Biodiversity Research Centre, University of British Columbia, berpendapat bahwa pencampuran dan padanan genom bersifat tebak-tebakan.
Menurut Otto lagi, para calon orangtua "mengetahui bahwa genom mereka cocok untuk lingkungan yang ada sekarang. Dan mereka kemudian memilih acak genom mereka bersama dengan seseorang lain… belum jelas apakah kombinasinya akan bertahan dan bugar."
Namun demikian, reproduksi seksual sangat lazim di Bumi. Mengingat kondisi-kondisi yang melibatkan seks, cukup mungkin kalau alien juga melakukannya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pertukaran Gen
Tidak semua kehidupan di Bumi memerlukan seks untuk reproduksi. Sebagaimana halnya dengan kebanyakan invertebrata (makhluk hidup tak bertulang belakang), maka amuba, ragi, dan hidra air tawar menciptakan keturunan tanpa memerlukan pasangan.
Kejadian serupa ada pada beberapa hewan yang lebih kompleks, misalnya kelahiran oleh induk yang perawan pada komodo, sejenis ular berbisa (pit viper) dan hiu.
Ada beberapa spesies, misalnya hewan mungil bercangkang Daphnia middendorffiana, yang hanya bisa melakukan reproduksi secara aseksual (tanpa seks).
Walaupun begitu, seks hadir jauh lebih awal. Hanya ada sedikit garis keturunan yang seluruhnya aseksual, demikian menurut Otto.
Contohnya adalah amuba yang bertarikh hingga setidaknya 1 miliar tahun, sejak sebelum adanya makhluk sel jamak (multicell). Sudah lama para ilmuwan menduga amuba benar-benar aseksual.
Tapi pada 2011, para ilmuwan University of Massachussetts mengumumkan telah mengungkapkan seks amuba.
Kenyataannya, pertukaran gen adalah norma bagi kehidupan di Bumi. Misalnya, bakteri bersifat prokaryot. Artinya, mereka tidak memiliki inti sel yang terbungkus selaput.
Menurut Otto, bakteria tidak melakukan seks, tapi meraih DNA baru setelah menelan bakteri lain atau karena terinfeksi oleh virus atau molekul melingkar DNA (dikenal sebagai plasmid).
Hal demikian dapat memperkaya keberagaman genetik pada bakteri, sehingga menambah kemungkinan tata urutan genetik baru yang memberikan manfaat bertahan hidup.
Advertisement
Evolusi Seksual
Otto menjelaskan bahwa mungkin saja reproduksi seksual yang disengaja muncul akibat evolusi sel-sel eukaryot, karena semua membran dalamnya mencegah masuknya DNA asing secara tidak sengaja.
Dengan demikian, menurut Otto, pertanyaan untuk memastikan apakah alien melakukan seks adalah berdasarkan jenis sel-sel pada alien tersebut.
Wanita itu bertanya, "Apakah mereka memiliki inti sel yang sudah berkembang atau cara lain untuk melindungi DNA di dalam membran-membran sel?”
Seandainya kehidupan ekstraterestrial diperlengkapi dengan inti-inti sel, maka mereka bisa mendapat manfaat dari seks.
Tapi bukan hanya itu. Seks memberi manfaat bagi organisme karena lingkungan tidak statis, demikian dijelaskan oleh Otto.
Keturunan harus menghadapi tantangan-tantangan yang sedikit berbeda dengan generasi orangtuanya. Sepanjang perubahan itu konstan, maka variasi genetik dapat membantu.
Seandainya alien memiliki cuaca, suhu, dan sejumlah faktor lingkungan yang konstan, maka "seks hanya menjadi beban, tanpa ada manfaatnya" ujar Otto.
Sama-sama Beruntung
Jika dianggap planet-planet alien tidak statis, maka alien bisa mencoba manapun yang terbaik. Misalnya beberapa serangga kecil (aphid) penyedot inti sari tumbuhan, memperbanyak diri tanpa seks ketika pangan melimpah bagi mereka.
Menurut Otto, aphid memiliki bayi dalam bayi, "seperti halnya boneka-dalam boneka di Rusia."
Di penghujung musim pertumbuhan tanaman, aphid kembali melakukan reproduksi seksual. Pergantian pada saat stres demikian merupakan pola yang umum.
Beberapa spesies kutu air melakukan seks ketika pasokan pangan berkurang atau ketika lingkungan menjadi ganas, demikian menurut penelitian 1918 dalam jurnal The American Naturalist.
Ragi terus mendapat keturunan begitu saja, tapi ragi jenis Candida tropicalis dapat melakukan reproduksi secara seksual, demikian yang dilaporkan para peneliti dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 2011.
Suatu bentuk stres yang dapat memicu evolusi seks di planet alien adalah parasit-parasit alien. Laporan 2011 para peneliti dalam jurnal Science mengungkapkan bahwa, kalau ada pilihan, organisme memilih menjadi seksual ketika ada ancaman parasit.
Alasannya, reproduksi seksual memberikan lebih banyak senjata genetik untuk dipakai dalam pertandingan evolusioner melawan parasit.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti melakukan modifikasi cacing bulat Caenorhabditis elegans supaya sebagian hanya bisa reproduksi seksual, sebagian lagi hanya bisa aseksual. Kelompok ke tiga bisa berganti-ganti reproduksi seksual sesuai kehendak.
Kemudian, para peneliti memaparkan cacing-cacing itu kepada bakteri parasit. Ternyata, cacing C. elegans yang aseksual punah, tidak sampai 20 generasi. Sedangkan C. elegans yang seksual baik-baik saja, demikian juga dengan kelompok cacing ke tiga.
Sejumlah penelitian lain mengungkapkan hasil serupa pada ragi dan organisme lain yang bisa berganti dari aseksual menjadi seksual dalam keadaan ganas.
Advertisement
'Adegan Panas'
Tapi, seandainya alien memang melakukan seks, tentu tidak seperti yang ditayangkan dalam film.
Dalam hal seks oleh amuba, misalnya, sel memisahkan kumpulan materi genetik dan kemudian melakukan rekombinasi, baik dengan amuba lain ataupun dengan kumpulan materi genetik dari amuba lain.
Sel-sel ragi yang bereproduksi secara seksual saling bertemu, melonjongkan diri, lalu melebur.
Cacing hermafrodit C. elegans melingkarkan tubuhnya pada cacing lain hingga menemukan vulva untuk kemudian menusukkan struktur berbentuk jarum yang dikenal sebagai spicules untuk menaruh sperma, demikian menurut WormBook.
Yang lebih seru, bahkan pada hewan yang lebih dikenal, seks bisa aneh sekali. Misalnya pada marsupial (hewan berkantung) Antechinus yang hidup di Australia dan Papua Nugini.
Hewan itu bercumbu luar biasa selama kira-kira 2 minggu. Hewan pejantannya sering menyergap hewan betina dan bersenggama hingga 14 jam lamanya.
Upaya melakukan sesi seks terus menerus membawa petaka bagi pejantan karena mereka mulai mengalami pendarahan dalam dan kehilangan semua fungsi kekebalan tubuh. Mereka jarang bertahan masa pembiakan.
Hyena jantan harus menunggangi hyena betina dengan sangat hati-hati karena klitoris hyena betina sangat besar, mirip suatu penis. Sementara itu, sejumlah kelelawar jantan merangsang kelamin sang betina menggunakan lidah.
Dengan kata lain, alien bisa saja melakukan hubungan seks atau tidak. Yang jelas, lebih rumit menciptakan sesuatu yang lebih aneh daripada apa yang sudah ada di Bumi.
Terkini Lainnya
Peringatan Konten!!
Bahasa Lumba-lumba Mirip dengan Komunikasi Alien?
9 Artis Hollywood yang Jadi Korban Tuduhan 'Gila'
10 Tempat Aneh di Bumi yang Seperti 'Dunia Lain'
Pertukaran Gen
Evolusi Seksual
Sama-sama Beruntung
'Adegan Panas'
Alien
Hubungan seks
bakteri
Rekomendasi
Seperti Apa Penyakit TBC Paru? Kenali 7 Gejalanya
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Tips Mudah Cegah Diare dengan 5 Cara Ini, Cekidot!
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Prancis, Rabu 10 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke Final?
Kylian Mbappe Melempem di Euro 2024, Spanyol Tetap Waspada Penuh
Semifinal Euro 2024: Adu Mahal Timnas Spanyol vs Prancis
Timnas Prancis Siap Rebut Tiket Final Euro 2024
Copa America 2024
Jadwal dan Link Siaran Langsung Semifinal Copa America 2024 Argentina vs Kanada di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Kanada: Tim Tango Memburu Sejarah
Kanada Bertekad Redam Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Cerita Kader Partai Gerindra Kampar Menumpang Tinggal di Rumah Pengurus Panti Asuhan
Pilkada 2024 Dinilai Lebih Hangat, Menko Polhukam: Ada yang Tidak Siap Kalah
Kemendagri Bela KPU yang Dituding Mahfud Md Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada
Pilkada Serentak 2024 Dilaksanakan Pada Bulan November, Begini Tahapannya
Punya Kader Mumpuni, PDIP Tak Mau Ambil Pusing soal Hasil Survei Kaesang
Deddy Corbuzier soal Usulan PSI Maju di Pilkada 2024: Nyetir Aja di Jakarta Masih Nyasar
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
9 Juli 1996: Satu Keluarga di Inggris Diserang dengan Palu Secara Brutal
Populer
Presiden Macron Tolak Pengunduran Diri PM Attal, Prancis Hadapi Kebuntuan Politik
Kala Joe Biden Keukeuh Lanjut Ikut Bursa Capres AS dan Cari Dukungan Pemilih Kulit Hitam di Philadelphia
Arungi Asia Tenggara, OceanX Ungkap Laut Indonesia Punya Potensi Ekonomi Besar
Diduga Menyontek, Remaja China Jurusan Tata Busana Lolos Tahap 12 Besar di Kontes Matematika Nasional
Aries hingga Scorpio, Ini 6 Zodiak Paling Menyeramkan Saat Marah
Filipina dan Jepang Sepakati Pakta Pertahanan untuk Lawan Tiongkok di Laut China Selatan
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Presiden Terpilih Iran Masoud Pezeshkian Akan Dilantik Bulan Depan
Presiden Terpilih Iran Janjikan Dukungan Berkelanjutan bagi Hizbullah
Rusia Serang 5 Kota Termasuk RS Anak di Ukraina, 37 Orang Tewas
Pegi Setiawan
Keinginan Pegi Setiawan Setelah Bebas: Tetap Bekerja Jadi Kuli dan Bangun Masjid
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Kuasa Hukum, Polri, hingga KY Usai Pegi Setiawan Bebas Menang Praperadilan
Polri Bakal Tindaklanjuti Kasus Pegi Setiawan yang Dinyatakan Tidak Sah Menurut Hukum
Detik-Detik Ratusan Warga Bersolawat Sambut Kedatangan Pegi Setiawan di Rumahnya
Berita Terkini
TPA Cipayung Depok Longsor, Antrean Truk Sampah Mengular
Indonesia-Austria, Rawat Keberagaman dan Kerukunan Lewat Dialog Lintas Agama
Prevelensi Stunting di Situbondo Terendah Ketiga Nasional, Pemerintah Desa Punya Peran Besar
Panitia Umumkan Kandidat Pemenang IBL Awards 2024, Siapa Saja?
Lea Chiarachel Bintangi Series Terbaru Ular Tangga Dara(h) di Vidio, Tunjukkan Kemampuan Akting Mumpuni
BIGHIT MUSIC Umumkan Pop-up Event Smeraldo Garden untuk Album Solo Jimin BTS MUSE
Keutamaan Puasa di Bulan Muharram akan Dicintai Allah Kata Ustadz Adi Hidayat
HyunA dan Yong Junhyung Umumkan Rencana Menikah, Digelar Oktober Mendatang
Kabur saat Ditangkap, Pelaku Begal Handphone di Warteg Grogol Ditembak Kakinya
Top 3 Berita Hari Ini : Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani
Cerita Kader Partai Gerindra Kampar Menumpang Tinggal di Rumah Pengurus Panti Asuhan
Kunjungan Kebun Raya Mangrove Surabaya Meningkat di Semester Pertama 2024
Rapat dengan Jokowi, Menpora: Indonesia Siap Gelar Kejuaraan Dunia 2025
Ramai Kasus Data Pelamar Kerja Dipakai Pinjol, Ini Kata Polisi
Diduga Menyontek, Remaja China Jurusan Tata Busana Lolos Tahap 12 Besar di Kontes Matematika Nasional