, Jakarta - Nusantara menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan. Ada jejak peradaban misterius, hewan-hewan dan tumbuhan aneh, kerabat nenek moyang manusia yang bertubuh mini, reruntuhan bangunan purba kolosal, dan benang merah sejarah Indonesia modern yang masih kusut.
Pertanyaan yang belum terjawab itu tak hanya menerbitkan rasa penasaran penduduk Indonesia, tapi juga warga dunia.
Misalnya, penduduk Bumi yang bertanya-tanya kisah kapal hantu yang konon diawaki pelaut Tanah Air, atau terkait fakta bahwa nenek moyang penduduk sebuah negara di Afrika adalah segelintir perempuan asal Indonesia.
Baca Juga
- Pulau Kecil di Indonesia Ini Ditukar dengan Kota New York
- Weekly Highlights: Taiwan's Quake Victims Skyrocket
- Cinta 'Nekat' Putri Bangsawan Swedia dan Pria Melarat India
Dan, ketika bukit batu yang dipenuhi semak belukar di Magelang, Jawa Tengah -- yang ditulis Gubernur Jenderal Britania Raya, Sir Thomas Stamford Raffles dalam 'History of Java' -- ternyata adalah Candi Borobudur, orang pun bertanya-tanya apakah gundukan batuan basalt di Cianjur sejatinya adalah piramida tertua di muka Bumi?
Berikut 6 misteri terkait Indonesia yang juga bikin penasaran dunia, seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kapal Hantu
1. Kapal Hantu Ourang Medan
Suatu hari di bulan Juni 1947, 2 kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka -- City of Baltimore dan Silver Star -- menerima pesan darurat dari kapal dagang milik Belanda, SS
Ourang Medan. Atau 'Orang Medan'
Seorang operator di kapal Ourang Medan mengirimkan kode Morse. Isinya: "Semua awak kapal, termasuk kapten terbaring sekarat di ruang peta (chartroom) dan anjungan. Mungkin semuanya telah meninggal dunia."
Kemudian kalimat terakhir diterima. "Aku (akan) mati," seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (4/12/2015). Setelah itu pesan radio terputus.
Pesan mengerikan tersebut juga didengar pos pemantauan milik Belanda dan Inggris yang ada di sekitar Selat Malaka.
Kemudian, para operator radio penerima berusaha melacak sumber sinyal dan menentukan bahwa pesan tersebut datang dari SS Ourang Medan, yang juga ada di Selat Malaka.
Kapal Silver Star adalah yang terdekat. Nakhodanya lalu memutar haluan mendekati lokasi Ourang Medan. Mereka menemukan kapal itu terapung-apung di lautan.
Yang mengerikan, jasad-jasad para krunya bertebaran di dek. Semuanya dalam kondisi mengerikan: mata terbelalak.
Ekspresi ketakutan dan horor terlihat jelas dalam wajah-wajah beku. Pun dengan anjing kapal yang ditemukan mati.
Awak kapal AS, Silver Star yang melakukan pengecekan tak menemukan tanda-tanda kekerasan, tak ada darah yang merembes, tiada tanda-tanda perlawanan.
Kapten Silver Star memerintahkan agar tali pengeret dipasangkan ke Ourang Medan, agar kapal tersebut bisa ditarik ke pelabuhan terdekat, agar aparat bisa menyelidiki apa gerangan penebar maut di bahtera tersebut.
Namun, sebelum niatan itu terlaksana, asap tebal mengepul dari bagian kapal. Kemudian, ledakan terjadi. Ourang Medan pun tenggelam. Semua bukti-bukti karam ke dasar laut.
Legenda Ourang Medan menyebar dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain. Dijadikan artikel majalah-majalah spesialisasi kisah misteri.
Sebuah laporan resmi terkait kapal itu bahkan muncul dalam Proceedings of the Merchant Marine Council US Coast Guard edisi Mei 1952. Hingga kini belum diketahui, apakah Ourang Medan kisah nyata atau bohong belaka.
Advertisement
Balok Misterius di Eropa
2. Balok Misterius Terdampar di Pantai-pantai Eropa
Benda persegi hitam, mirip talenan, terbawa ombak di seantero Eropa. Tak ada yang tahu, dari mana ia berasal.
Hanya ada petunjuk kata 'Tjipetir' yang tercetak di permukaan kenyal itu.
Salah satu orang yang menemukannya, Tracey Williams, warga Newquay, Cornwall, Inggris berusaha memecahkan misterinya.
Ia melacaknya dari kata 'Tjipetir'. Hasil risetnya menemukan kata tersebut bersesuaian dengan nama sebuah kebun karet di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia, yang beroperasi sejak akhir Abad ke-19 dan awal Abad ke-20. Ketika Nusantara masih bernama Hindia Belanda.
Dan ternyata, benda persegi itu sejatinya bukan karet, namun mirip gutta-percha atau getah perca: lateks koagulasi dari cairan getah murni yang dapat mengeras dan berasal dari pohon jenis Sapotaceae yang dapat dipadatkan, umumnya terdapat di Semenanjung Malaysia.
Pada Abad ke-19 hingga pertengahan Abad ke-20, bahan itu digunakan sebagai insulasi kabel telegraf yang melintang di dasar laut.
Williams lantas menyebarkan temuannya itu di laman Facebook-nya. Orang-orang pun makin ramai merespons dan berbagi kisah 'Tjipetir' temuannya.
Ternyata benda persegi itu ditemukan tak hanya di Inggris dan Wales, tapi sampai di Shetland, Channel Islands, Spanyol, Prancis, Belanda, Jerman, Norwegia, Swedia, dan Denmark. Sejumlah orang juga melaporkan temuan karung dan gulungan karet.
Diduga balok Tjipetir itu adalah tumpahan kargo kapal Jepang Miyazaki Maru yang tenggelam pada Mei 1917, di tengah Perang Dunia I.
Darah Indonesia di Madagaskar
3. Darah Indonesia di Madagaskar
Sejak lama Madagaskar menjadi daya tarik bagi para antropolog. Alasannya, pulau keempat terbesar dunia itu sebelumnya hanya dihuni hewan lemur.
Selama ribuan tahun, tak ada manusia yang menjamahnya.
Seperti dimuat situs sains, Physorg.com, penelitian genetika yang dipimpin Murray Cox dari Massey University Selandia Baru mengungkap hal mengejutkan: bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar adalah 30 perempuan -- 28 di antaranya yang berasal dari Indonesia. Kok bisa?
Petunjuk didapatkan dari uji DNA 266 orang dari tiga etnis Malagasy -- orang asli Madagaskar dan analisi mitokondria atau baterai sel yang gennya diwariskan dari ibu.
"Hal yang tak biasa tentang pulau ini adalah, Madagaskar terletak sangat jauh dari Indonesia. Ia juga dihuni belakangan, ketika sebagian besar dunia telah berpenghuni," kata peneliti dari Massey University Selandia Baru, Murray Cox, kepada situs sains LiveScience.
Para perempuan Nusantara itu datang ke pulau di pesisir Benua Afrika itu pada 1.200 tahun. Diduga, kapal mereka tenggelam kala itu.
Simulasi komputer juga menunjukkan, pemukiman pertama di Madagaskar ada pada tahun 830 Masehi, saat yang bersamaan dengan berkembangnya perdagangan nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Sumatera.
Tak hanya soal DNA, ada faktor lain yang menunjukkan kontribusi Nusantara, yakni bahasa. Dari segi linguistik, penduduk Madagaskar bicara dalam bahasa, yang asal-usulnya bisa dilacak sampai Indonesia. Sebagian besar dari leksikon Ma'anyan, bahasa yang dipraktekan sehari-hari di masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Barito, di wilayah pedalaman.
Juga ditemukan segelintir bahasa yang akarnya dari Jawa, Melayu, atau Sansekerta.
Bukti lain pengaruh Nusantara di Madagaskar adalah penemuan perahu cadik, peralatan besi, instrumen musik seperti gambang. Juga peralatan makan yang sangat 'tropis', sistem tanam padi, pisang, ubi jalar di sela-sela hutan.
Bagaimana para perempuan ini sampai di Madagaskar, hingga kini masih jadi misteri besar?
Advertisement
Atlantis di Indonesia?
4. Atlantis di Indonesia?
Apa yang diungkap Plato dalam dialog 'Timaeus dan Critias', yang ditulis sekitar tahun 330 Sebelum Masehi menjadi petunjuk yang memicu pencarian besar-besaran terhadap sebuah peradaban yang hilang: Atlantis.
Menurut, sang filsuf Yunani, Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules".
Pulau berberadaban maju itu konon memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudera. "Hanya dalam waktu satu hari satu malam".
Meski sejumlah orang menganggap apa yang diungkap Plato sebagai kiasan, sejumlah ilmuwan dan petualang berusaha 'menyibak' lautan, untuk mencari tahu di mana posisi Atlantis.
Konon, lokasinya ada di Spanyol, Kepulauan Mediterania, Gurun Sahara, Amerika Tengah, Antartika, Afrika, atau Samudera Atlantik -- yang namanya mirip.
Namun, kata penulis Brasil Arysio Santos, Atlantis tak kunjung ditemukan karena mereka mencarinya di tempat yang salah.
"Atlantis berada di Samudera Hindia, di belahan lain Bumi," kata dia. Pria berlatar belakang fisika nuklir itu menunjuk Indonesia sebagai lokasi persisnya.
Dalam bukunya, “Atlantis the Lost Continents Finally Found”, Santos menggambarkan Atlantis berada di "the most volcanic region in the world" alias daerah paling banyak gunung berapinya.
Dan, seperti dikutip laman Atlan.org, faktanya Indonesia terdiri dari ribuan gunung berapi yang berubah menjadi pulau-pulau.
Indonesia juga pernah mengalami bencana letusan gunung Krakatau dan Tambora. Bahkan, Danau Toba di Sumatera adalah bekas salah satu kawah gunung berapi.
Letusan beberapa gunung berapi secara bersamaan, kata Santos, menyelimuti permukaan bumi mencairkan es dan memicu ombak raksasa yang menenggelamkan Atlantis.
Benarkah demikian?
Piramida Tertua di Muka Bumi?
5. Piramida Tertua di Muka Bumi?
Pada tahun 1914, sejarawan Belanda, N.J Krom terpukau saat melihat situs megalitikum di permukaan sebuah bukit di Cianjur, Jawa Barat. Sang ilmuwan menduganya sebagai kuburan. Sementara, warga lokal mengira, itu istana Prabu Siliwangi yang gagal dibangun dalam waktu semalam.
Ia sempat menuliskan temuannya itu di Rapporten van de Oudheidkundige Dienst. Namun, kemudian, situs itu sempat terlupakan.
Pada 2011, Gunung Padang kembali jadi pusat perhatian. Saat itu, temuan tim peneliti katastrofi purba yang dibentuk kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana mengungkapkan, apa yang dilihat N.J Krom baru sekedar permukaan.
Hal menarik, kata mereka sejatinya ada di Perut Gunung Padang. Diduga, situs tersebut bukanlah bukit alami, melainkan sebuah bangunan buatan manusia masa lalu yang berperadaban maju, yang bentuknya pundek berundak -- mirip piramida.
Jika terbukti, bisa jadi Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di dunia. Juga mungkin yang tertua.
Seperti dikutip Daily Mail, 2 April 2015, ahli geologi, Danny Hilman meyakini, situs tersebut dibangun antara 9.000 hingga 20 ribu tahun lalu.
Jika benar, Gunung Padang lebih tua dari piramida Mesir yang dibuat pada 5.000 tahun lalu.
"Orang mengira masa prasejarah primitif, namun bangunan itu membuktikan anggapan tersebut salah," kata dia.
Di tengah kontroversi dan perdebatan, hingga saat ini para ahli terus berusaha membuktikan keotentikan Gunung Padang.
Advertisement
Manusia 'Hobbit'
6. Manusia 'Hobbit'
Pada 2003, peneliti Indonesia dan Australia yang melakukan ekskavasi di gua batu kapur Liang Bua menemukan fosil tengkorak kecil dan bagian rahang bawah. Meski mungil, ia memiliki susunan gigi dewasa.
Tulang yang membatu itu diperkirakan berusia 180 ribu tahun.
"Ini bukan tengkorak anak kecil, tapi sosok dewasa mini -- salah satu hominid atau makhluk mirip manusia dewasa terkecil yang pernah ditemukan," kata Mike Morwood dari University of Wollongong, Australia saat mengumumkan temuannya.
Sejumlah fosil belulang lain kemudian diekskavasi dan diidentifikasikan sebagai spesies hominid yang disebut sebagai Homo floresiensis.
Sejak penemuan tersebut, para peneliti berusaha menguak misteri asal usulnya.
Pada 2010, para ilmuwan mengungkap bahwa peralatan batu yang ditemukan di Flores menunjukkan bahwa nenek moyang manusia hobbit tinggal di wilayah itu pada 1 juta tahun lalu.
Kemudian, muncul dugaan bahwa nenek moyang hobbit adalah Homo erectus -- yang menuai perdebatan sengit soal peranannya dalam rantai evolusi manusia.
Fosil Homo erectus yang ditemukan di Sangiran, wilayah tepi Bengawan Solo di Jawa Tengah pada Abad ke-19 diduga berusia 1,5 juta tahun.
Belakangan, seperti dikutip dari situs LiveScience, para ahli menemukan peralatan dari batu yang diperkirakan berasal dari masa 118 ribu - 194 ribu tahun lalu.
Peralatan itu diperkirakan milik kerabat misterius manusia. Namun, bukan Homo erectus atau Homo floresiensis. Mereka sama sekali berbeda, mungkin nenek moyang manusia hobbit.
"Mungkin ada spesies hominid yang sama sekali berbeda di Sulawesi sebelum manusia modern datang menggunakan perahu sekitar 50 ribu tahun lalu," kata pemimpin studi, Gerrit van den Bergh, dari University of Wollongong, Australia, seperti dimuat LiveScience 13 Januari 2016.
Para peneliti masih menguak misteri apa gerangan manusia purba yang membuat alat batu tersebut.
Terkini Lainnya
Kapal Hantu
Balok Misterius di Eropa
Darah Indonesia di Madagaskar
Atlantis di Indonesia?
Piramida Tertua di Muka Bumi?
Manusia 'Hobbit'
Fenomena Misterius
Misteri Indonesia
Atlantis
TOP 2016 Kedua
Top 2016
Euro 2024
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Pesawat Maskapai AS Delta Airlines Mendarat Darurat, Akibat Penumpang Dapat Makanan Basi
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Kondisi Pilu Anak-anak Gaza: Alami Penyakit Kulit Akibat Minim Air Bersih dan Sanitasi
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Indonesia Mau Pasok Cangkang Sawit Pelet Kayu untuk Energi Terbarukan Jepang
15 Aplikasi Translate Indonesia ke Arab, Kenali Kelebihan Masing-Masing
Seorang Warga Sinjai Meninggal Dunia saat Hendak Mendekati Iringan Presiden Jokowi
Saham IPO Babak Belur, Begini Kata BEI
Cara Membuat Ayam Kentucky Ala KFC, Krispi Tahan Lama Anak-anak Pasti Suka
Vasanta Group dan Anak Usaha Mitsubishi Mulai Bangun Cluster Laguna di Sawangan, Harga per Unit Mulai Rp 1,8 Miliar
Menghadapi Konflik Rumah Tangga Cara Islami, Simak Kata Buya Yahya
Ibu Muhammad Fardhana Pasrah Anaknya Batal Nikah dengan Ayu Ting Ting: Kalau Takdirnya Belum Jodoh Akan Pisah dengan Sendirinya
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
Pemerintah Hibah Rp 2,7 Triliun Aset Eks BLBI ke 9 Kementerian dan Lembaga
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
AHM Kembali Gelar Kompetisi Safety Riding, Ini Tujuan dan Daftar Pemenangnya
Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur