uefau17.com

Cerita Jurnalis Spanyol Jalani "Teror Psikologis" ISIS - Global

, Madrid - Wartawan Spanyol Javier Espinosa yang sempat disandera ISIS di Suriah selama lebih dari enam bulan, buka suara terkait penyekapannya. Ia menggambarkan eksekusi pura-pura dan beragam bentuk siksaan psikologis yang diterimanya dan para sandera lain.

Kepada The Sunday Times, Espinosa mengungkapkan, anggota militan Mohammed Emwazi memainkan peran utama dalam eksekusi pura-pura itu. Emwazi -- seorang warga London yang dikenal dengan julukan 'Jihadi John'-- diyakini berperan penting dalam serangkaian video pemenggalan para sandera.

Pria yang bekerja untuk surat kabar El Mundo ketika diculik pada September 2013 itu menggambarkan Emwazi sebagai psikopat haus darah dan menikmati ketika mengancam dirinya dan sandera-sandera Barat lain.

Jurnalis itu membeberkan Emwazi mengusap-usap lehernya dengan pisau panjang. Lalu mengancam seolah-olah akan memenggal kepalanya.

"Rasakan. Rasanya dingin bukan? Dapatkah Anda bayangkan rasa sakitnya ketika pisau ini memotong leher Anda? Rasa sakit yang tidak terbayangkan!" ucap Espinosa mengutip pernyataan Emwazi seperti dikutip dari VOA News, Senin (16/3/2015).

Emwazi disebutkan menggunakan pedang antik dalam eksekusi pura-pura tersebut, yang diikuti dengan menempatkan pistol Glock ke kepalanya dan menarik pelatuknya tiga kali.

Lalu, Emwazi menggambarkan secara rinci bagaimana pemenggalan kepala yang akan dilakukan. Pun menjelaskan di mana ia akan menempatkan kepala Espinosa setelah dipenggal.

Espinosa menceritakan bagaimana para militan dengan gembira bercerita satu sama lain tentang lebih dari 20 sandera yang akan mereka penggal.

'The Beatles'

Espinosa dan beberapa sandera lain menjuluki tiga warga Inggris yang bergabung dengan ISIS itu sebagai 'The Beatles', kendati band asal Liverpool itu beranggotakan empat orang.

Julukan 'Jihadi John' – yang kemudian dikutip media Inggris – merujuk pada mantan vokalis The Beatles sesungguhnya, John Lennon.

Espinosa dibebaskan pada Maret 2014 setelah disandera selama 194 hari. Sebagian besar sandera dibebaskan, tetapi tujuh lainnya tewas -– termasuk sedikitnya enam sandera yang dibunuh dan satu orang lainnya yang masih disandera.

Marc Marginedas –- wartawan kedua Spanyol yang dibebaskan bersamaan dengan Espinosa -–  turut berbicara di surat kabar The Periodico de Catalunya edisi Minggu 15 Maret 2015.

Marginedas mengaku telah menjelaskan kepada para penculiknya, dirinya bukan mata-mata dan sudah dua kali datang ke Suriah untuk melakukan reportase jurnalistik. "Aku diperlakukan dengan baik," ungkap dia. (Tnt/Yus)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat