, Jakarta Dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan psikiatri anak dan remaja di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Anggia Hapsari menjelaskan 5 cara dukung perkembangan anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di rumah.
ADHD sendiri adalah gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas yang cukup sering dijumpai pada anak, terutama pada anak usia sekolah.
ADHD termasuk gangguan dalam perkembangan anak di masa janin yang memengaruhi cara kerja otak. Hal ini ditandai dengan perilaku yang hiperaktif, sulit fokus, dan tindakan impulsif lainnya.
Advertisement
“Anak dengan ADHD sangat membutuhkan dukungan dari orangtua, keluarga, dan pengasuhnya,” ujar Anggia melalui keterangan tertulis yang dibagikan kepada Disabilitas , Selasa (20/9/2022).
Adapun dukungan yang dapat dilakukan adalah dengan cara-cara berikut:
- Memberikan pujian untuk menyemangati anak.
- Mengarahkan aktivitas anak sesuai dengan kemampuannya.
- Menerapkan pola hidup sehat pada anak degan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang, memastikan anak cukup tidur dan istirahat, serta mengajak anak melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari.
- Orangtua juga harus dapat membatasi waktu anak dalam menonton televisi, bermain video game, serta menggunakan ponsel dan komputer.
- Menerapkan disiplin yang konsisten kepada anak saat perilaku yang tidak diinginkan muncul.
Dukungan sehari-hari di rumah dapat dilengkapi dengan berbagai terapi yang dilakukan bersama ahli.
Setidaknya, ada empat terapi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak. Keempat terapi itu adalah terapi psikoedukasi, terapi perilaku, terapi perilaku kognitif, dan pelatihan keterampilan sosial.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
4 Terapi untuk Anak ADHD
Terapi Psikoedukasi
Terapi ini dapat dilakukan untuk menangani anak dengan ADHD yang sudah beranjak remaja. Terapi psikoedukasi dilakukan dengan mendiskusikan seputar ADHD dan dampaknya bagi kesehatan maupun lingkungan kepada anak.
“Dengan begitu, anak-anak akan lebih mengerti dengan apa yang sedang mereka alami,” kata Anggia.
Terapi Perilaku
Terapi perilaku biasanya dilakukan untuk mendorong anak agar mampu mengendalikan gejala ADHD yang disandang.
Terapi Perilaku Kognitif
Jenis terapi ini hampir sama dengan terapi perilaku. Pada terapi perilaku kognitif, anak akan dibantu untuk mengendalikan gejala ADHD dengan mengubah cara pikir dan cara pandang anak terhadap suatu kondisi.
Pelatihan Keterampilan Sosial
Terapi ini membantu anak untuk mengambil bagian dalam sebuah situasi. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak bahwa perilaku mereka dapat memengaruhi orang lain.
Lantas, apakah kemampuan penyandang disabilitas ini bisa membaik dengan terapi dan pelatihan?
Mengenai pertanyaan tersebut, Anggia mengatakan bahwa terapi yang baik bisa membawa hasil yang baik.
“Benar, terapi yang berkesinambungan serta kerja sama antara orangtua, keluarga, guru, dan pengasuh dapat meningkatkan kualitas hidup anak yang menyandang ADHD,” katanya.
Advertisement
Dapat Belajar di Sekolah Umum
Diagnosis dan penanganan yang tepat sejak dini dapat membantu anak untuk beradaptasi dengan kondisinya dan menjalani aktivitas sehari-hari seperti anak lainnya.
Walaupun gejala ADHD pada umumnya sudah terlihat sejak anak berusia 3, tetapi sangat sulit untuk menegakkan diagnosis ADHD pada populasi anak di bawah usia 5.
“Hal ini dikarenakan pada rentang usia tersebut biasanya perilaku anak masih sangat bervariasi, sehingga sedikit banyak menyerupai gejala pada ADHD. Akibatnya, sering timbul kesalahan dalam diagnosis,” Anggia menjelaskan.
Beberapa hal yang dapat menjadi catatan sebelum memberikan diagnosis adalah memastikan bahwa gejala sudah dideteksi sebelum anak berusia 12 dan berlangsung lebih dari enam bulan.
Selain itu, gejala juga harus muncul dalam dua atau lebih situasi, misalnya saat anak di sekolah sekaligus di rumah. Gejala-gejala tersebut sebaiknya terbukti memengaruhi fungsi hidup sehari-hari pada anak.
Anggia menambahkan, anak ADHD juga bisa bersekolah di sekolah umum selama IQ-nya memadai.
“Anak dengan ADHD dapat bersekolah di sekolah umum selama IQ anak termasuk dalam kategori normal.”
“Jika IQ anak dengan ADHD di bawah rata-rata IQ normal, misalnya IQ borderline atau slow learner dan disertai dengan gangguan perkembangan lainnya seperti gangguan autistik, maka anak memerlukan pendampingan khusus berupa kelas inklusi atau sekolah untuk anak berkebutuhan khusus lainnya.”
Tipe ADHD dan Gejalanya
American Psychiatric Association menjelaskan, ADHD pada anak dibagi menjadi tiga tipe, yaitu tipe inatensi, tipe hiperaktif atau impulsif, dan tipe gabungan. Dibutuhkan penanganan medis yang berbeda-beda atas ketiga tipe ADHD tersebut.
Tipe Inatensi
Tipe inatensi ditandai dengan:
- Anak tidak memperhatikan detail-detail tertentu serta melakukan tindakan ceroboh saat menjalankan tugas dari sekolah atau pekerjaan dari orangtua.
- Anak kesulitan untuk fokus pada tugas atau kegiatannya.
- Anak tidak mendengar atau memperhatikan saat diajak bicara.
- Anak tidak menjalankan instruksi serta tidak menyelesaikan tugas sekolah.
- Anak kesulitan mengatur tugas dan pekerjaan.
- Anak menghindar dan cenderung tidak suka dengan tugas yang membutuhkan upaya mental berkelanjutan, seperti menyiapkan laporan dan mengisi formulir.
- Anak sering kehilangan barang.
- Anak tidak fokus dan perhatiannya mudah terganggu.
- Anak sering melupakan tugas sehari-hari.
Tipe Hiperaktif atau Impulsive
Anak dengan ADHD tipe ini bisa menunjukkan gejala sebagai berikut:
- Anak sering gelisah, gejalanya ditandai dengan sering mengetukkan tangan, mengetukkan kaki, atau menggeliat di kursi.
- Anak sering berlari atau memanjat.
- Anak tidak dapat bermain atau melakukan aktivitas dengan tenang.
- Anak terlalu banyak berbicara.
- Anak sering memotong pembicaraan orang lain atau tidak sabar untuk berbicara.
- Anak kesulitan menunggu gilirannya.
- Anak sering memotong aktivitas atau mengganggu orang lain.
- Anak lebih sering mengalami cedera atau kecelakaan.
Tipe Kombinasi
Anak yang mengidap ADHD tipe ini dapat mengalami gejala kombinasi antara tipe inatensi dan hiperaktif. Pada tipe ini, anak akan cenderung impulsif, hiperaktif, serta tidak memiliki fokus yang baik
ADHD pada anak dapat dideteksi sejak usia dini atau ketika beranjak ke usia lebih besar. Jika menyandang ADHD pada usia dini, anak akan menunjukkan tanda atau ciri-ciri berikut:
- Sensitif terhadap suara dan cahaya.
- Sering menangis.
- Suka menjerit.
- Kesulitan untuk tidur.
- Sulit mengonsumsi ASI.
- Tidak senang jika digendong.
Terkini Lainnya
4 Terapi untuk Anak ADHD
Dapat Belajar di Sekolah Umum
Tipe ADHD dan Gejalanya
ADHD
Attention Deficit Hyperactivity Disorder
terapi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Bisa Sembuh asal Deteksi Sedini Mungkin, Apa Dampak dari Penyakit Kusta?
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
7 Produk Impor Kena Tambahan Bea Masuk, Pengusaha Sebut Bukan Solusi Tepat
Cara Siapkan Anak Kembali ke Sekolah Usai Libur Panjang, Orangtua Bisa Terapkan Ini
3 Emiten Bakal Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 8 Juli 2024
Genshin Impact 4.8 Hadir! Debut Emilie Sang Pembuat Parfum dan Jelajahi Keajaiban Simulanka!
Insya Allah Maqbul, Amalkan Doa Pelunas Utang Ini di Bulan Muharram!
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
Main Air ke Rodjo Tater Tegal, Rekomendasi Tempat Wisata di Liburan Sekolah Anak
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
Ribuan Buruh Geruduk MK-Istana Negara Hari Ini 8 Juli 2024, Soroti PHK hingga Upah Murah
Tidak Tepat Waktu, Ini 3 Zodiak yang Paling Sering Datang Terlambat
Thiago Alcantara Putuskan Gantung Sepatu
Siap-Siap Harga Emas Melonjak Lagi Minggu Ini, Beli atau Tahan?
7 Potret Ryana Dea Mendadak Mudik ke Malang, Main ke Pantai dan Gunung Bareng Anak
Manchester United Dapat Angin Surga dari Buruan Utamanya di Musim Panas 2024
Ganjil Genap Jakarta Senin 8 Juli 2024: Pelat Ganjil Dilarang Melintasi 26 Jalan Ini