, Jakarta - Pendiri Advokasi Inklusi Disabilitas (AUDISI) Yustitia Arief percaya, penyandang disabilitas jika mendapat dukungan yang tepat dari lingkungannya akan mampu berkembang sesuai kapasitasnya masing-masing.
"Setiap anak disabilitas, apa pun disabilitasnya kalau dikembangkan sesuai kemampuannya itu bisa berkembang sesuai kapasitasnya," tutur Yustitia kala dihubungi .
Hal itu dirasakan betul oleh Yustitia. Dengan dukungan pola asuh yang tepat dari orangtua, Yustitia yang menyandang polio sejak kecil mampu mandiri hingga mencetak beragam prestasi. Wanita yang kini didapuk memperkuat tim staf khusus presiden bidang sosial ini berhasil menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah penghalang meraih impian dan bermanfaat bagi sesama.
Advertisement
Yustitia mengingatkan orangtua yang memiliki anak disabilitas agar tidak terjebak dalam stigma mengkasihani anak dan membiarkannya di rumah saja. Sebaliknya, orangtua harus menggali potensi sang anak agar mampu mandiri dan berdaya. "Karena apa? Karena kita enggak akan selamanya ada untuk mereka."
Proses menuju Indonesia inklusi menurut Yustitia telah tercermin dari kebijakan-kebijakan yang dibuat Pemerintah. Hanya saja beberapa kebijakan tersebut belum tersosialisasikan dengan baik ke pemerintah daerah maupun ke masyarakat.
Untuk mencapai kondisi inklusi, Yustitia berpendapat hal itu harus diupayakan oleh banyak pihak, termasuk penyandang disabilitas sendiri. Menurutnya, penyandang disabilitas pun perlu membangun konsep diri yang baik. Dengan demikian, lingkungan inklusi tersebut akan dengan sendirinya tercipta.
Simak Juga Video Berikut Ini
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ingin Mandiri
Kemandirian Yustitia tak lepas dari pola asuh suportif yang didapatnya. Orangtua Yustitia tak pernah memperlakukan putri sulung mereka berbeda dari keempat saudaranya yang non-disabilitas. Mereka juga tidak membatasi pergaulan Yustitia.
"Aku beruntung punya orangtua yang memiliki pendidikan yang baik, sehingga mereka tahu bagaimana memiliki pola asuh yang suportif."
Yustitia pun mendapat penanganan polio yang tepat dengan intervensi dini habilitasi dan rehabilitasi. Tak dimungkiri hal itu sangat membantunya menjadi mandiri. Namun, bahan bakar terbesar untuk meraih cita-cita adalah keinginan, semangat, dan tekad.
"Dari kecil, sebagai seorang penyandang disabilitas, aku punya mimpi aku harus berhasil, mandiri, tidak bergantung sama orang lain."
Impian mampu hidup mandiri dan sekolah tinggi diupayakan Yustitia sedari dini. Mulai dari membiasakan diri tidak dijemput sepulang sekolah hingga belajar menyetir mobil sendiri. "Aku bilang mau pulang bareng teman-teman. Belajar naik angkot, naik becak," kenangnya.
Dia sadar, untuk bisa meraih cita-cita lain, yang perlu diupayakan adalah membebaskan diri dari keterbatasan bergerak, membangun kapasitas diri.
"Aku membangun kapasitas diri itu ya dengan bergaul dengan teman-teman, punya impian sekolah yang tinggi sehingga aku juga bisa menyelesaikan kuliah," tuturnya.
"Pokoknya jalan hidup itu harus bekerja keras dan menyemangati diri, intinya."
Salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan hidupnya adalah ketika lulus Sarjana Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Pancasila Jakarta pada 1993. Senyum bangga yang terukir di wajah kedua orangtua saat dia diwisuda menjadi salah satu pemantik rasa percaya diri yang dimiliki hingga kini.
"Kalau kamu punya will, kamu pasti InsyaAllah bisa melakukannya. Bapak percaya dengan segala keterbatasan yang kamu punya, kamu pasti bisa," demikian pesan sang ayah yang selalu diingat.
Advertisement
Ingin Bermanfaat bagi Sesama
Yustitia pun menikmati semua proses yang disuguhkan hidup padanya. Perjalanan kariernya dimulai dengan melamar sebagai legal officer di sebuah stasiun teve swasta. Hanya saja, ketika itu posisi yang diincarnya belum lowong, sehingga dia ditempatkan di bagian penerjemah bahasa.
Beberapa tahun setelahnya, Yustitia masuk dalam bidang pemberitaan di stasiun teve yang sama. "Waktu itu aku pegang Info Mancanegara. Terus aku jadi penyiar. Aku jadi penyiar disabilitas pertama yang ada di Indonesia mungkin ya," kenang Yustitia.
Yustitia aktif mengaktualisasikan diri. Kini dia dipercaya memperkuat tim staf khusus presiden bidang sosial. Keterlibatannya dalam advokasi disabilitas diakuinya tak direncanakan, melainkan mengalir dengan sendirinya sejak 2011. Yustitia melihat, masih banyak penyandang disabilitas yang belum seberuntung dirinya dalam mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, hingga pola asuh yang inklusi. Hal itulah yang mendorongnya terus berjuang mengupayakan kesetaraan bagi mereka.
Upaya itu diwujudkannya dengan mendirikan AUDISI pada 2017, sebuah yayasan disabilitas di Tangerang, Banten yang bergerak dalam bidang pemberdayaan dan advokasi kebijakan. Hingga kini, AUDISI telah berhasil mengawal lahirnya peraturan daerah (Perda) disabilitas nomor 14 tahun 2019 untuk penyandang disabilitas Provinsi Banten dan perda disabilitas Tangerang Selatan, Audisi juga telah menyatukan berbagai organisasi disabilitas di wilayah Banten.
"Jika ditanya alasan saya mendirikan AUDISI dan berjuang untuk kesetaraan teman-teman disabilitas, saya tidak punya jawaban, karena semua mengalir dari hati," tuturnya.
Advokasi mengenai disabilitas menurutnya bisa dilakukan dalam keseharian, dengan sikap yang santun dan bersahabat. Menurutnya, hal itu akan lebih mudah diterima oleh lingkungan yang belum memiliki akses yang baik bagi penyandang disabilitas. Hal itu pula yang diterapkannya dalam interaksi dengan teman-teman.
Pribadinya yang hangat dan terbuka kerap kali membuat orang-orang di sekelilingnya lupa bahwa dia adalah penyandang disabilitas. "Kuncinya di kita sendiri. Kalau kita memposisikan diri berbeda, mereka akan memperlakukan kita secara berbeda," ucapnya.
Infografis
Terkini Lainnya
Simak Juga Video Berikut Ini
Ingin Mandiri
Ingin Bermanfaat bagi Sesama
Infografis
Yustitia Arief
Disabilitas
Audisi
Penyandang Disabilitas
Anugerah Perempuan Hebat Indonesia
Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2021
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Bisa Sembuh asal Deteksi Sedini Mungkin, Apa Dampak dari Penyakit Kusta?
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
7 Produk Impor Kena Tambahan Bea Masuk, Pengusaha Sebut Bukan Solusi Tepat
Cara Siapkan Anak Kembali ke Sekolah Usai Libur Panjang, Orangtua Bisa Terapkan Ini
3 Emiten Bakal Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 8 Juli 2024
Chand Kelvin Resmi Nikahi Dea Sahirah di Tanggal Cantik, Beri Mahar Logam Mulia dan Uang Tunai
Genshin Impact 4.8 Hadir! Debut Emilie Sang Pembuat Parfum dan Jelajahi Keajaiban Simulanka!
Insya Allah Maqbul, Amalkan Doa Pelunas Utang Ini di Bulan Muharram!
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
Main Air ke Rodjo Tater Tegal, Rekomendasi Tempat Wisata di Liburan Sekolah Anak
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
Ribuan Buruh Geruduk MK-Istana Negara Hari Ini 8 Juli 2024, Soroti PHK hingga Upah Murah
Tidak Tepat Waktu, Ini 3 Zodiak yang Paling Sering Datang Terlambat
Thiago Alcantara Putuskan Gantung Sepatu
Siap-Siap Harga Emas Melonjak Lagi Minggu Ini, Beli atau Tahan?
7 Potret Ryana Dea Mendadak Mudik ke Malang, Main ke Pantai dan Gunung Bareng Anak
Manchester United Dapat Angin Surga dari Buruan Utamanya di Musim Panas 2024