uefau17.com

Alasan Ilmiah Mengapa Orang Mudah Marah Saat Lapar - Citizen6

, Jakarta Apakah Anda merasa mudah marah ketika lapar? Ya, mungkin tak sedikit orang yang mengalami hal tersebut. Rupanya hal ini benar adanya. Bahkan studi ilmiah pun bisa menjelaskan mengapa orang kerap mudah marah ketika mereka sedang lapar.

Dilansir dari Yourtango, dalam sebuah artikel untuk IFL Science, Amanda Salis menjelaskan alasan tersebut. Menurut Salis, ada hubungannya dengan apa yang terjadi di dalam tubuh Anda. 

Ada beberapa alasan mengapa seseorang bereaksi dengan amarah setelah tidak makan selama beberapa jam dan jawaban fisiologisnya adalah kekurangan glukosa.

Karbohidrat, protein, dan lemak dalam makanan dicerna menjadi glukosa, asam amino, dan asam lemak bebas, yang kemudian melewati aliran darah dan didistribusikan di antara organ dan jaringan Anda.

Ini juga bagaimana tubuh kita mendapatkan energinya. Tapi, seperti apapun, nutrisi ini habis. Menurut Salis, otak merupakan organ yang paling bergantung pada glukosa.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tubuh merasa sulit untuk berkonsentrasi sehingga menimbulkan kemarahan

Jadi, jika kadar glukosa darah Anda turun terlalu rendah, otak menganggap situasinya mengancam jiwa. Tubuh merasa sulit untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas sederhana atau berinteraksi dengan perilaku yang dapat diterima secara sosial, sehingga menimbulkan kemarahan.

Ada juga alasan tubuh yang disebut "respons kontra-regulasi glukosa", yang juga berkaitan dengan kadar glukosa yang rendah. Empat hormon, hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis otak, glukagon di pankreas, adrenalin, dan kortisol, dilepaskan ke dalam tubuh setelah otak mengirimkan permintaan bantuan ke seluruh organ di tubuh Anda.

Apa yang dilakukan hormon-hormon ini? Mereka meningkatkan glukosa. Selain itu, karena adrenalin dan kortisol adalah hormon stres, tubuh Anda bereaksi dengan respons "lawan atau lari" yang sama ketika ada sesuatu yang mengancam Anda.

3 dari 4 halaman

Marah saat lapar juga bisa bersifat genetik

Marah saat lapar juga bisa bersifat genetik. Neuropeptida Y, kata Salis, adalah zat kimia otak alami yang dilepaskan saat lapar dan marah. Orang dengan tingkat kimia otak yang tinggi ini cenderung "menunjukkan tingkat agresi impuls yang tinggi".

Jadi, ini semua menunjukkan bahwa rasa lapar adalah reaksi alami, naluri bertahan hidup, terhadap kekurangan makanan dalam tubuh. Namun, Salis merekomendasikan untuk menghindari makanan cepat saji seperti keripik dan cokelat, karena ini mendorong peningkatan besar kadar glukosa darah yang turun dengan cepat.

Mereka juga akan membuat Anda lebih lapar. Sebaliknya, pilihlah makanan yang bernutrisi tinggi. Salis juga merekomendasikan untuk meninggalkan diskusi tentang situasi sulit sampai setelah makan.

4 dari 4 halaman

Studi: Orang yang Memiliki Masa Kecil Traumatis Tumbuh Jadi Pemarah Saat Dewasa

Penelitian menemukan bahwa orang dengan depresi dan kecemasan yang memiliki masa kanak-kanak yang traumatis sering kali tumbuh menjadi orang dewasa yang pemarah, dan semakin parah traumanya, semakin pemarah orang dewasa tersebut. 

Ini memperumit pengobatan depresi dan kecemasan, selain berdampak pada interaksi sosial dan kesehatan mental. Dilansir dari Hindustan Times, studi ini dipresentasikan pada Kongres Psikiatri Eropa di Paris.

Lebih dari 40% pasien dengan kecemasan dan depresi terbukti rentan terhadap kemarahan, menurut penelitian sebelumnya. Netherlands Study of Depression and Anxiety yang sedang berlangsung, yang dibuat untuk melihat perkembangan depresi dan gangguan kecemasan selama beberapa tahun, menyediakan data untuk penelitian saat ini.

Dimulai pada tahun 2004, penelitian tersebut melibatkan peserta berusia antara 18 dan 65 tahun dan mulai menanyai mereka tentang masa kecil mereka pada akhir studi, 2276 orang telah mengambil bagian. 

Selengkapnya...

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat