, Jakarta - Beredar di media sosial postingan terkait uji klinis vaksin covid-19 yang tidak dilakukan karena menyebabkan hewan mati. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama AJ Allen. Dia mengunggahnya di Facebook pada 19 Mei 2021.
Dalam postingannya terdapat narasi:
Advertisement
"This is the Texas Senate Committee meeting about the jab. The whole thing is worth watching but if your short on time, go to minute 16 and listen to that dr about the vaccines and the many adverse reactions and statistics.
Watch from 43:20 onwards, they were doing animal trials but the animals kept dying so they skipped them and went straight to humans"
atau dalam Bahasa Indonesia:
"Ini adalah pertemuan Komite Senat Texas tentang jab. Semuanya patut diperhatikan tetapi jika Anda kekurangan waktu, lanjutkan ke menit 16 dan dengarkan dokter itu tentang vaksin dan banyak reaksi dan statistik yang merugikan. Saksikan dari 43:20 dan seterusnya, mereka melakukan uji coba pada hewan tetapi hewan terus mati sehingga mereka melewatkannya dan langsung ke manusia"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim uji klinis vaksin covid-19 tidak dilakukan karena banyak hewan yang mati?
#IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Covid-19 vaccines were subject to animal trials" yang tayang di AFP Fact Check pada 25 Mei 2021. Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan bahwa postingan yang tersebar di Facebook tidak benar.
Di Amerika Serikat dan seluruh dunia pembuatan vaksin harus melewati fase uji klinis. Salah satu tahapan uji klinis tersebut adalah menggunakan hewan.
Hewan biasanya digunakan pada dua tahap terpisah dalam pembuatan semua vaksin termasuk Covid-19, kata Kirk Leech, Direktur Eksekutif Asosiasi Penelitian Hewan Eropa.
"Studi yang menggunakan tikus, musang, dan monyet pada awalnya mengidentifikasi vaksin apa yang mungkin efektif dan kemudian setelah vaksin dikembangkan, hewan, biasanya monyet, digunakan untuk menguji apakah produk jadi aman untuk uji coba pada manusia," katanya.
"Jika keamanan dan kemanjuran tidak dijamin dalam uji praklinis, penelitian tidak akan dilanjutkan," kata Leech menambahkan.
Selain itu terdapat juga penjelasan dari Akiko Iwasaki, imunologis dari Yale University. Dia menyebut uji klinis pada hewan tetap dilakukan dalam pembuatan vaksin covid-19.
"Tidak ada data yang menunjukkan bahwa hewan yang divaksinasi mati akibat vaksinasi," ujarnya.
Selain itu ada juga artikel berjudul "Fact check: COVID-19 vaccine makers did not halt animal tests, and there were no widespread animal deaths" yang tayang di USAToday pada 20 Mei 2021.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari 3 produsen vaksin covid-19 yakni Pfizer, Moderna, dan Johnson&Johnson bahwa uji klinis pada hewan tetap dilakukan. Dalam uji klinis ketiganya juga menyebut vaksin efektif membatasi infeksi virus.
Studi ketiganya bisa dilihat di link ini, ini, dan ini...
Sumber:
https://factcheck.afp.com/covid-19-vaccines-were-subject-animal-trials
https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2021/05/20/fact-check-pfizer-moderna-j-j-tested-covid-19-vaccines-animals/5162426001/
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim uji klinis vaksin covid-19 tidak dilakukan karena banyak hewan yang mati adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta
merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Terkini Lainnya
Saksikan video pilihan berikut ini
Penelusuran Fakta
Kesimpulan
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
COVID-19
Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com
Hoaks
Hoax
cek fakta vaksin
Vaksin Covid-19
Satgas Covid-19
Ingat Pesan Ibu
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Pakar Keamanan Siber Beberkan Tips Antisipasi Serangan Ransomware
Cek Fakta: Tidak Benar KM Lestari Maju Tenggelam di Selayar 3 Juli 2024
Tips Menghindari Hoaks di WhatsApp, Simak Biar Tetap Aman di Era Digital
Kumpulan Hoaks Terkait Kim Jong Un, Simak Faktanya
Hoaks Pembagian Uang Mencatut Tokoh Terkenal, Berikut Daftarnya
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
BNI Incar Pertumbuhan DPK 10% di 2024, Ini Caranya
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
4 Cara Download Video CapCut No Watermark dengan Mudah, Begini Tahapannya
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
INSW Jadi Transformasi Digital Layanan Ekspor-Impor dan Logistik
Jangan Lakukan 4 Kemaksiatan Ini, Azab Kubur Menanti Anda!
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Lirik Lagu Hot Mess dari Aespa dan Terjemahannya, Debut Jepang Karina dkk yang Kawaii
Megawati Sebut Politik saat Ini Sangat Pragmatis, Lupakan Suara Hati demi Ambisi Kekuasaan
10 Aplikasi Jogging Populer, Cocok untuk Pelari Pemula Maupun Profesional
Harga Bitcoin Turun Terus Usai Debat Trump dan Biden
Hebat, Infrastruktur Mutu Indonesia Terbaik di ASEAN
Parlemen Eropa Dorong Bahan Bakar Alternatif untuk Selamatkan Mobil ICE