, Jakarta - Pengguna Facebook atas nama Bii mengklaim kalau tes Polymerase Chain Reaction ( PCR ), rapid, hingga swab menjadi penyebab banyaknya kasus virus covid-19 di Indonesia.
Bii mengunggah klaim tes PCR menjadi penyebab utama banyaknya angka positif covid-19 pada 23 Januari 2021. Begini narasi yang dia buat:
Baca Juga
"Yang bikin banyak positif bukan acara pernikahannya, tapi testnya.
Advertisement
Coba seandainya kagak usah test2an, rapid, swab, dll.
Mereka akan hidup damai sentosa tanpa ada apa-apa. 😁"
Dia juga mengunggah sebuah tangkapan layar berupa artikel dengan judul: "Duh, Usai Gelar Acara Pernikahan, 21 Warga Klungkung Positif Covid-19".
Lalu, benarkah klaim tes PCR, swab, dan rapid menjadi penyebab utama banyaknya kasus positif covid-19 di Indonesia? Simak penelusurannya di halaman berikut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Berbagai macam hoaks seputar vaksin covid-19 terus bermunculan. Awas, jangan sampai kamu kena suntik hoaksnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta
![CEK FAKTA Liputan6](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fhW3P0vXxGoVreLkhgmWI4m8x44=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3183855/original/046600000_1595123986-CEK_FAKTA1_300x-100.jpg)
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta menghubungi dr. Muhamad Fajri Adda'i, yang merupakan dokter relawan covid-19 dan edukator kesehatan.
"Kalau menurut saya, ini kesalahan mindset. Alat tes itu kemampuannya untuk mendeteksi, bukan sebaliknya karena dia dikasih virus sama alat tersebut. Ya tidak begitu," katanya melalui WhatsApp, Rabu (10/2/2021).
"Misalnya gini, seseorang mempunyai penyakit, ya dicek pakai alat supaya tidak menularkan. Ini pemikiran golongan tertentu yang tidak percaya virus covid-19 nyata dan ujungnya termakan hoaks," ucap dr Fajri menambahkan.
Lebih lanjut, dr Fajri menambahkan, tes PCR, rapid, dan swab ini menghidupkan ekonomi masyarakat. Dia berharap, masyarakat tidak termakan isu itu.
"Sekarang mikirnya begini, kalau tidak dites, terus angkanya (kasus positif covid-19) semakin meningkat, berarti tidak ada acara dan ekonomi tutup. Nanti malah banyak pengangguran."
"Ini ada kesalahpahaman. Dites itu untuk containment (membendung), minimal karantina 14 hari supaya tidak menyebar. Ini kesalahpahaman yang sangat mendasar," ucapnya menegaskan.
Cek Fakta juga mendapatkan penjelasan dari Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D., Apt tentang rapid test. Begini penjelasannya:
"Rapid Test hanya mengidentifikasi dari keberadaan antibodi, di mana jika terjadi peningkatan antibodi, maka hasil test bisa reaktif. Antibodi sendiri adalah senyawa protein yang dihasilkan oleh sistem imun secara spesifik terhadap antigen tertentu. Misalnya, terjadi infeksi virus SARSCoV-2, maka akan terbentuk antibodi terhadap virus SARS-CoV2 atau corona. Masalahnya, alat tersebut apakah cukup spesifik dalam mendeteksi antibodi terhadap virus SARS-CoV2.
Jika tidak cukup spesifik, maka jika ada antibodi terhadap virus yang lain seperti flu. Bisa jadi Rapid test itu menunjukkan hasil reaktif juga, yang berarti false positif, atau positif yang palsu thd virus corona. Sementara kita tahu bahwa alat Rapid test itu banyak ragamnya dan kualitasnya.
Sebaliknya, bisa terjadi negatif palsu jika test dilakukan pada saat antibodi belum terbentuk, sementara sebetulnya orang itu terinfeksi virus corona. Hal ini terjadi karena untuk membentuk antibodi dibutuhkan waktu, bisa sekitar 7 hari untuk mencapai jumlah yang bisa terdeteksi. Kalau seperti ini bisa terlihat hasil non-reaktif, makanya biasanya harus diulang lagi utk memastikan. Namun, yang paling akurat memang langsung dilakukan swab test."
Advertisement
Kesimpulan
![banner Hoax](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/G-GzY0L29YAKVl-HWE23RPk8P9s=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2199763/original/055327500_1525841213-hoax.jpg)
Klaim tes PCR, swab, dan rapid menjadi penyebab utama banyaknya kasus positif covid-19 di Indonesia merupakan informasi hoaks.
Faktanya, tes PCR, swab dan rapid digunakan untuk mendeteksi seseorang terjangkit covid-19 atau tidak. Alat itu juga tidak diisi oleh virus covid-19.
Tentang Cek Fakta
merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Terkini Lainnya
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
6 Hoaks yang Beredar Sepekan, Kenali Biar Tak Terkecoh
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Kesimpulan
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
PCR
COVID-19
Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com
Hoaks
Rekomendasi
6 Hoaks yang Beredar Sepekan, Kenali Biar Tak Terkecoh
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Deretan Hoaks Pemberian Bantuan Catut Nama Tokoh Terkenal, dari Pejabat hingga Selebriti
Pemuka Agama Jadi Sasaran, Simak Hoaks yang Terkait dengan Biksu
Tatkala Aisyah Istri Nabi jadi Korban Hoaks, Dituduh Selingkuh dengan Sahabat Terpercaya
Cek Fakta: Hoaks Bantuan Uang Membangun Rumah dari Ashanty dengan Cara Kirim Nomor Rekening di Facebook
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah dari Bank, Simak Daftarnya Biar Tak Jadi Korban Kejahatan Siber
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Deretan Hoaks Pemberian Bantuan Catut Nama Tokoh Terkenal, dari Pejabat hingga Selebriti
Cek Fakta: Hoaks Bantuan Uang Membangun Rumah dari Ashanty dengan Cara Kirim Nomor Rekening di Facebook
6 Hoaks yang Beredar Sepekan, Kenali Biar Tak Terkecoh
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah dari Bank, Simak Daftarnya Biar Tak Jadi Korban Kejahatan Siber
Cek Fakta: Tidak Benar Video Garam Beryodium Mengandung Serbuk Kaca
Pemuka Agama Jadi Sasaran, Simak Hoaks yang Terkait dengan Biksu
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Polisi Usut Keterlibatan Pelaku Lain di Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Sumut
Silaturahmi Politik Ketum PSI Kaesang Pangarep ke Markas PKS
Tips agar Rezeki Lancar dan Terhindar dari Jerat Utang dari Gus Mus
8 Pengelola Website Judi Online - Streaming Pornografi Jaringan Taiwan Dibekuk Polisi
Surati Rektor, Budi Santoso Pertanyakan Prosedur Pencopotan Dirinya Sebagai Dekan FK Unair
Singapura Izinkan 16 Jenis Serangga untuk Dikonsumsi, Ada Cacing sampai Belatung Kumbang
Serba-serbi Wayang Kulit, Dibuat dari Kulit Kerbau yang Dilukis
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY