, Jakarta - Klaim yang menyebut tidak ada klaster di unjuk rasa dan menyebut virus corona covid-19 cuma teori konspirasi beredar di media sosial, Facebook.
Akun Facebook yang membagikan klaim ini adalah Idhaar. Dia mengunggah tangkapan layar dari akun Twitter @OposisiCerdas, yang mengkalim covid-19 tidak ada di klaster unjuk rasa.
Baca Juga
Begini narasi yang ada di Facebook Idhaar:
Advertisement
"Semakin Nyata.. CORONA Cuma Konspirasi ..Dan Hanya Alasan Untuk Bancakan Duit Rakyat.. Apa Kabar 900 Triliun Dana Corona..? Bahkan BPK Pun Tak Boleh Audit.."
Kemudian, ini adalah narasi yang ada di foto berupa tangkapan layar dari akun Twitter @OposisiCerdas:
"Patahkan Kecemasan Klaster Baru, Covid-19 Jakarta Justru Menurun Pasca Unjuk Rasa."
Unggahan di Facebook Idhaar ini berada di media sosial sejak 25 Oktober lalu. Sejak saat itu, unggahan ini sudah mendapat 44 like.
Lalu, benarkah klaim yang menyebut tidak ada klaster di unjuk rasa membuktikan virus corona covid-19 cuma teori konspirasi?
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta menelusuri kebenaran informasi tersebut menggunakan mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs satgas covid-19 dengan judul berita: "[SALAH] “TERNYATA SUDAH 10 hari PENDEMO tidak ada yang kena COVID 19”". Artikel itu dipublikasikan pada 18 Oktober 2020.
Artikel tersebut mengambil penjelasan dari Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. Dia mengatakan, ada 21 dari 253 demonstran yang telah diamankan kepolisian berstatus reaktif di Sumatra Utara. Kemudian ada 34 dari 1.192 demonstran reaktif di DKI Jakarta.
Aksi demo buruh tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Semarang jadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebanyak 11 buruh terkonfirmasi positif setelah merujuk hasil swab PCR.
"Total 11 demonstran yang positif Covid-19. Sebanyak 10 buruh positif corona ini yang menularkan ke satu orang yang diketahui kontak erat langsung. Mereka semua sudah berada di rumah dinas Wali Kota Semarang untuk karantina mandiri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam dalam keterangannya, Jumat (16/10/2020).
Tidak hanya demonstran, sejumlah aparat kepolisian yang ikut dalam pengamanan unjuk rasa, juga terkonfirmasi positif covd-19. Dalam laporan yang diungkap Kapolres Metro Bekasi, Jawa Barat, Kombes Hendra Gunawan, terdapat 8 personel.
Selain itu, pasca unjuk rasa tolak undang-undang cipta kerja, sedikitnya 8 polisi di wilayah hukum Polres Metro Bekasi dinyatakan positif covid-19.
Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke kantor berita Antara dengan judul artikel: "Dua pendemo di Pontianak positif COVID-19". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 10 Oktober 2020.
Artikel tersebut memaparkan pernyataan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji yang mengumumkan ada lima orang pengunjuk rasa yang diamankan polisi karena bertindak anarkis hasil tes cepatnya reaktif, bahkan dua diantaranya positif covid-19.
"Hari ini (Sabtu, 10/10/2020) ada tambahan 80 kasus covid-19 di provinsi ini, termasuk dua orang pelaku unjuk rasa. Jadi, sekarang pasien yang dirawat ada 122 orang, yang terbanyak dirawat di RSUD dr Soedarso Pontianak," ujar Sutarmidji.
Sementara itu, dikutip dari Misinformation Review dalam artikel berjudul: "Why do people believe COVID-19 conspiracy theories?", Seorang profesor ilmu politik di Universitas Miami, Dr. Joseph Uscinshki, Ph.D membeberkan alasan kepercayaan orang yang menganggap virus corona covid-19 cuma hoaks atau teori konspirasi.
"Pada titik tertentu, semua orang di dalam dirinya, cenderung melihat sebuah peristiwa dan keadaan sebagai produk konspirasi. Jika kita memiliki watak seperti ini, maka kita sangat percaya dengan adanya teori konspirasi. Umumnya, penjelasan itu bakal menuduh orang yang sudah tidak kita sukai."
Lebih lanjut, Joseph Uscinshki menyebut teori konspirasi sudah ada sejak zaman kuno. Dia menyebut orang-orang percaya teori konspirasi sejak zaman Romawi Kuno.
"Anda bisa menemukan bukti ini di zaman kuno, seperi Kaisar Nero yang mengatakan telah bersekongkol untuk membakar Roma pada 65 masehi. Namun, tidak ada bukti yang meyakinkan kalau Kaisar Nero sudah melakukan itu," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Sally Hull, seorang GP akademik dari Queen Mary, Universitas London, mengatakan, orang yang percaya virus corona cuma hoaks baru peduli dengan keadaan sekitar bila keluarganya sudah terjangkit covid-19.
"Genom lengkap covid-19 sudah dipublikasikan. Saya sudah menemukan beberapa orang yang tidak percaya karena mereka belum melihatnya sendiri."
"Jika orang terdekat mereka sudah positif (covid-19), mereka baru menanggapi wabah ini secara serius. Selanjutnya, mereka merasa tidak mudah menerima kenyataan ini setelah melihat kerabat mereka sekarat atau di rawat di rumah sakit," ujar Dr. Sally.
Sementara itu, laporan John Hopkins University menyebut jumlah kematian akibat covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 1.118.635 kematian. Angka ini lebih tinggi dibandingkan jumlah kematian karena flu di seluruh dunia, yang menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia, diperkirakan sekitar 290 ribu-650 ribu orang setiap tahun.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut tidak ada klaster di unjuk rasa membuktikan virus corona covid-19 cuma teori konspirasi adalah hoaks. Faktanya, Ada 34 dari 1.192 demonstran reaktif covid-19 di DKI Jakarta saat demo Undang-Undang Cipta Kerja.
Sementara jumlah kematian akibat covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 1.118.635 kematian. Angka ini lebih tinggi dibandingkan jumlah kematian karena flu di seluruh dunia, yang menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia, diperkirakan sekitar 290 ribu-650 ribu orang setiap tahun.
Tentang Cek Fakta
merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Terkini Lainnya
Pemuka Agama Jadi Sasaran, Simak Hoaks yang Terkait dengan Biksu
Cek Fakta: Hoaks Bantuan Uang Membangun Rumah dari Ashanty dengan Cara Kirim Nomor Rekening di Facebook
Kumpulan Hoaks Seputar Peristiwa di Malang, Simak Faktanya
Penelusuran Fakta
Kesimpulan
Tentang Cek Fakta
COVID-19
Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com
virus corona
Ingat Pesan Ibu
Satgas Covid-19
Hoaks
Hoax
Rekomendasi
Cek Fakta: Hoaks Bantuan Uang Membangun Rumah dari Ashanty dengan Cara Kirim Nomor Rekening di Facebook
Kumpulan Hoaks Seputar Peristiwa di Malang, Simak Faktanya
Deretan Konten Satir yang Sempat Viral di Masyarakat, Simak Daftarnya
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Cek Fakta: Satir Biksu Berusia 300 Tahun Ditemukan di Malang
Kumpulan Hoaks Seputar Kecelakaan Kapal, Simak Faktanya
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Tips Menghindari Hoaks di WhatsApp, Simak Biar Tetap Aman di Era Digital
Cek Fakta: Tidak Benar KM Lestari Maju Tenggelam di Selayar 3 Juli 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Pembagian Hadiah dari BSI
Pemuka Agama Jadi Sasaran, Simak Hoaks yang Terkait dengan Biksu
Cek Fakta: Hoaks Bantuan Uang Membangun Rumah dari Ashanty dengan Cara Kirim Nomor Rekening di Facebook
Daftar Hoaks Seputar Kecelakaan Transportasi Umum, dari Kapal Laut sampai Kereta Cepat
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah dari Bank, Simak Daftarnya Biar Tak Jadi Korban Kejahatan Siber
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Top 3: Apa Itu Parental Loneliness, Kesepian yang Dialami Orang Tua
Bocah di Tangsel Diduga Jadi Korban Pelecehan Teman Sepermainan
Patuhi Putusan Praperadilan, Polda Jabar Segera Bebaskan Pegi Setiawan
Petugas Bandara Kualanamu Gagalkan Penyelundupan 1 Kg Sabu Disembunyikan di Sepatu
Top 3 Berita Bola: Manchester United Bidik Pemain di Euro 2024, Calon Pengganti Marcus Rashford
Penggeledahan Rumah Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tak Sengaja Tembak Warga, Polisi Sita 4 Senpi Ilegal
Kontribusi Nutrisi dalam Mencegah Rambut Rontok Punya Peran Penting, Ini Alasannya
Pemuka Agama Jadi Sasaran, Simak Hoaks yang Terkait dengan Biksu
Ayu Ting Ting Batal Nikah, Wedding Organizer Berikan Klarifikasi Soal Uang Muka Lamaran dan Pernikahan
Polisi Diminta Segera Tahan Firli Bahuri Usai Videonya Bermain Bulutangkis dengan The Minions Viral
Cek Rekomendasi Trading Saham BBNI, BRIS hingga TLKM Hari Ini 8 Juli 2024
8 Potret Tedak Siten Azura Anak Atta dan Aurel Hermansyah, Dihadiri Keluarga Besar
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
Jokowi Yakin Prabowo Ikuti Rekomendasi BPK: Agar Uang Rakyat Dikelola dengan Transparan