Jakarta Menjalani karier sebagai pelatih kerap dipilih seorang pesepakbola selepas gantung sepatu. Beberapa di antaranya menorehkan kesuksesan, namun tak sedikit juga yang gagal menjadi pelatih hebat.
Pep Guardiola merupakan contoh sukses pesepakbola baik sebagai pemain sekaligus berhasil mengukir tinta emas sebagai pelatih. Ketika masih aktif bermain, Guardiola merupakan gelandang bertahan yang mumpuni.
Dia mampu menjadi penyeimbang di lini tengah tim yang dibelanya. Selama 21 kariernya sebagai pemain, Pep Guardiola berhasil merengkuh 16 gelar juara bersama Barcelona dan membawa Timnas Spanyol U-23 meraih medali emas Olimpiade 1992.
Advertisement
Setelah memutuskan pensiun pada 2006, Guardiola menjajal karier sebagai pelatih pada Juni 2007. Tim pertama yang ditanganinya adalah Barcelona B.
Berhasil membawa Barcelona B menembus playoff Segunda Division B 2008 dan meraih tiket promosi, Pep Guardiola dipercaya menangani El Barca pada awal musim 2008-2009. Selepas itu, kariernya di dunia kepelatihan melesat bak roket.
Selama empat musim menangani Los Cules, eks gelandang Timnas Spanyol itu berhasil mempersembahkan 14 titel juara. Bukan hanya itu, Guardiola juga mempopulerkan gaya bermain Tiki-Taka.
Hengkang dari Barca, Pep Guardiola duduk di kursi pelatih Bayern Munchen pada Juni 2013. Tiga musim mengasuh Die Bayern, Guardiola sukses merengkuh tujuh gelar juara.
Kini, dia dipercaya melatih Manchester City sejak 1 Juli 2016. Selama hampir empat musim melatih The Citizens, Guardiola berhasil mempersembahkan delapan trofi, termasuk dua gelar Premier League secara beruntun.
Namun, tidak semua pesepakbola hebat berhasil mengukir prestasi ketika menjalani karier sebagai pelatih. Berikut ini adalah 10 legenda sepak bola yang gagal sebagai pelatih.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Alan Shearer
![img_shearer-7.jpg](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/T7QSo6VF75lUHK4AVLUqW9KF9eo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/162050/original/img_shearer-7.jpg)
Pria yang kini berusia 49 tahun tersebut merupakan satu di antara striker haus gol yang pernah dimiliki Inggris. Sepanjang kariernya, dia berhasil mendulang 409 gol, dengan perincian 379 gol bersama klub dan 30 gol ketika membela Timnas Inggris.
Alan Shearer juga berperan besar membantu Blackburn Rovers menjuarai Premier League 1994-1995. Padahal, saat itu Blackburn bukan tim yang diunggulkan untuk keluar sebagai juara.
Setelah pensiun pada akhir musim 2005-2006, Shearer mencoba peruntungannya sebagai manajer. Alan Shearer ditunjuk sebagai manajer Newcastle United pada 1 April 2009.
Berstatus caretaker, dia menggantikan peran manajer Newcastle saat itu, Joe Kinnear, yang sedang mengalami masalah kesehatan. Akan tetapi, karier Shearer sebagai manajer tak secemerlang ketika menjadi pesepak bola.
Dari delapan laga bertugas sebagai manajer Newcastle United, dia hanya mampu membawa timnya meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan menelan lima kekalahan. Alhasil, Alan Shearer tak mendapatkan kontrak permanen dari Newcastle pada akhir musim 2008-2009.
Advertisement
Tony Adams
![Tony Adams](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Adams masih tetap menjadi sosok yang populer di kalangan penggemar Arsenal. Namun, dia lebih sukses sebagai pemain ketimbang pelatih dan selera berpakaiannya pernah menjadi bahan olokan Isco saat Granada bertemu Real Madrid.
Adams pernah menangani empat tim - Wycombe Wanderers, Portsmouth, Gabala, dan Granada - tetapi tidak pernah berhasil memenangkan trofi. Rekor kemenangan terbaiknya adalah dengan Wanderers, di mana dia memiliki persentase kemenangan 22,6 persen.
Clarence Seedorf
![Clarence Seedorf](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UskBxA694Dqj6rdpww4wHx_zKts=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/646509/original/000_Par7802462.jpg)
AC Milan berharap bisa bangkit ketika mereka menunjuk Clarence Seedorf yang legendaris sebagai pelatih di San Siro. Seedorf adalah pemain hebat pada masanya dan mereka berharap akan menjadi Zinedine Zidane-nya Milan.
Meski memiliki rasio kemenangan 50 persen dengan I Rossoneri, dia dipecat setelah empat bulan. Setelah itu, dia pergi ke China dan menangani Shenzen selama 14 pertandingan sebelum digantikan oleh Sven-Goran Eriksson.
Seedorf kemudian ditunjuk menjadi pelatih Deportivo La Coruna dan hanya memenangkan dua pertandingan dalam 16 pertandingan. Teranyar, Seedorf melatih Kamerun dan persentase kemenangannya hanya 30,77 persen dari 13 laga.
Advertisement
Gary Neville
![Gary Neville](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/9BOafoEL9PLlcDavRPWQzw0hDNw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1131804/original/016283100_1454572612-neville.jpg)
Gary Neville memulai karier setelah pensiun dari lapangan hijau dengan menjadi pandit. Dalam semua analisisnya, dia selalu brilian secara taktis dan menjelaskan kepada para penonton tentang bagaimana kedua tim bermain dengan sangat mendalam.
Akibatnya, banyak yang berpikir bahwa Neville bisa menjadi manajer yang hebat. Namun, pria asal Inggris itu hanya bertahan dengan Valencia selama 28 pertandingan dan cuma memenangkan 10 laga.
Pada akhir masa jabatannya, para penggemar meneriakinya untuk pergi. Bahkan ada juga cerita bahwa para pemain Los Che berpesta setelah mantan pemain Manchester United itu dipecat.
Gianfranco Zola
![Gianfranco Zola](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mcyXtbc04u42uehWxv4PXFtd720=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1042772/original/073184700_1446574483-zola.jpg)
Zola merupakan satu di antara playmaker terbaik pada era 90an. Kariernya semakin bersinar ketika membela Parma dan Chelsea.
Bersama Parma, dia berhasil meraih dua gelar juara, termasuk titel Piala UEFA 1994-1995. Sementara itu ketika berseragam The Blues, Gianfranco Zola mampu merasakan enam trofi juara.
Pasca-pensiun pada Juni 2005, dia menangani Timnas Italia U-21. Kemudian Zola dipercaya mengasuh West Ham United, Watford, Cagliari, Al-Arabi, dan Birmingham City.
Dari klub-klub yang diasuhnya, persentase kemenangan yang didapat tak mencapai 50 persen. Ketika menjabat sebagai manajer West Ham persentase kemenangan hanya pada angka 28,75 persen, bersama Watford menorehkan 44 persen, Cagliari mendapat 20 persen, Al-Arabi mengukir 38,46 persen, dan Birmingham hanya menang 8,33 persen.
Advertisement
Paul Gascoigne
![Paul Gascoigne](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/RhgxhOdZkrcCrPpAea-XmVteMcY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1285890/original/cf4749b9d6b9f7b160b00eb66f483fd701.jpg)
Gascoigne merupakan satu di antara pesepak bola sarat kontroversi ketika masih aktif bermain. Dia memiliki kecanduan alkohol, diangkut polisi ke panti rehabilitasi, hingga terlibat keributan di bar.
Meski memiliki prilaku buruk di luar lapangan, Paul Gascoigne merupakan satu di antara gelandang berkualitas. Dia sukses merengkuh enam trofi juara selama 21 tahun aktif sebagai pemain.
Setelah pensiun pada akhir musim 2004-2005, Gascoigne coba menjajal karier sebagai pelatih. Dia sempat melatih di China, lalu klub-klub gurem seperti Boston United, Greenock Morton, Conference North, dan Kettering Town.
Namun, karier Paul Gascoigne sebagai pelatih tak pernah sukses. Dia bahkan lebih sering mabuk-mabukan ketika duduk di kursi pelatih Kettering Town.
Ciro Ferrara
![img_ferrara-4.jpg](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/QYxcrXXrSCvnQgN6X2dYhfbg8Ik=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/200095/original/img_ferrara-4.jpg)
Ferrara meraih banyak gelar juara ketika masih aktif bermain. Dia merengkuh lima gelar juara bersama Napoli dan 14 trofi ketika berseragam Juventus. Ciro Ferrara juga turut membantu Timnas Italia meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 1990 dan lolos ke final Piala Eropa 2000.
Setelah pensiun pada akhir musim 2004-2005, pria berusia 53 tahun tersebut menjadi bagian staf pelatih Timnas Italia di Piala Dunia 2006. Ciro Ferrara juga ikut merasakan ketika Gli Azzurri keluar sebagai juara di turnamen empat tahunan tersebut.
Pada Mei 2009, Ferrara yang ketika itu memegaang lisensi pelatih UEFA Pro dipercaya menangani Juventus. Dia menggantikan peran Claudio Ranieri yang dipecat.
Akan tetapi, performa Juve di bawah asuhan Ferrara tak terlalu bagus. I Bianconeri hanya memetik 15 kemenangan, lima hasil imabang, dan menelan 10 kekalahan dari 30 laga. Dia pun akhirnya dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Juve.
Ciro Ferrara kemudian mencoba peruntungannya bersama Sampdoria dan Wuhan Zall. Akan tetapi, tetap tidak ada yang berhasil.
Advertisement
Thierry Henry
![Thierry Henry](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/WQ23cIpLRMHcJaimp8jdn4QEs68=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2386286/original/015108100_1539827367-000_1A34CO.jpg)
AS Monaco memecat Leonardo Jardim dan menggantikannya dengan mantan pemain mereka Thierry Henry, pada 18 Oktober 2018. Monaco berharap Henry bisa membawa angin perubahan yang lebih baik tetapi yang terjadi adalah bencana.
Henry memimpin tim Ligue 1 tersebut selama 20 pertandingan dan hanya menang empat kali. Setelah itu, Henry dipecat dan Leonardo Jardim dipanggil kembali untuk membereskan semua kekacauan yang ditinggalkan mantan striker Arsenal tersebut.
Dia pun menangani Montreal Impact sejak 14 November 2019 dan menandatangani kontrak berdurasi dua musim. Sejauh ini, Henry hanya mampu membawa Montreal memetik satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan menelan satu kekalahan.
Diego Maradona
![Gaya Diego Maradona Saat Latih Klub Divisi 2 Meksiko](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Mn79o5xgiC1GrMlen3ORDm3W440=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2356016/original/022673200_1536640436-Diego-Maradona2.jpg)
Legenda hidup Timnas Argentina itu mungkin adalah pelatih terburuk di antara mantan pemain top. Maradona sudah menangani tujuh tim dalam kariernya dan tidak pernah mempersembahkan trofi.
Maradona gagal membuat timnya tampil mengesankan dan pada akhirnya dipecat. Rasio kemenangan terbaiknya adalah ketika dia menjadi pelatih Argentina, di mana dia memenangkan 18 dari 24 pertandingan yang dipimpinnya.
Saat ini, Maradona menangani klub asal Argentina, Gimnasia de La Plata. Di bawah asuhan eks penyerang Napoli dan Barcelona itu, Gimnasia hanya meraih tujuh kemenangan, empat hasil imbang, dan menelan sembilan kekalahan dari 20 pertandingan.
Advertisement
Sir Bobby Charlton
![Sir Bobby Charlton](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bCe-dHG4fvf5eYsONCZWkILWWzo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1133875/original/095691700_1454749601-sir_bobby_charlton.jpg)
Karier Bobby Charlton sebagai pemain dihiasi dengan berbagai gelar juara. Selama 17 musim berseragam Manchester United, Bobby Charlton berhasil meraih 12 titel juara, beberapa di antaranya adalah tiga gelar Football League First Division dan satu Piala Champions.
Bukan hanya itu, dia juga turut membantu Timnas Inggris menjuarai Piala Dunia 1966 serta peringkat ketiga Piala Eropa 1968.
Akan tetapi, karier Sir Bobby Charlton sebagai pemain tak secemerlang ketika duduk di kursi pelatih. Klub pertama yang diasuhnya adalah Preston North End pada musim 1973-1974.
Di bawah asuhan Charlton, Preston North End hanya meraih sembilan kemenangan dari 42 laga Divisi Dua. Alhasil, Preston terdegradasi ke Divisi Tiga.
Pada musim berikutnya, performa Preston tak kunjung membaik. Preston finis di posisi sembilan klasemen akhir musim 1974-1975. Sir Bobby Charlton memutuskan mundur pada akhir musim, setelah terlibat perselisihan dengan direksi klub.
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Rizki Hidayat, published 3/5/2020)
Terkini Lainnya
Alan Shearer
Tony Adams
Clarence Seedorf
Gary Neville
Gianfranco Zola
Paul Gascoigne
Ciro Ferrara
Thierry Henry
Diego Maradona
Sir Bobby Charlton
Diego Maradona
Sir Bobby Charlton
Thierry Henry
Trivia Dunia
Bola.com
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ada Pengaruh Cristiano Ronaldo, Manchester United Terancam Kehilangan Kapten di Musim Panas 2024
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Fabrizio Romano Bocorkan Manchester United Bakal Rekrut Pemain Hongaria
Klasemen MotoGP 2024: Juara di Sachsenring, Francesco Bagnaia Melesat ke Puncak
Marc Marquez dan Alex Marquez Naik Podium MotoGP Jerman 2024, Sejarah Tercipta di Sachsenring
Hasil Euro 2024: Sempat Tertinggal, Belanda Tekuk Turki 2-1 dengan Dramatis
Manchester United Dapat Titik Terang Rekrut Striker Idaman Berkat Erik ten Hag
Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Bekuk Popsivo, Jakarta BIN Juara Putaran Pertama
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Beri Kado ke Francesco Bagnaia, Marc Marquez Runner-up
Link Live Streaming Euro 2024 Belanda vs Turki, Minggu 7 Juli 2024 Pukul 02.00 WIB
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Beda dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan 1 Muharram Jatuh Senin Besok 8 Juli 2024
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Marc Marquez dan Alex Marquez Naik Podium MotoGP Jerman 2024, Sejarah Tercipta di Sachsenring
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Waspada Calo, Beli Tiket Penyeberangan Wajib via Aplikasi Ferizy
4 Pasangan Zodiak yang Paling Berpotensi dari Sahabat Jadi Cinta, Kamu Salah Satunya?
6 Momen Hedi Yunus Main ke Rumah Ibu-ibu yang Mengidolakannya Selama 16 Tahun, Sukses Bikin Menjerit Histeris
Wamenkeu Minta Geo Dipa Terus Cari Sumber Energi Panas Bumi Baru
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Eksis di Serial Dokumenter tentang Tunawisma di Inggris
4 Permohonan Penduduk Neraka yang Ditolak dan Tak Akan Pernah Terkabul, Na'udzubillah
Perbedaan Peran Fadly Faisal di Vidio Original Series Ular Tangga Dara(h) dan di Switchover