Spekulasi rencana penarikan quantitative easing di Amerika Serikat, Bank Dunia pun mengeluarkan sarannya kepada negara-negara yang terkena dampak tersebut.
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Bert Hofman mengatakan, dengan adanya spekulasi tersebut menyebabkan penjualan pasar saham dan depresiasi mata uang, merugikan negara-negara yang memiliki banyak peran pihak asing dalam finansial.
"Keputusan the Fed untuk menunda pengurangan stimulus (tapering) untuk sekarang memberikan kesempatan kedua bagi banyak negara untuk mengambil langkah-langkah menurunkan risiko dan gejolak di masa depan," kata Hofman dalam konferensi ulasan Perekonomian Asia Timur di Singapura, ditulis di Jakarta, Senin (7/10/2013).
Bert menyarankan agar negara-negara yang mengalami dampak tersebut mengurangi ketergantungan jangka pendek terhadap hutang dalam mata uang asing.
Selain itu menerima nilai tukar mata uang yang lebih rendah ketika pertumbuhan di bawah potensi, dan membangun kebijakan penyangga untuk membantu beberapa negara untuk memepersiapkan diri mereka.
"Dampak dari tapering terhadap arus modal di Kawasan juga dapat terpengaruh Abenomics strategi baru Jepang untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, yang dapat meningkatkan investasi di Kawasan," ungkap dia.
Tanggapan moneter dan Fiskal yang ekspansif terhadap krisis ekonomi global juga telah menjadikan banyak negara semakin rentan.
Para pejabat berwenang perlu siap menanggapi peningkatan suku bungan di negara-negara maju, dan meningkatkan upaya-upaya untuk mengembalikan dan menjaga srtabilitas keuangan.
Untuk jangka panjang, tingkat suku bunga global kemungkinan akan berdampak pada investasi, percepatan pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan akan sangat bergantung pada peningkatan reformasi strukstural.
Negara-negara perlu memperbaiki iklim investasi di negara-negara berkembang untuk melakukan reformasi dan mengejar perumbuhan dengan dasar yang lebih kokoh.
Pemerintah perlu menanggapi risiko fiskal dan menciptakan ruang untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, salah satu upaya yang dapat diambil termasuk mengurangi subsidi energi.
"Reformasi struktural akan memberikan masyarakat kesempatan untuk berbagi keuntungan dari kemajuan yang tercapai, ini kunci dari pertumbuhan di masa depan," tutup Hofman. (Pew/Nur)
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Bert Hofman mengatakan, dengan adanya spekulasi tersebut menyebabkan penjualan pasar saham dan depresiasi mata uang, merugikan negara-negara yang memiliki banyak peran pihak asing dalam finansial.
"Keputusan the Fed untuk menunda pengurangan stimulus (tapering) untuk sekarang memberikan kesempatan kedua bagi banyak negara untuk mengambil langkah-langkah menurunkan risiko dan gejolak di masa depan," kata Hofman dalam konferensi ulasan Perekonomian Asia Timur di Singapura, ditulis di Jakarta, Senin (7/10/2013).
Bert menyarankan agar negara-negara yang mengalami dampak tersebut mengurangi ketergantungan jangka pendek terhadap hutang dalam mata uang asing.
Selain itu menerima nilai tukar mata uang yang lebih rendah ketika pertumbuhan di bawah potensi, dan membangun kebijakan penyangga untuk membantu beberapa negara untuk memepersiapkan diri mereka.
"Dampak dari tapering terhadap arus modal di Kawasan juga dapat terpengaruh Abenomics strategi baru Jepang untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, yang dapat meningkatkan investasi di Kawasan," ungkap dia.
Tanggapan moneter dan Fiskal yang ekspansif terhadap krisis ekonomi global juga telah menjadikan banyak negara semakin rentan.
Para pejabat berwenang perlu siap menanggapi peningkatan suku bungan di negara-negara maju, dan meningkatkan upaya-upaya untuk mengembalikan dan menjaga srtabilitas keuangan.
Untuk jangka panjang, tingkat suku bunga global kemungkinan akan berdampak pada investasi, percepatan pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan akan sangat bergantung pada peningkatan reformasi strukstural.
Negara-negara perlu memperbaiki iklim investasi di negara-negara berkembang untuk melakukan reformasi dan mengejar perumbuhan dengan dasar yang lebih kokoh.
Pemerintah perlu menanggapi risiko fiskal dan menciptakan ruang untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, salah satu upaya yang dapat diambil termasuk mengurangi subsidi energi.
"Reformasi struktural akan memberikan masyarakat kesempatan untuk berbagi keuntungan dari kemajuan yang tercapai, ini kunci dari pertumbuhan di masa depan," tutup Hofman. (Pew/Nur)
Terkini Lainnya
Bank Dunia
perekonomian global
Rekomendasi
Prabowo Bakal Pisahkan Pajak dari Kemenkeu, Bank Dunia Bilang Ini
Alasan Bank Dunia Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1% di 2024
Bank Dunia Bocorkan Manfaat Program Makan Siang Gratis Prabowo
Bank Dunia Ramal Suku Bunga BI Turun di 2025, Jadi Berapa?
Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran: Bank Dunia Ramal Ekonomi Indonesia Tak Capai 7%
Dorong Elektrifikasi dan Pengembangan EBT, PLN Kantongi Pendanaan Rp 9,4 Triliun
Anggaran Kementerian ATR/BPN Kurang, AHY Mau Pinjam dari Bank Dunia
Norwegia, Irlandia dan Spanyol Akan Akui Negara Palestina, Israel Tarik Dubesnya dari Oslo dan Dublin
Daftar 10 Miliarder di Industri Manufaktur Global, Ada dari Indonesia?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
OPINI: 3 Skenario Pemberantasan Judi Online di Indonesia
Data Terkini, Polda Metro Jaya Tangkap 56 Pelaku Judi Online
Berantas Judi Online, Polda Metro Jaya Bakal Kejar Bandar sampai ke Taiwan
Promosi Judi Online di Medsos, Selebgram Bogor Diringkus
Transaksi Judi Online Terus Melonjak, Nilainya Segini pada Kuartal I 2024
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Unilever Buka Program Magang untuk Fresh Graduate, Yuk Coba
InJourney Buka Lowongan Kerja, Peluang Dapat Gaji Rp 15 Juta Sebulan
Meriahkan Jakarta Fair 2024, Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga Banjir Promo
Populer
Bikin Rugi Rp 1,82 Triliun, Audit Investigasi Kimia Farma Apotek Rampung Agustus
Dibangun Sejak September 2022, Jadestone Energy Masuk Tahap Akhir Komersialisasi Gas Bumi
Inilah 10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia
BSI Sukses Jembatani Kerja Sama Bisnis Internasional Pelaku UKM, Ini Buktinya!
Ambisi Bank Tanah: Perluas Cadangan Lahan hingga 23 Ribu Hektare Tahun Ini
Karyawan Kimia Farma Terancam Badai PHK, 5 Pabrik Bakal Ditutup
Melihat Dampak Industri Pertambangan terhadap Desa Sekitarnya versi Celios-Greenpeace
Gara-gara Rupiah, Pemerintah Diramal Naikkan Harga BBM di Juli 2024
Harga Emas Tumbang Dihantam Penguatan Dolar AS
Program Makan Siang Gratis Diprediksi Hanya Terwujud 50%
Euro 2024
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Georgia vs Portugal, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Republik Ceko vs Turki, Sebentar Lagi Kick-off
Hasil Euro 2024: Imbang 1-1 Lawan Slovakia, Rumania Rebut Puncak Klasemen Grup E
Hasil Euro 2024: Belgia Segel Tiket 16 Besar Meski Imbang 0-0 Lawan Ukraina
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Kapolri Rotasi Jabatan Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 27 Juni 2024
Pj Gubernur Jabar Tolak Keluarkan Obligasi Daerah: Tidak Mau Mewariskan Utang
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Georgia vs Portugal, Segera Dimulai
Banyak yang Salah Kaprah dengan Sedekah Subuh, Begini Penjelasan Buya Yahya
Link Live Streaming Euro 2024 Republik Ceko vs Turki, Sebentar Lagi Kick-off
Kakek dan Paman yang Cabuli 2 Bocah Terancam 15 Tahun Penjara
Mengenal Rengkong, Alat untuk Memanggul Beras yang Jadi Kesenian Tradisional
NASA Temukan Batu Putih di Permukaan Mars
Hasil Euro 2024: Imbang 1-1 Lawan Slovakia, Rumania Rebut Puncak Klasemen Grup E
Hasil Euro 2024: Belgia Segel Tiket 16 Besar Meski Imbang 0-0 Lawan Ukraina
Cara Mudah Mendapatkan Kebahagiaan Sejati, Ini Tips Sederhana Gus Baha
Polisi Sebut Kasus SYL di KPK dan Firli Bahuri di Polda Beririsan
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?