uefau17.com

Permintaan Lahan Industri RI Turun Dibandingkan Negara Asia Lain - Bisnis

Tren permintaan lahan untuk pembangunan kawasan Industri pada tahun ini diprediksi turun. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar usai acara Halal Bihalal di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

"Sekarang relatif menurun tetapi tidak menutup kemungkinan nanti akan naik lagi. Jadi kalau tahun 2011 kurang lebih (permintaan lahan) 1.200 hektar, pada 2012 hampir 700 hektar, diperkirakan tahun ini hanya sekitar 400-500 hektar sampai akhir tahun," ujar dia di Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Naik turunnya tren permintaan lahan ini, menurut Sanny berkaitan erat dengan perekonomian global di mana situasinya sangat mempengaruhi peningkatan atau masuknya permintaan akan lahan industri.

"Kalau dilihat dari negara dianggap paling potensial, contoh di kawasan Asia seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, atau China, Indonesia ini menurun," tutur dia.

Menurut Sanny, untuk harga jual lahan industri pada tahun ini masih relatif tidak mengalami kenaikan atau penurunan yang signifikan.

Hal ini berbeda dengan lahan perumahan yang setiap tahun naik. Ini karena lahan industri sangat dipengaruhi perekonomian di dalam negeri.

"Harga relatif konstan. Lahan ini kan mengikuti situasi dari perekonomian, kalau ketertarikannya terhadap industri tinggi pasti demand juga meningkat yang akhirnya berpengaruh terhadap harga jualnya," tutur dia.

Sanny menjelaskan pada tahun 2011 harga lahan masih sekitar US$ 120-130 per meter, kemudian pada 2012 meningkat menjadi US$ 150-US$ 170 per meter. Namun pada tahun ini tidak mengalami kenaikan harga dimana masih pada kisaran US$ 160-US$ 170 per meter.

"Ini untuk daerah yang primer, harganya mungkin sampai akhir tahun tidak akan banyak peningkatan. Nah ini bedanya dengan perumahan, dimana kalau industri ini kita harus membangun dulu baru bertransaksi sampai pelunasan. Karena tuntutan dari investor tentang syarat sarana prasarana yang tersedia harus baik tidak bisa asal-asalan," tandas dia. (Dny/Nur)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat