Tren permintaan lahan untuk pembangunan kawasan Industri pada tahun ini diprediksi turun. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar usai acara Halal Bihalal di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"Sekarang relatif menurun tetapi tidak menutup kemungkinan nanti akan naik lagi. Jadi kalau tahun 2011 kurang lebih (permintaan lahan) 1.200 hektar, pada 2012 hampir 700 hektar, diperkirakan tahun ini hanya sekitar 400-500 hektar sampai akhir tahun," ujar dia di Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Naik turunnya tren permintaan lahan ini, menurut Sanny berkaitan erat dengan perekonomian global di mana situasinya sangat mempengaruhi peningkatan atau masuknya permintaan akan lahan industri.
"Kalau dilihat dari negara dianggap paling potensial, contoh di kawasan Asia seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, atau China, Indonesia ini menurun," tutur dia.
Menurut Sanny, untuk harga jual lahan industri pada tahun ini masih relatif tidak mengalami kenaikan atau penurunan yang signifikan.
Hal ini berbeda dengan lahan perumahan yang setiap tahun naik. Ini karena lahan industri sangat dipengaruhi perekonomian di dalam negeri.
"Harga relatif konstan. Lahan ini kan mengikuti situasi dari perekonomian, kalau ketertarikannya terhadap industri tinggi pasti demand juga meningkat yang akhirnya berpengaruh terhadap harga jualnya," tutur dia.
Sanny menjelaskan pada tahun 2011 harga lahan masih sekitar US$ 120-130 per meter, kemudian pada 2012 meningkat menjadi US$ 150-US$ 170 per meter. Namun pada tahun ini tidak mengalami kenaikan harga dimana masih pada kisaran US$ 160-US$ 170 per meter.
"Ini untuk daerah yang primer, harganya mungkin sampai akhir tahun tidak akan banyak peningkatan. Nah ini bedanya dengan perumahan, dimana kalau industri ini kita harus membangun dulu baru bertransaksi sampai pelunasan. Karena tuntutan dari investor tentang syarat sarana prasarana yang tersedia harus baik tidak bisa asal-asalan," tandas dia. (Dny/Nur)
"Sekarang relatif menurun tetapi tidak menutup kemungkinan nanti akan naik lagi. Jadi kalau tahun 2011 kurang lebih (permintaan lahan) 1.200 hektar, pada 2012 hampir 700 hektar, diperkirakan tahun ini hanya sekitar 400-500 hektar sampai akhir tahun," ujar dia di Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Naik turunnya tren permintaan lahan ini, menurut Sanny berkaitan erat dengan perekonomian global di mana situasinya sangat mempengaruhi peningkatan atau masuknya permintaan akan lahan industri.
"Kalau dilihat dari negara dianggap paling potensial, contoh di kawasan Asia seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, atau China, Indonesia ini menurun," tutur dia.
Menurut Sanny, untuk harga jual lahan industri pada tahun ini masih relatif tidak mengalami kenaikan atau penurunan yang signifikan.
Hal ini berbeda dengan lahan perumahan yang setiap tahun naik. Ini karena lahan industri sangat dipengaruhi perekonomian di dalam negeri.
"Harga relatif konstan. Lahan ini kan mengikuti situasi dari perekonomian, kalau ketertarikannya terhadap industri tinggi pasti demand juga meningkat yang akhirnya berpengaruh terhadap harga jualnya," tutur dia.
Sanny menjelaskan pada tahun 2011 harga lahan masih sekitar US$ 120-130 per meter, kemudian pada 2012 meningkat menjadi US$ 150-US$ 170 per meter. Namun pada tahun ini tidak mengalami kenaikan harga dimana masih pada kisaran US$ 160-US$ 170 per meter.
"Ini untuk daerah yang primer, harganya mungkin sampai akhir tahun tidak akan banyak peningkatan. Nah ini bedanya dengan perumahan, dimana kalau industri ini kita harus membangun dulu baru bertransaksi sampai pelunasan. Karena tuntutan dari investor tentang syarat sarana prasarana yang tersedia harus baik tidak bisa asal-asalan," tandas dia. (Dny/Nur)
Terkini Lainnya
lahan industri
Himpunan Kawasan Industri
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Dongkrak Wisata, Sentul City Kini Punya Pusat Layanan Informasi
PHR Bakal Genjot Produksi Blok Rokan, Apa Strateginya?
CSR Surya Citra Media Menerima Penghargaan CSR Award 2024
Harga Minyak Dunia Berpotensi Naik Meski Pasar Lagi Koreksi
Sukses Berdayakan Masyarakat, Pertamina Boyong 96 Penghargaan di ISRA 2024
Juni 2024 Kembali Deflasi, Biar Keroknya Harga Pangan Ini
3 Tips Efektif Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini
Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi Dibanding Sebelum Pandemi
Tips Beli Emas Batangan: Panduan Investasi Aman dan Menguntungkan
Cek Daftar Harga BBM Shell Mulai 1 Juli 2024, Naik atau Turun?
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Operasi Kaki, 27 Jadwal Perjalanan Kereta Api Diubah
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: Saya Gagal Berantas Korupsi
6 Potret Nagita Slavina Berhijab Usai Berhaji yang Disorot, Didoakan Segera Istikamah
Dugaan Kebocoran Data Polri, Siapa Hacker yang Bertanggung Jawab?
PLN Setor Abu Sisa PLTU untuk Bangun Jalan dan Gereja di Jayapura
Sholat Belum Khusyuk Tidak Dapat Pahala? Begini Kata Buya Yahya
Coldplay Ajak Fans Kirim Cinta ke Israel dan Palestina Saat Tampil di Glastonbury 2024
PDIP Siap Bentuk Poros Bareng PKB di Jakarta, Usung Andika Perkasa?
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Sri Mulyani Minta Restu Pakai Dana Cadangan Buat Suntik PT KAI hingga Bank Tanah
Michael Bambang Hartono, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Grup Djarum
Nonton Music Video Difki Khalif - Lamunan di Kota Itu di Vidio, Bawa Romansa dan Nostalgia
Neta S Station Wagon Segera Meluncur, Ketahuan Sedang Uji Coba Jalan
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online