uefau17.com

Alasan Arsjad Rasjid Pilih Jadi Ketua TPN Ganjar Pranowo Sampai Cuti dari Kadin - Bisnis

, Jakarta Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid resmi menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Untuk itu, dia mengambil cuti dari posisinya di Ditektur Utama PT Indika Energy Tbk dan Kadin Indonesia.

Arsjad Rasjidmengungkap, dia akan efektif menjadi Ketua TPN Ganjar Pranowo pada 27 September 2023, besok.

"Saya memutuskan efektif pada hari Rabu 27 September untuk bergabung secara resmi menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Bacapres Bapak Ganjar Pranowo," kata dia dalam keterangannya, Selasa (26/9/2023).

Arsjad lantas mengungkap alasannya memilih menerima menjadi Ketua TPN Ganjar Pranowo. Menurutnya, itu jadi langkah kontribusinya untuk memastikan agenda jangka panjang di sektor ekonomi dan investasi.

"Bagi saya, bergabung dan menjadi Ketua TPN adalah salah satu bentuk kontribusi saya bagi masa depan Indonesia. Saya ingin memastikan bahwa agenda-agenda jangka panjang dalam konteks ekonomi dan investasi yang telah diusung oleh Presiden RI Joko Widodo dan para pendahulunya, dapat terlaksana dengan baik," bebernya.

Sudah Ajukan Cuti

Dia menegaskan sudah mengajukan cuti dari posisinya di Ketum Kadin Indonesia dan Direktur Utama Indika Energy. Tak lain, langkah ini untuk menjaga netralitas dan tata kelola.

"Dengan bergabungnya saya sebagai Ketua TPN, maka saya akan berhalangan sementara sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan telah mengajukan cuti sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. Hal ini saya lakukan untuk menjunjung tinggi komitmen dalam menjaga netralitas dan tata kelola (governance) yang baik," urainya.

"Keputusan ini saya buat agar tidak mencampurkan adukkan urusan organisasi saya di Kadin Indonesia dan jabatan saya di PT Indika Energy Tbk," sambung Arsjad.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diganti Sementara

Lebih lanjut, Arsjad menyebut, selama menjalani posisi sebagai Ketua TPN untuk salah satu Bacapres, Pelaksanaan Tugas Harian di Kadin Indonesia akan diatur sesuai anggaran dasar Kadin Indonesia. Sementara itu, kepengurusan di PT Indika Energy Tbk. akan dilaksanakan sesuai dengan anggaran dasar dan tata kelola di PT Indika Energy Tbk.

"Saya mohon doa dan restu, serta dukungan untuk menjalani penugasan ini," katanya.

"Saya berharap kita dapat tetap mengutamakan perdamaian dan persatuan bangsa demi menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan. Dan Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi perjalanan kita semua," pungkas Arsjad Rasjid.

 

3 dari 4 halaman

Harapan Pengusaha Muda

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid resmi ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Dia pun dikabarkan mengambil cuti dari Kadin Indonesia selama 6-8 bulan untuk memaksimalkan tugasnya.

Hal ini dibenarkan Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira. Menurutnya, langkah ambil cuti jadi satu keputusan tepat ketika menjalankan tugas dalam kepentingan politik.

“Kami mengapresiasi sikap Bapak Arsjad Rasjid yang telah mendengarkan aspirasi kami dan memutuskan untuk mengambil cuti,” ucapnya dalam keterangannya saat dikonfirmasi, ditulis Selasa (26/9/2023).

 

4 dari 4 halaman

Tugas Ketua Umum Diisi Yukki N Hanafi

Dengan demikian, dalam keadaan interim, posisi Arsjad akan diisi oleh Yukki N Hanafi sebagai Pelaksana Harian (PLH). Anggawira berharap Yukki bisa menjaga Kadin tetap netral.

“Kami berharap Bapak Yukki N Hanafi dapat menjaga netralitas KADIN dan memperjuangkan aspirasi pengusaha-pengusaha kepada calon presiden secara proporsional, kritis, dan berimbang," katanya.

Anggawira sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya terkait potensi benturan kepentingan yang dapat terjadi dengan rangkap jabatan yang diemban oleh Arsjad. Dia menganggap langkah ini sebagai bentuk ketidakadilan etika, yang berpotensi menjadikan Kadin Indonesia rawan konflik kepentingan.

"Sangat penting bagi KADIN untuk tetap menjaga integritasnya sebagai wadah bisnis yang netral dan tidak terlalu terlibat dalam dinamika politik praktis, mengingat peranan penting organisasi tersebut dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kestabilan ekonomi nasional yang sangat tergantung pada kestabilan politik, " tegas Anggawira.

Menurutnya, dukungan dari kalangan usaha terhadap pemerintah atau figur politik dapat diwujudkan melalui program konkrit, inovasi, maupun kerjasama sektoral. Utamanya yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, bukan melalui keterlibatan langsung dalam dinamika politik.

“Kita orang politik ada interest juga, namun dukungan bisa diwujudkan melalui usulan program konkrit, inovasi, maupun kerjasama sektoral,” tegas Anggawira.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat