uefau17.com

Perubahan Iklim Mengancam, Jokowi Ingin Masyarakat Sejahtera Manfaatkan Kawasan Hutan - Bisnis

, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin masyarakat bisa sejahtera dengan memanfaatkan kawasan hutan di wilayah yang dikelola Perum Perhutani. Langkah ini diharapkan bisa dijalankan meski ada ancaman perubahan iklim.

Jokowi menyebut perubahan iklim menghantui semua negara. Maka, dia mengajak semua pihak bersama merehabilitasi hutan dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya.

"Realisasi Program Perhutanan Sosial dan hutan adat saat ini sudah mencapai 6,3 juta hektar, semoga dapat membantu masyarakat lebih sejahtera dan kawasan hutan lebih produktif," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Selasa (19/9/2023).

Upaya yang dimaksud Jokowi sejalan dengan diserahkannya Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) serta PKS Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP) di wilayah hutan negara yang dikelola Perum Perhutani.

Rinciannya, ada 10 PKS KKP untuk empat Kabupaten yaitu Sukabumi, Cianjur, Purwakarta dan Bogor. Sedangkan PKS KKPP sebanyak 6 SK untuk tiga Kabupaten yaitu Bandung, Bandung Barat dan Kabupaten Bogor.

Produktivitas

Sementara itu, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan produktivitas garapan masyarakat desa hutan dapat terbantu dengan adanya sistem agroforestry dengan skema KKP dan KKPP yang sebelumnya disebut PHBM.

“Program Kemitraan Kehutanan Perhutani ini diutamakan untuk masyarakat desa hutan baik yang masih dalam bentuk lembaga hingga berbentuk koperasi dengan tujuan masyarakat mendapatkan manfaat dari hutan serta produktivitas kawasan hutan dapat dimaksimalkan,” jelas Wahyu.

Simbolisasi penyerahan yang dilakukan RI1 menjadi penanda awal program Perhutani ini dimulai. Kedepannya, kata Wahyu, akan dilaksanakan PKS Kemitraan Perhutani kepada kelompok tani hutan lainnya pada seluruh Divisi Regional di Perum Perhutani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jakarta Kurang Pohon

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta, sehingga menyebabkan polusi udara. Jokowi menyebut banyak warga Jakarta yang batuk-batuk akibat polusi udara.

"Di DKI Jakarta pohonnya kurang, kendaraannya banyak. Yang terjadi polusi. Yang terjadi sekarang ini yang di Jakarta banyak orang batuk-batuk," kata Jokowi dalam acara Festival Lingkungan-Iklim-Kehutanan-Energi EBT (LIKE) di Indonesia Arena Jakarta, Senin (18/9/2023).

Dia berasumsi masyarakat yang batuk-batuk berasal dari DKI Jakarta. Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan masyarakat memakai masker apabila bersepeda agar tidak batuk-batuk.

"Jadi yang batuk-batuk ini pasti dari Jakarta. Termasuk yang bersepeda juga hati-hati. Kalau pas bersepeda pake masker," ujarnya.

Jokowi pun mengajak semua masyarakat untuk merehabilitasi hutan dan menanam pohon sebanyak-banyaknya untuk mencegah polusi udara. Khususnya, di DKI Jakarta.

"Sekali lagi, saya ajak kita semua untuk bersama-sama merehabilitasi hutan, menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan kita, apalagi di Kota Jakarta," jelas Jokowi.

 

3 dari 4 halaman

Perhutani Mau Rombak Tempat Penimbunan Kayu

Perum Perhutani akan merombak 6 tempat penimbunan kayu (TPK) di beberapa titik di Indonesia tahun 2023, sebab banyak TPK yang dinilai sudah tidak layak, baik secara kondisi fisik maupun pelayanan.

Modernisasi TPK merupakan salah satu dari 10 Proyek Strategis Perum Perhutani Tahun 2023. Upaya ini didasari oleh kondisi TPK yang ada di Perhutani kondisinya banyak yang sudah tidak layak dan terkesan pelayanan di TPK masih konvensional dan tidak dikelola secara profesional.

Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro, mengatakan oleh karena itulah perlu dilakukan upaya perbaikan melalui kegiatan modernisasi TPK, yang bertujuan untuk merevitalisasi TPK baik bangunan secara fisik maupun sistem yang ada di dalamnya.

Dia berharao dengan modernisasi TPK bisa membuat brand image TPK ke depan menjadi lebih modern, ter tata rapi dan menjadi show case penjualan kayu yang dimiliki Perum Perhutani yang dikelola secara profesional, serta dapat membangun kesan positif bagi para mitra yang selama ini menjadi pelanggan kayu Perhutani.

"Modernisasi TPK merupakan salah satu proyek strategis yang ditetapkan oleh Perum Perhutani dengan target penyelesaian pada Q2 tahun 2023. Modernisasi TPK di tahun 2023 akan dilakukan secara bertahap, dimana di tahun ini ditargetkan sebanyak 6 TPK dari 133 TPK yang dimiliki oleh Perum Perhutani," kata Wahyu, Kamis (29/6/2023).

 

4 dari 4 halaman

Makin Moderen

Ke depan diharapkan dengan modernisasi TPK ini, TPK di Perhutani memiliki standar yang sama baik secara fisik, pelayanan maupun pengelolaan yang Good Corporate Governance (GCG) dan profesional.

Untuk tahun 2023 sendiri pelaksanaannya terbagi menjadi 2, untuk tahap awal yang akan dilakukan adalah proses digitalisasi TPK , ada 6 TPK yang dijadikan piloting, yaitu TPK Cabak di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu, TPK Cimanggu di KPH Banyumas Barat, TPK Saradan di KPH Saradan, TPK Selogawang di KPH Kediri, TPK Cibarehong di KPH Sukabumi dan TPK Cibungur di KPH Purwakarta.

"Selanjutnya secara bertahap dilakukan penataan TPK dengan layout yang tertata, rapi, teratur dan modern," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat