uefau17.com

Taiwan Beri Ongkos Rp 2,5 Juta Buat Turis yang Berkunjung, Siapa Minat? - Bisnis

, Jakarta Demi menarik perhatian pengunjung, Taiwan memberikan ongkos gratis untuk para wisatawan. Ini merupakan salah satu upaya negara tersebut untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata akibat dampak pandemi Covid-19.

Seperti yang diketahui, ada banyak negara masih terus berjuang hingga saat ini demi mengembalikan pariwisata pada skala normal seperti sebelum terjadi pandemi Virus Corona. Beberapa tempat di Hong Kong dan wilayah di Italia misalnya, menawarkan perjalanan gratis dan bahkan rumah gratis untuk mendorong wisatawan berkunjung sehingga membantu meningkatkan ekonomi negara tersebut. Hal ini pun dilakukan oleh Taiwan yang dijuluki sebagai Negeri Formosa.

Dilansir dari CNBC Make It, Selasa (7/3/2023), Taiwan menawarkan turisnya sebesar 5.000 dolar Taiwan atau sekitar Rp 2,5 juta per pelancong. Adapun untuk grup wisata diberikan NT$20.000-90.000 atau setara Rp 10-45 juta per grup.

Menurut The Points Guy , Chang Shi-chung sebagai Direktur Jenderal Biro Pariwisata Taiwan mengatakan bahwa uang itu akan dikirim melalui kartu turis digital guna memastikan dana tersebut langsung masuk ke pariwisata Taiwan. Wisatawan bisa menggunakan kartu tersebut untuk membeli makanan, akomodasi, dan biaya perjalanan lainnya.

Dalam upaya ini Taiwan berfokus untuk menarik lebih banyak pengunjung dari tempat-tempat seperti Jepang, Korea Selatan, Asia Tenggara, Hong Kong dan Makau, Eropa, dan AS

Menurut Biro Pariwisata Taiwan, jumlah pengunjung di bawah 900.000 pada 2022 dibandingkan dengan rekor 11,8 juta turis internasional pada tahun 2019.

Akan tetapi, masih belum jelas waktu mulai mendistribusikan kartu turis digital ini karena pemerintah belum merilis rencananya lebih lanjut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jurus Pariwisata Taiwan Bangkit dari Pandemi, 6 Juta Wisatawan Ditargetkan Datang

Delegasi Pariwisata Taiwan kembali menyelenggarakan pameran pariwisata dan menargetkan enam juta wisatawan yang datang ke negaranya.

Selain pameran, tim Taiwan juga menggelar workshop promosi pariwisata Taiwan B2B di The Westin Jakarta, Indonesia pada tanggal 27 Februari 2023 dan akan datang di Shangri-La Surabaya Hotel pada tanggal 28 Februari 2023.

Lewat acara ini diharapkan bisa menjelaskan produk dan pertukaran informasi pariwisata, serta mempererat jalinan kerja sama antara pelaku industri pariwisata Taiwan dan Indonesia.

Beberapa upaya yang telah dilakukan seperti memberikan subsidi kepada wisatawan Indonesia, mempromosikan wisata Taiwan yang memfasilitasi turis Muslim, dan merencanakan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Taiwan kedepannya.

Selama Pandemi, Taiwan memperlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Namun telah kembali membuka perbatasan sejak 13 Oktober lalu, dan jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan pada tahun 2022 mencapai 78.162 orang. 

Lebih tinggi 135% dari angka yang ditargetkan Biro Pariwisata setelah dibukanya pintu perbatasan.

Itu merupakan salah satu alasan mengapa Indonesia terpilih menjadi salah satu negara yang mendapatkan subsidi wisatawan.

Kepala TETO di Jakarta, John Chen, mengatakan “Pasar dari wisatawan Indonesia bagus. Dapat dibilang kalau kualitasnya bagus dan wisatawan yang datang ke Taiwan lancar-lancar saja. Misalnya mereka tidak keluar-keluar dari rombongan.”

Hampir seluruh negara pertumbuhan ekonominya mengalami penurunan pada saat pandemi, sedangkan Indonesia mampu mempertahankan 5%.

 “Konsumen Indonesia itu memiliki kemampuan luar biasa,” ujar John Chen dalam acara Taiwan Tourism Workshop 2023.

Walaupun saat itu wisatawan luar negeri tidak ke Taiwan, wisatawan domestik meningkat jauh pesat, dan saat ini sedang banyak wisatawan Jepang yang ke Taiwan.

3 dari 3 halaman

Target Wisatawan yang Ditetapkan untuk Indonesia

Sebelum pandemi tahun 2019, terdapat 230.000 wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan. Untuk saat ini, target yang ditetapkan untuk wisatawan Indonesia adalah 150.000 orang.

Untuk mencapai target tersebut, Delegasi Pariwisata Taiwan telah melakukan permintaan pertemuan dengan Sandiaga Uno untuk mempererat kembali hubungan pariwisata Taiwan dengan Indonesia.

"Supaya tidak mengenal Bali saja, tapi juga Candi Borobudur, Pulau Komodo, Raja Empat, dan lain-lain. Kerjasama ini dilakukan dengan harapan bahwa Indonesia juga dapat meningkatkan kualitas tempat wisata nya agar lebih nyaman dan bersih. Sehingga hubungan ini dapat bekerja dua arah bagi Taiwan dan Indonesia," kata Pak Shih-Pi sebagai Taiwan Tourism Bureau KL Office.

Negara Taiwan sendiri tidak mempunyai syarat dan ketentuan khusus untuk para wisatawan. Terutama wisatawan Indonesia yang selalu memperhatikan kebersihan, keamanan, keamanan.

Wisatawan tidak memerlukan PCR ataupun peduli lindungi. Karantina hanya diwajibkan jika memang sudah diuji positif Covid-19. 

Pemakaian masker dalam ruangan terutup masih dianjurkan, namun akan terus diperbarui dan dilonggarkan sesuai dengan situasi Covid-19. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat